tag:blogger.com,1999:blog-48820835535175395382024-03-05T07:41:22.107-08:00sejarah duniaAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/11650386610982632725noreply@blogger.comBlogger40125tag:blogger.com,1999:blog-4882083553517539538.post-85199274172159024832013-03-11T07:43:00.001-07:002013-03-11T07:43:11.031-07:00Sejarah Adanya Uang<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<span class="widget-item-control">
</span>
<div class="widget HTML" id="HTML3">
<div class="widget-content">
</div>
<span class="widget-item-control">
</span>
</div>
<div class="breadcrumbs">
<span><br /></span><span></span>
</div>
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4882083553517539538" name="2931659424850434905"></a>
<h1 class="post-title entry-title">
<a href="http://kumpulansejarah-aris.blogspot.com/2012/10/sejarah-adanya-uang.html">Sejarah Adanya Uang</a>
</h1>
<i>Posted by
<span class="fn">Aris Fourtofour</span> on Senin, 22 Oktober 2012</i><br />
<div style="clear: right; float: left; margin-right: 10px;">
</div>
<div style="float: right; margin: 3px 10px 3px 3px;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><a href="http://kumpulansejarah-aris.blogspot.com/2012/10/sejarah-adanya-uang.html">Sejarah Adanya Uang</a>- Uang</b>
yang kita kenal sekarang ini telah mengalami proses perkembangan yang
panjang. Pada mulanya, masyarakat belum mengenal pertukaran karena
setiap orang berusaha memenuhi kebutuhannnya dengan usaha sendiri.
Manusia berburu jika ia lapar, membuat pakaian sendiri dari bahan-bahan
yang sederhana, mencari buah-buahan untuk konsumsi sendiri; singkatnya,
apa yang diperolehnya itulah yang dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUEuV-l8qPwwso_5yVcrmdqmWc7PaD7eYNHAKiXhqmMWZ9gz1IXF9HB4OXXsz1NMhJCWC1VrirAXzucME68Vflz2tOPET5mALsKaC91F22q6r76flUGW2VUTjDFyzm4whwqHEa8FIQCrc/s1600/Sejarah+Adanya+Uang.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Sejarah Adanya Uang" border="0" height="167" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUEuV-l8qPwwso_5yVcrmdqmWc7PaD7eYNHAKiXhqmMWZ9gz1IXF9HB4OXXsz1NMhJCWC1VrirAXzucME68Vflz2tOPET5mALsKaC91F22q6r76flUGW2VUTjDFyzm4whwqHEa8FIQCrc/s320/Sejarah+Adanya+Uang.jpg" title="Sejarah Adanya Uang" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sejarah Adanya Uang</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Perkembangan selanjutnya mengahadapkan manusia pada kenyataan bahwa apa
yang diproduksi sendiri ternyata tidak cukup untuk memenuhui seluruh
kebutuhannya. Untuk memperoleh barang-barang yang tidak dapat dihasilkan
sendiri, mereka mencari orang yang mau menukarkan barang yang dimiliki
dengan barang lain yang dibutuhkan olehnya. Akibatnya muncullah sistem
barter', yaitu barang yang ditukar dengan barang.<br />
<br />
Namun pada akhirnya, banyak kesulitan-kesulitan yang dirasakan dengan
sistem ini. Di antaranya adalah kesulitan untuk menemukan orang yang
mempunyai barang yang diinginkan dan juga mau menukarkan barang yang
dimilikinya serta kesulitan untuk memperoleh barang yang dapat
dipertukarkan satu sama lainnya dengan nilai pertukaran yang seimbang
atau hampir sama nilainya. Untuk mengatasinya, mulailah timbul
pikiran-pikiran untuk menggunakan benda-benda tertentu untuk digunakan
sebagai alat tukar. Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat pertukaran
itu adalah benda-benda yang diterima oleh umum (generally accepted),
benda-benda yang dipilih bernilai tinggi (sukar diperoleh atau memiliki
nilai magis dan mistik), atau benda-benda yang merupakan kebutuhan
primer sehari-hari; misalnya garam yang oleh orang Romawi digunakan
sebagai alat tukar maupun sebagai alat pembayaran upah. Pengaruh orang
Romawi tersebut masih terlihat sampai sekarang; orang Inggris menyebut
upah sebagai salary yang berasal dari bahasa Latin salarium yang berarti
garam.<br />
<br />
Meskipun alat tukar sudah ada, kesulitan dalam pertukaran tetap ada.
Kesulitan-kesulitan itu antara lain karena benda-benda yang dijadikan
alat tukar belum mempunyai pecahan sehingga penentuan nilai uang,
penyimpanan (storage), dan pengangkutan (transportation) menjadi sulit
dilakukan serta timbul pula kesulitan akibat kurangnya daya tahan
benda-benda tersebut sehingga mudah hancur atau tidak tahan lama.<br />
<br />
Kemudian muncul apa yang dinamakan dengan uang logam. Logam dipilih
sebagai alat tukar karena memiliki nilai yang tinggi sehingga digemari
umum, tahan lama dan tidak mudah rusak, mudah dipecah tanpa mengurangi
nilai, dan mudah dipindah-pindahkan. Logam yang dijadikan alat tukar
karena memenuhi syarat-syarat tersebut adalah emas dan perak. Uang logam
emas dan perak juga disebut sebagai uang penuh (full bodied money).
Artinya, nilai intrinsik (nilai bahan) uang sama dengan nilai nominalnya
(nilai yang tercantum pada mata uang tersebut). Pada saat itu, setiap
orang berhak menempa uang, melebur, menjual atau memakainya, dan
mempunyai hak tidak terbatas dalam menyimpan uang logam.<br />
<br />
Sejalan dengan perkembangan perekonomian, timbul kesulitan ketika
perkembangan tukar-menukar yang harus dilayani dengan uang logam
bertambah sementara jumlah logam mulia (emas dan perak) sangat terbatas.
Penggunaan uang logam juga sulit dilakukan untuk transaksi dalam jumlah
besar sehingga diciptakanlah uang kertas<br />
<br />
Mula-mula uang kertas yang beredar merupakan bukti-bukti pemilikan emas
dan perak sebagai alat/perantara untuk melakukan transaksi. Dengan kata
lain, uang kertas yang beredar pada saat itu merupakan uang yang dijamin
100% dengan emas atau perak yang disimpan di pandai emas atau perak dan
sewaktu-waktu dapat ditukarkan penuh dengan jaminannya. Pada
perkembangan selanjutnya, masyarakat tidak lagi menggunakan emas (secara
langsung) sebagai alat pertukaran. Sebagai gantinya, mereka menjadikan
'kertas-bukti' tersebut sebagai alat tukar.<br />
<b><br /><a href="http://kumpulansejarah-aris.blogspot.com/2012/10/sejarah-adanya-uang.html">Sejarah uang</a></b> sejak ribuan tahun. Pengetahuan tentang pengumpulan mata uang adalah studi ilmiah uang dan sejarahnya dalam segala bentuknya.<br />
<br />
Banyak artikel telah digunakan sebagai uang komoditas seperti logam
mulia alami langka, cowrie, barley, mutiara, dll, serta banyak hal
lainnya yang dipandang sebagai memiliki nilai.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Uang Modern (dan uang lama) pada dasarnya adalah tanda - abstraksi
dengan kata lain, sebuah. Kertas mata uang mungkin merupakan jenis yang
paling umum saat ini uang fisik. Namun, benda-benda emas dan perak
memiliki sifat penting banyak uang.<br />
<br />
<b>Non-moneter tukar: barter dan hadiah</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Berlawanan dengan konsepsi populer, tidak ada bukti dari masyarakat atau
ekonomi yang bergantung terutama pada barter. Sebaliknya, masyarakat
non-moneter dioperasikan sebagian besar di bawah prinsip-prinsip ekonomi
hadiah. Ketika barter benar-benar terjadi, itu umumnya antara dua orang
asing, atau musuh yang potensial.<br />
<br />
Dengan barter, seseorang dengan objek material nilai, sebagai ukuran
butiran, langsung bisa pertukaran objek untuk objek lain dianggap
memiliki nilai yang sama, seperti binatang kecil, pot tanah liat atau
alat. Kemampuan untuk melakukan transaksi sangat terbatas karena
bergantung pada beberapa kebetulan inginkan. Penjual foodgrains harus
mencari pembeli yang ingin membeli gandum dan juga bisa menawarkan
sesuatu sebagai imbalan, penjual ingin membeli. Tidak ada media
pertukaran umum di mana penjual dan pembeli dapat mengubah barang-barang
yang bisa diperdagangkan mereka. Tidak ada standar yang dapat
diterapkan untuk mengukur nilai relatif dari berbagai barang dan jasa.<br />
<br />
Dalam perekonomian hadiah, barang dan jasa yang berguna secara teratur
diberikan tanpa persetujuan eksplisit untuk hadiah atau masa depan
(yaitu tidak ada formal pound pro quo). Idealnya, simultan atau rutin
memberikan berfungsi untuk mengedarkan dan mendistribusikan
barang-barang berharga dalam masyarakat.<br />
<br />
Ada beberapa teori tentang ekonomi sosial hadiah. Beberapa melihat
sumbangan sebagai bentuk altruisme timbal balik. Interpretasi lain
adalah bahwa status sosial diberikan sebagai imbalan untuk "hadiah".
Perhatikan, misalnya, pembagian makanan di beberapa masyarakat
pemburu-pengumpul, dimana berbagi makanan adalah suatu perlindungan
terhadap kegagalan mencari makan sehari-hari setiap individu. Kebiasaan
ini mungkin mencerminkan altruisme, dapat menjadi bentuk asuransi
informal, atau dapat membawa dengan itu status sosial atau keuntungan
lainnya.<br />
<br />
<b>Munculnya uang</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
peradaban Mesopotamia mengembangkan ekonomi yang didasarkan pada
komoditas uang skala besar. Orang Babel dan negara-negara tetangga
mereka kota kemudian mengembangkan sistem pertama ekonomi daripada yang
kita pikirkan saat ini dalam hal aturan tentang utang, hukum kontrak dan
kode hukum yang berkaitan dengan praktek-praktek komersial dan milik
pribadi . Uang itu bukan hanya penampilan, itu adalah sebuah kebutuhan.<br />
<br />
Kode Kode Hammurabi UU ca terbaik diawetkan kuno, telah dibuat. 1760 SM
(kronologi tengah) di Babel kuno. Hal ini diadopsi oleh raja Babel
keenam, Hammurabi. Sebelumnya koleksi hukum termasuk Kode Ur-Nammu, raja
Ur (ca. 2050 SM), Kode Eshnunna (ca. 1930 SM) dan Kode Lipit-Ishtar
dari Isin (sekitar 1870 sebelum JC). Kode-kode hukum formal peranan uang
dalam masyarakat sipil. Mereka memperbaiki jumlah bunga atas utang ...
denda untuk 'malpraktik' ... dan kompensasi moneter untuk pelanggaran
hukum formal.<br />
<br />
The Shekel referensi untuk sebuah unit kuno berat dan mata uang.
Penggunaan pertama istilah ini berasal dari Mesopotamia sekitar 3000 SM.
dan kembali ke massa jenis jelai yang nilai-nilai lain yang terkait
dalam metrik tembaga dll seperti perak, jelai perunggu, / syikal pada
awalnya kedua unit dan satu unit mata uang berat, karena pound sterling
awalnya unit denominasi massa satu pon perak.<br />
<br />
Dengan tidak adanya alat tukar, masyarakat non-moneter dioperasikan sebagian besar di bawah prinsip-prinsip ekonomi hadiah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<b>Komoditas Uang</b><br />
<br />
Barter memiliki beberapa masalah, termasuk bahwa itu memerlukan suatu
"kebetulan inginkan." Misalnya, jika seorang petani gandum membutuhkan
apa petani menghasilkan buah-buahan, pertukaran langsung adalah mustahil
untuk buah musiman akan merusak sebelum panen. Salah satu solusinya
adalah untuk perdagangan buah dari gandum secara tidak langsung oleh
komoditas, ketiga "menengah",: buah dipertukarkan untuk produk setengah
jadi ketika buah matang. Jika ini komoditas menengah tidak menuntut
binasa dan dapat diandalkan sepanjang tahun (misalnya tembaga, emas,
atau anggur), maka dapat ditukar dengan gandum setelah panen. Fungsi
dari komoditas menengah sebagai penyimpan nilai dapat dibakukan dalam
uang komoditas umum, mengurangi kebetulan ingin masalah. Dengan
mengatasi keterbatasan barter sederhana, uang komoditi membuat pasar di
semua lain yang lebih likuid.<br />
<br />
Banyak kebudayaan di seluruh dunia kemudian mengembangkan penggunaan
uang komoditas. Kuno China dan Afrika yang digunakan cowrie. Perdagangan
dalam sistem feodal Jepang didirikan pada koku - unit beras per tahun.
syikal ini adalah unit kuno berat dan mata uang. Penggunaan pertama
istilah ini berasal dari Mesopotamia sekitar 3000 SM dan disebut berat
tertentu jelai, nilai-nilai lain dalam metrik tembaga dll seperti perak,
jelai perunggu, / syikal berada di awalnya kedua unit mata uang dan
satuan berat.<br />
<br />
Dimana perdagangan umum, sistem barter biasanya memimpin cukup cepat
untuk beberapa produk utama disebabkan kebajikan uang . Di koloni
Inggris awal New South Wales, rum muncul cukup segera setelah
penyelesaian bahwa produk-produk pasar uang paling banyak. Ketika suatu
negara merupakan mata uang tanpa sering mengadopsi mata uang asing.
Dalam penjara di mana uang konvensional dilarang, sangat umum untuk
rokok untuk mengambil kualitas moneter, dan sepanjang sejarah, emas
telah membuat fungsi moneter tidak resmi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<b>Standar Mata Uang</b><br />
<br />
Secara historis, logam, jika ada, umumnya telah menguntungkan untuk
digunakan sebagai uang-proto pada produk seperti sapi, cowrie, atau
garam, karena mereka berdua tahan lama, portabel, dan mudah dibagi.
Penggunaan emas sebagai proto-uang telah ditelusuri kembali ke milenium
keempat SM ketika orang Mesir digunakan emas batangan dengan berat
didefinisikan sebagai alat tukar, seperti yang telah dilakukan
sebelumnya di Mesopotamia dengan bar perak. Penguasa pertama yang telah
resmi didirikan standar untuk bobot dan uang Pheidon . Koin pertama
dicap (ditandai dengan otoritas dalam bentuk gambar atau kata-kata)
dapat dilihat di Perpustakaan Nasional di Paris. Ini adalah stater dari
elektrum sepotong kura-kura, ditemukan di pulau Aegina. Ini bagian yang
luar biasa tanggal sekitar 700 SM . koin elektrum juga diperkenalkan
sekitar 650 SM di Lydia.<br />
<br />
Koin telah banyak diadopsi di seluruh Ionia dan Yunani daratan selama
abad ke-6 SM, akhirnya menimbulkan SM Kekaisaran Athena pada abad ke-5,
dominasi daerah melalui ekspor mereka keping perak, ditambang di selatan
Attica dan Thorikos Laurion. Sebuah penemuan utama dari perak di vena
Laurion di 483 SM menyebabkan ekspansi besar militer armada Athena.
bersaing standar koin pada waktu itu dikelola oleh Phocaea Mytilene dan
bagian penggunaan elektrum; Aegina digunakan perak.<br />
<br />
Ini adalah penemuan batu ujian yang membuka jalan bagi mata uang
berbasis komoditas dan koin logam. logam lunak dapat diuji untuk
kemurnian batu ujian, untuk cepat menghitung total kandungan logam
menjadi satu. Emas adalah logam lunak, yang juga sulit untuk menemukan,
padat, dan storable. Akibatnya, emas moneter menyebar sangat cepat dari
Asia Kecil, di mana ia mendapat dipakai secara luas di seluruh dunia.<br />
Menggunakan sistem tersebut masih diperlukan beberapa langkah dan
perhitungan matematis. Batu ujian untuk memperkirakan jumlah emas di
suatu paduan, yang kemudian dikalikan dengan berat menemukan jumlah emas
dalam satu potong. Untuk memfasilitasi proses ini, konsep mata uang
standar diperkenalkan. Kamar telah dipra-ditimbang dan pra-paduan,
selama produsen itu menyadari asal koin, tidak menggunakan batu ujian
diwajibkan. Koin yang dicetak oleh pemerintah secara umum dalam proses
hati-hati dilindungi, dan kemudian dicap dengan lambang yang dijamin
berat dan nilai logam. Namun itu sangat umum bagi pemerintah untuk
berpendapat bahwa nilai dana tersebut adalah lambang, dan dengan
demikian semakin mengurangi nilai mata uang dengan menurunkan kandungan
logam mulia.<br />
<br />
Meskipun emas dan perak telah umum digunakan untuk koin, logam lain
dapat digunakan. Sebagai contoh, Sparta kuno koin dilebur dari besi
untuk mencegah warga dari terlibat dalam perdagangan luar negeri. Pada
awal abad ketujuh belas Swedia tidak memiliki logam yang lebih mulia dan
jika "piring uang" produk, yang lembaran besar dari tembaga sekitar 50
cm atau lebih panjang dan lebar, tepat cap dengan indikasi nilai.<br />
<br />
bagian dari logam mulia memiliki keuntungan menghasilkan nilai dalam
koin sendiri - di sisi lain, mereka diinduksi manipulasi: pemotongan
bagian dalam upaya untuk mendapatkan dan mendaur ulang logam mulia.
Sebuah masalah besar adalah co-eksistensi simultan emas, perak dan koin
tembaga di Eropa. Inggris dan Spanyol nilai pedagang emas lebih dari
koin perak, seperti banyak dari tetangga mereka lakukan, yang menyatakan
bahwa orang Inggris Guinea koin emas yang berisi mulai bangkit melawan
mahkota perak Inggris yang berbasis di tahun 1670 dan 1680. Oleh karena
itu, uang itu akhirnya dihapus ke Inggris untuk meragukan jumlah emas
masuk ke dalam negeri dengan kecepatan yang ada saham negara lain Eropa.
Efek ini diperparah dengan para pedagang Asia tidak berbagi apresiasi
emas sekaligus Eropa -. Emas dan perak meninggalkan Asia meninggalkan
Eropa dalam jumlah pemantau Eropa seperti Isaac Newton, Direktur Mint
telah mengamati dengan perhatian.<br />
<br />
Stabilitas telah datang ke dalam sistem dengan perbankan nasional yang
menjamin untuk mengubah uang ke emas pada tingkat yang dijanjikan, belum
ada mudah. Risiko Bank of England bencana keuangan nasional di 1730s
ketika pelanggan meminta uang mereka akan berubah menjadi emas dalam
waktu krisis. Akhirnya, pedagang London menyelamatkan bank dan bangsa
dengan jaminan keuangan.<br />
<br />
Langkah lain dalam evolusi mata uang koin berubah adalah satuan berat
menjadi unit nilai. pembedaan bisa dibuat antara nilai komoditi dan
nilainya secara tunai. Perbedaannya adalah nilai-nilai ini adalah
seigniorage.</div>
<div class="membuatpermalinkblogger">
<center>
<small>Kami akan sangat berterima kasih apabila anda menyebar luaskan artikel <strong><u><a href="http://kumpulansejarah-aris.blogspot.com/2012/10/sejarah-adanya-uang.html">Sejarah Adanya Uang</a></u></strong> ini pada akun jejaring sosial anda, dengan URL : <strong>http://kumpulansejarah-aris.blogspot.com/2012/10/sejarah-adanya-uang.html</strong></small></center>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11650386610982632725noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4882083553517539538.post-58167643080651430162013-03-11T07:40:00.002-07:002013-03-11T07:40:38.114-07:00Sejarah Ditemukannya Remote Kontrol<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<a href="http://www.engineeringtown.com/kids/index.php/penemuan/270-sejarah-ditemukannya-remote-kontrol"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: trebuchet ms,geneva;"><strong>Sejarah Ditemukannya Remote Kontrol</strong></span></span></a><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: trebuchet ms,geneva;"><img border="0" height="141" src="http://www.engineeringtown.com/kids/images/stories/penemuan/remote-kontrol-1.jpg" style="float: left; margin: 3px;" width="200" />Siapa
yang suka menonton televisi? Program acara apa yang paling kalian
sukai? Wah, pastinya banyak ya? Nah, kalau saja tidak ada remote kontrol
pastinya akan sangat merepotkan tuh karena sebentar-bentar kalian harus
bolak-balik untuk mengganti program televisi yang kalian inginkan.
Ternyata remote kontrol itu sangat membantu kemudahan kita dalam
menonton televisi ya. Hhmm…jadi penasaran deh, kira-kira bagaimana ya
sejarahnya remote kontrol itu ditemukan? Yuk kita cari tahu. </span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: trebuchet ms,geneva;"> </span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: trebuchet ms,geneva;">Remote kontrol sudah mulai terpikir oleh manusia sejak tahun 1893. Waktu itu, seorang warga Amerika Serikat (AS) bernama <a href="http://www.engineeringtown.com/kids/index.php/penemu/262-nikola-tesla-ilmuwan-listrik-terbesar"><strong>Nikola Tesla</strong> </a>(masih
ingat kan siapa Nikola Tesla itu?) menggambar konsep kerja remote
kontrol. Setelah tersimpan beberapa lama, barulah pada tahun 1950,
gambar Nikola Tesla ini berhasil diwujudkan menjadi kenyataan oleh warga
Austria bernama Robert Adler.</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: trebuchet ms,geneva;"> </span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: trebuchet ms,geneva;">Setelah
berhasil diuji coba, alat ini kemudian diproduksi secara besar-besaran
oleh perusahaan bernama Zenith Radio Corp. Pada awal penemuannya, remote
kontrol masih harus tersambung menggunakan kabel tebal yang dikaitkan
ke pesawat televisi.</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: trebuchet ms,geneva;"> </span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: trebuchet ms,geneva;">Ternyata
kabel tebal itu terasa sangat merepotkan karena sering membuat orang
jatuh tersandung atau sering rusak digigit anjing. Saat kabelnya lepas,
remote kontrol ini pun menjadi tidak berfungsi. Oh iya, saat pertama
dikenalkan ke pasar, alat ini belum disebut sebagai remote kontrol,
melainkan <em>lazy bone</em> atau dalam bahasa Indonesia bisa diartikan pemalas. Hehehe..lucu ya namanya..</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: trebuchet ms,geneva;">Pada
tahun 1955 seorang insinyur dari Zenith, Eugene Polley, menciptakan
remote kontrol yang tidak berkabel. Bentuknya mirip seperti alat
pengering rambut atau <em>hair dryer</em>. Alat itu dinamakan
“Flash-Matic” dan dapat mengarahkan sinar yang terlihat oleh mata ke sel
photo yang terletak di sudut televisi. Sinar tersebut dapat
mengaktifkan empat tombol pada televisi, termasuk mengganti tampilan
layar televisi, mengecilkan suara atau mengganti saluran televisi.</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: trebuchet ms,geneva;">Sayangnya
sel foto pada televisi kurang bisa mengenali mana cahaya yang datang
dari remote dan cahaya yang datang dari sumber lainnya, sehingga
terkadang ketika terkena lampu ruangan/sinar matahari, saluran atau
volume pada televisi dapat berpindah dengan sendirinya.</span></span><br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: trebuchet ms,geneva;"><img border="0" height="121" src="http://www.engineeringtown.com/kids/images/stories/penemuan/remote-kontrol-2.jpg" width="215" /></span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: trebuchet ms,geneva;"><img border="0" height="250" src="http://www.engineeringtown.com/kids/images/stories/penemuan/remote-kontrol-3.jpg" width="198" /></span></span></div>
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: trebuchet ms,geneva;">Tahun
1956, Robert Adler mengembangkan remote kontrol teknologi baru dengan
gelombang ultrasonik (Space commands). Saat pengguna mengklik tombol
yang ada pada remote kontrol ini, alat ini akan otomatis mengirim suara
berfrekuensi tinggi yang hanya dikenali televisi. Keunggulan lainnya,
alat ini tak membutuhkan baterai. Namun remote kontrol ini juga ada
kekurangannya yaitu saluran atau volume dapat berpindah sendiri bila ada
frekuensi dari alat lain yang senada dengan frekuensi pada televisi.</span></span><br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: trebuchet ms,geneva;"><img border="0" height="159" src="http://www.engineeringtown.com/kids/images/stories/penemuan/remote-kontrol-4.jpg" width="244" /></span></span></div>
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: trebuchet ms,geneva;">Lalu,
mulai tahun 1980, Zenit membuat eksperimen remote kontrol yang
menggunakan sinar inframerah. Remote kontrol ini menggunakan gelombang
cahaya berfrekuensi rendah, sehingga mata manusia tidak bisa
menangkapnya, tapi bisa tertangkap televisi. Penemuan remote kontrol
menggunakan sinar inframerah ini kemudian berhasil mengatasi
kekurangan-kekurangan yang dimiliki remote kontrol yang menggunakan
gelombang ultrasonik.</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: trebuchet ms,geneva;">Setelah
itu, penggunakan remote kontrol mengalami perkembangan yang sangat
pesat. Tidak hanya untuk pesawat televisi, alat ini juga digunakan untuk
mengendalikan alat elektronik yang lain seperti AC, radio, tape, dan
sebagainya. Coba kalian sebutkan alat elektronik apa lagi yang
menggunakan remote kontrol?</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: trebuchet ms,geneva;"> </span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: trebuchet ms,geneva;"><em>Dari berbagai sumber</em></span></span><br />
<br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: trebuchet ms,geneva;"><em><br /></em></span></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11650386610982632725noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4882083553517539538.post-35588517309695167132013-03-11T07:37:00.000-07:002013-03-11T07:37:05.312-07:00sejarah samurai jepang<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h2>
<a href="http://freeinfogado2filan89.wordpress.com/sejarah-pedang-jepang/" rel="bookmark" title="Read Sejarah Pedang Jepang">sejarah samurai jepang</a></h2>
<img height="302" id="irc_mi" src="http://1.bp.blogspot.com/-hA-mn8PbByE/Tep7-u4enRI/AAAAAAAAACU/hNvotLiFAac/s1600/387633shugyosa4.jpg" style="margin-top: 46px;" width="458" /><br />
<strong>Asal Usul pedang<br />
</strong><br />
Pedang sendiri mulai di kenal manusia pada zaman Bronze age atau jaman
perunggu, dimana pembuatan mata pisau metal yang cukup panjang dapat di
laksanakan.<br />
Pada awalnya pedang-pedang itu terbuat dari besi. dan ketika para pandai
besi mulai dapat memperhitungkan kandungan karbon di dalamnya pedang
mulai di buat dari baja. <img alt="" border="0" src="http://www.kotakgame.com/forums/images/smilies/RO/no1.gif" title="No1" /><br />
Hingga akhir abad ke-18 pedang memegang peran penting dalam sejarah
manusia, tapi ketika mesiu mulai mempengaruhi perkembangan
senjata-senjata yang ada peran pedang mulai menurun dan akhirnya di
anggap tidak terlalu penting<img alt="" border="0" src="http://www.kotakgame.com/forums/images/smilies/RO/sob.gif" title="Sob" />. akhirnya pedang seringkali hanya bersifat sebagai tambahan dan lambang dari tingkat kepemimpinan bangsa dalam ketenaran<br />
Pada awalnya pedang jepang bisa dikatakan meniru pedang yang berasal
dari china (pedang yang memiliki karateristik lurus dan bermata ganda).
pedang-pedang tersebut lalu mengalami perbaikan sejalan dengan waktu.
Seseorang bernama Amakuni (yang hidup di abad ke-7) dikatakan sebagai
pencipta pedang jepang. dari sinilah dikatakan sejarah pedang samurai di
mulai.
<div>
<div>
Spoiler: <a href="http://freeinfogado2filan89.wordpress.com/sejarah-pedang-jepang/%5C">Hide</a>‘;
} else {
this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName(‘div’)[1].getElementsByTagName(‘div’)[0].style.display
= ‘none’; this.innerHTML = ‘<strong>Spoiler: </strong><a href="http://freeinfogado2filan89.wordpress.com/sejarah-pedang-jepang/%5C">Show</a>‘; }”><strong>Spoiler: </strong><a href="http://www.kotakgame.com/forums/showthread.php?t=5503#">Hide</a></div>
<div>
<div>
<img alt="" border="0" src="http://i545.photobucket.com/albums/hh364/UchaUcha/Weapon/Sword.jpg" /></div>
</div>
</div>
<strong><br />
Pedang di jepang</strong><br />
tapi berbeda dengan negara-negara yang ada di dunia, hingga kini
dalam masyarakat jepang pedang tetap menjadi barang yang di hargai.
Budaya itu tidak bisa di pisahkan apalagi bila kita melihat ke masa lalu
tepatnya di zaman samurai.<br />
Saat itu para samurai sering kali menggunakan berbagai ragam senjata
yang berbeda tapi tetaplah pedanglah yang di anggap jiwa dan samurai
.Pedang atau yang lebih sering di kenal dengan nama katana ini sangat
lah tinggi tingkatannya, bahkan pada zaman itu(zaman samurai) bila ada
orang yang sembarangan membawa pedang/senjata padahal dia bukanlah
seorang samurai, maka dia bisa dengan mudah kehilangan kepalanya (ih
serem ya )<br />
Tapi perkembangan pedang jepang tidak bisa di pisahkan dengan masa
kegelapan yang di alami oleh negara itu sendiri, Perang onin yang
terjadi tahun 1467-1477 merevolusi semua jenis alat perang seperti baju
perang dan senjata yang ada saat itu, hingga pada akhirnya dapat di
katakan bahwa tingkat kualitas senjata dan baju pertahanan saat itulah
yang terbaik dan superior yang ada di bandingkan yang ada pada zaman
sekarang.(masa sih yang ini wa g percaya )<br />
Tapi pada zaman Muromachi. senjata api mulai masuk ke jepang, Untungnya
pada zaman Tokugawa. terjadi isolasi besar-besaran yang salah satunya
adalah pelarangan terhadap senjata api dan bubuk mesiu.<br />
Sebelum masa Tokugawa tersebut klan samurai bisa di katakan sedikit
terlantar. Kualitas pewdang yang mereka hunakan benar-benar buruk
untunglah perbaikan kembali terjadi pada akhir zaman Edo Hingga akhirnya
kualitas pedang menjadi sangat baik dan saat itu sebuah pedang sangat
mereka hormati.<br />
Tapi perjalanan waktu kembali terjadi, ketika memasuki restorasi meiji
pedang akhirnya di larang oleh pemerintahan saat itu,pada zaman perang
dunia ke-2 pedang telah di ganti posisinya oleh gunto sebuah pedang
harga murah untuk para angkatan laut.Saat ini sebuah pedang lebih
berfungsi atau berperan sebagai phenomena masyarakat<br />
<div>
<div>
Spoiler: <a href="http://freeinfogado2filan89.wordpress.com/sejarah-pedang-jepang/%5C">Hide</a>‘;
} else {
this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName(‘div’)[1].getElementsByTagName(‘div’)[0].style.display
= ‘none’; this.innerHTML = ‘<strong>Spoiler: </strong><a href="http://freeinfogado2filan89.wordpress.com/sejarah-pedang-jepang/%5C">Show</a>‘; }”><strong>Spoiler: </strong><a href="http://www.kotakgame.com/forums/showthread.php?t=5503#">Hide</a></div>
<div>
<div>
<img alt="" border="0" src="http://i545.photobucket.com/albums/hh364/UchaUcha/Weapon/gunto.jpg" /></div>
</div>
</div>
<strong><br />
Klarifikasi Pedang</strong><br />
Klasifikasi Sederhana yang di lakukan di jepang biasanya di tentukan berdasarkan panjangnya<br />
dimana satuan panjangnya adalah “shaku” (1 shaku kira-kira sekitar 30,3
cm) Sebuah pedang dengan panjang kurang dari satu shaku di kategorikan
tanto (pisau) sebuah pedang yang lebih dari 1 shaku tapi kurang dari 2
shaku di sebut Wakizashi Sebuah pedang bila panjangnya lebih dari 2
shaku di kategorikan sebagai Daito,(oh iya yang di maksud ukuran pedang
disini adalah Besinya belum termasuk gagang dan sarung pedangnya)<br />
katana sendiri adalah bagian dari Daito tapi katana sering di artikan
sebagai pedang yang di gantungkan pada sabuk (biasanya di temani
wazizaki atau tanto)<br />
tanto</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11650386610982632725noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4882083553517539538.post-6386092795891220042013-03-11T07:32:00.002-07:002013-03-11T07:32:21.365-07:00SEJARAH KERIS INDONESIA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="col1 kiri">
<h1>
SEJARAH KERIS INDONESIA</h1>
<h3>
Senjata Dengan Nilai Budaya,Sejarah dan Misteri</h3>
<div class="big">
<a href="http://ypsrandy.blogspot.com/search/label/republik%20kita?max-result=5">Indonesia</a>,Negara
tempat saya dilahirkan ini, terkenal dengan kekayaan seni serta
alamnya.Tengok saja kebudayaan indonesia,yang beraneka ragam dari sabang
sampai merauke.Dari berbagai budaya tersebut,lahirlah benda-benda seni
yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia,seperti <em>Batik,Tarian,Alat Musik serta Senjata tradisional dan Adat istiadat.</em>Kesemua
itu bersatu dalam satu tanah air dengan ikatan BHinneka Tunggal
Ika.Salah satu hasil dari cipta manusia Indonesia yang patut kita
banggakan adalah <strong>KERIS.</strong></div>
</div>
<div class="collall kiri">
<div class="col3 kiri" id="asal">
Keris
adalah sejenis senjata tikam khas,yang bermata dua,dan seringkali
bentuknya tidak simetris alias berliku-liku dan banyak di antaranya
memiliki pamor (damascene), yaitu guratan-guratan ukiran logam cerah
pada helai bilah dari Indonesia tercinta. Berdasarkan dokumen-dokumen
purbakala, keris dalam bentuk awal telah digunakan sejak abad ke-9. Kuat
kemungkinannya bahwa keris telah digunakan sebelum masa tersebut.<br />
Sebenarnya,Penggunaan keris sendiri tersebar di masyarakat rumpun Melayu. Pada masa sekarang, keris umum dikenal di daerah <strong>Indonesia
(terutama di daerah Jawa, Madura, Bali/Lombok, Sumatra, sebagian
Kalimantan, serta sebagian Sulawesi), Malaysia, Brunei, Thailand, dan
Filipina (khususnya di daerah Mindanao)</strong> dan Keris di setiap
daerah memiliki kekhasan sendiri-sendiri dalam penampilan, fungsi,
teknik garapan, serta peristilahan.Di Mindanao, bentuk senjata yang juga
disebut keris tidak banyak memiliki kemiripan meskipun juga merupakan
senjata tikam. </div>
<div class="col3 kiri">
Asal-usul keris belum
sepenuhnya terjelaskan karena tidak ada sumber tertulis yang deskriptif
mengenainya dari masa sebelum abad ke-15, meskipun penyebutan istilah <strong>"keris"</strong>
telah tercantum pada prasasti dari abad ke-9 Masehi. Kajian ilmiah
perkembangan bentuk keris kebanyakan didasarkan pada analisis figur di
relief candi atau patung. Sementara itu, pengetahuan mengenai fungsi
keris dapat dilacak dari beberapa <strong>prasasti dan laporan-laporan penjelajah asing ke Nusantara.</strong><br />
<img alt="keris" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhThWvhLw14hg-M2Hha3v8trp4qEKttfKtsTR4aeFWp-9lK6vB-gGffnNEYX-fmW0bHP_skuWsdjjLQSp_eBf9eFWbCz_sGzpl4JqTwb5gz7pOig-z8p-WlWqFtKYBbqVKvuiYb8qSKugY/s400/keris.jpg" /></div>
<div class="col3 kiri">
Awal
mulanya adalah Pengaruh dari India-Tiongkok.Dugaan pengaruh kebudayaan
Tiongkok Kuna dalam penggunaan senjata tikam, sebagai cikal-bakal
keris,Senjata tajam dengan bentuk yang diduga menjadi sumber inspirasi
pembuatan keris dapat ditemukan pada peninggalan-peninggalan perundagian
dari <strong>Kebudayaan Dongson</strong> dan Tiongkok selatan. Sejumlah
keris masa kini untuk keperluan sesajian memiliki gagang berbentuk
manusia (tidak distilir seperti keris modern), sama dengan belati
Dongson, dan menyatu dengan bilahnya.<br />
Sikap menghormati berbagai
benda-benda garapan logam dapat ditelusuri sebagai pengaruh India,
khususnya Siwaisme. Prasasti Dakuwu (abad ke-6) menunjukkan ikonografi
India yang menampilkan <strong>"wesi aji"</strong> seperti trisula,
kudhi, arit, dan keris sombro. Para sejarawan umumnya bersepakat, keris
dari periode pra-Singasari dikenal sebagai <strong>"keris Buda"</strong>,
yang berbentuk pendek dan tidak berluk (lurus), dan dianggap sebagai
bentuk awal (prototipe) keris. Beberapa belati temuan dari kebudayaan
Dongson memiliki kemiripan dengan keris Buda dan keris sajen. </div>
</div>
<div class="collall kiri" id="sejarah">
<ul>
<li><img alt="keris" src="https://lh3.googleusercontent.com/-1l8Flrl1Otw/T1N27NsH4bI/AAAAAAAADXM/U1S0djQq2yA/s180/180px-Borobudur_Keris.jpg" title="Penggambaran benda mirip keris di relief Candi Borobudur." /></li>
<li><img alt="keris" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4h2xJHO0BjyZVPFoxqtEfthgYlB0JrZ2ypIxvkZ4lumHqur59WoKOKnTBkbZI_l9YiFEDSq6a33wu4Ly-IfQxEXPOWpfcuKfY7XtTiidVrp0VYgl06OMg3SgHGC3LrlpxNuTVcC2YkYM/s180/keris%2520pusaka%2520knaud.jpg" title="Keris buda pusaka knaud" /></li>
<li><img alt="keris" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjf_AsBbq9N4608-5YBmGNu7yBd4XXbnaEt3BAMGrOUulB84UgXXrDr4id9UuuctlLH5Ro890zE6cfA7ibX2MKywTViVDt44sO1EE_vTnRe13K1hCzsdN3n3_ILpf60ajeDwCPmWixDRAA/s512/keris1.jpg" title="keris Empu gandring" /></li>
<li><img alt="keris" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ1mFiT4xJObjCS8v5IITxxKf3PntICozz98lwqwp9yrEiMrC2KiWRRGIbfkXkcmAM22mND1x2OvQOvHu4HJequPsFPVOopZIwcHiMZO5JyF-dwo2Yb0FnQz7XwsAQrpde8OlljWd_d1Q/s512/keris.jpg" title="berbagai jenis Keris,bukan hanya keris bengkok" /></li>
</ul>
<div class="big dotted">
Sejarah mengenai pemakaian keris telah ada
sejak zaman dahulu kala.Itu bisa diperkirakan dari prasasti-prasasti
ataupun kitab serta pahatan arca di candi peninggalan Kerajaaan Hindu
Buddha <a href="http://ypsrandy.blogspot.com/2011/02/indonesia-pertumbuhan-pesat-risiko.html">Indonesia </a>zaman dahulu kala.Yang paling menyerupai keris adalah peninggalan megalitikum dari <strong>lembah Basemah Lahat Sumatera Selatan dari abad 10-5 SM</strong> yang menggambarkan kesatria sedang menunggang gajah dengan membawa <em>senjata tikam (belati)</em>
sejenis dengan keris hanya saja kecondongan bilah bukan terhadap ganja
tetapi terdapat kecondongan (derajat kemiringan) terhadap hulunya.
Selain itu satu panel relief <strong>Candi Borobudur (abad ke-9)</strong> yang memperlihatkan seseorang memegang benda serupa keris tetapi belum memiliki derajat kecondongan dan <em>hulu/deder</em> nya masih menyatu dengan bilah.</div>
<div class="col3 kiri">
<div class="dotted">
Dalam pengetahuan perkerisan Jawa (padhuwungan), keris dari masa pra-Kadiri-Singasari dikenal sebagai <em>"keris Buda"</em> atau <em>"keris sombro"</em>. Keris-keris ini tidak berpamor dan sederhana. Keris Buda dianggap sebagai bentuk pengawal keris modern.</div>
Contoh bentuk keris Buda yang kerap dikutip adalah milik keluarga Knaud dari Batavia yang didapat <strong>Charles Knaud</strong>, seorang Belanda peminat mistisisme Jawa, dari Sri Paku Alam V. Keris ini memiliki relief tokoh <em>epik Ramayana</em> pada permukaan bilahnya dan mencantumkan angka tahun Saka 1264 (1342 Masehi), sezaman dengan <em>Candi Penataran</em>, meskipun ada yang meragukan penanggalannya.</div>
<div class="col4 kiri" style="border-top: 2px solid #d1bfad;">
Adapun cerita yang paling terkenal dan dicatat dalam buku sejarah SMA Saya dulu mengenai keris ini adalah <strong>kisah terbunuhnya Empu Gandring </strong>yang mati ditangan si pemesan Keris yaitu <strong>Ken Arok</strong>,raja
Singosari.Keris ini terkenal karena kutukannya yang memakan korban dari
kalangan elit Singasari termasuk pendiri dan pemakainya, ken Arok.<br />
<div class="multi">
Ken
Arok memesan keris ini kepada Mpu Gandring dengan waktu satu malam
saja, yang merupakan pekerjaan hampir mustahil dilakukan oleh para "mpu"
<em>(gelar bagi seorang pandai logam yang sangat sakti)</em> pada masa itu. Namun Mpu Gandring menyanggupinya dengan kekuatan gaib yang dimilikinya. Bahkan kekuatan tadi <em>"ditransfer"</em> kedalam keris buatannya itu.<br />
Karena
Mpu gandring tidak menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu (belum
menyelesaikan Sarung Kerisnya),maka Si Ken Arok membunuh Mpu gandring
yang ternyata membawa <strong>kutukan</strong> baginya.Sebelum Tewas,Mpu Gandring mengeluarkan <em>kutukan</em> bahwa Keris tersebut akan meminta korban nyawa tujuh turunan dari Ken Arok.</div>
</div>
</div>
<div class="col1 kiri" id="fungsi">
<div class="big">
Pada
masa dahulu,Pemaparan-pemaparan asing menunjukkan fungsi keris sebagai
senjata di kalangan awam Majapahit. Keris sebagai senjata memiliki bilah
yang kokoh, keras, tetapi ringan. Berbagai legenda dari periode
Demak–Mataram mengenal beberapa keris senjata yang terkenal, misalnya
keris Nagasasra Sabukinten.<br />
</div>
<div class="multi">
Laporan Perancis dari abad ke-16 telah menceritakan peran keris sebagai <em>simbol kebesaran para pemimpin Sumatera </em>(khususnya Kesultanan Aceh). <strong>Godinho de Heredia</strong> dari Portugal menuliskan dalam jurnalnya dari tahun 1613.<br />
Ia
mengatakan bahwa orang-orang Melayu penghuni Semenanjung ("Hujung
Tanah") telah memberikan racun pada bilah keris dan menghiasi sarung dan
hulu keris dengan batu permata.<br />
Pada masa kini, keris memiliki fungsi yang beragam dan hal ini ditunjukkan oleh beragamnya bentuk keris yang ada.Keris sebagai <strong>elemen persembahan</strong> sebagaimana dinyatakan oleh prasasti-prasasti dari milenium pertama.<br />
Pada
masa kini, keris juga masih menjadi bagian dari sesajian. Lebih jauh,
keris juga digunakan dalam ritual/upacara mistik atau paranormal.Keris
disebut-sebut sebagai benda yang punya <strong>kekuatan mistik dan bahkan bisa berdiri!</strong>.<br />
Keris
untuk penggunaan semacam ini memiliki bentuk berbeda, dengan pesi
menjadi hulu keris, sehingga hulu menyatu dengan bilah keris. Keris
semacam ini dikenal sebagai <strong>keris sesajian atau "keris majapahit"</strong>(tetapi tidak sama dengan keris tangguh Majapahit)!.<br />
Media massa sering mengidentikkan keris semacam ini dengan <strong>"seram", "dukun", "klenik", "ilmu hitam"</strong>,
dan lain-lain.padahal didalam ilmu pembuatannya itu adalah wesi aji,dan
dengan itu kita tahu bahwa leluhur kita amat cakap dalam ilmu gravitasi
serta fisika dan jauh dari kata <strong>"musyrik"</strong>.alih-alih menyebarluaskan pandangan yang benar tentang wesi aji,media massa malah melakukan <em>"bunuh diri budaya"</em>.</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
"Penghalusan"
fungsi keris tampaknya semakin menguat sejak abad ke-19 dan seterusnya,
sejalan dengan meredanya gejolak politik di Nusantara dan menguatnya
penggunaan senjata api. Dalam perkembangan ini, peran keris sebagai
senjata berangsur-angsur berkurang. Sebagai contoh, dalam idealisme Jawa
mengenai seorang laki-laki "yang sempurna", sering dikemukakan bahwa
keris menjadi <strong>simbol pegangan ilmu/keterampilan sebagai bekal hidup</strong>.
Berkembangnya tata krama penggunaan keris maupun variasi bentuk sarung
keris (warangka) yang dikenal sekarang dapat dikatakan juga merupakan
wujud penghalusan fungsi keris.<br />
</div>
<div class="collall kiri" style="border-top: 2px solid #d1bfad;">
<div class="iklankoe">
<br />
<ins style="border: none; display: inline-table; height: 250px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 300px;"><ins id="aswift_1_anchor" style="border: none; display: block; height: 250px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 300px;"></ins></ins></div>
<div class="col1 multi" id="nilai">
<div class="big">
Pada
masa kini, kalangan perkerisan Jawa selalu melihat keris sebagai tosan
aji atau "benda keras (logam) yang luhur", bukan sebagai senjata. Keris
adalah dhuwung, bersama-sama dengan tombak.</div>
Keduanya dianggap sebagai benda <strong>"pegangan" (ageman)</strong> yang diambil daya keutamaannya dengan mengambil bentuk senjata tikam pada masa lalu.<br />
Bahkan
diciptakan suatu tarian yang melibatkan Keris sebagai aksesoris
tariannya(tari Keris). Di Malaysia, dalam kultur monarki yang kuat,
keris menjadi <strong>identitas kemelayuan</strong>.<br />
Tata cara
penggunaan keris berbeda-beda di masing-masing daerah. Di daerah Jawa
dan Sunda misalnya, keris ditempatkan di pinggang bagian belakang pada
masa damai tetapi ditempatkan di depan pada masa perang. Penempatan
keris di depan dapat diartikan sebagai kesediaan untuk bertarung.</div>
<div class="collall kiri" style="border-top: 2px solid #d1bfad;">
<div class="col4 kiri">
<div class="multi">
Selain
itu, terkait dengan fungsi, sarung keris Jawa juga memiliki variasi
utama: gayaman dan ladrang. Sementara itu, di Sumatra, Kalimantan,
Malaysia, Brunei dan Filipina, keris ditempatkan di depan dalam
upacara-upacara kebesaran.<br />
Keris-keris yang dibuat oleh para pandai keris sekarang dikenal sebagai <strong>keris kamardikan ("keris kemerdekaan")</strong>.
Periode ini melahirkan beberapa pandai keris kenamaan dari Solo seperti
KRT.Supawijaya (Solo), Pauzan Pusposukadgo (Solo), tim pandai keris
STSI Surakarta, Harjosuwarno (bekerja pada studio milik KRT Hardjonagoro
di Solo),dll.<br />
Keris disebut sebagai jati diri bangsa, karena keris dibentuk setidaknya dari 3 unsur. <strong>Ditempa dalam bara, semangat keselarasan, dan nuansa kedekatan dengan Yang Maha Tinggi</strong>. <br />
Tak
beda dengan terbentuknya bangsa ini, yang terbangun dari berbagai suku,
ras, agama, dan golongan. Kemudian disimbolkan dalam <strong>"bhinneka tunggal ika"</strong>.<br />
Oleh
karena itu kita mesti menjaga, melestarikan, dan menghargai keris
sebagai warisan budaya bangsa Melayu yang Kaya ini agar tidak punah dan
diakui bangsa lainnya.</div>
</div>
<div class="col3 kiri">
<img alt="keris" class="njowo" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNaEyhCCBHbi0XfHHM5a0ADCNAPzq56U-fgYDKvIFHLw80GmZ0YUZf3vI0i28jHw72R9LjnKB_fL9DptY7OFreQvriOZ0I8NAqd8c8WFHTxW85BzG_3F3yMiXP48f-TrfZbyvbMaXkRUM/s220/keris%2520java.JPG" title="berbagai cara memakai keris adat jawa" /></div>
</div>
<div class="credit">
Artikel ini dipersembahkan dengan bangga oleh <strong><a href="http://www.facebook.com/randy.oZtaran">putra bangsa Indonesia</a></strong> yang diinspirasi dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keris" target="blank">Wikipedia/Keris </a>dan gambar dari <a href="http://www.google.co.id/search?q=keris" rel="nofollow" target="blank">google</a>. <br />
Tampil baik di Firefox 5+, Opera 10, dan Safari 4.0.4.Efek CSS 3 yang digunakan pada artikel ini tidak muncul di IE.</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11650386610982632725noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4882083553517539538.post-68314159976996896412013-03-11T07:02:00.004-07:002013-03-11T07:02:54.040-07:00sejarah komputer<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h2>
<span class="mw-headline" id="Pengertian_komputer">Pengertian komputer</span><img height="366" id="irc_mi" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGeaIzMaLxMFlDTWaCksvP1PxtAcx6gKwgLpAh4OIA5yiBnM7xB1X1CUsTYtnddyXAPzjeNHFjlqLNKmlSlyUvwy37Eq8QWKQUFcLFzcQ4PhG3X5FvZGuF2epu3pV8qLyISRtXraXT6P8/s1600/komputer-generasi-ketiga.jpg" style="margin-top: 116px;" width="507" /></h2>
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Komputer" title="Komputer">Komputer</a> adalah alat yang dipakai untuk mengolah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Data" title="Data">data</a>
menurut perintah yang telah dirumuskan. Kata komputer semula
dipergunakan untuk menggambarkan orang yang perkerjaannya melakukan per<a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hitungan_aritmatika&action=edit&redlink=1" title="Hitungan aritmatika (halaman belum tersedia)">hitungan aritmatika</a>, dengan atau tanpa alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mesin" title="Mesin">mesin</a> itu sendiri. Asal mulanya, pengolahan informasi hampir eksklusif berhubungan dengan masalah <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Aritmatika" title="Aritmatika">aritmatika</a>, tetapi komputer modern dipakai untuk banyak tugas yang tidak berhubungan dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Matematika" title="Matematika">matematika</a>.<br />
Secara luas, Komputer dapat didefinisikan sebagai suatu peralatan
elektronik yang terdiri dari beberapa komponen, yang dapat bekerja sama
antara komponen satu dengan yang lain untuk menghasilkan suatu informasi
berdasarkan program dan data yang ada. Adapun komponen komputer adalah
meliputi : Layar Monitor, CPU, Keyboard, Mouse dan Printer (sbg
pelengkap). Tanpa printer komputer tetap dapat melakukan tugasnya
sebagai pengolah data, namun sebatas terlihat dilayar monitor belum
dalam bentuk print out (kertas).<br />
Dalam definisi seperti itu terdapat alat seperti <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Slide_rule&action=edit&redlink=1" title="Slide rule (halaman belum tersedia)">slide rule</a>, jenis <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kalkulator_mekanik&action=edit&redlink=1" title="Kalkulator mekanik (halaman belum tersedia)">kalkulator mekanik</a> mulai dari <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Abakus" title="Abakus">abakus</a> dan seterusnya, sampai semua komputer elektronik yang <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kontemporer" title="Kontemporer">kontemporer</a>. Istilah lebih baik yang cocok untuk arti luas seperti "komputer" adalah "yang mem<a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Proses_informasi&action=edit&redlink=1" title="Proses informasi (halaman belum tersedia)">proses informasi</a>" atau "<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem" title="Sistem">sistem</a> peng<a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Olah_informasi&action=edit&redlink=1" title="Olah informasi (halaman belum tersedia)">olah informasi</a>."<br />
Saat ini, komputer sudah semakin canggih. Tetapi, sebelumnya komputer
tidak sekecil, secanggih, sekeren dan seringan sekarang. Dalam sejarah
komputer, ada 5 generasi dalam sejarah komputer.<br />
<h2>
<span class="mw-headline" id="Generasi_komputer">Generasi komputer</span></h2>
<h3>
<span class="mw-headline" id="Generasi_pertama">Generasi pertama</span></h3>
Dengan terjadinya Perang Dunia Kedua, negara-negara yang terlibat
dalam perang tersebut berusaha mengembangkan komputer untuk mengeksploit
potensi strategis yang dimiliki komputer. Hal ini meningkatkan
pendanaan pengembangan komputer serta mempercepat kemajuan teknik
komputer. Pada tahun 1941, Konrad Zuse, seorang insinyur Jerman
membangun sebuah komputer, Z3, untuk mendesain pesawat terbang dan
peluru kendali.<br />
Pihak sekutu juga membuat kemajuan lain dalam pengembangan kekuatan
komputer. Tahun 1943, pihak Inggris menyelesaikan komputer pemecah kode
rahasia yang dinamakan Colossus untuk memecahkan kode rahasia yang
digunakan Jerman. Dampak pembuatan Colossus tidak terlalu memengaruhi
perkembangan industri komputer dikarenakan dua alasan. Pertama, Colossus
bukan merupakan komputer serbaguna(general-purpose computer), ia hanya
didesain untuk memecahkan kode rahasia. Kedua, keberadaan mesin ini
dijaga kerahasiaannya hingga satu dekade setelah perang berakhir.<br />
Usaha yang dilakukan oleh pihak Amerika pada saat itu menghasilkan
suatu kemajuan lain. Howard H. Aiken (1900-1973), seorang insinyur
Harvard yang bekerja dengan IBM, berhasil memproduksi kalkulator
elektronik untuk US Navy. Kalkulator tersebut berukuran panjang setengah
lapangan bola kaki dan memiliki rentang kabel sepanjang 500 mil. The
Harvard-IBM Automatic Sequence Controlled Calculator, atau Mark I,
merupakan komputer relai elektronik. Ia menggunakan sinyal
elektromagnetik untuk menggerakkan komponen mekanik. Mesin tersebut
beropreasi dengan lambat (ia membutuhkan 3-5 detik untuk setiap
perhitungan) dan tidak fleksibel (urutan kalkulasi tidak dapat diubah).
Kalkulator tersebut dapat melakukan perhitungan aritmatik dasar dan
persamaan yang lebih kompleks.<br />
Perkembangan komputer lain pada masa kini adalah Electronic Numerical
Integrator and Computer (ENIAC), yang dibuat oleh kerjasama antara
pemerintah Amerika Serikat dan University of Pennsylvania. Terdiri dari
18.000 tabung vakum, 70.000 resistor, dan 5 juta titik solder, komputer
tersebut merupakan mesin yang sangat besar yang mengonsumsi daya sebesar
160kW.<br />
Komputer ini dirancang oleh John Presper Eckert (1919-1995) dan John
W. Mauchly (1907-1980), ENIAC merupakan komputer serbaguna (general
purpose computer) yang bekerja 1000 kali lebih cepat dibandingkan Mark
I.<br />
Pada pertengahan 1940-an, John von Neumann (1903-1957) bergabung
dengan tim University of Pennsylvania dalam usaha membangun konsep
desain komputer yang hingga 40 tahun mendatang masih dipakai dalam
teknik komputer. Von Neumann mendesain Electronic Discrete Variable
Automatic Computer (EDVAC) pada tahun 1945 dengan sebuah memori untuk
menampung baik program ataupun data. Teknik ini memungkinkan komputer
untuk berhenti pada suatu saat dan kemudian melanjutkan pekerjaannya
kembali. Kunci utama arsitektur von Neumann adalah unit pemrosesan
sentral (CPU), yang memungkinkan seluruh fungsi komputer untuk
dikoordinasikan melalui satu sumber tunggal. Tahun 1951, UNIVAC I
(Universal Automatic Computer I) yang dibuat oleh Remington Rand,
menjadi komputer komersial pertama yang memanfaatkan model arsitektur
Von Neumann tersebut.<br />
Baik Badan Sensus Amerika Serikat dan General Electric memiliki
UNIVAC. Salah satu hasil mengesankan yang dicapai oleh UNIVAC dalah
keberhasilannya dalam memprediksi kemenangan Dwilight D. Eisenhower
dalam pemilihan presiden tahun 1952.<br />
Komputer Generasi pertama dikarakteristik dengan fakta bahwa
instruksi operasi dibuat secara spesifik untuk suatu tugas tertentu.
Setiap komputer memiliki program kode biner yang berbeda yang disebut "<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_mesin" title="Bahasa mesin">bahasa mesin</a>"
(machine language). Hal ini menyebabkan komputer sulit untuk diprogram
dan membatasi kecepatannya. Ciri lain komputer generasi pertama adalah
penggunaan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tube_vakum&action=edit&redlink=1" title="Tube vakum (halaman belum tersedia)">tube vakum</a> (yang membuat komputer pada masa tersebut berukuran sangat besar) dan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Silinder_magnetik&action=edit&redlink=1" title="Silinder magnetik (halaman belum tersedia)">silinder magnetik</a> untuk penyimpanan data.<br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Generasi_kedua">Generasi kedua</span></h3>
Pada tahun 1948, penemuan transistor sangat memengaruhi perkembangan
komputer. Transistor menggantikan tube vakum di televisi, radio, dan
komputer. Akibatnya, ukuran mesin-mesin elektrik berkurang drastis.<br />
Transistor mulai digunakan di dalam komputer mulai pada tahun 1956.
Penemuan lain yang berupa pengembangan memori inti-magnetik membantu
pengembangan komputer generasi kedua yang lebih kecil, lebih cepat,
lebih dapat diandalkan, dan lebih hemat energi dibanding para
pendahulunya. Mesin pertama yang memanfaatkan teknologi baru ini adalah
superkomputer. IBM membuat superkomputer bernama Stretch, dan
Sprery-Rand membuat komputer bernama LARC. Komputer-komputer ini, yang
dikembangkan untuk laboratorium energi atom, dapat menangani sejumlah
besar data, sebuah kemampuan yang sangat dibutuhkan oleh peneliti atom.
Mesin tersebut sangat mahal dan cenderung terlalu kompleks untuk
kebutuhan komputasi bisnis, sehingga membatasi kepopulerannya. Hanya ada
dua LARC yang pernah dipasang dan digunakan: satu di Lawrence Radiation
Labs di Livermore, California, dan yang lainnya di US Navy Research and
Development Center di Washington D.C. Komputer generasi kedua
menggantikan bahasa mesin dengan bahasa assembly. Bahasa assembly adalah
bahasa yang menggunakan singkatan-singakatan untuk menggantikan kode
biner.<br />
Pada awal 1960-an, mulai bermunculan komputer generasi kedua yang
sukses di bidang bisnis, di universitas, dan di pemerintahan.
Komputer-komputer generasi kedua ini merupakan komputer yang sepenuhnya
menggunakan transistor. Mereka juga memiliki komponen-komponen yang
dapat diasosiasikan dengan komputer pada saat ini: printer, penyimpanan
dalam disket, memory, sistem operasi, dan program.<br />
Salah satu contoh penting komputer pada masa ini adalah 1401 yang
diterima secara luas di kalangan industri. Pada tahun 1965, hampir
seluruh bisnis-bisnis besar menggunakan komputer generasi kedua untuk
memprosesinformasi keuangan.<br />
Program yang tersimpan di dalam komputer dan bahasa pemrograman yang
ada di dalamnya memberikan fleksibilitas kepada komputer. Fleksibilitas
ini meningkatkan kinerja dengan harga yang pantas bagi penggunaan
bisnis. Dengan konsep ini, komputer dapat mencetak faktur pembelian
konsumen dan kemudian menjalankan desain produk atau menghitung daftar
gaji. Beberapa bahasa pemrograman mulai bermunculan pada saat itu.
Bahasa pemrograman Common Business-Oriented Language (COBOL) dan Formula
Translator (FORTRAN) mulai umum digunakan. Bahasa pemrograman ini
menggantikan kode mesin yang rumit dengan kata-kata, kalimat, dan
formula matematika yang lebih mudah dipahami oleh manusia. Hal ini
memudahkan seseorang untuk memprogram dan mengatur komputer. Berbagai
macam karier baru bermunculan (programmer, analis sistem, dan ahli
sistem komputer). Industr piranti lunak juga mulai bermunculan dan
berkembang pada masa komputer generasi kedua ini.<br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Generasi_ketiga">Generasi ketiga</span></h3>
Walaupun transistor dalam banyak hal mengungguli tube vakum, namun
transistor menghasilkan panas yang cukup besar, yang dapat berpotensi
merusak bagian-bagian internal komputer. Batu kuarsa (quartz rock)
menghilangkan masalah ini. Jack Kilby, seorang insinyur di Texas
Instrument, mengembangkan sirkuit terintegrasi (IC : integrated circuit)
pada tahun 1958. IC mengkombinasikan tiga komponen elektronik dalam
sebuah piringan silikon kecil yang terbuat dari pasir kuarsa. Pada
ilmuwan kemudian berhasil memasukkan lebih banyak komponen-komponen ke
dalam suatu chip tunggal yang disebut semikonduktor. Hasilnya, komputer
menjadi semakin kecil karena komponen-komponen dapat dipadatkan dalam
chip. Kemajuan komputer generasi ketiga lainnya adalah penggunaan sistem
operasi (operating system) yang memungkinkan mesin untuk menjalankan
berbagai program yang berbeda secara serentak dengan sebuah program
utama yang memonitor dan mengkoordinasi memori komputer.<br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Generasi_keempat">Generasi keempat</span></h3>
Setelah IC, tujuan pengembangan menjadi lebih jelas: mengecilkan
ukuran sirkuit dan komponen-komponen elektrik. Large Scale Integration
(LSI) dapat memuat ratusan komponen dalam sebuah chip. Pada tahun
1980-an, Very Large Scale Integration (VLSI) memuat ribuan komponen
dalam sebuah chip tunggal.<br />
Ultra-Large Scale Integration (ULSI) meningkatkan jumlah tersebut
menjadi jutaan. Kemampuan untuk memasang sedemikian banyak komponen
dalam suatu keping yang berukurang setengah keping uang logam mendorong
turunnya harga dan ukuran komputer. Hal tersebut juga meningkatkan daya
kerja, efisiensi dan keterandalan komputer. Chip Intel 4004 yang dibuat
pada tahun 1971membawa kemajuan pada IC dengan meletakkan seluruh
komponen dari sebuah komputer (central processing unit, memori, dan
kendali input/output) dalam sebuah chip yang sangat kecil. Sebelumnya,
IC dibuat untuk mengerjakan suatu tugas tertentu yang spesifik.
Sekarang, sebuah mikroprosesor dapat diproduksi dan kemudian diprogram
untuk memenuhi seluruh kebutuhan yang diinginkan. Tidak lama kemudian,
setiap piranti rumah tangga seperti microwave, oven, televisi, dan mobil
dengan electronic fuel injection (EFI) dilengkapi dengan mikroprosesor.<br />
Perkembangan yang demikian memungkinkan orang-orang biasa untuk
menggunakan komputer biasa. Komputer tidak lagi menjadi dominasi
perusahaan-perusahaan besar atau lembaga pemerintah. Pada pertengahan
tahun 1970-an, perakit komputer menawarkan produk komputer mereka ke
masyarakat umum. Komputer-komputer ini, yang disebut minikomputer,
dijual dengan paket piranti lunak yang mudah digunakan oleh kalangan
awam. Piranti lunak yang paling populer pada saat itu adalah program
word processing dan spreadsheet. Pada awal 1980-an, video game seperti
Atari 2600 menarik perhatian konsumen pada komputer rumahan yang lebih
canggih dan dapat diprogram.<br />
Pada tahun 1981, IBM memperkenalkan penggunaan Personal Computer (PC)
untuk penggunaan di rumah, kantor, dan sekolah. Jumlah PC yang
digunakan melonjak dari 2 juta unit pada tahun 1981 menjadi 5,5 juta
unit pada tahun 1982. Sepuluh tahun kemudian, 65 juta PC digunakan.
Komputer melanjutkan evolusinya menuju ukuran yang lebih kecil, dari
komputer yang berada di atas meja (desktop computer) menjadi komputer
yang dapat dimasukkan ke dalam tas (laptop), atau bahkan komputer yang
dapat digenggam (palmtop).<br />
IBM PC bersaing dengan Apple Macintosh dalam memperebutkan pasar
komputer. Apple Macintosh menjadi terkenal karena memopulerkan sistem
grafis pada komputernya, sementara saingannya masih menggunakan komputer
yang berbasis teks. Macintosh juga memopulerkan penggunaan piranti
mouse.<br />
Pada masa sekarang, kita mengenal perjalanan IBM compatible dengan
pemakaian CPU: IBM PC/486, Pentium, Pentium II, Pentium III, Pentium IV
(Serial dari CPU buatan Intel). Juga kita kenal AMD k6, Athlon, dsb. Ini
semua masuk dalam golongan komputer generasi keempat.<br />
Seiring dengan menjamurnya penggunaan komputer di tempat kerja,
cara-cara baru untuk menggali potensial terus dikembangkan. Seiring
dengan bertambah kuatnya suatu komputer kecil, komputer-komputer
tersebut dapat dihubungkan secara bersamaan dalam suatu jaringan untuk
saling berbagi memori, piranti lunak, informasi, dan juga untuk dapat
saling berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Jaringan komputer
memungkinkan komputer tunggal untuk membentuk kerjasama elektronik untuk
menyelesaikan suatu proses tugas. Dengan menggunakan perkabelan
langsung (disebut juga Local Area Network atau LAN), atau [kabel
telepon, jaringan ini dapat berkembang menjadi sangat besar.<br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Generasi_kelima">Generasi kelima</span></h3>
Mendefinisikan komputer generasi kelima menjadi cukup sulit karena
tahap ini masih sangat muda. Contoh imajinatif komputer generasi kelima
adalah komputer fiksi HAL9000 dari novel karya Arthur C. Clarke berjudul
2001: Space Odyssey. HAL menampilkan seluruh fungsi yang diinginkan
dari sebuah komputer generasi kelima. Dengan kecerdasan buatan
(artificial intelligence atau AI), HAL dapat cukup memiliki nalar untuk
melakukan percapakan dengan manusia, menggunakan masukan visual, dan
belajar dari pengalamannya sendiri.<br />
Walaupun mungkin realisasi HAL9000 masih jauh dari kenyataan, banyak
fungsi-fungsi yang dimilikinya sudah terwujud. Beberapa komputer dapat
menerima instruksi secara lisan dan mampu meniru nalar manusia.
Kemampuan untuk menterjemahkan bahasa asing juga menjadi mungkin.
Fasilitas ini tampak sederhana. Namun fasilitas tersebut menjadi jauh
lebih rumit dari yang diduga ketika programmer menyadari bahwa
pengertian manusia sangat bergantung pada konteks dan pengertian
ketimbang sekedar menterjemahkan kata-kata secara langsung.<br />
Banyak kemajuan di bidang desain komputer dan teknologi yang semakin
memungkinkan pembuatan komputer generasi kelima. Dua kemajuan rekayasa
yang terutama adalah kemampuan pemrosesan paralel, yang akan
menggantikan model non Neumann. Model non Neumann akan digantikan dengan
sistem yang mampu mengkoordinasikan banyak CPU untuk bekerja secara
serempak. Kemajuan lain adalah teknologi superkonduktor yang
memungkinkan aliran elektrik tanpa ada hambatan apapun, yang nantinya
dapat mempercepat kecepatan informasi.<br />
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jepang" title="Jepang">Jepang</a>
adalah negara yang terkenal dalam sosialisasi jargon dan proyek
komputer generasi kelima. Lembaga ICOT (Institute for new Computer
Technology) juga dibentuk untuk merealisasikannya. Banyak kabar yang
menyatakan bahwa proyek ini telah gagal, namun beberapa informasi lain
bahwa keberhasilan proyek komputer generasi kelima ini akan membawa
perubahan baru paradigma komputerisasi di dunia.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11650386610982632725noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4882083553517539538.post-15341055273404972562013-03-11T06:59:00.000-07:002013-03-11T06:59:19.665-07:00sejarah hidup bj habibi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div id="iklan11034500637043045150">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjc9qSHC1giln8Y73fIB0fB_wzw0kTpwymBYLXKH_E1Pvc5HhWqYb3w0F8rQSDFTOAwRe7elQwRraO-gg4tRE0uZSoUcx7BRszdCS7wJbZg0M4_RjpymzQ2OSdFfHQDqD7G02ixVKE2OMK4/s1600-h/Habibie_PYO.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5290630300667583026" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjc9qSHC1giln8Y73fIB0fB_wzw0kTpwymBYLXKH_E1Pvc5HhWqYb3w0F8rQSDFTOAwRe7elQwRraO-gg4tRE0uZSoUcx7BRszdCS7wJbZg0M4_RjpymzQ2OSdFfHQDqD7G02ixVKE2OMK4/s320/Habibie_PYO.jpg" style="float: left; height: 294px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 290px;" /></a>Presiden
ketiga Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie dilahirkan di
Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada tanggal 25 Juni 1936. Beliau merupakan
anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie
dan RA. Tuti Marini Puspowardojo. Habibie yang menikah dengan Hasri
Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 ini dikaruniai dua orang putra
yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal. Masa kecil Habibie dilalui bersama
saudara-saudaranya di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Sifat tegas berpegang
pada prinsip telah ditunjukkan Habibie sejak kanak-kanak. Habibie yang
punya kegemaran menunggang kuda dan membaca ini dikenal sangat cerdas
ketika masih menduduki sekolah dasar, namun ia harus kehilangan bapaknya
yang meninggal dunia pada 3 September 1950 karena terkena serangan
jantung saat ia sedang shalat Isya.<br />
<br />
Tak lama setelah ayahnya meninggal, Ibunya kemudian menjual rumah dan
kendaraannya dan pindah ke Bandung bersama Habibie, sepeninggal ayahnya,
ibunya membanting tulang membiayai kehidupan anak-anaknya terutama
Habibie, karena kemauan untuk belajar Habibie kemudian menuntut ilmu di
Gouvernments Middlebare School. Di SMA, beliau mulai tampak menonjol
prestasinya, terutama dalam pelajaran-pelajaran eksakta. Habibie menjadi
sosok favorit di sekolahnya.<br />
<br />
Karena kecerdasannya, Setelah tamat SMA di bandung tahun 1954, beliau
masuk di ITB (Institut Teknologi Bandung), Ia tidak sampai selesai
disana karena beliau mendapatkan beasiswa dari Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan untuk melanjutkan kuliahnya di Jerman, karena mengingat pesan
Bung Karno tentang pentingnya Dirgantara dan penerbangan bagi Indonesia
maka ia memilih jurusan Teknik Penerbangan dengan spesialisasi
Konstruksi pesawat terbang di Rhein Westfalen Aachen Technische
Hochschule (RWTH)Ketika sampai di Jerman, beliau sudah bertekad untuk
sunguh-sungguh dirantau dan harus sukses, dengan mengingat jerih payah
ibunya yang membiayai kuliah dan kehidupannya sehari-hari. Beberapa
tahun kemudian, pada tahun 1955 di Aachean, 99% mahasiswa Indonesia
yang belajar di sana diberikan beasiswa penuh. Hanya beliaulah yang
memiliki paspor hijau atau swasta dari pada teman-temannya yang lain
Musim liburan bukan liburan bagi beliau justru kesempatan emas yang
harus diisi dengan ujian dan mencari uang untuk membeli buku. Sehabis
masa libur, semua kegiatan disampingkan kecuali belajar. Berbeda dengan
teman-temannya yang lain, mereka; lebih banyak menggunakan waktu
liburan musim panas untuk bekerja, mencari pengalaman dan uang tanpa
mengikuti ujian.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwVYtbiZVpPzxMuqj3Gnc1BJD8RcYbphYvMSCl1cFXjVdAD3y2Whyphenhyphenk6ptvt8YRPLyTNJuQZaUQXywamB0SYTMZULjuL4qy_gZ1KOz951my41AGUUj37yzNpv7JRpPV5ynuDayTXAbT1MA/s1600/78237_pelantikan_presiden___bj_habibie.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwVYtbiZVpPzxMuqj3Gnc1BJD8RcYbphYvMSCl1cFXjVdAD3y2Whyphenhyphenk6ptvt8YRPLyTNJuQZaUQXywamB0SYTMZULjuL4qy_gZ1KOz951my41AGUUj37yzNpv7JRpPV5ynuDayTXAbT1MA/s320/78237_pelantikan_presiden___bj_habibie.jpg" title="Biografi Habibie" width="320" /></a></div>
<br />
Beliau mendapat gelar Diploma Ing, dari Technische Hochschule, Jerman
tahun 1960 dengan predikat Cumlaude (Sempurna) dengan nilai rata-rata
9,5, Dengan gelar insinyur, beliau mendaftar diri untuk bekerja di Firma
Talbot, sebuah industri kereta api Jerman. Pada saat itu Firma Talbot
membutuhkan sebuah wagon yang bervolume besar untuk mengangkut
barang-barang yang ringan tapi volumenya besar. Talbot membutuhkan 1000
wagon. Mendapat persoalan seperti itu, Habibie mencoba mengaplikasikan
cara-cara kontruksi membuat sayap pesawat terbang yang ia terapkan pada
wagon dan akhirnya berhasil.<br />
<br />
Setelah itu beliau kemudian melanjutkan studinya untuk gelar Doktor di
Technische Hochschule Die Facultaet Fuer Maschinenwesen Aachean kemudian
Habibie menikah pada tahun 1962 dengan Hasri Ainun Habibie yang
kemudian diboyong ke Jerman, hidupnya makin keras, di pagi-pagi sekali
Habibie terkadang harus berjalan kaki cepat ke tempat kerjanya yang jauh
untuk menghemat kebutuhan hidupnya kemudian pulang pada malam hari dan
belajar untuk kuliahnya, Istrinya Nyonya Hasri Ainun Habibie harus
mengantri di tempat pencucian umum untuk mencuci baju untuk menhemat
kebutuhan hidup keluarga. Pada tahun 1965 Habibie mendapatkan gelar Dr.
Ingenieur dengan penilaian summa cumlaude (Sangat sempurna) dengan
nilai rata-rata 10 dari Technische Hochschule Die Facultaet Fuer
Maschinenwesen Aachean.<br />
<br />
Rumus yang di temukan oleh Habibie dinamai "Faktor Habibie" karena bisa
menghitung keretakan atau krack propagation on random sampai ke
atom-atom pesawat terbang sehingga ia di juluki sebagai "Mr. Crack".
Pada tahun 1967, menjadi Profesor kehormatan (Guru Besar) pada Institut
Teknologi Bandung. dari tempat yang sama tahun 1965. Kejeniusan dan
prestasi inilah yang mengantarkan Habibie diakui lembaga internasional
di antaranya, Gesselschaft fuer Luft und Raumfahrt (Lembaga Penerbangan
dan Angkasa Luar) Jerman, The Royal Aeronautical Society London
(Inggris), The Royal Swedish Academy of Engineering Sciences (Swedia),
The Academie Nationale de l'Air et de l'Espace (Prancis) dan The US
Academy of Engineering (Amerika Serikat). Sementara itu penghargaan
bergensi yang pernah diraih Habibie di antaranya, Edward Warner Award
dan Award von Karman yang hampir setara dengan Hadiah Nobel. Di dalam
negeri, Habibie mendapat penghargaan tertinggi dari Institut Teknologi
Bandung (ITB), Ganesha Praja Manggala Bhakti Kencana.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyHJxIQWX3q-gyACn5cD7rv8ebJo6pFzVc59aGfuHQSnF3qsXlUeuN5_Y-TSEIXmLIG-5x5IdN6c420LE1-YlTw2RPpIOucs6i-pToMHFl_1hMAzEPf0Fa8-tGFO1rQTdQiGzWW9gesM4/s1600/bsjsss.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyHJxIQWX3q-gyACn5cD7rv8ebJo6pFzVc59aGfuHQSnF3qsXlUeuN5_Y-TSEIXmLIG-5x5IdN6c420LE1-YlTw2RPpIOucs6i-pToMHFl_1hMAzEPf0Fa8-tGFO1rQTdQiGzWW9gesM4/s320/bsjsss.jpg" title="Habibie dan ainun habibie" width="320" /></a></div>
<br />
Langkah-langkah Habibie banyak dikagumi, penuh kontroversi, banyak
pengagum namun tak sedikit pula yang tak sependapat dengannya. Setiap
kali, peraih penghargaan bergengsi Theodore van Karman Award, itu
kembali dari “habitat”-nya Jerman, beliau selalu menjadi berita. Habibie
hanya setahun kuliah di ITB Bandung, 10 tahun kuliah hingga meraih
gelar doktor konstruksi pesawat terbang di Jerman dengan predikat Summa
Cum laude. Lalu bekerja di industri pesawat terbang terkemuka MBB Gmbh
Jerman, sebelum memenuhi panggilan Presiden Soeharto untuk kembali ke
Indonesia.<br />
<br />
Di Indonesia, Habibie 20 tahun menjabat Menteri Negara Ristek/Kepala
BPPT, memimpin 10 perusahaan BUMN Industri Strategis, dipilih MPR
menjadi Wakil Presiden RI, dan disumpah oleh Ketua Mahkamah Agung
menjadi Presiden RI menggantikan Soeharto menjadi Presiden Republik
Indonesia ke 3. Soeharto menyerahkan jabatan presiden itu kepada Habibie
berdasarkan Pasal 8 UUD 1945. Sampai akhirnya Habibie dipaksa pula
lengser akibat refrendum Timor Timur yang memilih merdeka. Pidato
Pertanggungjawabannya ditolak MPR RI. Beliau pun kembali menjadi warga
negara biasa, kembali pula hijrah bermukim ke Jerman.<br />
<blockquote>
Saya bilang ke Presiden, kasih saya uang 500 juta Dollar dan
N250 akan menjadi pesawat yang terhebat yang mengalahkan ATR,
Bombardier, Dornier, Embraer dll dan kita tak perlu tergantung dengan
negara manapun. Tapi keputusan telah diambil dan para karyawan IPTN yang
berjumlah 16 ribu harus mengais rejeki di negeri orang dan gilanya lagi
kita yang beli pesawat negara mereka!</blockquote>
<br />
Pada tanggal 22 Mei 2010, Hasri Ainun Habibie, istri BJ Habibie,
meninggal di Rumah Sakit Ludwig Maximilians Universitat, Klinikum,
Muenchen, Jerman. Ia meninggal pada hari Sabtu pukul 17.30 waktu
setempat atau 22.30 WIB. Kepastian meninggalnya Hasri Ainun dari
kepastian Ali Mochtar Ngabalin, mantan anggota DPR yang ditunjuk menjadi
wakil keluarga BJ Habibie. Ini menjadi duka yang amat mendalam bagi
Mantan Presiden Habibie dan Rakyat Indonesia yang merasa kehilangan.
Bagi Habibie, Ainun adalah segalanya. Ainun adalah mata untuk melihat
hidupnya. Bagi Ainun, Habibie adalah segalanya, pengisi kasih dalam
hidupnya. Namun setiap kisah mempunyai akhir, setiap mimpi mempunyai
batas.<br />
<blockquote>
"Selama 48 tahun saya tidak pernah dipisahkan dengan Ainun,
.......ibu Ainun istri saya. Ia ikuti kemana saja saya pergi dengan
penuh kasih sayang dan rasa sabar. Dik, kalian barangkali sudah biasa
hidup terpisah dengan istri, you pergi dinas dan istri di rumah, tapi
tidak dengan saya. Gini ya............saya mau kasih
informasi........... Saya ini baru tahu bahwa ibu Ainun mengidap kanker
hanya 3 hari sebelumnya, tak pernah ada tanda-tanda dan tak pernah ada
keluhan keluar dari ibu........." Papar BJ Habibie.</blockquote>
Pada Awal desember 2012, sebuah film yang berjudul "<b>Habibie dan Ainun</b>"
diluncurkan, film ini Mengangkat kisah nyata tentang romantisme kedua
saat remaja hingga menjadi suami istri dan saat ajal memisahkan mereka.
Film yang diambil dari buku terlaris karya BJ Habibie, Film ini di garap
oleh dua sutradara yaitu Faozan Rizal dan Hanung Bramantyo, dengan
pemeran Reza Rahardian sebagai Habibie dan Bunga Citra Lestari sebagai
Ainun Habibie.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh06wcSrTrkK1vjfr_Uc7lS0vsi3EgkYHwmoIXXTQxB9gVxc7pdbzrBT6OQKI2tgfTJVaile-Ea2MNmuxb5VH7plfhHQh7tYUk4bhzxv3uBwuwgsmkHeybYanouPRqaGyFXfnfdEl1ECxw/s1600/ainun-habibie.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh06wcSrTrkK1vjfr_Uc7lS0vsi3EgkYHwmoIXXTQxB9gVxc7pdbzrBT6OQKI2tgfTJVaile-Ea2MNmuxb5VH7plfhHQh7tYUk4bhzxv3uBwuwgsmkHeybYanouPRqaGyFXfnfdEl1ECxw/s320/ainun-habibie.jpg" title="Buku habibie dan ainun" width="210" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiB3EMsfNCMUPQGvxOmu_RMyVHWFmtiQa13kxVdBUWhQLl6bDzBfzshPcPrwXMnb8erJff2j52UQ4HZKrYhe2j-3immhcUdIlysMoK4cfpM3PNjLchLqiKJSHDPug3RIyvaXtsJne0wQNk/s1600/habibie+dan+ainun.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiB3EMsfNCMUPQGvxOmu_RMyVHWFmtiQa13kxVdBUWhQLl6bDzBfzshPcPrwXMnb8erJff2j52UQ4HZKrYhe2j-3immhcUdIlysMoK4cfpM3PNjLchLqiKJSHDPug3RIyvaXtsJne0wQNk/s320/habibie+dan+ainun.jpg" title="film Habibie dan Ainun" width="223" /></a></div>
<br />
<b>Pidato BJ Habibie ketika berkunjung Ke Garuda Indonesia</b><br />
<br />
Dik, anda tahu, saya ini lulus SMA tahun 1954!” beliau membuka
pembicaraan dengan gayanya yang khas penuh semangat dan memanggil semua
hadirin dengan kata “Dik” kemudian secara lancar beliau melanjutkan
“Presiden Soekarno, Bapak Proklamator RI, orator paling unggul, itu
sebenarnya memiliki visi yang luar biasa cemerlang! Ia adalah Penyambung
Lidah Rakyat! Ia tahu persis sebagai Insinyur, Indonesia dengan
geografis ribuan pulau, memerlukan penguasaan Teknologi yang berwawasan
nasional yakni Teknologi</div>
<div style="clear: both; margin: 10px 0;">
<center>
<ins style="border: none; display: inline-table; height: 280px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 336px;"><ins id="aswift_0_anchor" style="border: none; display: block; height: 280px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 336px;"></ins></ins>
</center>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11650386610982632725noreply@blogger.com14tag:blogger.com,1999:blog-4882083553517539538.post-90418348771687391202013-02-21T23:54:00.000-08:002013-02-21T23:54:22.552-08:00Sejarah Pembentukan Pancasila<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h3 style="text-align: center;">
Sejarah Pembentukan Pancasila</h3>
<div>
Pada tahun 1945, menjelang proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945
dr. Radjiman, ketua Badan Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)
mengajukan pertanyaan yang fundamental : Indonesia merdeka yang akan
kita dirikan apa dasarnya? Karena dasar negara yang kita hendaki
haruslah dasar negara yang mampu mempersatukan unsur-unsur bangsa dan
negara yang begitu heterogen.<br />
Bung Karno menjawab pertanyaan dr. Radjiman pada tanggal 1 Juni 1945.
Jawaban itu disampaikan dalam suatu pidato tanpa teks. Pidato itu
dinilai oleh para pengamat sangat baik. Para anggota BPUPKI memberikan
tanggapan penuh semangat,yang dianggap tanda persetujuan terhadap
substansi uraiannya.<br />
Pidato Bung Karno 1 Juni 1945 mengandung sintesis nilai-nilai atau
unsur-unsur budaya yang lengkap dan memiliki sifat-sifat universal,
mulai dari kebangsaan, kemanusiaan, kerakyatan, kesejahteraan, dan
ketuhanan. Semua itu menunjukkan betapa luas dan mendalamnya pengetahuan
dan wawasan Bung Karno. Meski demikian Bung Karno sadar akan perlunya
penyempurnaan.<br />
Sampai sekarang masih diperdebatkansiapa sebenarnya pencetus gagasan
dasar negara Pancasila pertama kali, Soekarno atau M.Yamin. Mereka yang
pro-Yamin mendasarkan pendapatnya atas dasar dokumen Yamin yang berjudul
Asas dan Dasar Negara Kebangsaan RI bertanggal 29 Mei 1945. Teks Yamin
itu termuat dalam buku himpunannya yang berjudul naskah Persiapan UUD
1945 jilid I (1959).<br />
Buku itu mendapat kata pengantar tulis tangan dari Presiden Soekarno,
bertanggal 22 April 1959. Berdasarkan 2 dokumen itu muncullah pendapat
yang menyatakan bahwa Yaminlah pecetus gagasan dasar negara pertama,
meskipun tidak memberi nama Pancasila. Pendapat itu menganggap pengantar
tulis tangan dari Presiden Sukarno sebagai endorsement (pengukuhan)
atas pendapat pro-Yamin itu.<br />
Tetapi mereka yang mau cermat akan menghadapi kesukaran karena dalam
karya-karya Yamin yang lain, justru ia mengakui Bung Karnolah penggali
pertama gagasan dasar negara Pancasila. Karya-karya Yamin itu adalah :<br />
1. Sistema Filsafah Pancasila (1958)<br />
2. Tinjauan Pancasila terhadap Revolusi Fungsionil (1959)<br />
3. Naskah Persiapan UUD 1945 jilid II<br />
4. Lima uraian tentang UUD 1945 (1960)<br />
5. Pembahasan UUD 1945<br />
Sekedar contoh pernyataan Yamin dikutipkan dari Naskah Persiapan UUD
1945 jilid II (hal 649) berikut ini: “ Setelah dimajukan hasil
penggalian dan Penemuan Bung Karno yang diberi nama ajaran Pancasila dan
golongan fungsionil itu, marilah pula dengan ringkas meminta perhatian
kepada cetusan Bung Karno pula bernama Demokrasi Terpimpin.<br />
Contoh kedua diambilkan dari sistema Filsafah Pancasila (hal 7), sbb: “
Untuk penjelasan ingatlah beberapa tanggal sebagai pagangan sejarah: 1
Juni 1945 diucapkan pidato yang pertama tentang Pancasila dalam suatu
rapat di gedung Kementerian Luar Negeri yang sekarang ini ” (dulu gedung
BPUPKI).<br />
Kecuali pengakuan Yamin dalam karya-karyanya tsb,pendapat yang pro Bung
Karno, 1 Juni 1945 juga didukung oleh para saksi, yaitu anggota BPUPKI
yang menyaksikanpidato Lahirnya Pancasila pada tanggal tsb. Mereka itu
adalah Ki Hajar Dewantara, KH Masykur, RP Suroso, Prof Rooseno dan dr.
Radjiman sendiri. Dr. Radjiman pulayang memberi kata pengantar untuk
penerbitan pertama lahirnya Pancasila.<br />
Seperti sudah dikemukakan pidato Bung Karno Mendapat sambutan hangat
disertai tepuk tangan bertubi-tubi. Hal itu diartikan sebagai
persetujuan para peserta sidang. Namun perlu dibahas dan dirumuskan
kembali sehingga lebih runtut dan bernada filosofis.Untuk itu BPUPKI
membentuk Panitia Sembilan yang anggotanya antara lain Bung Karno
(ketua), Hatta (wakil ketua), M.Yamin, Kh Agus Salim, Kahar Muzzakkir,
Maramis, Wachid Hasyim, Ahmad Soebardjo, dan Abi Kusno Tjokrosujoso.<br />
Lewat pengkajian yang mendalam Panitia Sembilan menghasilkan dokumen
yang disebut Piagam Jakarta, 22 Juni 1945. Pengkajian itu diteruskan
oleh PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang menghasilkan,
antara lain Pembukaan UUD 1945. Lewat tahap pengkajian 22 Juni gagasan
Bung Karno Dirumuskan kembali menjadi:<br />
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya<br />
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab<br />
3. Persatuan Indonesia<br />
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan<br />
5. Keadilan sosisal bagi seluruh rakyat Indonesia<br />
Tahap berikutnya adalah merumuskan sila pertama. Sebelum sidang PPKI 17
Agustus 1945 petang, Bung Hatta didatangi utusan dari Kaigun Indonesia
Timur. Wakil rakyat daerah itu mengusulkan agar sila pertama
diubah,sehingga sebagai norma dasar, Pembukaan UUD tidak memuat
ketentuan yang diskriminatif. Keesokan harinya sebelum sidang PPKI 18
Agustus bermula, Hatta melobi tokoh-tokoh Islam, yaitu Ki Bagus
Hadikusumo, Kasman Singadimeja, Wahid Hasyim dan Teuku Moh Hasan. Mereka
sepakat untuk berkompromi, sila pertama menjadi Ketuhanan Yang Maha
Esa. Dengan kompromi itu sesuatu dapat menimbulkan perpecahan bangsa
dapat dicegah.<br />
Dengan landasan yang sama berbagaipersoalan hidup kenegaraan, kebangsaan
dan kerakyatan dapat dimusyawarahkan dengan penylesaian yang manusiawi,
berkeadilan dan berkebudayaan.</div>
<div>
Sumber : <a href="http://dony90ds.blogspot.com/2008/09/sejarah-pembentukan-pancasila.html" rel="nofollow">http://dony90ds.blogspot.com/2008/09/sejarah-pembentukan-pancasila.html</a></div>
<div class="post-likes-widget-placeholder" style="height: 55px;">
<span class="button"><span>Suka</span></span> <span class="loading">Memuat...</span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11650386610982632725noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4882083553517539538.post-2912808471308373942013-02-21T23:51:00.000-08:002013-02-21T23:51:17.557-08:00Sejarah berdirinya monas <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name">
Sejarah berdirinya monas
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-7903315672334775089" itemprop="description articleBody">
Monumen Nasional<br /><br /><img height="523" id="irc_mi" src="https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQ5-qCUP7ce3-d7dFjh39wGdiPCY2eMfMz5XQXa75XwhsTQCcXvvA" style="margin-top: 0px;" width="675" /><br />Monumen Nasional<br />Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas<br />Langsung ke: navigasi, cari<br />Tugu Monas (Monumen Nasional)<br /><br />
Koordinat: [Tunjukkan letak di peta interaktif] 6°10′31″S
106°49′37″E / 6.17528°S 106.82694°E / -6.17528; 106.82694 Monumen
Nasional atau yang populer disingkat dengan Monas atau Tugu Monas adalah
salah satu dari monumen peringatan yang didirikan untuk mengenang
perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah Belanda.<br /><br />
Tugu Peringatan Nasional dibangun di areal seluas 80 hektar. Tugu
ini diarsiteki oleh Soedarsono dan Frederich Silaban, dengan konsultan
Ir. Rooseno, mulai dibangun Agustus 1959, dan diresmikan 17 Agustus 1961
oleh Presiden RI Soekarno. Monas resmi dibuka untuk umum pada tanggal
12 Juli 1975.<br /><br /> Pembagunan tugu Monas bertujuan mengenang dan
melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan
1945, agar terbangkitnya inspirasi dan semangat patriotisme generasi
saat ini dan mendatang.<br /><br /> Tugu Monas yang menjulang tinggi dan
melambangkan lingga (alu atau anatan) yang penuh dimensi khas budaya
bangsa Indonesia. Semua pelataran cawan melambangkan Yoni (lumbung). Alu
dan lumbung merupakan alat rumah tangga yang terdapat hampir di setiap
rumah penduduk pribumi Indonesia.<br /><br /> Lapangan Monas mengalami
lima kali penggantian nama yaitu Lapangan Gambir, Lapangan Ikada,
Lapangan Merdeka, Lapangan Monas, dan Taman Monas. Di sekeliling tugu
terdapat taman, dua buah kolam dan beberapa lapangan terbuka tempat
berolahraga. Pada hari-hari libur<br /><br /> Bentuk Tugu peringatan yang
satu ini sangat unik. Sebuah batu obeliks yang terbuat dari marmer yang
berbentuk lingga yoni simbol kesuburan ini tingginya 132 m.<br />Di
puncak Monumen Nasional terdapat cawan yang menopang berbentuk nyala
obor perunggu yang beratnya mencapai 14,5 ton dan dilapisi emas 35kg.
Lidah api atau obor ini sebagai simbol perjuangan rakyat Indonesia yang
ingin meraih kemerdekaan.<br /><br /> Pelataran puncak dengan luas 11x11
dapat menampung sebanyak 50 pengunjung. Pada sekeliling badan elevator
terdapat tangga darurat yang terbuat dari besi. Dari pelataran puncak
tugu Monas, pengunjung dapat menikmati pemandangan seluruh penjuru kota
Jakarta. Arah ke selatan berdiri dengan kokoh dari kejauhan Gunung Salak
di wilayah kabupaten Bogor, Jawa Barat, arah utara membentang laut
lepas dengan pulau-pulau kecil berserakan. Bila menoleh ke Barat
membentang Bandara Soekarno-Hatta yang setiap waktu terlihat pesawat
lepas landas.<br /><br /> Dari pelataran puncak, 17 m lagi ke atas,
terdapat lidah api, terbuat dari perunggu seberat 14,5 ton dan
berdiameter 6 m, terdiri dari 77 bagian yang disatukan.<br />Pelataran
puncak tugu berupa "Api Nan Tak Kunjung Padam" yang berarti melambangkan
Bangsa Indonesia agar dalam berjuang tidak pernah surut sepanjang masa.
Tinggi pelataran cawan dari dasar 17 m dan ruang museum sejarah 8 m.
Luas pelataran yang berbentuk bujur sangkar, berukuran 45x45 m,
merupakan pelestarian angka keramat Proklamasi Kemerdekaan RI
(17-8-1945).<br /><br /> Pengunjung kawasan Monas, yang akan menaiki
pelataran tugu puncak Monas atau museum, dapat melalui pintu masuk di
seputar plaza taman Medan Merdeka, di bagian utara Taman Monas. Di
dekatnya terdapat kolam air mancur dan patung Pangeran Diponegoro yang
sedang menunggang kuda, terbuat dari perunggu seberat 8 ton.<br /><br />
Patung itu dibuat oleh pemahat Italia, Prof. Coberlato sebagai sumbangan
oleh Konsulat Jendral Honores, Dr Mario di Indonesia. Melalui
terowongan yang berada 3 m di bawah taman dan jalan silang Monas inilah,
pintu masuk pengunjung ke tugu puncak Monas yang berpagar "Bambu
Kuning".Landasan dasar Monas setinggi 3 m, di bawahnya terdapat ruang
museum sejarah perjuangan nasional dengan ukuran luas 80x80 m, dapat
menampung pengunjung sekitar 500 orang.<br /><br /> Pada keempat sisi
ruangan terdapat 12 jendela peragaan yang mengabdikan peristiwa sejak
zaman kehidupan nenek moyang bangsa Indonesia. Keseluruhan dinding,
tiang dan lantai berlapis marmer. Selain itu, ruang kemerdekaan
berbentuk amphitheater yang terletak di dalam cawan tugu Monas,
menggambarkan atribut peta kepulauan Negara Kesatuan Republik Indonesia,
Kemerdekaan RI, bendera merah putih dan lambang negara dan pintu gapura
yang bertulis naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.<br /><br />
Di dalam bangunan Monumen Nasional ini juga terdapat museum dan aula
untuk bermeditasi. Para pengunjung dapat naik hingga ke atas dengan
menggunakan elevator. Dari atau Monumen Nasional dapat dilihat kota
Jakarta dari puncak monumen. Monumen dan museum ini dibuka setiap hari,
mulai pukul 09.00 - 16.00 WIB.<br /><br /> Bentuk Tugu peringatan yang
satu ini sangat unik. Sebuah batu obeliks yang terbuat dari marmer yang
berbentuk lingga yoni simbol kesuburan ini tingginya 132 m.<br />Di puncak
Monumen Nasional terdapat cawan yang menopang berbentuk nyala obor
perunggu yang beratnya mencapai 14,5 ton dan dilapisi emas 35kg. Lidah
api atau obor ini sebagai simbol perjuangan rakyat Indonesia yang ingin
meraih kemerdekaan.<br /><br /> Pelataran puncak dengan luas 11x11 dapat
menampung sebanyak 50 pengunjung. Pada sekeliling badan elevator
terdapat tangga darurat yang terbuat dari besi. Dari pelataran puncak
tugu Monas, pengunjung dapat menikmati pemandangan seluruh penjuru kota
Jakarta. Arah ke selatan berdiri dengan kokoh dari kejauhan Gunung Salak
di wilayah kabupaten Bogor, Jawa Barat, arah utara membentang laut
lepas dengan pulau-pulau kecil berserakan. Bila menoleh ke Barat
membentang Bandara Soekarno-Hatta yang setiap waktu terlihat pesawat
lepas landas.<br />Dari pelataran puncak, 17 m lagi ke atas, terdapat
lidah api, terbuat dari perunggu seberat 14,5 ton dan berdiameter 6 m,
terdiri dari 77 bagian yang disatukan.<br /><br /> Pelataran puncak tugu
berupa "Api Nan Tak Kunjung Padam" yang berarti melambangkan Bangsa
Indonesia agar dalam berjuang tidak pernah surut sepanjang masa. Tinggi
pelataran cawan dari dasar 17 m dan ruang museum sejarah 8 m. Luas
pelataran yang berbentuk bujur sangkar, berukuran 45x45 m, merupakan
pelestarian angka keramat Proklamasi Kemerdekaan RI (17-8-1945).<br /><br />
Pengunjung kawasan Monas, yang akan menaiki pelataran tugu puncak
Monas atau museum, dapat melalui pintu masuk di seputar plaza taman
Medan Merdeka, di bagian utara Taman Monas. Di dekatnya terdapat kolam
air mancur dan patung Pangeran Diponegoro yang sedang menunggang kuda,
terbuat dari perunggu seberat 8 ton.<br /><br /> Patung itu dibuat oleh
pemahat Italia, Prof. Coberlato sebagai sumbangan oleh Konsulat Jendral
Honores, Dr Mario di Indonesia. Melalui terowongan yang berada 3 m di
bawah taman dan jalan silang Monas inilah, pintu masuk pengunjung ke
tugu puncak Monas yang berpagar "Bambu Kuning".<br /><br /> Landasan
dasar Monas setinggi 3 m, di bawahnya terdapat ruang museum sejarah
perjuangan nasional dengan ukuran luas 80x80 m, dapat menampung
pengunjung sekitar 500 orang.<br /><br /> Pada keempat sisi ruangan
terdapat 12 jendela peragaan yang mengabdikan peristiwa sejak zaman
kehidupan nenek moyang bangsa Indonesia. Keseluruhan dinding, tiang dan
lantai berlapis marmer. Selain itu, ruang kemerdekaan berbentuk
amphitheater yang terletak di dalam cawan tugu Monas, menggambarkan
atribut peta kepulauan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Kemerdekaan
RI, bendera merah putih dan lambang negara dan pintu gapura yang
bertulis naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.<br /><br /> Di
dalam bangunan Monumen Nasional ini juga terdapat museum dan aula untuk
bermeditasi. Para pengunjung dapat naik hingga ke atas dengan
menggunakan elevator. Dari atau Monumen Nasional dapat dilihat kota
Jakarta dari puncak monumen. Monumen dan museum ini dibuka setiap hari,
mulai pukul 09.00 - 16.00 WIB.
</div>
<div class="post-footer">
<div class="post-footer-line post-footer-line-1">
<span class="post-author vcard">
Diposkan oleh
<span class="fn" itemprop="author" itemscope="itemscope" itemtype="http://schema.org/Person">
<a href="http://www.blogger.com/profile/12586193196971694790" rel="author" title="author profile">
<span itemprop="name">Casper</span>
</a>
</span>
</span>
<span class="post-timestamp">
di
<a class="timestamp-link" href="http://casper-white.blogspot.com/2009/06/sejarah-berdirinya-monas.html" rel="bookmark" title="permanent link"><abbr class="published" itemprop="datePublished" title="2009-06-09T16:50:00+07:00">16.50.00</abbr></a>
</span>
<span class="reaction-buttons">
</span>
<span class="star-ratings">
</span>
<span class="post-comment-link">
</span>
<span class="post-backlinks post-comment-link">
</span>
<span class="post-icons">
<span class="item-action">
<a href="http://www.blogger.com/email-post.g?blogID=696124362217359567&postID=7903315672334775089" title="Posting Email">
<img alt="" class="icon-action" height="13" src="http://img1.blogblog.com/img/icon18_email.gif" width="18" />
</a>
</span>
</span>
<div class="post-share-buttons goog-inline-block">
</div>
</div>
<div class="post-footer-line post-footer-line-2">
<span class="post-labels">
</span>
</div>
<div class="post-footer-line post-footer-line-3">
<span class="post-location">
</span>
</div>
</div>
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4882083553517539538" name="comments"></a>
<h4>
<br /></h4>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11650386610982632725noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4882083553517539538.post-59753595403029513112013-02-21T23:47:00.000-08:002013-02-21T23:47:04.087-08:00Perserikatan Bangsa-Bangsa<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjG6qH4A0sIHoTIWnP9ViWhp6mP3cBS4FEVXB3lg6SfzTeYC4c7cjwIN-TJ3JHi2FO4DHaJhrS28N5ggj_oohPFF3EKQGvoes1JN32lKnoVgw02HIOSnfPlwDWlfM0iR0Ud5rPF5rs3qB4/s1600/markas%252Bpbb.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="markas pbb, gedung pbb" border="0" height="134" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjG6qH4A0sIHoTIWnP9ViWhp6mP3cBS4FEVXB3lg6SfzTeYC4c7cjwIN-TJ3JHi2FO4DHaJhrS28N5ggj_oohPFF3EKQGvoes1JN32lKnoVgw02HIOSnfPlwDWlfM0iR0Ud5rPF5rs3qB4/s200/markas%252Bpbb.jpg" width="200" /></a></div>
<br />
Menurut catatan sejarah, <strong>Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)</strong>
berdiri pada tanggal 24 Oktober 1945 dengan dipelopori oleh lima
negara, yaitu: Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Rusia, dan Republik
Rakyat Cina. Berdirinya PBB dilatarbelakangi oleh sebuah cita-cita untuk
menciptakan perdamaian diantara negara-negara di dunia setelah
sebelumnya mengalami dua peperangan besar. Perang dunia I yang
berlangsung antara tahun 1914-1918, dan perang dunia II yang terjadi
antara tahun 1939-1945.<br />
<br />
Pada tanggal 14 Agustus 1941 Presiden Amerika Serikat saat itu, Franklin
Delano Roosevelt, mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Inggris,
Winston Churcill. Pertemuan yang berlangsung di atas kapal Augusta yang
berlayar di Samudera Atlantik ini membahas tentang perdamaian dunia dan
rencana untuk menghindarkan korban yang lebih banyak lagi akibat
peperangan. Dalam pertemuan ini lahirlah sebuah kesepakatan yang disebut
dengan Piagam Atlantik.<br />
<br />
<b>Isi Piagam Atlantik</b><br />
<blockquote class="tr_bq">
1. Setiap bengsa tidak dibenarkan untuk melakukan perluasan wilayah.<br />
2. Setiap bangsa berhak menentukan nasibnya sendiri.<br />
3. Setiap bangsa berhak ikut serta dalam perdagangan internasional.<br />
4. Menciptakan perdamaian dunia agar setiap bangsa dapat hidup bebas dari rasa takut dan kemiskinan.</blockquote>
Isi
dari Piagam Atlantik tersebut langsung mendapatkan respon positif dari
beberapa negara di dunia. Hal tersebut ditandai dengan diadakannya
sebuah konferensi di kota Washington, Amerika Serikat pada tanggal 1
Januari 1942 yang dihadiri oleh 26 negara yang menyetujui isi Piagam
Atlantik.<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2jNs5OWviFgQCdGC7FBXKQ8TqdqwdXGd7YC1MfccBoY4UAO0dcwaqJbwuqpsw6MKAr0gn9dKGORxMrf_Xw8hyA-43YoCUo-PsbRWQKDvQJB2mutfhYXy3DbjOvUAJdu6sBO0qtUvfKgg/s1600/ban-ki-moon.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="sekjen pbb, ban ki moon" border="0" height="175" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2jNs5OWviFgQCdGC7FBXKQ8TqdqwdXGd7YC1MfccBoY4UAO0dcwaqJbwuqpsw6MKAr0gn9dKGORxMrf_Xw8hyA-43YoCUo-PsbRWQKDvQJB2mutfhYXy3DbjOvUAJdu6sBO0qtUvfKgg/s200/ban-ki-moon.jpg" width="200" /></a>Pada
awal Agustus 1944 diadakan lagi sebuah konferensi di sebuah gedung
bernama Dumbarton Oaks di kota Washington, Amerika serikat. Konferensi
tersebut dihadiri oleh wakil-wakil dari Amerika Serikat, Uni Soviet,
Britania Raya, dan Republik Rakyat Cina. Pertemuan di Dumbarton Oaks ini
membahas tentang rencana pendirian sebuah organisasi global yang
disebut <i>United Nation Organization</i> (UNO) atau PBB.<br />
<br />
Sebagai kelanjutan dari pertemuan di Dumbarton Oaks, maka pada tanggal
24 Oktober 1945 diadakanlah Konferensi San Fransisko. Pada Konferensi
San Fransisko inilah Organisasi PBB secara resmi berdiri, yaitu ditandai
dengan penandatanganan piagam Perserikatan Bangsa-bangsa oleh wakil
dari 50 negara.<br />
<br />
<b>Tujuan PBB</b><br />
<ul>
<li>Memelihara perdamaian dan keamanan dunia.</li>
<li>Mengembangkan hubungan persahabatan antarbangsa berdasarkan
asas-asas persamaan derajat, hak menentukan nasib sendiri, dan tidak
mencampuri urusan dalam negeri negara lain.</li>
<li>Mengembangkan kerjasama internasional dalam memecahkan masalah-masalah ekonomi, sosial, budaya, dan kemanusiaan.</li>
<li>Menyelesaikan perselisihan dengan cara damai dan mencegah timbulnya peperangan.</li>
<li>Memajukan dan menghargai hak asasi manusia serta kebebasan atau
kemerdekaan fundamental tanpa membedakan warna, kulit, jenis kelamin,
bahasa, dan agama.</li>
<li>Menjadikan pusat kegiatan bangsa-bangsa dalam mencapai kerja sama yang harmonis untuk mencapai tujuan PBB.</li>
</ul>
Keanggotaan dalam PBB bersifat terbuka, hingga tahun 2011 tercatat
193 negara telah bergabung dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sebagai
negara yang cinta perdamaian dan anti penjajahan, secara resmi Indonesia
menjadi anggota <u>PBB</u> pada tanggal 28 September 1950 dan tercatat sebagai negara anggota PBB yang ke-60.
<div class="post-share-buttons">
<a class="goog-inline-block share-button sb-email" href="http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=2080491029205968762&postID=6490706961803029007&target=email" target="_blank" title="Kirimkan Ini lewat Email"><span class="share-button-link-text">Kirimkan Ini lewat Email</span></a><a class="goog-inline-block share-button sb-blog" href="http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=2080491029205968762&postID=6490706961803029007&target=blog" target="_blank" title="BlogThis!"><span class="share-button-link-text">BlogThis!</span></a><a class="goog-inline-block share-button sb-twitter" href="http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=2080491029205968762&postID=6490706961803029007&target=twitter" target="_blank" title="Berbagi ke Twitter"><span class="share-button-link-text">Berbagi ke Twitter</span></a><a class="goog-inline-block share-button sb-facebook" href="http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=2080491029205968762&postID=6490706961803029007&target=facebook" target="_blank" title="Berbagi ke Facebook"><span class="share-button-link-text">Berbagi ke Facebook</span></a>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11650386610982632725noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4882083553517539538.post-31605162060093951712013-02-13T23:50:00.003-08:002013-02-13T23:50:29.988-08:00Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h1 class="firstHeading" id="firstHeading" lang="id">
<span dir="auto">Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat</span></h1>
<div id="siteSub">
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas</div>
<div id="contentSub">
<div class="flaggedrevs_short plainlinks noprint" id="mw-fr-revisiontag">
<div class="flaggedrevs_short_basic">
<img alt="Ini adalah versi yang telah diperiksa dari halaman ini" class="flaggedrevs-icon" src="http://bits.wikimedia.org/static-1.21wmf8/extensions/FlaggedRevs/frontend/modules/img/2.png" title="Ini adalah versi yang telah diperiksa dari halaman ini" /><img alt="tampilkan/sembunyikan detail" class="fr-toggle-arrow" id="mw-fr-revisiontoggle" src="http://bits.wikimedia.org/static-1.21wmf8/extensions/FlaggedRevs/frontend/modules/img/arrow-down.png" style="display: inline;" /></div>
<div id="mw-fr-revisiondetails-wrapper" style="position: relative;">
</div>
</div>
</div>
<div class="mw-jump" id="jump-to-nav">
Langsung ke: <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#mw-head">navigasi</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#p-search">cari</a>
</div>
<div class="thumb tright">
<div class="thumbinner" style="width: 202px;">
<a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Jogja.kraton.jpg"><img alt="" class="thumbimage" height="292" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/a/ac/Jogja.kraton.jpg/200px-Jogja.kraton.jpg" width="200" /></a>
<div class="thumbcaption">
<div class="magnify">
<a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Jogja.kraton.jpg" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/static-1.21wmf8/skins/common/images/magnify-clip.png" width="15" /></a></div>
Gedhong Kaca, Museum Hamengku Buwono IX Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat</div>
</div>
</div>
<b>Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat</b> atau <b>Keraton Yogyakarta</b> merupakan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Istana" title="Istana">istana</a> resmi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Ngayogyakarta_Hadiningrat" title="Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat">Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat</a> yang kini berlokasi di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Yogyakarta" title="Kota Yogyakarta">Kota Yogyakarta</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Daerah_Istimewa_Yogyakarta" title="Daerah Istimewa Yogyakarta">Daerah Istimewa Yogyakarta</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a>. Walaupun kesultanan tersebut secara resmi telah menjadi bagian <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Republik_Indonesia" title="Republik Indonesia">Republik Indonesia</a> pada tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1950" title="1950">1950</a>, kompleks bangunan keraton ini masih berfungsi sebagai tempat tinggal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sultan" title="Sultan">sultan</a>
dan rumah tangga istananya yang masih menjalankan tradisi kesultanan
hingga saat ini. Keraton ini kini juga merupakan salah satu objek wisata
di Kota Yogyakarta. Sebagian kompleks keraton merupakan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Museum" title="Museum">museum</a>
yang menyimpan berbagai koleksi milik kesultanan, termasuk berbagai
pemberian dari raja-raja Eropa, replika pusaka keraton, dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gamelan" title="Gamelan">gamelan</a>. Dari segi bangunannya, keraton ini merupakan salah satu contoh arsitektur <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton" title="Keraton">istana Jawa</a> yang terbaik, memiliki balairung-balairung mewah dan lapangan serta paviliun yang luas.<sup class="reference" id="cite_ref-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-1">[1]</a></sup><br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="background-color: transparent; float: left; margin-bottom: 6px; margin-right: 0.5em; padding: 0.5em 1.4em 0.8em 0;">
<tbody>
<tr>
<td>
<table class="toc" id="toc">
<tbody>
<tr>
<td>
<div id="toctitle">
<h2>
Daftar isi</h2>
</div>
<ul>
<li class="toclevel-1 tocsection-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#Tata_ruang_dan_arsitektur_umum"><span class="tocnumber">1</span> <span class="toctext">Tata ruang dan arsitektur umum</span></a>
<ul>
<li class="toclevel-2 tocsection-2"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#Tata_ruang"><span class="tocnumber">1.1</span> <span class="toctext">Tata ruang</span></a></li>
<li class="toclevel-2 tocsection-3"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#Arsitektur_umum"><span class="tocnumber">1.2</span> <span class="toctext">Arsitektur umum</span></a></li>
</ul>
</li>
<li class="toclevel-1 tocsection-4"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#Kompleks_depan"><span class="tocnumber">2</span> <span class="toctext">Kompleks depan</span></a>
<ul>
<li class="toclevel-2 tocsection-5"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#Gladhag-Pangurakan"><span class="tocnumber">2.1</span> <span class="toctext">Gladhag-Pangurakan</span></a></li>
<li class="toclevel-2 tocsection-6"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#Alun-alun_Lor"><span class="tocnumber">2.2</span> <span class="toctext">Alun-alun Lor</span></a></li>
<li class="toclevel-2 tocsection-7"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#Mesjid_Gedhe_Kasultanan"><span class="tocnumber">2.3</span> <span class="toctext">Mesjid Gedhe Kasultanan</span></a></li>
</ul>
</li>
<li class="toclevel-1 tocsection-8"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#Kompleks_inti"><span class="tocnumber">3</span> <span class="toctext">Kompleks inti</span></a>
<ul>
<li class="toclevel-2 tocsection-9"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#Kompleks_Pagelaran"><span class="tocnumber">3.1</span> <span class="toctext">Kompleks Pagelaran</span></a></li>
<li class="toclevel-2 tocsection-10"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#Siti_Hinggil_Ler"><span class="tocnumber">3.2</span> <span class="toctext">Siti Hinggil Ler</span></a></li>
<li class="toclevel-2 tocsection-11"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#Kamandhungan_Lor"><span class="tocnumber">3.3</span> <span class="toctext">Kamandhungan Lor</span></a></li>
<li class="toclevel-2 tocsection-12"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#Sri_Manganti"><span class="tocnumber">3.4</span> <span class="toctext">Sri Manganti</span></a></li>
<li class="toclevel-2 tocsection-13"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#Kedhaton"><span class="tocnumber">3.5</span> <span class="toctext">Kedhaton</span></a></li>
<li class="toclevel-2 tocsection-14"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#Kamagangan"><span class="tocnumber">3.6</span> <span class="toctext">Kamagangan</span></a></li>
<li class="toclevel-2 tocsection-15"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#Kamandhungan_Kidul"><span class="tocnumber">3.7</span> <span class="toctext">Kamandhungan Kidul</span></a></li>
<li class="toclevel-2 tocsection-16"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#Siti_Hinggil_Kidul"><span class="tocnumber">3.8</span> <span class="toctext">Siti Hinggil Kidul</span></a></li>
</ul>
</li>
<li class="toclevel-1 tocsection-17"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#Kompleks_belakang"><span class="tocnumber">4</span> <span class="toctext">Kompleks belakang</span></a>
<ul>
<li class="toclevel-2 tocsection-18"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#Alun-alun_Kidul"><span class="tocnumber">4.1</span> <span class="toctext">Alun-alun Kidul</span></a></li>
<li class="toclevel-2 tocsection-19"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#Plengkung_Nirbaya"><span class="tocnumber">4.2</span> <span class="toctext">Plengkung Nirbaya</span></a></li>
</ul>
</li>
<li class="toclevel-1 tocsection-20"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#Bagian_lain_Keraton"><span class="tocnumber">5</span> <span class="toctext">Bagian lain Keraton</span></a>
<ul>
<li class="toclevel-2 tocsection-21"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#Pracimosono"><span class="tocnumber">5.1</span> <span class="toctext">Pracimosono</span></a></li>
<li class="toclevel-2 tocsection-22"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#Roto_Wijayan"><span class="tocnumber">5.2</span> <span class="toctext">Roto Wijayan</span></a></li>
<li class="toclevel-2 tocsection-23"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#Kawasan_tertutup"><span class="tocnumber">5.3</span> <span class="toctext">Kawasan tertutup</span></a></li>
<li class="toclevel-2 tocsection-24"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#Taman_Sari"><span class="tocnumber">5.4</span> <span class="toctext">Taman Sari</span></a></li>
<li class="toclevel-2 tocsection-25"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#Kadipaten"><span class="tocnumber">5.5</span> <span class="toctext">Kadipaten</span></a></li>
<li class="toclevel-2 tocsection-26"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#Benteng_Baluwerti"><span class="tocnumber">5.6</span> <span class="toctext">Benteng Baluwerti</span></a></li>
</ul>
</li>
<li class="toclevel-1 tocsection-27"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#Bagian_lain_yang_terkait"><span class="tocnumber">6</span> <span class="toctext">Bagian lain yang terkait</span></a>
<ul>
<li class="toclevel-2 tocsection-28"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#Tugu_Golong_Gilig"><span class="tocnumber">6.1</span> <span class="toctext">Tugu Golong Gilig</span></a></li>
<li class="toclevel-2 tocsection-29"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#Panggung_Krapyak"><span class="tocnumber">6.2</span> <span class="toctext">Panggung Krapyak</span></a></li>
<li class="toclevel-2 tocsection-30"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#Kepatihan"><span class="tocnumber">6.3</span> <span class="toctext">Kepatihan</span></a></li>
<li class="toclevel-2 tocsection-31"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#Pathok_Negoro"><span class="tocnumber">6.4</span> <span class="toctext">Pathok Negoro</span></a></li>
<li class="toclevel-2 tocsection-32"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#Bering_Harjo"><span class="tocnumber">6.5</span> <span class="toctext">Bering Harjo</span></a></li>
</ul>
</li>
<li class="toclevel-1 tocsection-33"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#Warisan_budaya"><span class="tocnumber">7</span> <span class="toctext">Warisan budaya</span></a>
<ul>
<li class="toclevel-2 tocsection-34"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#Tumplak_Wajik"><span class="tocnumber">7.1</span> <span class="toctext">Tumplak Wajik</span></a></li>
<li class="toclevel-2 tocsection-35"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#Garebeg"><span class="tocnumber">7.2</span> <span class="toctext">Garebeg</span></a></li>
<li class="toclevel-2 tocsection-36"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#Sekaten"><span class="tocnumber">7.3</span> <span class="toctext">Sekaten</span></a></li>
<li class="toclevel-2 tocsection-37"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#Upacara_Siraman.2FJamasan_Pusaka_dan_Labuhan"><span class="tocnumber">7.4</span> <span class="toctext">Upacara Siraman/Jamasan Pusaka dan Labuhan</span></a></li>
</ul>
</li>
<li class="toclevel-1 tocsection-38"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#Pusaka_kerajaan"><span class="tocnumber">8</span> <span class="toctext">Pusaka kerajaan</span></a>
<ul>
<li class="toclevel-2 tocsection-39"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#Regalia"><span class="tocnumber">8.1</span> <span class="toctext">Regalia</span></a></li>
<li class="toclevel-2 tocsection-40"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#Lambang_kebesaran"><span class="tocnumber">8.2</span> <span class="toctext">Lambang kebesaran</span></a></li>
<li class="toclevel-2 tocsection-41"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#Gamelan"><span class="tocnumber">8.3</span> <span class="toctext">Gamelan</span></a></li>
<li class="toclevel-2 tocsection-42"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#Kereta_kuda_pilihan"><span class="tocnumber">8.4</span> <span class="toctext">Kereta kuda pilihan</span></a></li>
<li class="toclevel-2 tocsection-43"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#Tanda_jabatan"><span class="tocnumber">8.5</span> <span class="toctext">Tanda jabatan</span></a></li>
</ul>
</li>
<li class="toclevel-1 tocsection-44"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#Pemangku_adat_Yogyakarta"><span class="tocnumber">9</span> <span class="toctext">Pemangku adat Yogyakarta</span></a></li>
<li class="toclevel-1 tocsection-45"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#Filosofi_dan_mitologi_seputar_Keraton"><span class="tocnumber">10</span> <span class="toctext">Filosofi dan mitologi seputar Keraton</span></a></li>
<li class="toclevel-1 tocsection-46"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#Lihat_pula"><span class="tocnumber">11</span> <span class="toctext">Lihat pula</span></a></li>
<li class="toclevel-1 tocsection-47"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#Catatan_kaki"><span class="tocnumber">12</span> <span class="toctext">Catatan kaki</span></a></li>
<li class="toclevel-1 tocsection-48"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#Referensi"><span class="tocnumber">13</span> <span class="toctext">Referensi</span></a></li>
<li class="toclevel-1 tocsection-49"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#Pranala_luar"><span class="tocnumber">14</span> <span class="toctext">Pranala luar</span></a></li>
</ul>
</td>
</tr>
</tbody></table>
</td>
</tr>
</tbody></table>
Keraton Yogyakarta mulai didirikan oleh <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pangeran_Mangkubumi" title="Pangeran Mangkubumi">Sultan Hamengku Buwono I</a> beberapa bulan pasca <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Perjanjian_Giyanti" title="Perjanjian Giyanti">Perjanjian Giyanti</a> pada tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1755" title="1755">1755</a>. Lokasi keraton ini konon adalah bekas sebuah pesanggarahan<sup class="reference" id="cite_ref-2"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-2">[2]</a></sup> yang bernama <i>Garjitawati</i>.
Pesanggrahan ini digunakan untuk istirahat iring-iringan jenazah
raja-raja Mataram (Kartasura dan Surakarta) yang akan dimakamkan di <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Imogiri" title="Imogiri">Imogiri</a>. Versi lain menyebutkan lokasi keraton merupakan sebuah mata air, <i>Umbul Pacethokan</i>, yang ada di tengah hutan Beringan. Sebelum menempati Keraton Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono I berdiam di <i>Pesanggrahan Ambar Ketawang</i> yang sekarang termasuk wilayah Kecamatan Gamping Kabupaten <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sleman" title="Sleman">Sleman</a><sup class="reference" id="cite_ref-3"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-3">[3]</a></sup>.<br />
Secara fisik istana para Sultan Yogyakarta memiliki tujuh kompleks
inti yaitu Siti Hinggil Ler (Balairung Utara), Kamandhungan Ler
(Kamandhungan Utara), Sri Manganti, Kedhaton, Kamagangan, Kamandhungan
Kidul (Kamandhungan Selatan), dan Siti Hinggil Kidul (Balairung Selatan)<sup class="reference" id="cite_ref-4"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-4">[4]</a></sup><sup class="reference" id="cite_ref-5"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-5">[5]</a></sup>.
Selain itu Keraton Yogyakarta memiliki berbagai warisan budaya baik
yang berbentuk upacara maupun benda-benda kuno dan bersejarah. Di sisi
lain, Keraton Yogyakarta juga merupakan suatu lembaga adat lengkap
dengan pemangku adatnya. Oleh karenanya tidaklah mengherankan jika
nilai-nilai filosofi begitu pula mitologi menyelubungi Keraton
Yogyakarta. Dan untuk itulah pada tahun 1995 Komplek Keraton
Ngayogyakarta Hadiningrat dicalonkan untuk menjadi salah satu <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Situs_Warisan_Dunia_UNESCO" title="Situs Warisan Dunia UNESCO">Situs Warisan Dunia UNESCO</a>.<br />
<h2>
<span class="mw-headline" id="Tata_ruang_dan_arsitektur_umum">Tata ruang dan arsitektur umum</span></h2>
Arsitek kepala istana ini adalah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sultan" title="Sultan">Sultan</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hamengkubuwana_I" title="Hamengkubuwana I">Hamengkubuwana I</a>, pendiri <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Ngayogyakarta_Hadiningrat" title="Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat">Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat</a>. Keahliannya dalam bidang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Arsitektur" title="Arsitektur">arsitektur</a> dihargai oleh ilmuwan berkebangsaan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Belanda" title="Belanda">Belanda</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Theodoor_Gautier_Thomas_Pigeaud" title="Theodoor Gautier Thomas Pigeaud">Theodoor Gautier Thomas Pigeaud</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Lucien_Adam" title="Lucien Adam">Lucien Adam</a> yang menganggapnya sebagai "arsitek" dari saudara <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pakubuwono_II" title="Pakubuwono II">Pakubuwono II</a> <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Surakarta" title="Surakarta">Surakarta</a>"<sup class="reference" id="cite_ref-6"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-6">[6]</a></sup>. Bangunan pokok dan desain dasar tata ruang dari keraton berikut desain dasar landscape kota tua Yogyakarta<sup class="reference" id="cite_ref-7"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-7">[7]</a></sup>
diselesaikan antara tahun 1755-1756. Bangunan lain di tambahkan
kemudian oleh para Sultan Yogyakarta berikutnya. Bentuk istana yang
tampak sekarang ini sebagian besar merupakan hasil pemugaran dan
restorasi yang dilakukan oleh <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hamengkubuwono_VIII" title="Hamengkubuwono VIII">Sultan Hamengku Buwono VIII</a> (bertahta tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1921" title="1921">1921</a>-<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1939" title="1939">1939</a>).<br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Tata_ruang">Tata ruang</span></h3>
<div class="thumb tright">
<div class="thumbinner" style="width: 252px;">
<a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Jogja.kraton2.jpg"><img alt="" class="thumbimage" height="144" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/6/64/Jogja.kraton2.jpg/250px-Jogja.kraton2.jpg" width="250" /></a>
<div class="thumbcaption">
<div class="magnify">
<a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Jogja.kraton2.jpg" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/static-1.21wmf8/skins/common/images/magnify-clip.png" width="15" /></a></div>
Koridor di Kedhaton dengan latar belakang Gedhong Jene dan Gedhong Purworetno</div>
</div>
</div>
Dahulu bagian utama istana, dari utara keselatan, dimulai dari Gapura Gladhag di utara sampai di Plengkung<sup class="reference" id="cite_ref-8"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-8">[8]</a></sup>
Nirboyo di selatan. Bagian-bagian utama keraton Yogyakarta dari utara
ke selatan adalah: Gapura Gladag-Pangurakan; Kompleks Alun-alun Ler
(Lapangan Utara) dan Mesjid Gedhe (Masjid Raya Kerajaan); Kompleks
Pagelaran, Kompleks Siti Hinggil Ler, Kompleks Kamandhungan Ler;
Kompleks Sri Manganti; Kompleks Kedhaton; Kompleks Kamagangan; Kompleks
Kamandhungan Kidul; Kompleks Siti Hinggil Kidul (sekarang disebut Sasana
Hinggil); serta Alun-alun Kidul (Lapangan Selatan) dan Plengkung
Nirbaya yang biasa disebut Plengkung Gadhing<sup class="reference" id="cite_ref-9"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-9">[9]</a></sup><sup class="reference" id="cite_ref-10"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-10">[10]</a></sup>.<br />
Bagian-bagian sebelah utara Kedhaton dengan sebelah selatannya boleh
dikatakan simetris. Sebagian besar bagunan di utara Kompleks Kedhaton
menghadap arah utara dan di sebelah selatan Kompleks Kedhaton menghadap
ke selatan. Di daerah Kedhaton sendiri bangunan kebanyakan menghadap
timur atau barat. Namun demikian ada bangunan yang menghadap ke arah
yang lain.<br />
Selain bagian-bagian utama yang berporos utara-selatan keraton juga
memiliki bagian yang lain. Bagian tersebut antara lain adalah Kompleks
Pracimosono, Kompleks Roto Wijayan, Kompleks Keraton Kilen, Kompleks
Taman Sari, dan Kompleks Istana Putra Mahkota (mula-mula Sawojajar
kemudian di nDalem Mangkubumen). Di sekeliling Keraton dan di dalamnya
terdapat sistem pertahanan yang terdiri dari tembok/dinding Cepuri dan
Baluwerti. Di luar dinding tersebut ada beberapa bangunan yang terkait
dengan keraton antara lain Tugu Pal Putih, Gedhong Krapyak, nDalem
Kepatihan (Istana Perdana Menteri), dan Pasar Beringharjo.<br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Arsitektur_umum">Arsitektur umum</span></h3>
Secara umum tiap kompleks utama terdiri dari halaman yang ditutupi
dengan pasir dari pantai selatan, bangunan utama serta pendamping, dan
kadang ditanami pohon tertentu. Kompleks satu dengan yang lain
dipisahkan oleh tembok yang cukup tinggi dan dihubungkan dengan Regol<sup class="reference" id="cite_ref-11"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-11">[11]</a></sup> yang biasanya bergaya <i>Semar Tinandu</i><sup class="reference" id="cite_ref-12"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-12">[12]</a></sup>
. Daun pintu terbuat dari kayu jati yang tebal. Di belakang atau di
muka setiap gerbang biasanya terdapat dinding penyekat yang disebut <i>Renteng</i> atau <i>Baturono</i>. Pada regol tertentu penyekat ini terdapat ornamen yang khas.<br />
Bangunan-bangunan Keraton Yogyakarta lebih terlihat bergaya
arsitektur Jawa tradisional. Di beberapa bagian tertentu terlihat
sentuhan dari budaya asing seperti <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Portugis" title="Portugis">Portugis</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Belanda" title="Belanda">Belanda</a>, bahkan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Cina" title="Cina">Cina</a>.
Bangunan di tiap kompleks biasanya berbentuk/berkonstruksi Joglo atau
derivasi/turunan konstruksinya. Joglo terbuka tanpa dinding disebut
dengan <b>Bangsal</b> sedangkan joglo tertutup dinding dinamakan <b>Gedhong</b> (gedung). Selain itu ada bangunan yang berupa kanopi beratap bambu dan bertiang bambu yang disebut <b>Tratag</b>. Pada perkembangannya bangunan ini beratap seng dan bertiang besi.<br />
Permukaan atap joglo berupa trapesium. Bahannya terbuat dari sirap,
genting tanah, maupun seng dan biasanya berwarna merah atau kelabu. Atap
tersebut ditopang oleh tiang utama yang di sebut dengan <i>Soko Guru</i>
yang berada di tengah bangunan, serta tiang-tiang lainnya. Tiang-tiang
bangunan biasanya berwarna hijau gelap atau hitam dengan ornamen
berwarna kuning, hijau muda, merah, dan emas maupun yang lain. Untuk
bagian bangunan lainnya yang terbuat dari kayu memiliki warna senada
dengan warna pada tiang. Pada bangunan tertentu (misal Manguntur
Tangkil) memiliki ornamen <i>Putri Mirong</i>, stilasi dari kaligrafi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Allah" title="Allah">Allah</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad" title="Muhammad">Muhammad</a>, dan <i>Alif Lam Mim Ra</i>, di tengah tiangnya.<br />
Untuk batu alas tiang, <i>Ompak</i>, berwarna hitam dipadu dengan
ornamen berwarna emas. Warna putih mendominasi dinding bangunan maupun
dinding pemisah kompleks. Lantai biasanya terbuat dari batu pualam putih
atau dari ubin bermotif. Lantai dibuat lebih tinggi dari halaman
berpasir. Pada bangunan tertentu memiliki lantai utama yang lebih tinggi<sup class="reference" id="cite_ref-13"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-13">[13]</a></sup>. Pada bangunan tertentu dilengkapi dengan batu persegi yang disebut <i>Selo Gilang</i> tempat menempatkan singgasana Sultan.<br />
Tiap-tiap bangunan memiliki kelas tergantung pada fungsinya termasuk
kedekatannya dengan jabatan penggunanya. Kelas utama misalnya, bangunan
yang dipergunakan oleh Sultan dalam kapasitas jabatannya, memiliki
detail ornamen yang lebih rumit dan indah dibandingkan dengan kelas
dibawahnya. Semakin rendah kelas bangunan maka ornamen semakin sederhana
bahkan tidak memiliki ornamen sama sekali. Selain ornamen, kelas
bangunan juga dapat dilihat dari bahan serta bentuk bagian atau
keseluruhan dari bangunan itu sendiri.<sup class="reference" id="cite_ref-14"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-14">[14]</a></sup><br />
<h2>
<span class="mw-headline" id="Kompleks_depan">Kompleks depan</span></h2>
<h3>
<span class="mw-headline" id="Gladhag-Pangurakan">Gladhag-Pangurakan</span></h3>
Gerbang utama untuk masuk ke dalam kompleks Keraton Yogyakarta dari arah utara adalah Gapura Gladhag dan Gapura Pangurakan<sup class="reference" id="cite_ref-15"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-15">[15]</a></sup> yang terletak persis beberapa meter di sebelah selatannya. Kedua gerbang ini tampak seperti pertahanan yang berlapis<sup class="reference" id="cite_ref-16"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-16">[16]</a></sup>.
Pada zamannya konon Pangurakan merupakan tempat penyerahan suatu daftar
jaga atau tempat pengusiran dari kota bagi mereka yang mendapat hukuman
pengasingan/pembuangan<sup class="reference" id="cite_ref-17"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-17">[17]</a></sup>.<br />
Versi lain mengatakan ada tiga gerbang yaitu Gapura Gladhag, Gapura Pangurakan nJawi, dan Gapura Pangurakan Lebet<sup class="reference" id="cite_ref-18"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-18">[18]</a></sup>.
Gapura Gladhag dahulu terdapat di ujung utara Jalan Trikora (Kantor Pos
Besar Yogyakarta dan Bank BNI 46) namun sekarang ini sudah tidak ada<sup class="reference" id="cite_ref-19"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-19">[19]</a></sup>.
Di sebelah selatannya adalah Gapura Pangurakan nJawi yang sekarang
masih berdiri dan menjadi gerbang pertama jika masuk Keraton dari utara.
Di selatan Gapura Pangurakan nJawi terdapat Plataran/lapangan
Pangurakan yang sekarang sudah menjadi bagian dari Jalan Trikora. Batas
sebelah selatannya adalah Gapura Pangurakan Lebet yang juga masih
berdiri<sup class="reference" id="cite_ref-20"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-20">[20]</a></sup>. Selepas dari Gapura Pangurakan terdapat Kompleks Alun-alun Ler.<br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Alun-alun_Lor">Alun-alun Lor</span></h3>
<div class="thumb tright">
<div class="thumbinner" style="width: 202px;">
<a class="image" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Alun-alun_Lor.JPG&filetimestamp=20070917060103"><img alt="" class="thumbimage" height="150" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/8/81/Alun-alun_Lor.JPG/200px-Alun-alun_Lor.JPG" width="200" /></a>
<div class="thumbcaption">
<div class="magnify">
<a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Alun-alun_Lor.JPG&filetimestamp=20070917060103" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/static-1.21wmf8/skins/common/images/magnify-clip.png" width="15" /></a></div>
Tanah lapang, "Alun-alun Lor", di bagian utara kraton Yogyakarta dengan pohon <i>Ringin Kurung</i>-nya</div>
</div>
</div>
Alun-alun Lor adalah sebuah lapangan berumput<sup class="reference" id="cite_ref-21"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-21">[21]</a></sup>
di bagian utara Keraton Yogyakarta. Dahulu tanah lapang yang berbentuk
persegi ini dikelilingi oleh dinding pagar yang cukup tinggi<sup class="reference" id="cite_ref-22"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-22">[22]</a></sup>.
Sekarang dinding ini tidak terlihat lagi kecuali di sisi timur bagian
selatan. Saat ini alun-alun dipersempit dan hanya bagian tengahnya saja
yang tampak. Di bagian pinggir sudah dibuat jalan beraspal yang dibuka
untuk umum.<br />
Di pinggir Alun-alun ditanami deretan pohon Beringin (<i>Ficus benjamina</i>; famili <i>Moraceae</i>) dan di tengah-tengahnya terdapat sepasang pohon beringin yang diberi pagar yang disebut dengan <b>Waringin Sengkeran/Ringin Kurung</b> (beringin yang dipagari). Kedua pohon ini diberi nama <b>Kyai Dewadaru</b> dan <b>Kyai Janadaru</b><sup class="reference" id="cite_ref-23"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-23">[23]</a></sup>. Pada zamannya selain Sultan hanyalah <i>Pepatih Dalem</i> <sup class="reference" id="cite_ref-24"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-24">[24]</a></sup>
yang boleh melewati/berjalan di antara kedua pohon beringin yang
dipagari ini. Tempat ini pula yang dijadikan arena rakyat duduk untuk
melakukan "Tapa Pepe"<sup class="reference" id="cite_ref-25"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-25">[25]</a></sup> saat Pisowanan Ageng<sup class="reference" id="cite_ref-26"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-26">[26]</a></sup> sebagai bentuk keberatan atas kebijakan pemerintah<sup class="reference" id="cite_ref-27"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-27">[27]</a></sup>.
Pegawai /abdi-Dalem Kori akan menemui mereka untuk mendengarkan segala
keluh kesah kemudian disampaikan kepada Sultan yang sedang duduk di Siti
Hinggil.<br />
Di sela-sela pohon beringin di pinggir sisi utara, timur, dan barat terdapat pendopo kecil yang disebut dengan <b>Pekapalan</b>, tempat transit dan menginap para Bupati dari daerah Mancanegara Kesultanan<sup class="reference" id="cite_ref-28"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-28">[28]</a></sup>.
Bangunan ini sekarang sudah banyak yang berubah fungsi dan sebagian
sudah lenyap. Dahulu dibagian selatan terdapat bangunan yang sekarang
menjadi kompleks yang terpisah, Pagelaran.<br />
Pada zaman dahulu Alun-alun Lor digunakan sebagai tempat
penyelenggaraan acara dan upacara kerajaan yang melibatkan rakyat
banyak. Di antaranya adalah upacara garebeg serta sekaten, acara
watangan serta rampogan macan, pisowanan ageng, dan sebagainya. Sekarang
tempat ini sering digunakan untuk berbagai acara yang juga melibatkan
masyarakat seperti konser-konser musik, kampanye, rapat akbar, tempat
penyelenggaraan ibadah hari raya Islam sampai juga digunakan untuk sepak
bola warga sekitar dan tempat parkir kendaraan.<br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Mesjid_Gedhe_Kasultanan">Mesjid Gedhe Kasultanan</span></h3>
<div class="dablink noprint">
<img alt="!" height="20" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/ec/Crystal_Clear_app_xmag.svg/20px-Crystal_Clear_app_xmag.svg.png" width="20" />Artikel utama untuk bagian ini adalah: <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Gedhe_Kauman" title="Masjid Gedhe Kauman">Masjid Gedhe Kauman</a></div>
Kompleks Mesjid Gedhe Kasultanan (Masjid Raya Kesultanan) atau Masjid
Besar Yogyakarta terletak di sebelah barat kompleks Alun-alun utara.
Kompleks yang juga disebut dengan <i>Mesjid Gedhe Kauman</i> dikelilingi oleh suatu dinding yang tinggi. Pintu utama kompleks terdapat di sisi timur. Arsitektur bangunan induk berbentuk <i>tajug</i>
persegi tertutup dengan atap bertumpang tiga. Untuk masuk ke dalam
terdapat pintu utama di sisi timur dan utara. Di sisi dalam bagian barat
terdapat mimbar bertingkat tiga yang terbuat dari kayu, <i>mihrab</i> (tempat imam memimpin ibadah), dan sebuah bangunan mirip sangkar yang disebut <i>maksura</i>.
Pada zamannya (untuk alasan keamanan) di tempat ini Sultan melakukan
ibadah. Serambi masjid berbentuk joglo persegi panjang terbuka. Lantai
masjid induk dibuat lebih tinggi dari serambi masjid dan lantai serambi
sendiri lebih tinggi dibandingkan dengan halaman masjid. Di sisi
utara-timur-selatan serambi terdapat kolam kecil. Pada zaman dahulu
kolam ini untuk mencuci kaki orang yang hendak masuk masjid.<br />
Di depan masjid terdapat sebuah halaman yang ditanami pohon tertentu.
Di sebelah utara dan selatan halaman (timur laut dan tenggara bangunan
masjid raya) terdapat sebuah bangunan yang agak tinggi yang dinamakan <b>Pagongan</b>.
Pagongan di timur laut masjid disebut dengan Pagongan Ler (Pagongan
Utara) dan yang berada di tenggara disebut dengan Pagongan Kidul
(Pagongan Selatan). Saat upacara Sekaten, Pagongan Ler digunakan untuk
menempatkan gamelan sekati <i>Kangjeng Kyai (KK) Naga Wilaga</i> dan Pagongan Kidul untuk gamelan sekati <i>KK Guntur Madu</i>. Di barat daya Pagongan Kidul terdapat pintu untuk masuk kompleks masjid raya yang digunakan dalam upacara <i>Jejak Boto</i><sup class="reference" id="cite_ref-29"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-29">[29]</a></sup> pada upacara Sekaten pada tahun Dal. Selain itu terdapat Pengulon, tempat tinggal resmi <i>Kangjeng Kyai Pengulu</i><sup class="reference" id="cite_ref-30"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-30">[30]</a></sup> di sebelah utara masjid dan pemakaman tua di sebelah barat masjid.<br />
<h2>
<span class="mw-headline" id="Kompleks_inti">Kompleks inti</span></h2>
<h3>
<span class="mw-headline" id="Kompleks_Pagelaran">Kompleks Pagelaran</span></h3>
Bangunan utama adalah <i>Bangsal Pagelaran</i> yang dahulu dikenal dengan nama <i>Tratag Rambat</i><sup class="reference" id="cite_ref-31"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-31">[31]</a></sup>.
Pada zamannya Pagelaran merupakan tempat para punggawa kesultanan
menghadap Sultan pada upacara resmi. Sekarang sering digunakan untuk
even-even pariwisata, religi, dan lain-lain disamping untuk upacara adat
keraton. Sepasang <i>Bangsal Pemandengan</i> terletak di sisi jauh
sebelah timur dan barat Pagelaran. Dahulu tempat ini digunakan oleh
Sultan untuk menyaksikan latihan perang di Alun-alun Lor.<br />
Sepasang <i>Bangsal Pasewakan/Pengapit</i> terletak tepat di sisi
luar sayap timur dan barat Pagelaran. Dahulu digunakan para panglima
Kesultanan menerima perintah dari Sultan atau menunggu giliran melapor
kepada beliau kemudian juga digunakan sebagai tempat jaga Bupati Anom
Jaba<sup class="reference" id="cite_ref-32"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-32">[32]</a></sup>.
Sekarang digunakan untuk kepentingan pariwisata (semacam diorama yang
menggambarkan prosesi adat, prajurit keraton dan lainnya). <i>Bangsal Pengrawit</i>
yang terletak di dalam sayap timur bagian selatan Tratag Pagelaran
dahulu digunakan oleh Sultan untuk melantik Pepatih Dalem. Saat ini di
sisi selatan kompleks ini dihiasi dengan relief perjuangan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hamengkubuwono_I" title="Hamengkubuwono I">Sultan HB I</a> dan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hamengkubuwono_IX" title="Hamengkubuwono IX">Sultan HB IX</a>. Kompleks Pagelaran ini pernah digunakan oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Universitas_Gadjah_Mada" title="Universitas Gadjah Mada">Universitas Gadjah Mada</a> sebelum memiliki kampus di <i>Bulak Sumur</i>.<sup class="reference" id="cite_ref-33"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-33">[33]</a></sup>.<br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Siti_Hinggil_Ler">Siti Hinggil Ler</span></h3>
Di selatan kompleks Pagelaran terdapat Kompleks Siti Hinggil.
Kompleks Siti Hinggil secara tradisi digunakan untuk menyelenggarakan
upacara-upacara resmi kerajaan. Di tempat ini pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/19_Desember" title="19 Desember">19 Desember</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1949" title="1949">1949</a>
digunakan peresmian Univ. Gadjah Mada. Kompleks ini dibuat lebih tinggi
dari tanah di sekitarnya dengan dua jenjang untuk naik berada di sisi
utara dan selatan. Di antara Pagelaran dan Siti Hinggil ditanami deretan
pohon <b>Gayam</b> (<i>Inocarpus edulis/Inocarpus fagiferus</i>; famili <i>Papilionaceae</i>).<br />
Di kanan dan kiri ujung bawah jenjang utara Siti Hinggil terdapat dua <i>Bangsal Pacikeran</i> yang digunakan oleh <i>abdi-Dalem Mertolulut</i> dan <i>Singonegoro</i><sup class="reference" id="cite_ref-34"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-34">[34]</a></sup> sampai sekitar tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1926" title="1926">1926</a>. Pacikeran barasal dari kata <i>ciker</i> yang berarti tangan yang putus. Bangunan <i>Tarub Agung</i>
terletak tepat di ujung atas jenjang utara. Bangunan ini berbentuk
kanopi persegi dengan empat tiang, tempat para pembesar transit menunggu
rombongannya masuk ke bagian dalam istana. Di timur laut dan barat laut
Tarub Agung terdapat <i>Bangsal Kori</i>. Di tempat ini dahulu bertugas <i>abdi-Dalem Kori</i> dan <i>abdi-Dalem Jaksa</i> yang fungsinya untuk menyampaikan permohonan maupun pengaduan rakyat kepada Sultan.<br />
<i>Bangsal Manguntur Tangkil</i> terletak di tengah-tengah Siti Hinggil di bawah atau di dalam sebuah hall besar terbuka yang disebut <i>Tratag Sitihinggil</i><sup class="reference" id="cite_ref-35"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-35">[35]</a></sup>.
Bangunan ini adalah tempat Sultan duduk di atas singgasananya pada saat
acara-acara resmi kerajaan seperti pelantikan Sultan dan Pisowanan
Agung. Di bangsal ini pula pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/17_Desember" title="17 Desember">17 Desember</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1949" title="1949">1949</a> <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ir._Soekarno" title="Ir. Soekarno">Ir. Soekarno</a> dilantik menjadi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Presiden" title="Presiden">Presiden</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Republik_Indonesia_Serikat" title="Republik Indonesia Serikat">Republik Indonesia Serikat</a>. <i>Bangsal Witono</i>
berdiri di selatan Manguntur Tangkil. Lantai utama bangsal yang lebih
besar dari Manguntur Tangkil ini dibuat lebih tinggi. Bangunan ini
digunakan untuk meletakkan lambang-lambang kerajaan atau pusaka kerajaan
pada saat acara resmi kerajaan<sup class="reference" id="cite_ref-36"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-36">[36]</a></sup>.<br />
<i>Bale Bang</i> yang terletak di sebelah timur Tratag Siti Hinggil pada zaman dahulu digunakan untuk menyimpan perangkat Gamelan Sekati, <i>KK<sup class="reference" id="cite_ref-37"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-37">[37]</a></sup> Guntur Madu</i> dan <i>KK Naga Wilaga</i>. <i>Bale Angun-angun</i> yang terletak di sebelah barat Tratag Siti Hinggil pada zamannya merupakan tempat menyimpan tombak, <i>KK Suro Angun-angun</i>.<br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Kamandhungan_Lor">Kamandhungan Lor</span></h3>
Di selatan Siti Hinggil terdapat lorong yang membujur ke arah
timur-barat. Dinding selatan lorong merupakan dinding Cepuri dan
terdapat sebuah gerbang besar, <i>Regol Brojonolo</i>, sebagai penghubung Siti Hinggil dengan <i>Kamandhungan</i>.
Di sebelah timur dan barat sisi selatan gerbang terdapat pos penjagaan.
Gerbang ini hanya dibuka pada saat acara resmi kerajaan dan di
hari-hari lain selalu dalam keadaan tertutup. Untuk masuk ke kompleks
Kamandhungan sekaligus kompleks dalam Keraton sehari-hari melalui pintu <i>Gapura Keben</i> di sisi timur dan barat kompleks ini yang masing-masing menjadi pintu masing-masing ke jalan <i>Kemitbumen</i> dan <i>Rotowijayan</i>.<br />
Kompleks Kamandhungan Ler sering disebut <i>Keben</i> karena di halamannya ditanami pohon <b>Keben</b> (<i>Barringtonia asiatica</i>; famili <i>Lecythidaceae</i>). <i>Bangsal Ponconiti</i> yang berada di tengah-tengah halaman merupakan bangunan utama di kompleks ini. Dahulu (kira-kira sampai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1812" title="1812">1812</a>)
bangsal ini digunakan untuk mengadili perkara dengan ancaman hukuman
mati dengan Sultan sendiri yang yang memimpin pengadilan. Versi lain
mengatakan digunakan untuk mengadili semua perkara yang berhubungan
dengan keluarga kerajaan. Kini bangsal ini digunakan dalam acara adat
seperti garebeg dan sekaten. Di selatan bangsal Ponconiti terdapat
kanopi besar untuk menurunkan para tamu dari kendaraan mereka yang
dinamakan <i>Bale Antiwahana</i>. Selain kedua bangunan tersebut terdapat beberapa bangunan lainnya di tempat ini.<sup class="reference" id="cite_ref-38"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-38">[38]</a></sup><br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Sri_Manganti">Sri Manganti</span></h3>
Kompleks Sri Manganti terletak di sebelah selatan kompleks Kamandhungan Ler dan dihubungkan oleh <i>Regol Sri Manganti</i>. Pada dinding penyekat terdapat hiasan <i>Makara raksasa</i>. Di sisi barat kompleks terdapat <i>Bangsal Sri Manganti</i>
yang pada zamannya digunakan sebagai tempat untuk menerima tamu-tamu
penting kerajaan. Sekarang di lokasi ini ditempatkan beberapa pusaka
keraton yang berupa alat musik gamelan. Selain itu juga difungsikan
untuk penyelenggaraan even pariwisata keraton.<br />
<i>Bangsal Traju Mas</i> yang berada di sisi timur dahulu menjadi
tempat para pejabat kerajaan saat mendampingi Sultan dala menyambut
tamu. Versi lain mengatakan kemungkinan tempat ini menjadi balai
pengadilan (?). Tempat ini digunakan untuk menempatkan beberapa pusaka
yang antara lain berupa tandu dan meja hias. Bangsal ini pernah runtuh
pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/27_Mei" title="27 Mei">27 Mei</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/2006" title="2006">2006</a>
akibat gempa bumi yang mengguncang DIY dan Jawa Tengah. Setelah proses
restorasi yang memakan waktu yang lama akhirnya pada awal tahun 2010
bangunan ini telah berdiri lagi di tempatnya.<br />
Di sebelah timur bangsal ini terdapat dua pucuk meriam buatan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sri_Sultan_Hamengkubuwono_II" title="Sri Sultan Hamengkubuwono II">Sultan HB II</a> yang mengapit sebuah prasasti berbahasa dan berhuruf Cina. Di sebelah timurnya berdiri <i>Gedhong Parentah Hageng Karaton</i>, gedung Administrasi Tinggi Istana. Selain itu di halaman ini terdapat bangsal <i>Pecaosan Jaksa</i>, bangsal <i>Pecaosan Prajurit</i>, bangsal <i>Pecaosan Dhalang</i> dan bangunan lainnya.<sup class="reference" id="cite_ref-39"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-39">[39]</a></sup><br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Kedhaton">Kedhaton</span></h3>
<div class="thumb tright">
<div class="thumbinner" style="width: 202px;">
<a class="image" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Donopratopo1.gif&filetimestamp=20060611145651"><img alt="" class="thumbimage" height="128" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/c/c1/Donopratopo1.gif/200px-Donopratopo1.gif" width="200" /></a>
<div class="thumbcaption">
<div class="magnify">
<a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Donopratopo1.gif&filetimestamp=20060611145651" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/static-1.21wmf8/skins/common/images/magnify-clip.png" width="15" /></a></div>
Pintu Gerbang Donopratopo, Kraton Yogyakarta</div>
</div>
</div>
Di sisi selatan kompleks Sri Manganti berdiri <i>Regol Donopratopo</i> yang menghubungkan dengan kompleks Kedhaton. Di muka gerbang terdapat sepasang arca raksasa <i>Dwarapala</i> yang dinamakan <i>Cinkorobolo</i> disebelah timur dan <i>Bolobuto</i> di sebelah barat. Di sisi timur terdapat pos penjagaan. Pada dinding penyekat sebelah selatan tergantung lambang kerajaan, <b>Praja Cihna</b><sup class="reference" id="cite_ref-40"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-40">[40]</a></sup>.<br />
Kompleks kedhaton merupakan inti dari Keraton seluruhnya. Halamannya kebanyakan dirindangi oleh pohon <b>Sawo kecik</b> (<i>Manilkara kauki</i>; famili <i>Sapotaceae</i>). Kompleks ini setidaknya dapat dibagi menjadi tiga bagian halaman (<i>quarter</i>). Bagian pertama adalah <i>Pelataran Kedhaton</i> dan merupakan bagian Sultan. Bagian selanjutnya adalah <i>Keputren</i> yang merupakan bagian istri (para istri) dan para puteri Sultan. Bagian terakhir adalah <i>Kesatriyan</i>,
merupakan bagian putra-putra Sultan. Di kompleks ini tidak semua
bangunan maupun bagiannya terbuka untuk umum, terutama dari bangsal
Kencono ke arah barat.<br />
Di bagian Pelataran Kedhaton, <i>Bangsal Kencono</i> (<i>Golden Pavilion</i>)
yang menghadap ke timur merupakan balairung utama istana. Di tempat ini
dilaksanakan berbagai upacara untuk keluarga kerajaan di samping untuk
upacara kenegaraan. Di keempat sisi bangunan ini terdapat <i>Tratag Bangsal Kencana</i> yang dahulu digunakan untuk latihan menari. Di sebelah barat bangsal Kencana terdapat <i>nDalem Ageng Proboyakso</i>
yang menghadap ke selatan. Bangunan yang berdinding kayu ini merupakan
pusat dari Istana secara keseluruhan. Di dalamnya disemayamkan Pusaka
Kerajaan (<i>Royal Heirlooms</i>), Tahta Sultan, dan Lambang-lambang Kerajaan (<i>Regalia</i>) lainnya.<br />
Di sebelah utara nDalem Ageng Proboyakso berdiri <i>Gedhong Jene</i> (<i>The Yellow House</i>) sebuah bangunan tempat tinggal resmi (<i>official residence</i>) Sultan yang bertahta. Bangunan yang didominasi warna kuning pada pintu dan tiangnya dipergunakan sampai <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hamengkubuwono_IX" title="Hamengkubuwono IX">Sultan HB IX</a>. Oleh <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hamengkubuwono_X" title="Hamengkubuwono X">Sultan HB X</a> tempat yang menghadap arah timur ini dijadikan sebagai kantor pribadi. Sedangkan Sultan sendiri bertempat tinggal di <i>Keraton Kilen</i><sup class="reference" id="cite_ref-41"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-41">[41]</a></sup>. Di sebelah timur laut Gedhong Jene berdiri satu-satunya bangunan bertingkat di dalam keraton, <i>Gedhong Purworetno</i>. Bangunan ini didirikan oleh <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hamengkubuwono_V" title="Hamengkubuwono V">Sultan HB V</a> dan menjadi kantor resmi Sultan. Gedung ini menghadap ke arah bangsal Kencana di sebelah selatannya.<br />
Di selatan bangsal Kencana berdiri <i>Bangsal Manis</i> menghadap ke
arah timur. Bangunan ini dipergunakan sebagai tempat perjamuan resmi
kerajaan. Sekarang tempat ini digunakan untuk membersihkan pusaka
kerajaan pada bulan <i>Suro</i><sup class="reference" id="cite_ref-42"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-42">[42]</a></sup>. Bangunan lain di bagian ini adalah <i>Bangsal Kotak</i><sup class="reference" id="cite_ref-43"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-43">[43]</a></sup>, <i>Bangsal Mandalasana</i><sup class="reference" id="cite_ref-44"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-44">[44]</a></sup>, <i>Gedhong Patehan</i><sup class="reference" id="cite_ref-45"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-45">[45]</a></sup>, <i>Gedhong Danartapura</i><sup class="reference" id="cite_ref-46"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-46">[46]</a></sup>, <i>Gedhong Siliran</i><sup class="reference" id="cite_ref-47"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-47">[47]</a></sup>, <i>Gedhong Sarangbaya</i><sup class="reference" id="cite_ref-48"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-48">[48]</a></sup>, <i>Gedhong Gangsa</i><sup class="reference" id="cite_ref-49"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-49">[49]</a></sup>, dan lain sebagainya. Di tempat ini pula sekarang berdiri bangunan baru, <i>Gedhong Kaca</i> sebagai museum <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hamengkubuwono_IX" title="Hamengkubuwono IX">Sultan HB IX</a>.<br />
<i>Keputren</i> merupakan tempat tinggal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Permaisuri" title="Permaisuri">Permaisuri</a> dan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Selir" title="Selir">Selir</a> raja. Di tempat yang memiliki tempat khusus untuk beribadat<sup class="reference" id="cite_ref-50"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-50">[50]</a></sup>
pada zamannya tinggal para puteri raja yang belum menikah. Tempat ini
merupakan kawasan tertutup sejak pertama kali didirikan hingga sekarang.
<i>Kesatriyan</i> pada zamannya digunakan sebagai tempat tinggal para putera raja yang belum menikah. Bangunan utamanya adalah <i>Pendapa Kesatriyan</i>, <i>Gedhong Pringgandani</i>, dan <i>Gedhong Srikaton</i>.
Bagian Kesatriyan ini sekarang dipergunakan sebagai tempat
penyelenggaraan even pariwisata. Di antara Plataran Kedhaton dan
Kesatriyan dahulu merupakan istal kuda yang dikendarai oleh Sultan.<sup class="reference" id="cite_ref-51"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-51">[51]</a></sup><br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Kamagangan">Kamagangan</span></h3>
Di sisi selatan kompleks Kedhaton terdapat <i>Regol Kamagangan</i>
yang menghubungkan kompleks Kedhaton dengan kompleks Kemagangan. Gerbang
ini begitu penting karena di dinding penyekat sebelah utara terdapat
patung dua ekor ular yang menggambarkan tahun berdirinya Keraton
Yogyakarta<sup class="reference" id="cite_ref-52"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-52">[52]</a></sup>. Di sisi selatannya pun terdapat dua ekor ular di kanan dan kiri gerbang yang menggambarkan tahun yang sama.<br />
Dahulu kompleks Kemagangan digunakan untuk penerimaan calon pegawai (<i>abdi-Dalem Magang</i>), tempat berlatih dan ujian serta apel kesetiaan para abdi-Dalem magang. <i>Bangsal Magangan</i> yang terletak di tengah halaman besar digunakan sebagai tempat upacara <i>Bedhol Songsong</i>, pertunjukan wayang kulit yang menandai selesainya seluruh prosesi ritual di Keraton. Bangunan <i>Pawon Ageng</i> (dapur istana) <i>Sekul Langgen</i> berada di sisi timur dan <i>Pawon Ageng Gebulen</i> berada di sisi barat. Kedua nama tersebut mengacu pada jenis masakan nasi <i>Langgi</i> dan nasi <i>Gebuli</i>. Di sudut tenggara dan barat daya terdapat <i>Panti Pareden</i>. Kedua tempat ini digunakan untuk membuat <i>Pareden/Gunungan</i> pada saat menjelang <i>Upacara Garebeg</i>. Di sisi timur dan barat terdapat gapura yang masing-masing merupakan pintu ke jalan Suryoputran dan jalan Magangan.<br />
Di sisi selatan halaman besar terdapat sebuah jalan yang menghubungkan kompleks Kamagangan dengan <i>Regol Gadhung Mlati</i>. Dahulu di bagian pertengahan terdapat jembatan gantung yang melintasi kanal <i>Taman sari</i>
yang menghubungkan dua danau buatan di barat dan timur kompleks Taman
Sari. Di sebelah barat tempat ini terdapat dermaga kecil yang digunakan
oleh Sultan untuk berperahu melintasi kanal dan berkunjung ke Taman
Sari.<sup class="reference" id="cite_ref-53"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-53">[53]</a></sup><br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Kamandhungan_Kidul">Kamandhungan Kidul</span></h3>
Di ujung selatan jalan kecil di selatan kompleks Kamagangan terdapat
sebuah gerbang, Regol Gadhung Mlati, yang menghubungkan kompleks
Kamagangan dengan kompleks Kamandhungan Kidul/selatan. Dinding penyekat
gerbang ini memiliki ornamen yang sama dengan dinding penyekat gerbang
Kamagangan. Di kompleks Kamandhungan Kidul terdapat bangunan utama <i>Bangsal Kamandhungan</i>. Bangsal ini konon berasal dari pendapa desa <i>Pandak Karang Nangka</i> di daerah <i>Sokawati</i> yang pernah menjadi tempat <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pangeran_Mangkubumi" title="Pangeran Mangkubumi">Sri Sultan Hamengkubuwono I</a> bermarkas saat perang tahta III. Di sisi selatan Kamandhungan Kidul terdapat sebuah gerbang, <i>Regol Kamandhungan</i>,
yang menjadi pintu paling selatan dari kompleks cepuri. Di antara
kompleks Kamandhungan Kidul dan Siti Hinggil Kidul terdapat jalan yang
disebut dengan <i>Pamengkang</i>. <sup class="reference" id="cite_ref-54"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-54">[54]</a></sup><br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Siti_Hinggil_Kidul">Siti Hinggil Kidul</span></h3>
Arti dari Siti Hinggil yaitu tanah yang tinggi, siti : tanah dan
hinggil : tinggi. Siti Hinggil Kidul atau yang sekarang dikenal dengan <i>Sasana Hinggil Dwi Abad</i>
terletak di sebelah utara alun-alun Kidul. Luas kompleks Siti Hinggil
Kidul kurang lebih 500 meter persegi. Permukaan tanah pada bangunan ini
ditinggikan sekitar 150 cm dari permukaan tanah di sekitarnya<sup class="reference" id="cite_ref-55"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-55">[55]</a></sup>. Sisi timur-utara-barat dari kompleks ini terdapat jalan kecil yang disebut dengan <i>Pamengkang</i>, tempat orang berlalu lalang setiap hari. Dahulu di tengah Siti Hinggil terdapat pendapa sederhana yang kemudian dipugar pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1956" title="1956">1956</a> menjadi sebuah Gedhong Sasana Hinggil Dwi Abad sebagai tanda peringatan 200 tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Yogyakarta" title="Kota Yogyakarta">kota Yogyakarta</a>.<br />
Siti Hinggil Kidul digunakan pada zaman dulu oleh Sultan untuk
menyaksikan para prajurit keraton yang sedang melakukan gladi bersih
upacara Garebeg, tempat menyaksikan adu manusia dengan macan (<i>rampogan</i>)<sup class="reference" id="cite_ref-56"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-56">[56]</a></sup> [?] dan untuk berlatih prajurit perempuan, <i>Langen Kusumo</i>.
Tempat ini pula menjadi awal prosesi perjalanan panjang upacara
pemakaman Sultan yang mangkat ke Imogiri. Sekarang, Siti Hinggil Kidul
digunakan untuk mempergelarkan seni pertunjukan untuk umum khususnya
wayang kulit, pameran, dan sebagainya.<sup class="reference" id="cite_ref-57"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-57">[57]</a></sup><br />
<h2>
<span class="mw-headline" id="Kompleks_belakang">Kompleks belakang</span></h2>
<h3>
<span class="mw-headline" id="Alun-alun_Kidul">Alun-alun Kidul</span></h3>
Alun-alun Kidul (Selatan) adalah alun-alun di bagian Selatan Keraton Yogyakarta. Alun-alun Kidul sering pula disebut sebagai <i>Pengkeran</i>. Pengkeran berasal dari kata pengker (bentuk krama) dari <i>mburi</i>
(belakang). Hal tersebut sesuai dengan keletakan alun-alun Kidul yang
memang terletak di belakang keraton. Alun-alun ini dikelilingi oleh
tembok persegi yang memiliki lima gapura, satu buah di sisi selatan
serta di sisi timur dan barat masing-masing dua buah. Di antara gapura
utara dan selatan di sisi barat terdapat <i>ngGajahan</i> sebuah kandang guna memelihara gajah milik Sultan. Di sekeliling alun-alun ditanami pohon mangga (<i>Mangifera indica</i>; famili <i>Anacardiaceae</i>), pakel (<i>Mangifera sp</i>; famili <i>Anacardiaceae</i>), dan kuini (<i>Mangifera odoranta</i>; famili <i>Anacardiaceae</i>). Pohon beringin hanya terdapat dua pasang. Sepasang di tengah alun-alun yang dinamakan <i>Supit Urang</i> (harfiah=capit udang) dan sepasang lagi di kanan-kiri gapura sisi selatan yang dinamakan <i>Wok</i>(dari kata bewok, harfiaf=jenggot). Dari gapura sisi selatan terdapat jalan <i>Gading</i> yang menghubungkan dengan <i>Plengkung Nirbaya</i>.<sup class="reference" id="cite_ref-58"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-58">[58]</a></sup><br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Plengkung_Nirbaya">Plengkung Nirbaya</span></h3>
Plengkung Nirbaya merupakan ujung selatan poros utama keraton. Dari
tempat ini Sultan HB I masuk ke Keraton Yogyakarta pada saat perpindahan
pusat pemerintahan dari <i>Kedhaton Ambar Ketawang</i><sup class="reference" id="cite_ref-59"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-59">[59]</a></sup>.
Gerbang ini secara tradisi digunakan sebagai rute keluar untuk prosesi
panjang pemakaman Sultan ke Imogiri. Untuk alasan inilah tempat ini
kemudian menjadi tertutup bagi Sultan yang sedang bertahta.<br />
<h2>
<span class="mw-headline" id="Bagian_lain_Keraton">Bagian lain Keraton</span></h2>
<h3>
<span class="mw-headline" id="Pracimosono">Pracimosono</span></h3>
<b>Kompleks Pracimosono</b> merupakan bagian keraton yang
diperuntukkan bagi para prajurit keraton. Sebelum bertugas dalam upacara
adat para prajurit keraton tersebut mempersiapkan diri di tempat ini.
Kompleks yang tertutup untuk umum ini terletak di sebelah barat
Pagelaran dan Siti Hinggil Lor.<sup class="reference" id="cite_ref-60"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-60">[60]</a></sup><br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Roto_Wijayan">Roto Wijayan</span></h3>
<b>Kompleks Roto Wijayan</b> merupakan bagian keraton untuk menyimpan
dan memelihara kereta kuda. Tempat ini mungkin dapat disebut sebagai
garasi istana. Sekarang kompleks Roto Wijayan menjadi <i>Museum Kereta Keraton</i>.
Di kompleks ini masih disimpan berbagai kereta kerajaan yang dahulu
digunakan sebagai kendaraan resmi. Beberapa diantaranya ialah <i>KNy Jimat</i>, <i>KK Garuda Yaksa</i>, dan <i>Kyai Rata Pralaya</i>. Tempat ini dapat dikunjungi oleh wisatawan.<sup class="reference" id="cite_ref-61"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-61">[61]</a></sup><br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Kawasan_tertutup">Kawasan tertutup</span></h3>
<b>Kompleks Tamanan</b> merupakan kompleks taman yang berada di barat
laut kompleks Kedhaton tempat dimana keluarga kerajaan dan tamu
kerajaan berjalan-jalan. Kompleks ini tertutup untuk umum. <b>Kompleks Panepen</b>
merupakan sebuah masjid yang digunakan oleh Sultan dan keluarga
kerajaan sebagai tempat melaksanakan ibadah sehari-hari dan tempat
Nenepi (sejenis meditasi). Tempat ini juga dipergunakan sebagai tempat
akad nikah bagi keluarga Sultan<sup class="reference" id="cite_ref-62"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-62">[62]</a></sup>. Lokasi ini tertutup untuk umum. <b>Kompleks Kraton Kilen</b> dibangun semasa <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hamengkubuwono_VII" title="Hamengkubuwono VII">Sultan HB VII</a>. Lokasi yang berada di sebelah barat Keputren menjadi tempat kediaman resmi <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hamengkubuwono_X" title="Hamengkubuwono X">Sultan HB X</a> dan keluarganya. Lokasi ini tertutup untuk umum.<sup class="reference" id="cite_ref-63"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-63">[63]</a></sup><br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Taman_Sari">Taman Sari</span></h3>
<div class="dablink noprint">
<img alt="!" height="20" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/ec/Crystal_Clear_app_xmag.svg/20px-Crystal_Clear_app_xmag.svg.png" width="20" />Artikel utama untuk bagian ini adalah: <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Sari_Yogyakarta" title="Taman Sari Yogyakarta">Taman Sari Yogyakarta</a></div>
<div class="thumb tright">
<div class="thumbinner" style="width: 202px;">
<a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Taman_sari.gif"><img alt="" class="thumbimage" height="127" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/2/27/Taman_sari.gif/200px-Taman_sari.gif" width="200" /></a>
<div class="thumbcaption">
<div class="magnify">
<a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Taman_sari.gif" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/static-1.21wmf8/skins/common/images/magnify-clip.png" width="15" /></a></div>
Kolam Pemandian Umbul Binangun, Taman Sari, Kraton Yogyakarta</div>
</div>
</div>
Kompleks <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Sari_Yogyakarta" title="Taman Sari Yogyakarta">Taman Sari</a> merupakan peninggalan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hamengkubuwono_I" title="Hamengkubuwono I">Sultan HB I</a>. Taman Sari (<i>Fragrant Garden</i>)
berarti taman yang indah, yang pada zaman dahulu merupakan tempat
rekreasi bagi sultan beserta kerabat istana. Di kompleks ini terdapat
tempat yang masih dianggap sakral di lingkungan Taman Sari, yakni <i>Pasareyan Ledoksari</i> tempat peraduan dan tempat pribadi Sultan. Bangunan yang menarik adalah <i>Sumur Gumuling</i>
yang berupa bangunan bertingkat dua dengan lantai bagian bawahnya
terletak di bawah tanah. Di masa lampau, bangunan ini merupakan semacam
surau tempat sultan melakukan ibadah. Bagian ini dapat dicapai melalui
lorong bawah tanah. Di bagian lain masih banyak lorong bawah tanah yang
lain, yang merupakan jalan rahasia, dan dipersiapkan sebagai jalan
penyelamat bila sewaktu-waktu kompleks ini mendapat serangan musuh.
Sekarang kompleks Taman Sari hanya tersisa sedikit saja.<sup class="reference" id="cite_ref-64"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-64">[64]</a></sup><br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Kadipaten">Kadipaten</span></h3>
<b>Kompleks nDalem Mangkubumen</b> merupakan Istana Putra Mahkota
atau dikenal dengan nama Kadipaten (berasal dari gelar Putra Mahkota:
"Pangeran Adipati Anom". Tempat ini terletak di Kampung Kadipaten
sebelah barat laut Taman Sari dan Pasar Ngasem. Sekarang kompleks ini
digunakan sebagai kampus <b>Univ Widya Mataram</b>. Sebelum menempati nDalem Mangkubumen, Istana Putra Mahkota berada di <b>Sawojajar</b>, sebelah selatan <i>Gerbang Lengkung/Plengkung Tarunasura</i> (Wijilan). Sisa-sisa yang ada antara lain berupa <i>Masjid Selo</i> yang dulu berada di Sawojajar.<sup class="reference" id="cite_ref-65"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-65">[65]</a></sup><br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Benteng_Baluwerti">Benteng Baluwerti</span></h3>
<b>Benteng Baluwerti Keraton Yogyakarta</b> merupakan sebuah dinding
yang melingkungi kawasan Keraton Yogyakarta dan sekitarnya. Dinding ini
didirikan atas prakarsa Sultan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hamengkubuwono_II" title="Hamengkubuwono II">HB II</a> ketika masih menjadi putra mahkota pada tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1785" title="1785">1785</a>-<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1787" title="1787">1787</a>. Bangunan ini kemudian diperkuat lagi sekitar <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1809" title="1809">1809</a>
ketika beliau telah menjabat sebagai Sultan. Benteng ini memiliki
ketebalan sekitar 3 meter dan tinggi sekitar 3-4 meter. Untuk masuk ke
dalam area benteng tersedia lima buah pintu gerbang lengkung yang
disebut dengan <i>Plengkung</i>, dua diantaranya hingga kini masih dapat
disaksikan. Sebagai pertahanan di keempat sudutnya didirikan bastion,
tiga diantaranya masih dapat dilihat hingga kini.<sup class="reference" id="cite_ref-66"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-66">[66]</a></sup><br />
<h2>
<span class="mw-headline" id="Bagian_lain_yang_terkait">Bagian lain yang terkait</span></h2>
Keraton Yogyakarta juga mempunyai bangunan-bangunan yang berada di
luar lingkungan Keraton itu sendiri. Bangunan-bangunan tersebut memiliki
kaitan yang erat dan boleh jadi merupakan bagian yang tidak
terpisahkan.<br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Tugu_Golong_Gilig">Tugu Golong Gilig</span></h3>
<div class="dablink noprint">
<img alt="!" height="20" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/ec/Crystal_Clear_app_xmag.svg/20px-Crystal_Clear_app_xmag.svg.png" width="20" />Artikel utama untuk bagian ini adalah: <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tugu_Yogyakarta" title="Tugu Yogyakarta">Tugu Yogyakarta</a></div>
Tugu golong gilig atau tugu pal putih (<i>white pole</i>) merupakan
penanda batas utara kota tua Yogyakarta. Semula bangunan ini berbentuk
seperti tongkat bulat (gilig) dengan sebuah bola (golong) diatasnya.
Bangunan ini mengingatkan pada Washington Monument di Washington DC.
Pada tahun 1867 bangunan ini rusak (patah) karena gempa bumi yang juga
merusakkan situs Taman Sari. Pada masa pemerintahan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hamengkubuwono_VII" title="Hamengkubuwono VII">Sultan HB VII</a> bangunan ini didirikan kembali. Namun sayangnya dengan bentuk berbeda seperti yang dapat disaksikan sekarang (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Januari" title="Januari">Januari</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/2008" title="2008">2008</a>).
Ketinggiannya pun dikurangi dan hanya sepertiga tinggi bangunan
aslinya. Lama-kelamaan nama tugu golong gilig dan tugu pal putih semakin
dilupakan seiring penyebutan bangunan ini sebagai Tugu Yogyakarta.<sup class="reference" id="cite_ref-67"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-67">[67]</a></sup><br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Panggung_Krapyak">Panggung Krapyak</span></h3>
Panggung krapyak dibangun oleh <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hamengkubuwono_I" title="Hamengkubuwono I">Sultan HB I</a>
dan saat ini merupakan benda cagar budaya. Gedhong panggung, demikian
disebut, merupakan sebuah podium dari batu bata dengan tinggi 4 m, lebar
5 m, dan panjang 6 m. Tebal dindingnya mencapai 1 m. Bangunan ini
memiliki 4 pintu luar, 8 jendela luar, serta 8 pintu di bagian dalam.
Atap bangunan dibuat datar dengan pagar pembatas di bagian tepinya.
Untuk mencapainya tersedia tangga dari kayu di bagian barat laut.
Bangunan bertingkat ini disekat menjadi 4 buah ruang. Dahulu tempat ini
digunakan sebagai lokasi berburu menjangan (rusa/kijang) oleh keluarga
kerajaan. Berlokasi dekat Ponpes Krapyak, konon tempat <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gus_Dur" title="Gus Dur">Gus Dur</a>
(presiden IV) pernah menimba ilmu, bangunan di sebelah selatan Keraton
ini menjadi batas selatan kota tua Yogyakarta. Namun demikian, bangunan
ini lebih mirip dengan gerbang kemenangan, <i>Triumph d’Arc</i>.
Kondisinya sempat memprihatinkan akibat gempa bumi tahun 2006 sebelum
akhirnya direnovasi. Setelah renovasi bangunan ini diberi pintu besi
sehingga orang-orang tidak dapat masuk kedalamnya.<sup class="reference" id="cite_ref-68"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-68">[68]</a></sup><br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Kepatihan">Kepatihan</span></h3>
nDalem Kepatihan merupakan tempat kediaman resmi (<i>Official residence</i>) sekaligus kantor <i>Pepatih Dalem</i>.
Di tempat inilah pada zamannya diselenggarakan kegiatan pemerintahan
sehari-hari kerajaan. Sejak tahun 1945 kantor Perdana Menteri Kesultanan
Yogyakarta ini menjadi kompleks kantor Gubernur/Kepala Daerah Istimewa
dan PemProv DIY. Selain Pendopo Kepatihan, sisa bangunan lama tempat ini
juga dapat dilihat pada Gedhong Wilis (kantor gubernur), Gedhong Bale
Mangu (dulu digunakan sebagai gedung pengadilan Bale Mangu, sebuah badan
peradilan Kesultanan Yogyakarta dalam lingkungan peradilan umum), dan
Masjid Kepatihan. Sekarang tempat ini memiliki pintu utama di Jalan
Malioboro.<sup class="reference" id="cite_ref-69"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-69">[69]</a></sup><br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Pathok_Negoro">Pathok Negoro</span></h3>
Mesjid Pathok Negoro<sup class="reference" id="cite_ref-70"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-70">[70]</a></sup>
yang berjumlah empat buah menjadi penanda batas wilayah ibukota (?).
Lokasi masjid ini berada di Ploso Kuning (batas utara), Mlangi (batas
barat), Kauman Dongkelan (batas selatan), dan Babadan (batas timur).
Pendirian masjid ini juga memiliki tujuan sebagai pusat penyiaran agama
Islam selain masjid raya kerajaan. Kedudukan masjid ini adalah setingkat
dibawah masjid raya kerajaan. Ini dapat dilihat dari kedudukan para
imam besar/penghulu (jw=Kyai Pengulu) masjid ini menjadi anggota <b>Al-Mahkamah Al-Kabirah</b>,
badan peradilan Kesultanan Yogyakarta dalam lingkungan peradilan agama
Islam, dimana imam besar masjid raya kerajaan (Kangjeng Kyai Pengulu)
menjadi ketua mahkamah.<sup class="reference" id="cite_ref-71"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-71">[71]</a></sup><br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Bering_Harjo">Bering Harjo</span></h3>
Pasar Bering Harjo merupakan salah satu pusat ekonomi Kesultanan
Yogyakarta pada zamannya. Berlokasi di sisi timur jalan Jend. A Yani,
pasar Bering Harjo sampai saat ini menjadi salah satu pasar induk di
Yogyakarta. Sekarang pasar ini jauh berbeda dengan aslinya. Bangunannya
yang megah terdiri dari tiga lantai dan dibagi dalam dua sektor barat
dan timur yang dibatasi oleh jalan kecil. Namun demikian pasar yang
berada tepat di utara benteng Vredeburg ini tetap menjadi sebuah pasar
tradisional yang merakyat.<sup class="reference" id="cite_ref-72"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-72">[72]</a></sup><br />
<h2>
<span class="mw-headline" id="Warisan_budaya">Warisan budaya</span></h2>
Selain memiliki kemegahan bangunan Keraton Yogyakarta juga memiliki
suatu warisan budaya yang tak ternilai. Diantarannya adalah
upacara-upacara adat, tari-tarian sakral, musik, dan pusaka (<i>heirloom</i>). Upacara adat yang terkenal adalah upacara <b>Tumplak Wajik</b>, <b>Garebeg</b>, upacara <b>Sekaten</b> dan upacara <b>Siraman Pusaka dan Labuhan</b>.
Upacara yang berasal dari zaman kerajaan ini hingga sekarang terus
dilaksanakan dan merupakan warisan budaya Indonesia yang harus
dilindungi dari klaim pihak asing.<br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Tumplak_Wajik">Tumplak Wajik</span></h3>
Upacara tumplak wajik adalah upacara pembuatan Wajik (makanan khas
yang terbuat dari beras ketan dengan gula kelapa) untuk mengawali
pembuatan pareden yang digunakan dalam upacara Garebeg. Upacara ini
hanya dilakukan untuk membuat pareden estri pada <i>Garebeg Mulud</i> dan <i>Garebeg Besar</i>.
Dalam upacara yang dihadiri oleh pembesar Keraton ini di lengkapi
dengan sesajian. Selain itu upacara yang diselenggarakan dua hari
sebelum garebeg juga diiringi dengan musik ansambel lesung-alu (alat
penumbuk padi), kenthongan, dan alat musik kayu lainnya. Setelah upacara
selesai dilanjutkan dengan pembuatan pareden.<sup class="reference" id="cite_ref-73"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-73">[73]</a></sup><br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Garebeg">Garebeg</span></h3>
Upacara Garebeg diselenggarakan tiga kali dalam satu tahun
kalender/penanggalan Jawa yaitu pada tanggal dua belas bulan Mulud
(bulan ke-3), tanggal satu bulan Sawal (bulan ke-10) dan tanggal sepuluh
bulan Besar (bulan ke-12). Pada hari-hari tersebut Sultan berkenan
mengeluarkan sedekahnya kepada rakyat sebagai perwujudan rasa syukur
kepada Tuhan atas kemakmuran kerajaan. Sedekah ini, yang disebut dengan <b>Hajad Dalem</b>, berupa <b>pareden/gunungan</b> yang terdiri dari <i>Pareden Kakung</i>, <i>Pareden Estri</i>, <i>Pareden Pawohan</i>, <i>Pareden Gepak</i>, dan <i>Pareden Dharat</i>, serta <i>Pareden Kutug/Bromo</i> yang hanya dikeluarkan 8 tahun sekali pada saat Garebeg Mulud tahun Dal.<br />
<b>Gunungan kakung</b> berbentuk seperti kerucut terpancung dengan
ujung sebelah atas agak membulat. Sebagian besar gunungan ini terdiri
dari sayuran kacang panjang yang berwarna hijau yang dirangkaikan dengan
cabai merah, telur itik, dan beberapa perlengkapan makanan kering
lainnya. <b>Gunungan estri</b> berbentuk seperti keranjang bunga yang
penuh dengan rangkaian bunga. Sebagian besar disusun dari makanan kering
yang terbuat dari beras maupun beras ketan yang berbentuk lingkaran dan
runcing. Kedua gunungan ini ditempatkan dalam sebuah kotak pengangkut
yang disebut <b>Jodhang</b>.<br />
<b>Gunungan pawohan</b><sup class="reference" id="cite_ref-74"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-74">[74]</a></sup> terdiri dari buah-buahan segar yang diletakkan dalam keranjang dari daun kelapa muda (<i>Janur</i>) yang berwarna kuning. Gunungan ini juga ditempatkan dalam jodhang dan ditutup dengan kain biru. <b>Gunungan gepak</b> berbentuk seperti gunungan estri hanya saja permukaan atasnya datar. <b>Gunungan dharat</b>
juga berbentuk seperti gunungan estri namun memiliki permukaan atas
yang lebih tumpul. Kedua gunungan terakhir tidak ditempatkan dalam
jodhang melainkan hanya dialasi kayu yang berbentuk lingkaran. <b>Gunungan kutug/bromo</b>
memiliki bentuk khas karena secara terus menerus mengeluarkan asap
(kutug) yang berasal dari kemenyan yang dibakar. Gunungan yang satu ini
tidak diperebutkan oleh masyarakat melainkan dibawa kembali ke dalam
keraton untuk di bagikan kepada kerabat kerajaan.<br />
Pada <b>Garebeg Sawal</b> Sultan menyedekahkan 1-2 buah pareden
kakung. Jika dua buah maka yang sebuah diperebutkan di Mesjid Gedhe dan
sebuah sisanya diberikan kepada kerabat <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Paku_Alaman&action=edit&redlink=1" title="Paku Alaman (halaman belum tersedia)">Puro Paku Alaman</a>. Pada <b>garebeg Besar</b> Sultan mengeluarkan pareden kakung, estri, pawohan, gepak, dan dharat yang masing-masing berjumlah satu buah. Pada <b>garebeg Mulud/Sekaten</b>
Sultan memberi sedekah pareden kakung, estri, pawohan, gepak, dan
dharat yang masing-masing berjumlah satu buah. Bila garebeg Mulud
diselenggarakan pada <b>tahun Dal</b>, maka ditambah dengan satu pareden kakung dan satu pareden kutug.<sup class="reference" id="cite_ref-75"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-75">[75]</a></sup><br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Sekaten">Sekaten</span></h3>
Sekaten merupakan sebuah upacara kerajaan yang dilaksanakan selama
tujuh hari. Konon asal-usul upacara ini sejak kerajaan Demak. Upacara
ini sebenarnya merupakan sebuah perayaan hari kelahiran <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nabi_Muhammad" title="Nabi Muhammad">Nabi Muhammad</a>. Menurut cerita rakyat kata Sekaten berasal dari istilah credo dalam agama <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Islam" title="Islam">Islam</a>, Syahadatain. Sekaten dimulai dengan keluarnya dua perangkat Gamelan Sekati, <i>KK Guntur Madu</i> dan <i>KK Nagawilaga</i>, dari keraton untuk ditempatkan di <i>Pagongan</i> Selatan dan Utara di depan <i>Mesjid Gedhe</i>. Selama tujuh hari, mulai hari ke-6 sampai ke-11 bulan Mulud, kedua perangkat gamelan tersebut dimainkan/dibunyikan (jw: <i>ditabuh</i>) secara bergantian menandai perayaan sekaten.<br />
Pada malam kedelapan Sultan atau wakil yang beliau tunjuk, melakukan <b>upacara Udhik-Udhik</b>,
tradisi menyebar uang logam (koin). Setelah itu Sultan atau wakil
beliau masuk ke Mesjid Gedhe untuk mendengarkan pengajian maulid nabi
dan mendengarkan pembacaan riwayat hidup nabi. Akhirnya pada hari
terakhir upacara ditutup dengan Garebeg Mulud. Selama sekaten <i>Sego Gurih</i> (sejenis nasi uduk) dan <i>Endhog Abang</i> (harfiah=telur merah) merupakan makanan khas yang banyak dijual. Selain itu terdapat pula sirih pinang dan bunga kantil (<i>Michelia alba</i>; famili <i>Magnoliaceae</i>).
Saat ini selain upacara tradisi seperti itu juga diselenggarakan suatu
pasar malam yang dimulai sebulan sebelum penyelenggaraan upacara sekaten
yang sesungguhnya.<sup class="reference" id="cite_ref-76"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-76">[76]</a></sup><br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Upacara_Siraman.2FJamasan_Pusaka_dan_Labuhan">Upacara Siraman/Jamasan Pusaka dan Labuhan</span></h3>
Dalam bulan pertama kalender Jawa, <b>Suro</b>, Keraton Yogyakarta
memiliki upacara tradisi khas yaitu Upacara Siraman/Jamasan Pusaka dan
Labuhan. Siraman/Jamasan Pusaka adalah upacara yang dilakukan dalam
rangka membersihkan maupun merawat Pusaka Kerajaan (<i>Royal Heirlooms</i>) yang dimiliki. Upacara ini di selenggarakan di empat tempat. Lokasi pertama adalah di Kompleks Kedhaton (<i>nDalem Ageng Prabayaksa</i> dan <i>bangsal Manis</i>). Upacara di lokasi ini 'tertutup untuk umum dan hanya diikuti oleh keluarga kerajaan.<br />
Lokasi kedua dan ketiga berturut turut di kompleks Roto Wijayan dan
Alun-alun. Di Roto Wijayan yang dibersihkan/dirawat adalah kereta-kereta
kuda. <i>Kangjeng Nyai Jimat</i>, kereta resmi kerajaan pada zaman
Sultan HB I-IV, selalu dibersihkan setiap tahun. Kereta kuda lainnya
dibersihkan secara bergilir untuk mendampingi (dalam setahun hanya satu
kereta yang mendapat jatah giliran). Di Alun-alun dilakukan pemangkasan
dan perapian ranting dan daun <i>Waringin Sengker</i> yang berada di
tengah-tengah lapangan. Lokasi terakhir adalah di pemakaman raja-raja di
Imogiri. Di tempat ini dibersihkan dua bejana yaitu Kyai Danumaya dan
Danumurti. Di lokasi kedua, ketiga, dan keempat masyarakat umum dapat
menyaksikan prosesi upacaranya.<br />
<b>Labuhan</b> adalah upacara sedekah yang dilakukan setidaknya di dua tempat yaitu <b>Pantai Parang Kusumo</b> dan Lereng <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Merapi" title="Gunung Merapi">Gunung Merapi</a>.
Di kedua tempat itu benda-benda milik Sultan seperti nyamping (kain
batik), rasukan (pakaian) dan sebagainya di-larung
(harfiah=dihanyutkan). Upacara Labuhan di lereng Gunung Merapi (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Sleman" title="Kabupaten Sleman">Kabupaten Sleman</a>) dipimpin oleh Juru Kunci Gunung Merapi (sekarang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Januari" title="Januari">Januari</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/2008" title="2008">2008</a> dijabat oleh <b>Mas Ngabehi Suraksa Harga</b> atau yang lebih dikenal dengan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mbah_Marijan" title="Mbah Marijan">Mbah Marijan</a>) sedangkan di Pantai Parang Kusumo <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Bantul" title="Kabupaten Bantul">Kabupaten Bantul</a> dipimpin oleh Juru Kunci Cepuri Parang Kusumo. Benda-benda tersebut kemudian diperebutkan oleh masyarakat.<sup class="reference" id="cite_ref-77"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-77">[77]</a></sup> <b>tertutup untuk umum</b> dan hanya diikuti oleh keluarga kerajaan.<br />
Lokasi kedua dan ketiga berturut turut di kompleks Roto Wijayan dan
Alun-alun. Di Roto Wijayan yang dibersihkan/dirawat adalah kereta-kereta
kuda. <i>Kangjeng Nyai Jimat</i>, kereta resmi kerajaan pada zaman
Sultan HB I-IV, selalu dibersihkan setiap tahun. Kereta kuda lainnya
dibersihkan secara bergilir untuk mendampingi (dalam setahun hanya satu
kereta yang mendapat jatah giliran). Di Alun-alun dilakukan pemangkasan
dan perapian ranting dan daun <i>Waringin Sengker</i> yang berada di
tengah-tengah lapangan. Lokasi terakhir adalah di pemakaman raja-raja di
Imogiri. Di tempat ini dibersihkan dua bejana yaitu Kyai Danumaya dan
Danumurti. Di lokasi kedua, ketiga, dan keempat masyarakat umum dapat
menyaksikan prosesi upacaranya.<br />
<b>Labuhan</b> adalah upacara sedekah yang dilakukan setidaknya di dua tempat yaitu <b>Pantai Parang Kusumo</b> dan Lereng <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Merapi" title="Gunung Merapi">Gunung Merapi</a>.
Di kedua tempat itu benda-benda milik Sultan seperti nyamping (kain
batik), rasukan (pakaian) dan sebagainya di-larung
(harfiah=dihanyutkan). Upacara Labuhan di lereng Gunung Merapi (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Sleman" title="Kabupaten Sleman">Kabupaten Sleman</a>) dipimpin oleh Juru Kunci Gunung Merapi (sebagaimana pernah dijabat Mas Ngabehi Suraksa Harga atau lebih dikenal dengan nama <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mbah_Marijan" title="Mbah Marijan">Mbah Marijan</a>) sedangkan di Pantai Parang Kusumo <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Bantul" title="Kabupaten Bantul">Kabupaten Bantul</a> dipimpin oleh Juru Kunci Cepuri Parang Kusumo. Benda-benda tersebut kemudian diperebutkan oleh masyarakat.<sup class="reference" id="cite_ref-78"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-78">[78]</a></sup><br />
<h2>
<span class="mw-headline" id="Pusaka_kerajaan">Pusaka kerajaan</span></h2>
Pusaka di Keraton Yogyakarta disebut sebagai <i>Kagungan Dalem</i>
(harfiah=milik Raja) yang dianggap memiliki kekuatan magis atau
peninggalan keramat yang diwarisi dari generasi-generasi awal. Kekuatan
dan kekeramatan dari pusaka memiliki hubungan dengan asal usulnya,
keadaan masa lalu dari pemilik sebelumnya atau dari perannya dalam
kejadian bersejarah<sup class="reference" id="cite_ref-79"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-79">[79]</a></sup>.<br />
Dalam lingkungan Keraton, pusaka dapat dalam bentuk baik benda nyata
ataupun pesan yang terdapat dalam sesuatu yang lebih abstrak seperti
penampilan. Baik nilai sejarah spiritual dan fungsional berdekatan
dengan Sultan dan kebijaksanaanya. Pusaka merupakan sebuah aspek budaya
Keraton Yogyakarta. Sebagai sebuah lembaga yang terdiri dari Sultan dan
keluarganya, termasuk keluarga besarnya yang disebut dengan <i>trah</i>,
dan pejabat/pegawai kerajaan/istana, Keraton memiliki peraturan
mengenai hak resmi atas orang yang akan mewarisi benda pusaka. Pusaka
memiliki kedudukan yang kuat dan orang luar selain di atas tidak dapat
dengan mudah mewarisinya. Keberadaaannya sebanding dengan Keraton itu
sendiri<sup class="reference" id="cite_ref-80"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-80">[80]</a></sup>.<br />
Benda-benda pusaka keraton memiliki nama tertentu. Sebagai contoh adalah <i>Kyai Permili</i>, sebuah kereta kuda yang digunakan untuk mengangkut <i>abdi-Dalem Manggung</i> yang membawa <i>Regalia</i>.
Selain nama pusaka tersebut mempunyai gelar dan kedudukan tertentu,
tergantung jauh atau dekatnya hubungan dengan Sultan. Seluruh pusaka
yang menjadi inventaris Sultan (<i>Sultan’s property</i>) dalam jabatannya diberi gelar <i>Kyai</i> (K) jika bersifat maskulin atau <i>Nyai</i> (Ny) jika bersifat feminin, misalnya K Danumaya sebuah guci tembikar, yang konon berasal dari <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Palembang" title="Palembang">Palembang</a>, yang berada di Pemakaman Raja-raja di <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Imogiri" title="Imogiri">Imogiri</a>.<br />
Apabila pusaka tersebut sedang/pernah digunakan oleh Sultan, maupun
dipinjamkan kepada orang tertentu karena jabatannya diberi tambahan
gelar <i>Kangjeng</i> sehingga selengkapnya bergelar <i>Kangjeng Kyai</i> (KK) atau <i>Kangjeng Nyai</i> (KNy). Sebagai contoh adalah <i>Kangjeng Nyai Jimat</i>, sebuah kereta kuda yang dipergunakan oleh <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hamengkubuwono_I" title="Hamengkubuwono I">Sultan HB I</a> - <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hamengkubuwono_IV" title="Hamengkubuwono IV">Sultan HB IV</a> sebagai kendaraan resmi (sebanding dengan mobil dengan plat nomor polisi Indonesia 1 sebagai kendaran resmi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Presiden" title="Presiden">Presiden</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a>) dan merupakan kereta terkeramat dari Keraton Yogyakarta.<sup class="reference" id="cite_ref-81"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-81">[81]</a></sup><br />
Beberapa pusaka yang menempati kedudukan tertinggi dan dipercaya memiliki kekuatan paling magis mendapat tambahan gelar <i>Ageng</i> sehingga selengkapnya bergelar <i>Kangjeng Kyai Ageng</i> (KKA). Salah satu pusaka tersebut adalah <i>KKA Pleret</i>, sebuah tombak yang konon pernah digunakan oleh <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Danang_Sutawijaya" title="Danang Sutawijaya">Panembahan Senopati</a> untuk membunuh <b>Arya Penangsang</b>.
Tombak ini kini menjadi pusaka terkeramat di keraton Yogyakarta dan
mendapat kehormatan setara dengan kehormatan Sultan sendiri.
Penghormatan terhadap KKA Pleret ini telah dimulai sejak Panembahan
Senopati.<br />
Wujud benda pusaka di Keraton Yogyakarta bermacam-macam. Benda-benda
tersebut dapat dikelompokkan menjadi: (1) Senjata tajam; (2) Bendera dan
Panji kebesaran; (3) Perlengkapan Kebesaran; (4) Alat-alat musik; (5)
Alat-alat transportasi; (6) Manuskrip, babad (kronik) berbagai karya
tulis lain; (7) Perlengkapan sehari-hari; dan (8) Lain-lain. Pusaka
dalam bentuk senjata tajam dapat berupa tombak (<i>KK Gadatapan</i> dan <i>KK Gadawedana</i>, pendamping <i>KKA Pleret</i>); keris (KKA Kopek); <i>Wedhung</i>, (<i>KK Pengarab-arab</i>, untuk eksekusi mati narapidana dengan pemenggalan kepala) ataupun pedang (<i>KK Mangunoneng</i>, pedang yang digunakan untuk memenggal seorang pemberontak, <i>Tumenggung Mangunoneng</i>).<br />
Pusaka dalam bentuk bendera/panji misalnya <i>KK Pujo</i> dan <i>KK Puji</i>. Pusaka yang digunakan sebagai perlengkapan kebesaran terdiri dari satu set <i>regalia kerajaan</i> yang disebut <i>KK Upocoro</i> dan satu set lambang kebesaran Sultan yang disebut <i>KK Ampilan</i> serta perlengkapan baju kebesaran (mahkota, <i>sumping</i> [hiasan telinga], baju kebesaran, <i>akik</i>
[cicin dengan mata dari batu mulia] dan lain sebagainya). Pusaka dalam
kelompok alat-alat musik dapat berupa set gamelan (misal <i>KK Kancil Belik</i>) maupun alat musik tersendiri (misal cymbal <i>KK Udan Arum</i> dan <i>KK Tundhung Mungsuh</i>).<br />
Pusaka dalam golongan alat-alat transportasi dapat berupa kereta kuda
maupun yang lain (misal tandu yang pernah digunakan oleh Sultan HB I, <i>KK Tandu Lawak</i>, dan pelana kuda yang disebut <i>KK Cekathak</i>). Benda pusaka dalam kelompok Manuskrip antara lain adalah <i>KK Suryaraja</i> (buku matahari raja-raja) yang dikarang oleh <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sri_Sultan_Hamengkubuwono_II" title="Sri Sultan Hamengkubuwono II">Sultan HB II</a> semasa beliau masih menjadi putra mahkota, <i>KK Alquran</i> yang berupa manuskrip kitab suci <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Alquran" title="Alquran">Alquran</a>, dan <i>KK Bharatayudha</i> yang berupa ceritera wayang.<br />
Pusaka dalam bentuk perlengkapan sehari-hari misalnya <i>Ny Mrico</i>,
sebuah periuk yang hanya digunakan untuk menanak nasi saat upacara
Garebeg Mulud tahun Dal (terjadi hanya delapan tahun sekali). Pusaka
kelompok lain-lain misalnya wayang kulit tokoh tertentu (misalnya <i>KK Jayaningrum</i> [tokoh Arjuna], <i>KK Jimat</i> [tokoh Yudhistira], dan <i>KK Wahyu Kusumo</i> [tokoh Batara Guru]) maupun tembikar (misalnya <i>K Danumurti</i> sebuah enceh/kong (guci tembikar), yang konon berasal dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Aceh" title="Aceh">Aceh</a>, yang juga terdapat di pemakaman Imogiri) dan lain sebagainya.<sup class="reference" id="cite_ref-82"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-82">[82]</a></sup><br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Regalia">Regalia</span></h3>
<i>Regalia</i> merupakan pusaka yang menyimbolkan karakter <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_sultan_Yogyakarta" title="Daftar sultan Yogyakarta">Sultan Yogyakarta</a> dalam memimpin negara berikut rakyatnya. <i>Regalia</i> yang dimiliki oleh terdiri dari berbagai benda yang memiliki makna tersendiri yang kesemuanya secara bersama-sama disebut <i>KK Upocoro</i>. Macam benda dan dan maknanya sebagai berikut:<br />
<ol>
<li><i>Banyak</i> (berwujud angsa) menyimbolkan kelurusan, kejujuran, serta kesiap siagaan serta ketajaman;</li>
<li><i>Dhalang</i> (berwujud kijang) menyimbolkan kecerdasan dan ketangkasan;</li>
<li><i>Sawung</i> (berwujud ayam jantan) menyimbolkan kejantanan dan rasa tanggung jawab;</li>
<li><i>Galing</i> (berwujud burung merak jantan) menyimbolkan kemuliaan, keagungan, dan keindahan;</li>
<li><i>Hardawalika</i> (berwujud raja ular naga) menyimbolkan kekuatan;</li>
<li><i>Kutuk</i> (berwujud kotak uang) menyimbolkan kemurahan hati dan kedermawanan;</li>
<li><i>Kacu Mas</i> (berwujud tempat saputangan emas) menyimbolkan kesucian dan kemurnian;</li>
<li><i>Kandhil</i> (berwujud lentera minyak) menyimbolkan penerangan dan pencerahan; dan</li>
<li><i>Cepuri</i> (berwujud nampan sirih pinang), <i>Wadhah Ses</i> (berwujud kotak rokok), dan <i>Kecohan</i> (berwujud tempat meludah sirih pinang) menyimbolkan proses membuat keputusan/kebijakan negara.</li>
</ol>
<i>KK Upocoro</i> selalu ditempatkan di belakang Sultan saat upacara resmi kenegaraan (<i>state ceremony</i>) dilangsungkan. Pusaka ini dibawa oleh sekelompok gadis remaja yang disebut dengan <i>abdi-Dalem Manggung</i>.<sup class="reference" id="cite_ref-83"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-83">[83]</a></sup><br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Lambang_kebesaran">Lambang kebesaran</span></h3>
<i>KK Ampilan</i> sebenarnya merupakan satu set benda-benda penanda martabat Sultan. Benda-benda tersebut adalah <i>Dampar Kencana</i> (singgasana emas) berikut <i>Pancadan/Amparan</i> (tempat tumpuan kaki Sultan di muka singgasana) dan <i>Dampar Cepuri</i> (untuk meletakkan seperangkat sirih pinang di sebelah kanan singgasana Sultan); <i>Panah</i> (anak panah); <i>Gendhewa</i> (busur panah); <i>Pedang</i>; <i>Tameng</i> (perisai); <i>Elar Badhak</i> (kipas dari bulu merak); <i>KK Alquran</i> (manuskrip Kitab Suci tulisan tangan); <i>Sajadah</i> (karpet/tikar ibadah); <i>Songsong</i> (payung kebesaran); dan beberapa Tombak. KK Ampilan ini selalu berada di sekitar Sultan saat upacara resmi kerajaan (<i>royal ceremony</i>) diselenggarakan. Berbeda dengan <i>KK Upocoro</i>, pusaka <i>KK Ampilan</i> dibawa oleh sekelompok ibu-ibu/nenek-nenek yang sudah menopause.<sup class="reference" id="cite_ref-84"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-84">[84]</a></sup><br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Gamelan">Gamelan</span></h3>
Gamelan merupakan seperangkat ansambel tradisional Jawa. Orkestra ini memiliki tangga nada <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pentatonis" title="Pentatonis">pentatonis</a> dalam sistem skala <i>slendro</i> dan sistem skala <i>pelog</i>. Keraton Yogyakarta memiliki sekitar 18-19 set ansambel gamelan pusaka, 16 diantaranya digunakan sedangkan sisanya (<i>KK Bremara</i> dan <i>KK Panji</i>)
dalam kondisi yang kurang baik. Setiap gamelan memiliki nama kehormatan
sebagaimana sepantasnya pusaka yang sakral. Tiga buah gamelan dari
berasal dari zaman sebelum <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Perjanjian_Giyanti" title="Perjanjian Giyanti">Perjanjian Giyanti</a> dan lima belas sisanya berasal dari zaman <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Yogyakarta" title="Kesultanan Yogyakarta">Kesultanan Yogyakarta</a>. Tiga gamelan tersebut adalah <b>gamelan monggang</b> yang bernama <i>KK Guntur Laut</i>, <b>gamelan kodhok ngorek</b> yang bernama <i>KK Maeso Ganggang</i>, dan gamelan sekati yang bernama <i>KK Guntur Madu</i>. Ketiganya merupakan gamelan terkeramat dan hanya dimainkan/dibunyikan pada even-even tertentu saja.<br />
Gamelan monggang <i>KK Guntur Laut</i> konon berasal dari zaman <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Majapahit" title="Majapahit">Majapahit</a>.
Gamelan yang dapat dikatakan paling sakral di Keraton ini merupakan
sebuah ansambel sederhana yang terdiri dari tiga buah nada dalam sistem
skala <i>slendro</i>. Pada zamannya gamelan ini hanya dimainkan dalam
upacara kenegaraan yang sangat penting yaitu upacara
pelantikan/pemahkotaan Sultan, mengiringi keberangkatan Sultan dari
istana untuk menghadiri upacara penting, perayaan maleman (upacara pada
malam tanggal 21,23,25, dan 29 bulan Ramadan), pernikahan kerajaan,
upacara garebeg, dan upacara pemakaman Sultan. Gamelan ini memiliki
nilai sejarah penting. Atas perkenan Sunan PB III, KK Guntur laut
dimainkan saat penyambutan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pangeran_Mangkubumi" title="Pangeran Mangkubumi">Sri Sultan Hamengkubuwono I</a> pada penandatanganan Perjanjian Giyanti pada tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1755" title="1755">1755</a>.<br />
<i>KK Maeso Ganggang</i> juga merupakan gamelan kuno yang konon juga
berasal dari zaman Majapahit. Gamelan kodhok ngorek ini juga menggunakan
sistem skala <i>slendro</i>. Gamelan ini didapatkan oleh Pangeran
Mangkubumi dari Perjanjian Giyanti. Penggunaannya juga sangat sakral dan
selalu dimainkan pada upacara kenegaraan seperti upacara pemahkotaan
Sultan dan pernikahan kerajaan. Gamelan nomor dua di Keraton ini juga
dimainkan dalam peringatan ulang tahun Sultan, upacara sunatan putra
Sultan, dan untuk megiringi prosesi Gunungan ke Masjid Besar.<br />
Gamelan sekati <i>KK Guntur Madu</i> dimainkan di Pagongan Kidul saat
Upacara Sekaten, serta dalam upacara sunatan dan pernikahan Putra
Mahkota. Konon gamelan ini berasal dari zaman <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Demak" title="Kerajaan Demak">Kesultanan Demak</a>. Versi lain mengatakan alat musik ini buatan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sultan_Agung" title="Sultan Agung">Sultan Agung</a> saat memerintah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Mataram" title="Kerajaan Mataram">kerajaan Mataram</a>. Gamelan ini menjadi milik Kesultanan Yogyakarta setelah perjanjian Giyanti sementara pasangannya <i>KK Guntur Sari</i> menjadi milik <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kesunanan_Surakarta" title="Kesunanan Surakarta">Kesunanan Surakarta</a>. Agar gamelan sekati ini tetap berjumlah sepasang maka dibuatlah duplikatnya (jw. dipun putrani) dan diberi nama <i>KK Naga Wilaga</i>
yang dibunyikan di Pagongan Utara. Kekhususan gamelan ini adalah
bentuknya yang lebih besar dari gamelan umumnya dan instrumen kendhang
(gendang) yang mencerminkan Hinduisme digantikan oleh <i>bedug</i> kecil (dianggap mencerminkan Islam).<br />
<i>KK Guntur Sari</i> dipergunakan untuk mengiringi <i>Beksan Lawung</i>, sebuah tarian sakral, pada upacara pernikahan putra Sultan. <i>KK Surak</i> diperdengarkan untuk mengiringi <i>uyon-uyon</i> (lagu-lagu tradisional Jawa), tari-tarian, dan wayang kulit. Gamelan-gamelan ada yang berpasangan secara khusus antara lain <i>KK Harja Nagara</i> (dalam skala <i>slendro</i>) dengan <i>KK Harja Mulya</i> (dalam skala <i>pelog</i>) dan <i>KK Madu Murti</i> (dalam skala <i>slendro</i>) dengan <i>KK Madu Kusumo</i> (dalam skala <i>pelog</i>).<sup class="reference" id="cite_ref-85"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-85">[85]</a></sup><br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Kereta_kuda_pilihan">Kereta kuda pilihan</span></h3>
Pada zamannya kereta kuda merupakan alat transportasi penting bagi
masyarakat tak terkecuali Keraton Yogyakarta. Keraton Yogyakarta
memiliki bermacam kereta kuda mulai dari kereta untuk bersantai dalam
acara non formal sampai kereta kebesaran yang digunakan secara resmi
oleh raja. Kereta kebesaran tersebut sebanding dengan mobil berplat
nopol Indonesia 1 atau Indonesia 2 (mobil resmi presiden dan wakil
presiden Indonesia). Kebanyakan kereta kuda adalah buatan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Eropa" title="Eropa">Eropa</a> terutama Negeri <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Belanda" title="Belanda">Belanda</a> walaupun ada beberapa yang dibuat di <b>Roto Wijayan</b> (misal <i>KK Jetayu</i>).<br />
<i>KNy Jimat</i> merupakan kereta kebesaran <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hamengkubuwono_I" title="Hamengkubuwono I">Sultan HB I</a> sampai dengan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hamengkubuwono_IV" title="Hamengkubuwono IV">Sultan HB IV</a>. Kereta kuda ini merupakan pemberian Gubernur Jenderal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jacob_Mossel" title="Jacob Mossel">Jacob Mossel</a>. <i>KK Garudho Yakso</i> merupakan kereta kebesaran Sultan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hamengkubuwono_VI" title="Hamengkubuwono VI">HB VI</a> sampai <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hamengkubuwono_X" title="Hamengkubuwono X">HB X</a> (walaupun dalam kenyataannya Sultan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hamengkubuwono_IX" title="Hamengkubuwono IX">HB IX</a> dan HB X sudah menggunakan mobil). Kereta kuda buatan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Den_Haag" title="Den Haag">Den Haag</a> tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1861" title="1861">1861</a> ini terakhir kali digunakan pada tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1989" title="1989">1989</a>, saat prosesi <i>Kirab Jumenengan Dalem</i> (perarakan pemahkotaan raja). <i>KK Wimono Putro</i> adalah kereta yang digunakan oleh <i>Pangeran Adipati Anom</i> (Putra Mahkota). <i>KK Jetayu</i> merupakan kendaraan yang digunakan Sultan untuk menghadiri acara semi resmi. <i>KK Roto Praloyo</i>
merupakan kereta jenazah yang hanya digunakan untuk membawa jenazah
Sultan. Konon kereta ini baru digunakan dua kali yaitu pada saat
pemakaman Sultan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hamengkubuwono_VIII" title="Hamengkubuwono VIII">HB VIII</a> dan HB IX.<br />
<i>K Harsunaba</i> adalah kendaraan yang digunakan dalam resepsi pernikahan, sementara <i>K Jongwiyat</i>, <i>K Manik Retno</i>, <i>K Jaladara</i> dan <i>K Mondro Juwolo</i> kadang-kadang digunakan oleh <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pangeran_Diponegoro" title="Pangeran Diponegoro">Pangeran Diponegoro</a>. Selain itu juga terdapat kereta, <i>K Noto Puro</i>, <i>K Roto Biru</i>, <i>K Kutho Kaharjo</i>, <i>K Puspo Manik</i>, <i>Rejo Pawoko</i>, <i>Landower</i>, <i>Landower Surabaya</i>, <i>Landower Wisman</i>, <i>Kus Gading</i>, <i>Kus nomor 10</i>, dan lain-lain. Masing-masing kereta tersebut memiliki kegunaan sendiri-sendiri.<sup class="reference" id="cite_ref-86"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-86">[86]</a></sup><br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Tanda_jabatan">Tanda jabatan</span></h3>
Beberapa pusaka, khususnya keris, juga digunakan sebagai
penanda/simbol jabatan orang yang memakainya. Sebagai contoh adalah
keris <b>KKA Kopek</b>. Keris utama Keraton Yogyakarta ini merupakan
keris yang hanya diperkenankan untuk dipakai Sultan yang sedang bertahta
yang melambangkan martabatnyanya sebagai pemimpin spiritual sebagaimana
beliau menjadi kepala kerajaan. oleh Sultan sendiri. Keris <b>KK Joko Piturun</b> merupakan keris yang dipinjamkan oleh Sultan kepada <i>Pangeran Adipati Anom</i>, Putra Mahkota Kerajaan, sebagai tanda jabatannya. Keris <b>KK Toyatinaban</b> merupakan keris yang dipinjamkan oleh Sultan kepada <i>Gusti Pangeran Harya Hangabehi</i>, putra tertua Sultan, sebagai lambang kedudukannya selaku Kepala <i>Parentah Hageng Karaton</i> (Lembaga Istana). Keris <b>KK Purboniyat</b> merupakan keris yang dipinjamkan oleh Sultan kepada <i>Kangjeng Pangeran (h)Adipati (h)Aryo Danurejo</i>, sebagai simbol jabatannya sebagai Pepatih Dalem.<sup class="reference" id="cite_ref-87"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-87">[87]</a></sup><br />
<h2>
<span class="mw-headline" id="Pemangku_adat_Yogyakarta">Pemangku adat Yogyakarta</span></h2>
Pada mulanya Keraton Yogyakarta merupakan sebuah Lembaga Istana Kerajaan (<i>The Imperial House</i>) dari <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Yogyakarta" title="Kesultanan Yogyakarta">Kesultanan Yogyakarta</a>. Secara tradisi lembaga ini disebut <i>Parentah Lebet</i> (harfiah=Pemerintahan Dalam) yang berpusat di Istana (keraton) dan bertugas mengurus Sultan dan Kerabat Kerajaan (<i>Royal Family</i>). Dalam penyelenggaraan pemerintahan Kesultanan Yogyakarta disamping lembaga Parentah Lebet terdapat <i>Parentah nJawi/Parentah Nagari</i> (harfiah=Pemerintahan Luar/Pemerintahan Negara) yang berpusat di <i>nDalem Kepatihan</i> dan bertugas mengurus seluruh negara.<br />
Sekitar setahun setelah Kesultanan Yogyakarta (khususnya <i>Parentah nJawi</i>) bersama-sama <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kadipaten_Paku_Alaman" title="Kadipaten Paku Alaman">Kadipaten Paku Alaman</a> diubah statusnya dari negara (<i>state</i>) menjadi <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Daerah_Istimewa" title="Daerah Istimewa">Daerah Istimewa</a> setingkat Provinsi secara resmi pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1950" title="1950">1950</a>, Keraton mulai dipisahkan dari Pemerintahan Daerah Istimewa dan di-depolitisasi sehingga hanya menjadi sebuah <i>Lembaga Pemangku Adat Jawa</i>
khususnya garis/gaya Yogyakarta. Fungsi Keraton berubah menjadi
pelindung dan penjaga identitas budaya Jawa khususnya gaya Yogyakarta.<br />
Walaupun dengan fungsi yang terbatas pada sektor informal namun
keraton Yogyakarta tetap memiliki kharisma tersendiri di lingkungan
masyarakat Jawa khususnya di Prov. D.I. <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Yogyakarta" title="Yogyakarta">Yogyakarta</a>.
Selain itu keraton Yogyakarta juga memberikan gelar kebangsawanan
kehormatan (honoriscausa) pada mereka yang mempunyai perhatian kepada
budaya Jawa khususnya Yogyakarta disamping mereka yang berhak karena
hubungan darah maupun karena posisi mereka sebagai pegawai (abdi-Dalem)
keraton.<br />
Namun demikian ada perbedaan antara Keraton Yogyakarta dengan
Keraton/Istana kerajaan-kerajaan Nusantara yang lain. Sultan Yogyakarta
selain sebagai Yang Dipertuan Pemangku Tahta Adat /Kepala Keraton juga
memiliki kedudukan yang khusus dalam bidang pemerintahan sebagai bentuk
keistimewaan daerah Yogyakarta. Dari permulaan DIY berdiri (de facto
1946 dan de yure 1950) sampai tahun 1988 Sultan Yogyakarta secara
otomatis diangkat sebagai Gubernur/Kepala Daerah Istimewa yang tidak
terikat dengan ketentuan masa jabatan, syarat, dan cara pengangkatan
Gubernur/Kepala Daerah lainnya (UU 22/1948; UU 1/1957; Pen Pres 6/1959;
UU 18/1965; UU 5/1974). Antara 1988-1998 Gubernur/Kepala Daerah Istimewa
dijabat oleh Wakil Gubernur/Wakil Kepala Daerah Istimewa yang juga
Penguasa Paku Alaman. Setelah 1999 keturunan Sultan Yogyakarta tersebut
yang memenuhi syarat mendapat prioritas untuk diangkat menjadi
Gubernur/Kepala Daerah Istimewa (UU 22/1999; UU 32/2004). Saat ini yang
menjadi Yang Dipertuan Pemangku Tahta adalah <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hamengkubuwono_X" title="Hamengkubuwono X">Sultan Hamengku Buwono X</a><br />
<h2>
<span class="mw-headline" id="Filosofi_dan_mitologi_seputar_Keraton">Filosofi dan mitologi seputar Keraton</span></h2>
Keraton Yogyakarta atau dalam bahasa aslinya <i>Karaton Kasultanan Ngayogyakarta</i>
merupakan tempat tinggal resmi para Sultan yang bertahta di Kesultanan
Yogyakarta. Karaton artinya tempat dimana "Ratu" (bahasa Jawa yang dalam
bahasa Indonesia berarti Raja) bersemayam. Dalam kata lain
Keraton/Karaton (bentuk singkat dari Ke-ratu-an/Ka-ratu-an) merupakan
tempat kediaman resmi/Istana para Raja. Artinya yang sama juga
ditunjukkan dengan kata <i>Kedaton</i>. Kata Kedaton (bentuk singkat
dari Ke-datu-an/Ka-datu-an) berasal dari kata "Datu" yang dalam bahasa
Indonesia berarti Raja. Dalam pembelajaran tentang budaya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa" title="Jawa">Jawa</a>, arti ini mempunyai arti <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Filosofis" title="Filosofis">filosofis</a> yang sangat dalam<sup class="reference" id="cite_ref-88"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-88">[88]</a></sup>.<br />
Keraton Yogyakarta tidak didirikan begitu saja. Banyak arti dan makna
filosofis yang terdapat di seputar dan sekitar keraton. Selain itu
istana Sultan Yogyakarta ini juga diselubungi oleh mitos dan mistik yang
begitu kental. Filosofi dan mitologi tersebut tidak dapat dipisahkan
dan merupakan dua sisi dari sebuah mata uang yang bernama keraton.
Penataan tata ruang keraton, termasuk pula pola dasar <i>landscape</i>
kota tua Yogyakarta, nama-nama yang dipergunakan, bentuk arsitektur dan
arah hadap bangunan, benda-benda tertentu dan lain sebagainya
masing-masing memiliki nilai filosofi dan/atau mitologinya
sendiri-sendiri.<br />
Tata ruang dasar kota tua Yogyakarta berporoskan garis lurus Tugu,
Keraton, dan Panggung Krapyak serta diapit oleh S. Winongo di sisi barat
dan S. Code di sisi timur. Jalan P. Mangkubumi (dulu Margotomo), jalan
Malioboro (dulu Maliyoboro), dan jalan Jend. A. Yani (dulu Margomulyo)
merupakan sebuah <i>boulevard</i> lurus dari Tugu menuju Keraton. Jalan
D.I. Panjaitan (dulu Ngadinegaran [?])merupakan sebuah jalan yang lurus
keluar dari Keraton melalui <i>Plengkung Nirboyo</i> menuju Panggung
Krapyak. Pengamatan citra satelit memperlihatkan Tugu, Keraton, dan
Panggung Krapyak berikut jalan yang menghubungkannya tersebut hampir
segaris (hanya meleset beberapa derajat). Tata ruang tersebut mengandung
makna "sangkan paraning dumadi" yaitu asal mula manusia dan tujuan
asasi terakhirnya<sup class="reference" id="cite_ref-89"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-89">[89]</a></sup>.<br />
Dari Panggung Krapyak menuju ke Keraton (Kompleks Kedaton)
menunjukkan "sangkan" asal mula penciptaan manusia sampai manusia
tersebut dewasa. Ini dapat dilihat dari kampung di sekitar Panggung
Krapyak yang diberi nama kampung <i>Mijen</i> (berasal dari kata "wiji" yang berarti benih). Di sepanjang jalan D.I. Panjaitan ditanami pohon asam (<i>Tamarindus indica</i> [?]) dan tanjung (<i>Mimusops elengi</i>
[?]) yang melambangkan masa anak-anak menuju remaja. Dari Tugu menuju
ke Keraton (Kompleks Kedaton) menunjukkan "paran" tujuan akhir manusia
yaitu menghadap penciptanya. Tujuh gerbang dari Gladhag sampai
Donopratopo melambangkan tujuh langkah/gerbang menuju surga (<i>seven step to heaven</i>)<sup class="reference" id="cite_ref-90"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-90">[90]</a></sup>.<br />
Tugu golong gilig (tugu Yogyakarta) yang menjadi batas utara kota tua
menjadi simbol "manunggaling kawulo gusti" bersatunya antara raja (<i>golong</i>) dan rakyat (<i>gilig</i>). Simbol ini juga dapat dilihat dari segi mistis yaitu persatuan antara khalik (Sang Pencipta) dan makhluk (ciptaan). <i>Sri Manganti</i> berarti Raja sedang menanti atau menanti sang Raja.<br />
Pintu Gerbang Donopratopo berarti "seseorang yang baik selalu
memberikan kepada orang lain dengan sukarela dan mampu menghilangkan
hawa nafsu". Dua patung raksasa <i>Dwarapala</i> yang terdapat di samping gerbang, yang satu, <i>Balabuta</i>, menggambarkan kejahatan dan yang lain, <i>Cinkarabala</i>, menggambarkan kebaikan. Hal ini berarti "Anda harus dapat membedakan, mana yang baik dan mana yang jahat".<br />
Beberapa pohon yang ada di halaman kompleks keraton juga mengandung makna tertentu. Pohon beringin (<i>Ficus benjamina</i>; famili <i>Moraceae</i>)
di Alun-alun utara berjumlah 64 (atau 63) yang melambangkan usia Nabi
Muhammad. Dua pohon beringin di tengah Alun-alun Utara menjadi lambang
makrokosmos (K. Dewodaru, dewo=Tuhan) dan mikrokosmos (K. Janadaru,
jana=manusia). Selain itu ada yang mengartikan Dewodaru adalah persatuan
antara Sultan dan Pencipta sedangkan Janadaru adalah lambang persatuan
Sultan dengan rakyatnya. Pohon gayam (<i>Inocarpus edulis/Inocarpus fagiferus</i>; famili <i>Papilionaceae</i>)bermakna "ayem" (damai,tenang,bahagia) maupun "gayuh" (cita-cita). Pohon sawo kecik (<i>Manilkara kauki</i>; famili <i>Sapotaceae</i>) bermakna "sarwo becik" (keadaan serba baik, penuh kebaikan)<sup class="reference" id="cite_ref-91"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_note-91">[91]</a></sup>.<br />
Dalam upacara garebeg, sebagian masyarakat mempercayai apabila mereka
mendapatkan bagian dari gunungan yang diperebutkan mereka akan mendapat
tuah tertentu seperti kesuburan tanah dan panen melimpah bagi para
petani. Selain itu saat upacara sekaten sebagian masyarakat mempercayai
jika mengunyah sirih pinang saat gamelan sekati dimainkan/dibunyikan
akan mendapat tuah awet muda. Air sisa yang digunakan untuk membersihkan
pusaka pun juga dipercaya sebagian masyarakat memiliki tuah. Mereka
rela berdesak-desakan sekedar untuk memperoleh air keramat tersebut.<br />
Benda-benda pusaka keraton juga dipercaya memiliki daya magis untuk menolak bala/kejahatan. Konon bendera <i>KK Tunggul Wulung</i>, sebuah bendera yang konon berasal dari kain penutup kabah di <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Makkah" title="Makkah">Makkah</a>
(kiswah), dipercaya dapat menghilangkan wabah penyakit yang pernah
menjangkiti masyarakat Yogyakarta. Bendera tersebut dibawa dalam suatu
perarakan mengelilingi benteng baluwerti. Konon peristiwa terakhir
terjadi pada tahun 1947 (?). Dipercayai pula oleh sebagian masyarakat
bahwa <b>Kyai Jegot</b>, roh penunggu hutan <i>Beringan</i> tempat keraton Yogyakarta didirikan, berdiam di salah satu tiang utama di <i>nDalem Ageng Prabayaksa</i>. Roh ini dipercaya menjaga ketentraman kerajaan dari gangguan.<br />
<h2>
<span class="mw-headline" id="Lihat_pula">Lihat pula</span></h2>
<ul>
<li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tugu_Yogyakarta" title="Tugu Yogyakarta">Tugu Yogyakarta</a></li>
<li><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kasultanan_Yogyakarta" title="Kasultanan Yogyakarta">Kasultanan Yogyakarta</a></li>
<li><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Puro_Paku_Alaman" title="Puro Paku Alaman">Puro Paku Alaman</a></li>
<li><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Surakarta" title="Keraton Surakarta">Keraton Surakarta</a></li>
</ul>
<h2>
<span class="mw-headline" id="Catatan_kaki">Catatan kaki</span></h2>
<div class="references-small references-column-width" style="-moz-column-width: 30em; -webkit-column-width: 30em; column-width: 30em; list-style-type: decimal;">
<ol class="references">
<li id="cite_note-1"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-1">^</a></b> <span class="reference-text"><span class="citation book">Witton, P.; Elliott, M. (2003). <i>Indonesia</i> (edisi ke-7th). Footscray: Lonely Planet Publications. hlm. hlm. 217. <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/International_Standard_Book_Number" title="International Standard Book Number">ISBN</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Istimewa:Sumber_buku/1740591542" title="Istimewa:Sumber buku/1740591542">1740591542</a>.</span><span class="Z3988" title="ctx_ver=Z39.88-2004&rft_val_fmt=info%3Aofi%2Ffmt%3Akev%3Amtx%3Abook&rft.genre=book&rft.btitle=Indonesia&rft.aulast=Witton&rft.aufirst=P.&rft.au=Witton%2C%26%2332%3BP.&rft.au=Elliott%2C%26%2332%3BM.&rft.date=2003&rft.pages=hlm.%26nbsp%3Bhlm.+217&rft.edition=7th&rft.place=Footscray&rft.pub=Lonely+Planet+Publications&rft.isbn=1740591542&rfr_id=info:sid/en.wikipedia.org:Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat"></span> (<a class="external text" href="http://books.google.com/books?id=dmDYLxcPDPoC&pg=PA217&dq=finest+examples" rel="nofollow">lihat</a> di Penelusuran Buku Google)</span></li>
<li id="cite_note-2"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-2">^</a></b> <span class="reference-text"><i>Pesanggrahan</i> bermakna 'istana kecil' atau 'vila'</span></li>
<li id="cite_note-3"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-3">^</a></b> <span class="reference-text">Sultan
Hamengku Buwono I pindah dari Pesanggrahan Ambar Ketawang ke Keraton
Yogyakarta pada 7 Oktober 1756. Tanggal ini kemudian dijadikan tanggal
berdirinya Kota Yogyakarta.</span></li>
<li id="cite_note-4"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-4">^</a></b> <span class="reference-text">Murdani
Hadiatmadja. Tulisan ini selain menggunakan bahan referensi yang
diterbitkan juga menggunakan cerita-cerita rakyat yang berkembang di
tengah masyarakat.</span></li>
<li id="cite_note-5"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-5">^</a></b> <span class="reference-text">Penamaan
kompleks/bagian dari Keraton Yogyakarta, begitu pula dengan bangunan
maupun lain-lain yang terkait, sengaja menggunakan bahasa Jawa. Hal ini
dikarenakan nama-nama tersebut merupakan suatu kesatuan makna. Untuk
terjemahan dalam bahasa Indonesia, apabila ada/memungkinkan, akan
diberikan di dalam tanda kurung (…). Terjemahan hanya dilakukan sekali
saat bagian, gedung, atau yang lain disebutkan untuk pertama kalinya.
Untuk seterusnya tidak diberikan keterangan mengingat keterbatasan
tempat.</span></li>
<li id="cite_note-6"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-6">^</a></b> <span class="reference-text">Tulisan awal</span></li>
<li id="cite_note-7"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-7">^</a></b> <span class="reference-text">Kota ini memiliki batas utara Tugu Yogyakarta, timur Sungai Code, selatan Panggung Krapyak, dan barat Sungai Winongo.</span></li>
<li id="cite_note-8"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-8">^</a></b> <span class="reference-text">Plengkung bermakna gerbang lengkung (arched gate).</span></li>
<li id="cite_note-9"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-9">^</a></b> <span class="reference-text">Chamamah
Soeratno et. al. (Buku dari Chamamah Soeratno et. al. banyak berisi
ilustrasi terutama foto yang sangat membantu dalam hal arsitektur dan
kadang foto-foto tersebut menjelaskan lebih banyak detail arsitektur
dibandingkan dengan teks yang ada. Banyak keterangan dari foto-foto
tersebut yang digunakan dan diuraikan di sini).</span></li>
<li id="cite_note-10"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-10">^</a></b> <span class="reference-text">Murdani
Hadiatmadja. Murdani hanya menyebutkan bagian utama dari Keraton
Yogyakarta mulai dari Siti Hinggil Ler sampai Siti Hinggil Kidul. Untuk
arsitektur dan tata ruang, termasuk detailnya, buku dari Murdani dan
Chamamah banyak digunakan.</span></li>
<li id="cite_note-11"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-11">^</a></b> <span class="reference-text">Dalam bahasa jawa regol dapat dimaknai sebagai pintu yang besar/gerbang.</span></li>
<li id="cite_note-12"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-12">^</a></b> <span class="reference-text">Semar
Tinandu merupakan gerbang yang memiliki atap trapesium, seperti joglo,
tanpa tiang dan hanya ditopang oleh dinding yang menjadi pemisah satu
kompleks dengan kompleks berikutnya.</span></li>
<li id="cite_note-13"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-13">^</a></b> <span class="reference-text">misal pada Bangsal Witono dan Bangsal Kencono</span></li>
<li id="cite_note-14"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-14">^</a></b> <span class="reference-text">Pada
bagian ini buku Chamamah Soeratno et. al. digunakan di sebagian besar
tulisan. Deskripsi berasal dari teks maupun dari foto-foto yang ada.
Selain itu juga digunakan buku Murdani Hadiatmadja.</span></li>
<li id="cite_note-15"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-15">^</a></b> <span class="reference-text">Pangurakan berasal dari kata “urak” dapat dimaknai daftar jaga atau pengusiran.</span></li>
<li id="cite_note-16"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-16">^</a></b> <span class="reference-text">Chamamah Soeratno et. al. begitu pula dengan Murdani Hadiatmadja.</span></li>
<li id="cite_note-17"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-17">^</a></b> <span class="reference-text">Murdani Hadiatmadja.</span></li>
<li id="cite_note-18"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-18">^</a></b> <span class="reference-text">Pocung episode Wewangunan Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat (Media).</span></li>
<li id="cite_note-19"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-19">^</a></b> <span class="reference-text">On location <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Desember" title="Desember">Desember</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/2007" title="2007">2007</a></span></li>
<li id="cite_note-20"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-20">^</a></b> <span class="reference-text">On location <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Desember" title="Desember">Desember</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/2007" title="2007">2007</a></span></li>
<li id="cite_note-21"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-21">^</a></b> <span class="reference-text">Aslinya
Alun-alun ditutupi dengan pasir dari pantai selatan (Pocung episode
Wewangunan Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat [Media])</span></li>
<li id="cite_note-22"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-22">^</a></b> <span class="reference-text">Gambaran
dinding pagar di sekeliling alun-alun yang relatif masih seperti
aslinya dapat dilihat di Alun-alun Kidul, dimana dinding yang
mengelilingi masih dapat disaksikan lebih utuh (On location <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Desember" title="Desember">Desember</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/2007" title="2007">2007</a>)</span></li>
<li id="cite_note-23"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-23">^</a></b> <span class="reference-text">Versi lain bernama Kyai Dewadaru dan Kyai Jayadaru/Wijayadaru.</span></li>
<li id="cite_note-24"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-24">^</a></b> <span class="reference-text">Pepatih Dalem adalah pegawai kerajaan tertinggi yang diangkat oleh Sultan untuk mengelola kerajaan.</span></li>
<li id="cite_note-25"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-25">^</a></b> <span class="reference-text">Tapa
Pepe bermakna menjemur diri. Tapa Pepe dapat dilihat sebagai sebuah
cermin nilai-nilai demokrasi yang dibungkus oleh kearifan lokal dalam
bentuk demonstrasi secara tertib, tidak anarkis, dan tunduk pada aturan
main yang telah ditetapkan. Peristiwa terakhir konon terjadi pada zaman
Sultan Hamengkubuwono VIII ketika rakyat tidak sanggup untuk membayar
pajak yang ditetapkan oleh <i>Pepatih Dalem</i> bersama Gubernur Belanda di Yogyakarta.</span></li>
<li id="cite_note-26"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-26">^</a></b> <span class="reference-text">Pisowanan
ageng bermakna pertemuan besar. Dalam kegiatan ini rakyat dan pejabat
menghadap/menemui Sultan sebagai tanda kesetiaan mereka kepada Sultan
dan Kesultanan.</span></li>
<li id="cite_note-27"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-27">^</a></b> <span class="reference-text">Pocung episode Wewangunan Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat (Media).</span></li>
<li id="cite_note-28"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-28">^</a></b> <span class="reference-text">Murdani Hadiatmadja.</span></li>
<li id="cite_note-29"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-29">^</a></b> <span class="reference-text">Jejak Boto secara harfiah bermakna menendang batu bata.</span></li>
<li id="cite_note-30"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-30">^</a></b> <span class="reference-text">semacam Menteri Agama/Imam Agung/Mufti Kerajaan.</span></li>
<li id="cite_note-31"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-31">^</a></b> <span class="reference-text">Dahulu
Tratag Pagelaran merupakan kanopi dari anyaman bambu. Sultan HB VIII
membuatnya menjadi sebuah bangsal yang besar pada 1934.</span></li>
<li id="cite_note-32"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-32">^</a></b> <span class="reference-text">Nama/jenis kelompok pegawai Kesultanan Yogyakarta</span></li>
<li id="cite_note-33"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-33">^</a></b> <span class="reference-text">Sebagian besar bagian ini merujuk pada Murdani Hadiatmadja dan Bangunan Keraton Kasultanan Yogyakarta (Pranala luar)</span></li>
<li id="cite_note-34"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-34">^</a></b> <span class="reference-text">abdi-Dalem
Mertolulut dan abdi-Dalem Singonegoro adalah kelompok pegawai kerajaan
yang bertugas sebagai algojo/eksekutor putusan hakim pengadilan
kerajaan.</span></li>
<li id="cite_note-35"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-35">^</a></b> <span class="reference-text">Dahulu
Tratag Siti Hinggil merupakan kanopi dari anyaman bambu. Sultan HB VIII
membuatnya menjadi sebuah bangsal yang megah pada 1926.</span></li>
<li id="cite_note-36"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-36">^</a></b> <span class="reference-text">Kedua bangsal ini direnovasi oleh Sultan HB VIII pada 1925.</span></li>
<li id="cite_note-37"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-37">^</a></b> <span class="reference-text">KK
singkatan dari Kangjeng Kyai, suatu derajat gelar bagi pusaka kerajaan.
Untuk lebih jelasnya silakan lihat bagian pusaka kerajaan dibagian lain
halaman ini.</span></li>
<li id="cite_note-38"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-38">^</a></b> <span class="reference-text">Murdani Hadiatmadja, Chamamah et. al., Pocung episode Wewangunan Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat (Media), dan on location.</span></li>
<li id="cite_note-39"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-39">^</a></b> <span class="reference-text">Murdani Hadiatmadja, Chamamah Soeratno et. al., Pocung episode Wewangunan Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat</span></li>
<li id="cite_note-40"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-40">^</a></b> <span class="reference-text">Praja
Cihna adalah Lambang Kesultanan Yogyakarta. Di bagian atas terdapat
Songkok, mahkota Sultan, menggambarkan bentuk Monarki. Di bawah songkok
sebelah kanan dan kiri terdapat Sumping, hiasan telinga, yang
menggambarkan sifat waspada dan bijaksana. Di sebelah bawahnya terdapat
sepasang sayap mengapit tulisan Ha Ba, singkatan dari Hamengku Buwono
yaitu dinasti yang memerintah, dalam aksara Jawa.</span></li>
<li id="cite_note-41"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-41">^</a></b> <span class="reference-text">Kraton Kilen bermakna Istana Barat</span></li>
<li id="cite_note-42"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-42">^</a></b> <span class="reference-text">Suro adalah bulan pertama dalam kalender <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa" title="Jawa">Jawa</a></span></li>
<li id="cite_note-43"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-43">^</a></b> <span class="reference-text">Bangunan yang digunakan sebagai tempat menunggu para penari untuk pentas di bangsal Kencana</span></li>
<li id="cite_note-44"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-44">^</a></b> <span class="reference-text">Bangunan yang digunakan sebagai tempat <i>abdi-Dalem Musikan</i> memainkan ansambel musik diatonis, misalnya Wilhelmus van Nassau, lagu kebangsaan Kerajaan Belanda</span></li>
<li id="cite_note-45"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-45">^</a></b> <span class="reference-text">Bangunan yang digunakan sebagai tempat mempersiapkan minuman teh</span></li>
<li id="cite_note-46"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-46">^</a></b> <span class="reference-text">Bangunan yang digunakan sebagai kantor Bendahara</span></li>
<li id="cite_note-47"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-47">^</a></b> <span class="reference-text">Bangunan yang digunakan sebagai tempat menyimpan lampu/lentera</span></li>
<li id="cite_note-48"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-48">^</a></b> <span class="reference-text">Bangunan yang digunakan sebagai tempat menyimpan peralatan makan dan minum</span></li>
<li id="cite_note-49"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-49">^</a></b> <span class="reference-text">Bangunan yang digunakan sebagai tempat memainkan orkestra gamelan, misalnya Gendhing Monggang, suatu hymne khusus bagi Sultan</span></li>
<li id="cite_note-50"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-50">^</a></b> <span class="reference-text">Mesjid Keputren</span></li>
<li id="cite_note-51"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-51">^</a></b> <span class="reference-text">Murdani Hadiatmadja, Chamamah Soeratno et. al., Pocung episode Wewangunan Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat</span></li>
<li id="cite_note-52"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-52">^</a></b> <span class="reference-text">Tahun 1682 dalam perhitungan Kalender Jawa atau tahun 1756 menurut Kalender Gregorian</span></li>
<li id="cite_note-53"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-53">^</a></b> <span class="reference-text">Murdani Hadiatmadja, Chamamah Soeratno et. al.</span></li>
<li id="cite_note-54"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-54">^</a></b> <span class="reference-text">Murdani Hadiatmadja dan Pocung episode Wewangunan Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat</span></li>
<li id="cite_note-55"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-55">^</a></b> <span class="reference-text">Tulisan awal</span></li>
<li id="cite_note-56"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-56">^</a></b> <span class="reference-text">Tulisan awal</span></li>
<li id="cite_note-57"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-57">^</a></b> <span class="reference-text">Murdani Hadiatmadja</span></li>
<li id="cite_note-58"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-58">^</a></b> <span class="reference-text">Murdani Hadiatmadja dan on location.</span></li>
<li id="cite_note-59"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-59">^</a></b> <span class="reference-text">Pocung episode Wewangunan Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat (Media) (?).</span></li>
<li id="cite_note-60"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-60">^</a></b> <span class="reference-text">On location</span></li>
<li id="cite_note-61"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-61">^</a></b> <span class="reference-text">On location</span></li>
<li id="cite_note-62"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-62">^</a></b> <span class="reference-text">Cerita rakyat</span></li>
<li id="cite_note-63"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-63">^</a></b> <span class="reference-text">Chamamah Soeratno et. al.</span></li>
<li id="cite_note-64"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-64">^</a></b> <span class="reference-text">Pocung episode Wewangunan Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat (Media).</span></li>
<li id="cite_note-65"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-65">^</a></b> <span class="reference-text">Pocung episode Wewangunan Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat (Media)</span></li>
<li id="cite_note-66"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-66">^</a></b> <span class="reference-text">On location dan Murdani Hadiatmadja</span></li>
<li id="cite_note-67"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-67">^</a></b> <span class="reference-text">Pocung episode Wewangunan Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat (Media).</span></li>
<li id="cite_note-68"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-68">^</a></b> <span class="reference-text">On location <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Desember" title="Desember">Desember</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/2007" title="2007">2007</a></span></li>
<li id="cite_note-69"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-69">^</a></b> <span class="reference-text">Chamamah Soeratno et. al. dan sebagian kecil dari on location</span></li>
<li id="cite_note-70"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-70">^</a></b> <span class="reference-text">Pathok Negoro bermakna tapal batas Nagari Ngayogyakarta, sebutan Ibukota <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Yogyakarta" title="Kesultanan Yogyakarta">Kesultanan Yogyakarta</a></span></li>
<li id="cite_note-71"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-71">^</a></b> <span class="reference-text">Chamamah Soeratno et. al.</span></li>
<li id="cite_note-72"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-72">^</a></b> <span class="reference-text">On location</span></li>
<li id="cite_note-73"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-73">^</a></b> <span class="reference-text">Sebagian besar bagian ini diambil dari pranala luar: Gunungan Ciri Khas Upacara Garebeg</span></li>
<li id="cite_note-74"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-74">^</a></b> <span class="reference-text">Pawohan berasal dari kata “uwoh” yang berarti buah.</span></li>
<li id="cite_note-75"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-75">^</a></b> <span class="reference-text">Sebagian besar bagian ini diambil dari pranala luar: Gunungan Ciri Khas Upacara Garebeg, cerita rakyat, dan on location</span></li>
<li id="cite_note-76"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-76">^</a></b> <span class="reference-text">Cerita rakyat dan on location</span></li>
<li id="cite_note-77"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-77">^</a></b> <span class="reference-text">Sebagian besar artikel ini diambil dari Pocung episode Wewangunan Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat (Media).</span></li>
<li id="cite_note-78"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-78">^</a></b> <span class="reference-text">Sebagian besar artikel ini diambil dari Pocung episode Wewangunan Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat (Media).</span></li>
<li id="cite_note-79"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-79">^</a></b> <span class="reference-text">Chamamah Soeratno et. al.</span></li>
<li id="cite_note-80"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-80">^</a></b> <span class="reference-text">Chamamah Soeratno et. al.</span></li>
<li id="cite_note-81"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-81">^</a></b> <span class="reference-text">Keterangan
derajat kehormatan dan kepemilikan pusaka dalam paragraf ini dan dua
paragraf berikutnya diterangkan sendiri oleh Sultan HB X dalam acara
Jemparing yang ditayangkan oleh TVRI Stasiun Yogyakarta. Contoh dan
keterangan lanjut dikembangkan penyusun/editor dengan analogi nama
masing-masing pusaka dan kegunaannya</span></li>
<li id="cite_note-82"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-82">^</a></b> <span class="reference-text">Macam/jenis
pusaka pada paragraf ini dan tiga paragraf berikutnya sebagian besar
diambil dari Chamamah Soeratno et. al.. Contoh detail dari masing-masing
pusaka yang tidak diberikan dalam Chamamah Soeratno et. al.
dikembangkan sendiri oleh penyusun/editor berdasarkan cerita rakyat yang
berkembang.</span></li>
<li id="cite_note-83"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-83">^</a></b> <span class="reference-text">Chamamah Soeratno et. al.</span></li>
<li id="cite_note-84"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-84">^</a></b> <span class="reference-text">Chamamah Soeratno et. al.</span></li>
<li id="cite_note-85"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-85">^</a></b> <span class="reference-text">Chamamah Soeratno et. al.</span></li>
<li id="cite_note-86"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-86">^</a></b> <span class="reference-text">Chamamah Soeratno et. al.</span></li>
<li id="cite_note-87"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-87">^</a></b> <span class="reference-text">Chamamah Soeratno et. al.</span></li>
<li id="cite_note-88"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-88">^</a></b> <span class="reference-text">Sebagian diambil dari Murdani Hadiatmaja.</span></li>
<li id="cite_note-89"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-89">^</a></b> <span class="reference-text">Sebagian diambil dari Pocung episode Wewangunan Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat (Media)</span></li>
<li id="cite_note-90"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-90">^</a></b> <span class="reference-text">Pocung episode Wewangunan Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat (Media)</span></li>
<li id="cite_note-91"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat#cite_ref-91">^</a></b> <span class="reference-text">Murdani Hadiatmaja</span></li>
</ol>
</div>
<h2>
<span class="mw-headline" id="Referensi">Referensi</span></h2>
<ul>
<li><span class="citation book">Chamamah Soeratno et. al. (2004). <i>Kraton Yogyakarta:the history and cultural heritage (2nd print)</i>. Yogyakarta and Jakarta: Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat and Indonesia Marketing Associations. 979-96906-0-9.</span><span class="Z3988" title="ctx_ver=Z39.88-2004&rft_val_fmt=info%3Aofi%2Ffmt%3Akev%3Amtx%3Abook&rft.genre=book&rft.btitle=Kraton+Yogyakarta%3Athe+history+and+cultural+heritage+%282nd+print%29&rft.aulast=Chamamah+Soeratno+et.+al.&rft.au=Chamamah+Soeratno+et.+al.&rft.date=2004&rft.pub=Yogyakarta+and+Jakarta%3A+Karaton+Ngayogyakarta+Hadiningrat+and+Indonesia+Marketing+Associations&rfr_id=info:sid/en.wikipedia.org:Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat"></span></li>
<li><span class="citation book">Periplus Edition Singapore (1997). <i>Periplus Adventure Guide "Java Indonesia"</i>. Periplus Singapore.</span><span class="Z3988" title="ctx_ver=Z39.88-2004&rft_val_fmt=info%3Aofi%2Ffmt%3Akev%3Amtx%3Abook&rft.genre=book&rft.btitle=Periplus+Adventure+Guide+%22Java+Indonesia%22&rft.aulast=Periplus+Edition+Singapore&rft.au=Periplus+Edition+Singapore&rft.date=1997&rft.pub=Periplus+Singapore&rfr_id=info:sid/en.wikipedia.org:Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat"></span></li>
<li><span class="citation book">R. Murdani Hadiatmadja (no year). <i>Keterangan-keterangan tentang Karaton Yogyakarta</i>. Yogyakarta: Tepas Pariwisata Karaton Ngayogyakarta.</span><span class="Z3988" title="ctx_ver=Z39.88-2004&rft_val_fmt=info%3Aofi%2Ffmt%3Akev%3Amtx%3Abook&rft.genre=book&rft.btitle=Keterangan-keterangan+tentang+Karaton+Yogyakarta&rft.aulast=R.+Murdani+Hadiatmadja&rft.au=R.+Murdani+Hadiatmadja&rft.date=no+year&rft.pub=Yogyakarta%3A+Tepas+Pariwisata+Karaton+Ngayogyakarta&rfr_id=info:sid/en.wikipedia.org:Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat"></span></li>
<li><span class="citation book">van Beek, Aart (1990). <i>Images of Asia: "Life in the Javanese Kraton"</i>. Singapore: Oxford University Press. <a class="internal mw-magiclink-isbn" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Istimewa:Sumber_buku/9794971235">ISBN 979-497-123-5</a>.</span><span class="Z3988" title="ctx_ver=Z39.88-2004&rft_val_fmt=info%3Aofi%2Ffmt%3Akev%3Amtx%3Abook&rft.genre=book&rft.btitle=Images+of+Asia%3A+%22Life+in+the+Javanese+Kraton%22&rft.aulast=van+Beek%2C+Aart&rft.au=van+Beek%2C+Aart&rft.date=1990&rft.pub=Singapore%3A+Oxford+University+Press&rfr_id=info:sid/en.wikipedia.org:Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat"></span></li>
<li>Acara budaya dengan judul <i>Pocung</i> dalam episode <i>Wewangunan Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat</i> disiarkan oleh JogjaTV.</li>
</ul>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11650386610982632725noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4882083553517539538.post-5984885273128501992013-02-13T23:48:00.004-08:002013-02-13T23:48:17.581-08:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name">
Sejarah Islam (Sejarah Berdirinya Dinasti Al-ayyubiyah)
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div dir="ltr" style="text-align: left;">
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: left;">
<a href="http://www.blogger.com/profile/06216794027135415560"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> By Iwan Subhan</span></a><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
</span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Rangkuman materi:</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.1<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sejarah Pembentukan Dinasti Al-ayyubuyah (569-650/ 1174-1252 M)</span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -36pt;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> 1.1.1<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berdirinya dinasti Al-ayyubiyah</span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 20.7pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bani
Ayyubiyah merupakan keturunan Ayyub suku Kurdi. Pendiri dinasti ini
adalah Salahuddin Yusuf al-Ayyubi putra dari Najamuddin bin Ayyub. Pada
masa Nuruddin Zanki (Gubernur Suriah dari bani Abbasiyah), Salahuddin
diangkat sebagai kepala garnisum di Balbek.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 20.7pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kehidupan
Salahuddin Yusuf al-Ayyubi penuh dengan perjuangan dan peperangan.
Semua itu dilakukan dalam rangka menunaikan tugas negara untuk
memadamkan sebuah pemberontakan dan juga dalam menghadapi tentara salib.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 20.7pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perang
yang dilakukannya dalam rangka untuk mempertahankan dan membela agama.
Selain itu Salahuddin Yusuf al-Ayyubi juga seorang yang memiliki
toleransi yang tinggi terhadap umat agama lain, hal ini terbukti:</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 74.7pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ketika beliau menguasai Iskandariyah ia tetap mengunjungi orang-orang kristen</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 74.7pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ketika perdamaian tercapai dengan tentara salib, ia mengijinkan orang-orang kristen berziarah ke Baitul Makdis.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 20.7pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Keberhasilan
beliau sebagai tentara mulai terlihat ketika ia mendampingi pamannya
Asaduddin Syirkuh yang mendapat tugas dari Nuruddin Zanki untuk membantu
Bani Fatimiyah di Mesir yang perdana menterinya diserang oleh Dirgam.
Salahuddin Yusuf al-Ayyubi berhasil mengalahkan Dirgam, sehingga beliau
dan pamannya mendapat hadiah dari Perdana Menteri berupa sepertiga pajak
tanah Mesir. Akhirnya Perdana Menteri Syawar berhasil menduduki kembali
jabatannya pada tahun 1164 M.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 20.7pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tiga
tahun kemudian, Salahuddin Yusuf al-Ayyubi kembali menyertai pamannya
ke Mesir. Hal ini dilakukan karena Perdana Menteri Syawar bersekutu/
bekerjasama dengan Amauri yaitu seorang panglima perang tentara salib
yang dulu pernah membantu Dirgam. Maka terjadilah peperangan yang sangat
sengit antara pasukan Salahuddin dan pasukan Syawar yang dibantu oleh
Amauri. Dalam. Dalam peperangan tersebut pasukan Salahuddin berhasil
menduduki Iskandariyah, tetapi ia dikepunt dari darat dan laut oleh
tentara salib yang dipimpin oleh Amauri. Akhirnya peperangan ini
berakhir dengan perjanjian damai pada bulah Agustus 1167 M, yang isinya
adalah sebagai berikut:</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 74.7pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pertukaran tawanan perang</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 74.7pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Salahuddin Yusuf al-Ayyubi harus kembali ke Suriah</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 74.7pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Amauri harus kembali ke Yerusalem</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 74.7pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kota Iskandariyah diserahkan kembali kepada Syawar.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 20.7pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada
tahun 1169, tentara salib yang dipimpin oleh Amauri melanggar
perjanjian damai yang disepakati dahulu yaitu Dia menyerang Mesir dan
bermaksud untuk menguasainya. Hal itu tentu saja sangat membahayakan
keadaan umat islam di Mesir, karena:</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 74.7pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mereka banyak membunuh rakyat di Mesir</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 74.7pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mereka berusaha menurunkan Khalifah al-Adid dari jabatannya</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 20.7pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Khalifah
al-Addid mengangkat Asaduddin Syirkuh sebagai Perdana Menteri Mesir
pada tahun 1169 M. ini merupakan pertama kalinya keluarga al-Ayyubi
menjadi Perdana Menteri, tetapi sayang beliau menjadi Perdana Menteri
hanya dua bulan karena meninggal dunia. Khalifal al-Adid akhirnya
mengangkat Salahuddin Yusuf al-Ayyubi menjadi Perdana Menteri
menggantikan pamannya Asaduddin Syirkuh dalam usia 32 tahun. Sebagai
Perdana Menteri beliau mendapati gelah al-Malik an-Nasir artinya
penguasa yang bijaksana.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 20.7pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Setelah
Khalifah al-Adid (Khalifah Dinasti Fatimah) yang terakhir wafat pada
tahun 1171 M, Salahuddin Yusuf al-Ayyubi berkuasa penyh untuk
menjalankan peran keagamaan dan politik. Maka sejak saat itulah Dinasti
Ayyubiyah mulai berkuasa hingga sekitar 75 tahun lamanya.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -36pt;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> 1.1.2<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penguasa-penguasa Dinasti Al-Ayyubiah</span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 20.7pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Selama lebih kurang 75 tahun dinasti Al-Ayyubiyah berkuasa, terdapat 9 orang penguasa yakni sebagai berikut:</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 74.7pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi (1171-1193 M)</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 74.7pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Malik Al-Aziz Imaduddin (1193-1198 M)</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 74.7pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Malik Al-Mansur Nasiruddin (1198-1200 M)</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 74.7pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Malik Al-Adil Saifuddin, pemerintahan I (1200-1218 M)</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 74.7pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Malik Al-Kamil Muhammad (1218-1238 M)</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 74.7pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Malik Al-Adil Sifuddin, pemerintahan II (1238-1240 M)</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 74.7pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">7.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Malik As-Saleh Najmuddin (1240-1249 M)</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 74.7pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">8.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Malik Al-Mu’azzam Turansyah (1249-1250 M)</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 74.7pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">9.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Malik Al-Asyraf Muzaffaruddin (1250-1252 M)</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 20.7pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam uraian berikut akan dibahas mengenai penguasa-penguasa yang menonjol, yaitu:</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 74.7pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi (1171-1193 M)</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 74.7pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Malik Al-Adil Saifuddin, pemerintahan I (1200-1218 M)</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 74.7pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Malik Al-Kamil Muhammad (1218-1238 M)</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 74.7pt; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 49.65pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi (1171-1193 M)</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Salahuddin
Yusuf Al-Ayyubi tidak hanya dikenal sebagai seorang panglima perang
yang gagah berani dan ditakuti, akan tetapi lebih dari itu, beliau
adalah seorang yang sangat memperhatikan kemajuan pendidikan. Salah satu
karya monumental yang disumbangkannya selama beliau menjabat sebagai
sultan adalah bangunan sebuah benteng pertahanan yang diberi nama
Qal’atul Jabal yang dibangun di Kairo pada tahun 1183 M.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Selain
itu beliau juga merupakan salah seorang Sultan dari dinasti Ayyubiyah
yang memiliki kemampuan memimpin. Hal ini diketahui dari cara Salahuddin
Yusuf Al-Ayyubi dalam mengangkat para pembantunya (Wazir) yang terdiri
dari orang-orang cerdas dan terdidik. Mereka antara lain seperti
Al-Qadhi Al-Fadhil dan Al-Katib Al-Isfahani. Sementara itu sekretaris
pribadinya bernama Bahruddin bin Syadad, yang kemudian dikenal sebagai
penulis Biografinya.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Salahuddin
Yusuf Al-Ayyubi tidak membuat suatu kekuasaan yang terpusat di Mesir.
Beliau justru membagi wilayak kekuasaannya kepada saudara-saudara dan
keturunannya. Hal ini mengakibatkan munculnya beberapa cabang dinast
Ayyubiyah berikut ini:</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 88.9pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kesultanan Ayyubiyah di Mesir</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 88.9pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kesultanan Ayyubiyah di Damaskus</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 88.9pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Keamiran Ayyubiyah di Aleppo</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 88.9pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kesultanan Ayyubiyah di Hamah</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 88.9pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kesultanan Ayyubiyah di Homs</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 88.9pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">f.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kesultanan Ayyubiyah di Mayyafaiqin</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 88.9pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">g.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kesultanan Ayyubiyah di Sinjar </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 88.9pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">h.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kesultanan Ayyubiyah di Hisn Kayfa</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 88.9pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">i.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kesultanan Ayyubiyah di Yaman</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 88.9pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">j.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Keamiran Ayyubiyah di Kerak</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 88.9pt; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Salahuddin
Yusuf al-Ayyubi dianggap sebagai pembaharu di Mesir karena dapat
mengembalikan mazhab sunni. Melihat keberhasilannya itu Khlaifah
al-Mustadi dari Bani Abbasiyah memberi gelar kepadanya al-Mu’izz li
Amiiril mu’miniin (penguasa yang mulia). Khalifah al-Mustadi juga
memberikan Mesir, an-Naubah, Yaman, Tripoli, Suriah dan Maghrib sebagai
wilayah kekuasaan Salahuddin Yusuf al-Ayyubi pada tahun 1175 M. sejak
saat itulah Salahuddin dianggap sebagai Sultanul Islam Wal Muslimiin
(Pemimpin umat ilam dan kaum muslimin).</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Di antara orang-orang yang iri dan melakukan pemberontakan terhadap Salahuddi Yusuf al-Ayyubi adalah sebagai berikut:</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pemberontakan yang dilakukan Nuruddin Zanki, ia memberontak karena kebesaran namanya tersaingi oleh Salahuddin Yusuf al-Ayyubi</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pemberontakan
yang dilakukan Hijab (Kepala rumah tangga Khalifah al-Adid), ia
memberontak karena merasa hak-haknya banyak dikurangi.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pemberontakan yang dilakukan oleh kaum Asassin yang dipimpin oleh Syakh Sinan karena merasa tersaingi.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pemberontakan
yang dilakukan Zanki, kelompok ini merupakan permbela Al-Malik as-Salih
yang bersekongkol dengan al-Gazi (penguasa Mosul dan paman Malik
as-Salih Ismail) yang beusaha menjatuhkan Salahuddin Yusuf al-Ayyubi
karena merasa tersaingi. </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perang
melawan tentara salib yang pertama adalah melawan Amalric 1, taja
Yerusalem, yang kedua melawan Baldwin IV (putra Amalric 1), yang ketiga
melawan Raynald de Chatillon (penguasa benteng Karak di sebelah tidur
laut mati), yang keempat melawan Raja Baldwin V sehingga kota-kota
seperti Teberias, Nasirah, Samaria, Suweida, Beirut, Batrun, Akra,
Ramalah, Gaza Hebron dan Baitul Maqdis berhasil dikuasai oleh Salahuddin
Yusuf al-Ayyubi.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Selain Clement III, para penguasa Eropa yang membantu dalam perang melawan Salahuddin Yusuf al-Ayyubi adalah:</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 88.9pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Philip II, Raja Prancis</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 88.9pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Rivhard I, The Lion Heart (Hati Singa), Raja Inggris</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 88.9pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">William, raja Sisilia</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 88.9pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Frederick Barbafossa, Kaisar Jerman</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Setelah
perang melawan tentara salib selesai, Salahuddin Yusuf al-Ayyubi
memindahkan pusat pemerintahannya dari Mesir ke Damaskus, dan dia
meninggal di sana pada tahun 1193 M dalam usia 57 tahun.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 49.65pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Malik Al-Adil Saifuddin, pemerintahan I (1200-1218 M)</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sering
dipanggil Al-Adil nama lengkapnya adalah al-Malik al-Adil saifuddin Abu
Bakar bin Ayyub. Dari nama Sifuddin inilah tentara salib memberi
julukan Saphadin. Beliau putra Najmuddin Ayyub yang merupakan saudara
muda Salahuddin Yusuf al-Ayyubi.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Setelah
kematian Salahuddin, Ia menghadapi pemberontakan dari Izzuddin di
Mosul. Ia juga menentukan siapa yang berhak menjadi penguasa ketika
terjadi perselisihan diantara anak-anak Salahuddin Yusuf al-Ayyubi yaitu
al-Aziz dan al-Afdal. Setelah kematian al-Aziz. al-Afdal berusaha
meduduki jabatan Sultan, akan tetapi al-Adil beranggapan al-Afdal tidak
pantas menjadi Sulatan. Akhirnya terjadilah peperangan antara keduanya,
al-Adil nberhasil mengalahkan al-Afdal dan beliau menjadi Sultan di
Damaskus.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Al-Adil merupakan seorang pemimpin pemerintahan danpengatur strategi yang berbakat dan efektif.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 49.65pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Malik Al-Kamil Muhammad (1218-1238 M)</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Nama
lengkap al-Kamil adalah al-Malik al-Kamil Nasruddin Abu al-Maali
Muhammad. Selain dipuja karena mengalahkan dua kali pasukan salib ia
juga dicaci maki karena menyerahkan kembali kota Yerusalem kepada orang
Kristen.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Al-Kamil
adalah putra dari al-Adil. Pada tahun 1218 al-Kamil memimpin pertahanan
menghdapi pasukan salib yang mengepung kota Dimyat (Damietta) dan
kemudian menjadi Sulatan sepeninggal ayahnya. Pada tahun 1219, Ia hampir
kehilangan takhtanya karena konserpasi kaum kristen koptik. Al-Kamil
kemudian pergi ke Yaman untuk menghindari konspirasi itu, akhirnya
konspirasi itu berhasil dipadamkan oleh saudaranya bernama al-Mu’azzam
yang menjabat sebagai gubernur Suriah.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada bulan Februari tahun 1229 M, al-Kamil menyepakati perdamaian selama 10 tahun denga Federick II, yang berisi antara lain:</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 88.9pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ia mngembalikan Yerusalem dan kota-kota suci lainnya kepada pasukan salib</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 88.9pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kaum muslimin dan yahudi dilarang memalsuki kota itu kecuali disekitar Masjidil Aqsa dan Majid Umar.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Al-Kamil meninggal dunia pada tahun 1238 M. Kedudukannya sebagai Sultan digantikan oleh Salih al-Ayyubi.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -36pt;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> 1.1.3<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berakhirnya dinasti Ayyubiyah</span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 20.7pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Runtuhnya
Dinasti Ayyubiyah dimulai pada masa pemerintahan Sultan As-Salih.
Setelah As-Salih meniggal pada tahun 1249 M, kaum Mamluk mengangkati
estri As-Salih, Syajaratud Durr sebagai Sultanah. Dengan demikian,
berakhirlah kekuasaan Dinasti Ayyubiah di Mesir. Medkipun demikian
dinasti Ayyubiyah masih berkuasa di Suriah. Pada tahun 1260 M. tentara
Mongol hendak menyerbu Mesir. Komando tentara Islam dipegang oleh Qutuz,
panglima perang Mamluk. Dalam pertempuran di Ain Jalut, Qutuz berhasil
mengalahkan tentara Mongol dengan gemilang. Selanjutnya, Qutuz mengambil
alih Kekuasaan Dinasti Ayyubiyah. Sejak itu, berakhirlah kekuasaan
Dinasti Ayyubiyah.</span></div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11650386610982632725noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4882083553517539538.post-49919787099200395412013-02-13T23:46:00.003-08:002013-02-13T23:46:45.598-08:00SEJARAH BERDIRINYA ASEAN <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name">
SEJARAH BERDIRINYA ASEAN
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-5734462423221983633" itemprop="articleBody">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpL-KRRJOXTU5uvyr3NvppcPNMz95jMcjcYioO6afUjCgEcoNa6lcBxR30fQhM9psNLbePvKXRBdgcuoYBmbk5Za9pF1lRnHO4Vu3sW02ckxQw-rrtwtRuS1oxEyYbIndy5BldcvJb-N4/s1600/ASEAN.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="317" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpL-KRRJOXTU5uvyr3NvppcPNMz95jMcjcYioO6afUjCgEcoNa6lcBxR30fQhM9psNLbePvKXRBdgcuoYBmbk5Za9pF1lRnHO4Vu3sW02ckxQw-rrtwtRuS1oxEyYbIndy5BldcvJb-N4/s320/ASEAN.png" width="320" /></a></div>
<br />
Asean (Association of South East Asian Nation) atau dalam bahasa
Indonesia disingkat PERBARA (Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara)
adalah kerjasama antarnegara yang ada di kawasan Asia Tenggara.
Kerjasama Asean terutama dalam bidang ekonomi, sosial dan kebudayaan.
Asean adalah salah salah satu bentuk kerjasama regional.<br />
<br />
Asean didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 berdasarkan Deklarasi
Bangkok. Asean didirikan oleh 5 Negara yang masing-masing diwakili oleh
Menteri Luar Negerinya yaitu :<br />
1. Adam Malik dari Indonesia<br />
2. Tun Abdul Razak dari Malaysia<br />
3. Thanat Koman dari Thailand<br />
4. Narcisco Ramos dari Filipina<br />
5. S. Rajaratnam dari Singapura<br />
<br />
Tujuan pokok Asean adalah :<br />
1. Menjalin saling pengertian dan hubungan persaudaraan antara negara-negara di Asia Tenggara.<br />
2. Memajukan kerjasama ekonomi dengan jalan membentuk pasaran bersama
dan membuat proyek bersama. Misalnya Pabrik diesel Marine di Singapura,
Pabrik Abusoda di Thailand dan sebagainya.<br />
3. Memajukan kerjasama dalam bidang kebudayaan dengan jalan tukar menukar kebudayaan.<br />
4. Meningkatkan kerjasama dalam bidang Pariwisata<br />
5. Menanggulangi masalah peredaran narkotika secara bersama-sama<br />
6. Melaksanakan perjanjian ekstradisi antar anggota Asean.<br />
<br />
Gedung Sekretariat Asean di Jakarta yang didirikan pada bulan Juni 1976.<br />
Saat ini anggota Asean terdiri dari 10 negara terdiri dari 5 negara
pendiri dan 5 negara yang bukan pendiri Asean, artinya ke-5 negara ini
masuk menjadi anggota setelah Asean terbentuk. Ke-5 negara tersebut
adalah :<br />
1. Brunei Darussalam, resmi menjadi anggota Asean tanggal 7 Januari 1984.<br />
2. Vietnam, resmi menjadi anggota Asean tanggal 28 Juli 1995.<br />
3. Myanmar, resmi menjadi anggota Asean tanggal 23 Juli 1997.<br />
4. Laos, resmi menjadi anggota Asean tanggal 23 Juli 1997.<br />
5. Kamboja, resmi menjadi anggota Asean tanggal 16 Desember 1998.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
</div>
<span class="post-author vcard">
Diposkan oleh
<span class="fn">
<a href="http://www.blogger.com/profile/14611448448408929807" itemprop="author" rel="author" title="author profile">
Rahmah
</a>
</span>
</span>
<span class="post-timestamp">
di
<a class="timestamp-link" href="http://asagenerasiku.blogspot.com/2012/04/sejarah-berdirinya-asean.html" itemprop="url" rel="bookmark" title="permanent link"><abbr class="published" itemprop="datePublished" title="2012-04-08T06:03:00-07:00">06.03</abbr></a>
</span>
<span class="post-icons">
<span class="item-action">
<a href="http://www.blogger.com/email-post.g?blogID=7099493230060686284&postID=5734462423221983633" title="Posting Email">
<img alt="" class="icon-action" height="13" src="http://img1.blogblog.com/img/icon18_email.gif" width="18" />
</a>
</span>
</span>
<div class="post-share-buttons goog-inline-block">
<a class="goog-inline-block share-button sb-email" href="http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=7099493230060686284&postID=5734462423221983633&target=email" target="_blank" title="Kirimkan Ini lewat Email"><span class="share-button-link-text">Kirimkan Ini lewat Email</span></a><a class="goog-inline-block share-button sb-blog" href="http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=7099493230060686284&postID=5734462423221983633&target=blog" target="_blank" title="BlogThis!"><span class="share-button-link-text">BlogThis!</span></a><a class="goog-inline-block share-button sb-twitter" href="http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=7099493230060686284&postID=5734462423221983633&target=twitter" target="_blank" title="Berbagi ke Twitter"><span class="share-button-link-text">Berbagi ke Twitter</span></a><a class="goog-inline-block share-button sb-facebook" href="http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=7099493230060686284&postID=5734462423221983633&target=facebook" target="_blank" title="Berbagi ke Facebook"><span class="share-button-link-text">Berbagi ke Facebook</span></a>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11650386610982632725noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4882083553517539538.post-32418375990989861252013-02-13T23:45:00.001-08:002013-02-13T23:45:49.501-08:00Inilah Sejarah Terbentuknya Menara Eiffel di Paris<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="navigation" id="nav-above">
<div class="nav-previous">
<a href="http://ehkangagus.com/2012/10/23/indonesian-crew-show-on-the-ship/" rel="prev"><span class="meta-nav">←</span> Indonesian Crew Show On The ship “MsVolendam”</a></div>
<div class="nav-next">
<a href="http://ehkangagus.com/2012/12/19/sejarah-menara-pisa-menara-miring-pisa-italy/" rel="next">Sejarah Menara Pisa (Menara Miring Pisa Italy) <span class="meta-nav">→</span></a></div>
</div>
<h2 class="entry-title">
<a href="http://ehkangagus.com/2012/12/18/sejarah-terbentuknya-menara-eiffel-di-paris/" rel="bookmark" title="Permalink to Inilah Sejarah Terbentuknya Menara Eiffel di Paris">Inilah Sejarah Terbentuknya Menara Eiffel di Paris</a></h2>
<div class="entry-meta">
<span class="meta-prep meta-prep-author">Posted on</span> <a href="http://ehkangagus.com/2012/12/18/sejarah-terbentuknya-menara-eiffel-di-paris/" rel="bookmark" title="02:14"><span class="entry-date">18 December 2012</span></a> <span class="by-author"><span class="sep">by</span> <span class="author vcard"><a class="url fn n" href="http://ehkangagus.com/author/ehkangagus/" rel="author" title="View all posts by Kang Agus">Kang Agus</a></span> </span> </div>
<h5 style="text-align: justify;">
<a href="http://ehkangagus.com/2012/12/18/sejarah-terbentuknya-menara-eiffel-di-paris/eiffel-tower1/" rel="attachment wp-att-1160"><img alt="eiffel-tower1" class="alignleft size-full wp-image-1160" src="http://ehkangagus.files.wordpress.com/2012/12/eiffel-tower1.jpg?w=640" /></a>Menara
Eiffel bahas Perancis(Tour Eiffle ) merupakan sebuah menara besi yang
di bangun di Champ de Mars di tepi Sungai Seine di Paris. Menara ini
telah menjadi ikon global Perancis dan salah satu struktur terkenal di
dunia.</h5>
<h5 style="text-align: justify;">
Struktur ini di bangun antara 1887 dan
1889 sebagai pintu masuk Exposition Universelle, Pameran Dunia yang
merayakan seabad Revolusi Perancis. Eiffel sebenarnya berencana
membangun menara di Baecelona, untuk Pameran Universal 1888, tapi para
pihak yang bertanggung jawab di balai Kota Barcelona menganggapnya aneh
dan mahal, dan tidak cocok dengan kota itu. Setelah penolakan Rencana
Barcelona, Eiffel mengirim drafnya kepada pihak yang bertanggung jawab
untuk Pameran Universal di Paris, dimana ia membangun menaranya setahun
kemudian, yaitu pada tahun 1889. Menara ini diresmikan pada tanggal 31
Maret 1889, dan dibuka tanggal 6 Mei. Tiga ratus pekerja menggabungkan
bersama 18.083 bagian besi benam (bentuk murni dari besi struktural),
menggunakan dua setengah juta paku, dalam bentuk struktural oleh Maurice
Koechelin. Resiko kecelakaan sangat besar, untuk pencakar langit modern
yang tak biasa menara ini terbuka tanpa tingkat tengah kecuali dua
platform. Tetapi karena Eiffel mengambil sikap hati-hati, termasuk
penggunaan takal bergerak, rel bantu dan layar, dan dalam hal ini hanya
satu yang meninggal.<span id="more-1159"></span><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=3788323573116083904&postID=3956817149414873550" name="more"></a></h5>
<h5 style="text-align: justify;">
<a href="http://oryco.blogspot.com/2010/09/sejarah-terbentuknya-menara-eiffel-di.html" name="more"></a><a href="http://ehkangagus.com/2012/12/18/sejarah-terbentuknya-menara-eiffel-di-paris/images/" rel="attachment wp-att-1166"><img alt="images" class="size-full wp-image-1166 aligncenter" src="http://ehkangagus.files.wordpress.com/2012/12/images.jpg?w=640" /></a><br />
Menara ini mendapat berbagai kritik dari masyarakat ketika di bangun,
menyebutnya mengganggu mata. Surat kabar harian dipenuhi dengan surat
kritik dari komunitas seni di Paris.<br />
Eiffel memiliki izin berdiri menara selama 20 tahun, yang berarti harus
dibongkar tahun 1909, ketika kepemilikannya diserahkan kepada Kota
Paris. Kota telah berencana meruntuhkannya (bagian dari peraturan kontes
asli untuk merancang menara yang mudah di runtuhkan) tapi setelah
menara ini terbukti mendatangkan untung dari segi komunikasi, menara ini
dibiarkan berdiri setelah izin tersebut kadaluwarsa. Sebagai contoh,
Militer menggunakannya untuk mengatur taksi Paris di garis depan selama
Pertempuran Marne Pertama, dan menjadi monomen kemenangan pertempuran
itu.</h5>
<h5 style="text-align: justify;">
<a href="http://ehkangagus.com/2012/12/18/sejarah-terbentuknya-menara-eiffel-di-paris/eiffel_tower_img/" rel="attachment wp-att-1167"><img alt="eiffel_tower_img" class="alignright size-full wp-image-1167" height="397" src="http://ehkangagus.files.wordpress.com/2012/12/eiffel_tower_img.jpg?w=640&h=397" width="640" /></a></h5>
<h5>
<b><i>Proses Pembuatan</i></b></h5>
<h5>
Dibangun dalam rangka pekan Pameran Dunia dan perayaan Revolusi
Perancis, menara dengan bendera berkibar di puncaknya diresmikan pada
tanggal 31 Maret 1889. Meskipun kecaman dan protes yang keras dari
penduduk Paris dan kalangan intelektual selama dibangun, kerangka besi
ini menjadi simbol kota Paris dan menarik lebih dari 6 juta pengunjung
setiap tahun.</h5>
<h5 style="text-align: justify;">
<b>Pemimpin Proyek :</b> Tuan Gustave
Eiffel dibantu oleh, antara lain, para insinyur Maurice Koechlin dan
Emile Nouguier serta Stephen Sauvestre sebagai arsitek.</h5>
<h5 style="text-align: justify;">
Rencana proyek dimulai tahun 1884.
Meskipun semua halangan di atas, pembanguan menara dimulai pada tahun
1887 dan selesai 26 bulan kemudian pada tahun 1889. Telah direncanakan
menara ini akan dirobohkan setelah berlangsungnya pekan Pameran Dunia
1900. Akan tetapi, percobaan berhasil dari transmisi radio yang
dikendalikan oleh Angkatan Bersenjata Perancis sebelum hari pemugaran
akhirnya menyelamatkan menara Eiffel.</h5>
<h5>
<b>Bahan yang digunakan :</b> Besi baja dikaitkan dalam bentuk
persilangan dari 18.038 biji yang diperkuat dengan 2.500.000 paku.
Kerangka dari karya Tuan Gustave Eiffel ini tahan angin dan walaupun
bahannya dari besi, berat menara hanya 7.300 ton.</h5>
<h5 style="text-align: justify;">
<b>Tinggi :</b> Dari tanah sampai tiang
bendera, tingginya 312.27 meter pada tahun 1889, sekarang 324 meter
dengan antenanya. Saat ini, berbagai perusahaan televisi Perancis
memasang antena mereka di puncak Menara Eiffel.</h5>
<h5 style="text-align: justify;">
Dimiliki oleh Pemerintah Daerah Paris
dan dikelola oleh perusahaan swasta, “Société Nouvelle de l’Exploitation
de la Tour Eiffel”, kerangka besi ini direnovasi setiap 7 tahun sekali
dan dicat dengan 50 ton cat. Renovasinya digarap olah pekerja yang
manguasai olah raga alpinis dan akrobatis.</h5>
<h5 style="text-align: justify;">
<b>Penerangan :</b> “Gadis Besi” ini
diterangi dengan 352 projektor 1.000 watts dan berkedip setiap sengah
jam pada malam hari dengan 20.000 bola lampu dan 800 lampu disko.</h5>
<h5 style="text-align: justify;">
Supaya membuat menara kelihatannya lebih
hidup, 4 lampu laser xenon yang berkekuatan 6.000 watts berputar secara
permanen di puncak menara.<b>Jumlah tangga :</b> 1.665 tangga bagi
pengunjung yang senang olah raga. Ada 2 buah lift yang naik ke tingkat
dua dimana bisa ditemukan berbagai toko suvenir.</h5>
<h5>
Guys begitulah sejarah terbentuknya menara eiffel yang saya ketahui
dan ambil dari berbagai sumber artikel ini di minta oleh seorang
sahabat lama saya yang ingin mengetahui sejarah menara eiffel walaupun
saya belum sempat ke menara pada saat ke Perancis soalnya waktu off
cuma 3 jam pada waktu itu jadi gak sempat ke menara cuma di kotanya aja.
btw semoga bermanfaat.</h5>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11650386610982632725noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4882083553517539538.post-81709099113652750412013-02-13T23:24:00.004-08:002013-02-13T23:24:29.242-08:00Sejarah Awal Atau Asal Berdiri Ka'bah <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<ins style="border: none; display: inline-table; height: 90px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 728px;"><ins id="aswift_0_anchor" style="border: none; display: block; height: 90px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 728px;"></ins></ins>
<br />
<br />
<span class="widget-item-control">
</span>
<div id="uds-searchControl">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4882083553517539538" name="uds-search-results"></a></div>
<div class="widget HTML" id="HTML6">
<div class="widget-content">
</div>
<span><a href="http://pandri-16.blogspot.com/" rel="v:url">Home</a></span>
» <span><a href="http://pandri-16.blogspot.com/search/label/Sejarah%20Di%20Bidang%20Pengetahuan" rel="v:url">Sejarah Di Bidang Pengetahuan</a></span>
» <span>Sejarah Awal Atau Asal Berdiri Ka'bah</span>
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4882083553517539538" name="627609634010690362"></a>
</div>
<h3 class="post-title entry-title">
Sejarah Awal Atau Asal Berdiri Ka'bah
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div class="post-under">
<div style="float: right;">
<h2 class="date-header">
</h2>
</div>
<div style="float: left;">
<span class="post-labels">
Labels:
<a href="http://pandri-16.blogspot.com/search/label/Sejarah%20Di%20Bidang%20Pengetahuan?max-results=6" rel="tag"><i>Sejarah Di Bidang Pengetahuan</i></a>
</span>
</div>
</div>
<div style="float: left; padding: 10px;">
<ins style="border: none; display: inline-table; height: 280px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 336px;"><ins id="aswift_1_anchor" style="border: none; display: block; height: 280px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 336px;"></ins></ins>
</div>
<a href="http://pandri-16.blogspot.com/2012/03/sejarah-awal-atau-asal-berdiri-kabah.html"><img alt="Sejarah Awal Atau Asal Berdiri Ka'bah " border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5724811152879538978" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuTdbJz_S24zkTiolFy8Ce6FAbvbxD8B7VEcf8jxqIuYanQz1lez8arU7aJEBOWpiKaD6vvvdK2vxIyiNem3Y9bCO3rAWs1dLRH0-gvmrMqxZNoJa0hetNhyphenhyphencx2lDUh_RwdSSKAVl9ApE/s320/Sejarah+Awal+Atau+Asal+Berdiri+Ka%2527bah.jpg" style="cursor: hand; cursor: pointer; float: left; height: 267px; margin: 0 10px 10px 0; width: 320px;" /></a><span style="font-style: italic; font-weight: bold;">Sejarah Awal Atau Asal Berdiri Ka'bah -</span> <span style="font-weight: bold;">Ka'bah </span>adalah
bangunan suci Muslimin yang terletak di kota Mekah didalam Masjidil
Haram. Ia merupakan bangunan yang dijadikan patokan arah kiblat atau
arah shalat bagi umat Islam diseluruh dunia. Selain itu, merupakan
bangunan yang wajib dikunjungi atau diziarahi pada saat musim haji dan
umrah.<br /><br />Awalnya, Mekkah hanyalah sebuah hamparan kosong. Sejauh
mata memandang pasir bergumul di tengah terik menyengat. Aliran
zamzamlah yang pertama kali mengubah wilayah gersang itu menjadi sebuah
komunitas kecil tempat dimulainya peradaban baru dunia Islam.<br /><br />Bangunan
persegi bernama Ka'bah didaulat menjadi pusat dari kota itu sekaligus
pusat ibadah seluruh umat Islam. Mengunjunginya adalah salah satu dari
rukun Islam, Ibadah Haji.<br /><br />Ka'bah masih tetap berdiri kokoh hingga
saat ini dan diperkirakan masih terus berdiri hingga kiamat menjelang.
Beberapa generasi pernah menjadi saksi <a href="http://pandri-16.blogspot.com/2012/03/sejarah-awal-atau-asal-berdiri-kabah.html">berdirinya Ka'bah </a>hingga berbagai kemelut menyelimutinya.<br /><br />Adalah
Ismail, putra Nabi Ibrahim dan Siti Hajar, yang kaki mungilnya pertama
kali menyentuh sumber mata air zamzam. Akibat penemuan mata air abadi
ini, Siti Hajar dan Ismail yang kala itu ditinggal oleh Ibrahim ke
Kanaan di tengah padang, tiba-tiba kedatangan banyak musafir. Beberapa
memutuskan untuk tinggal, beberapa lagi beranjak.<br /><br />Ibrahim datang
dan kemudian mendapatkan wahyu untuk mendirikan Ka'bah di kota kecil
tersebut. Ka'bah sendiri berarti tempat dengan penghormatan dan prestise
tertinggi.<br /><br />Ka'bah yang didirikan Ibrahim terletak persis di
tempat Ka'bah lama yang didirikan Nabi Adam hancur tertimpa banjir
bandang pada zaman Nabi Nuh. Adam adalah Nabi yang pertama kali
mendirikan Ka'bah<br /><br />Tercatat, 1500 SM adalah merupakan tahun pertama <a href="http://pandri-16.blogspot.com/2012/03/sejarah-awal-atau-asal-berdiri-kabah.html">Ka'bah</a>
kembali didirikan. Berdua dengan putranya yang taat, Ismail, Ibrahim
membangun Ka'bah dari bebatuan bukit Hira, Qubays, dan tempat-tempat
lainnya.<br /><br />Bangunan mereka semakin tinggi dari hari ke hari, dan
kemudian selesai dengan panjang 30-31 hasta, lebarnya 20 hasta. Bangunan
awal tanpa atap, hanyalah empat tembok persegi dengan dua pintu.<br /><br />Celah
di salah satu sisi bangunan diisi oleh batu hitam besar yang dikenal
dengan nama Hajar Aswad. Batu ini tersimpan di bukit Qubays saat banjir
besar melanda pada masa Nabi Nuh.<br /><br />Batu ini istimewa, sebab
diberikan oleh Malaikat Jibril. Hingga saat ini, jutaan umat Muslim
dunia mencium batu ini ketika berhaji, sebuah lelaku yang dicontohkan
oleh Rasulullah Muhammad.<br /><br />Selesai dibangun, Allah memerintahkan
Ibrahim untuk menyeru umat manusia berziarah ke Ka'bah yang didaulat
sebagai Rumah Tuhan. Dari sinilah, awal mula haji, ibadah akbar umat
Islam di seluruh dunia.<br /><br />Karena tidak beratap dan bertembok
rendah, sekitar dua meter, barang-barang berharga di dalamnya sering
dicuri. Bangsa Quraisy yang memegang kendali atas Mekkah ribuan tahun
setelah kematian Ibrahim berinisiatif untuk merenovasinya. Untuk
melakukan hal ini, terlebih dahulu bangunan awal harus dirubuhkan.<br /><br />Al-Walid
bin Al-Mughirah Al-Makhzumy adalah orang yang pertama kali merobohkan
Ka'bah untuk membangunnya menjadi bangunan yang baru.<br /><br />Pada zaman
Nabi Muhammad, renovasi juga pernah dilakukan pasca banjir besar
melanda. Perselisihan muncul di antara keluarga-keluarga kaum Quraisy
mengenai siapakah yang pantas memasukkan Hajar Aswad ke tempatnya di
Ka'bah.<br /><br />Rasulullah berperan besar dalam hal ini. Dalam sebuah
kisah yang terkenal, Rasulullah meminta keempat suku untuk mengangkat
Hajar Aswad secara bersama dengan menggunakan secarik kain. Ide ini
berhasil menghindarkan perpecahan dan pertumpahan darah di kalangan
bangsa Arab.<br /><br />Renovasi terbesar dilakukan pada tahun 692. Sebelum
renovasi, Ka'bah terletak di ruang sempit terbuka di tengah sebuah
mesjid yang kini dikenal dengan Masjidil Haram. Pada akhir tahun 700-an,
tiang kayu mesjid diganti dengan marmer dan sayap-sayap mesjid
diperluas, ditambah dengan beberapa menara. Renovasi dirasa perlu,
menyusul semakin berkembangnya Islam dan semakin banyaknya jemaah haji
dari seluruh jaziran Arab dan sekitarnya.<br /><br />Wajah Masjidil Haram
modern dimulai saat renovasi tahun 1570 pada kepemimpinan Sultan Selim.
Arsitektur tahun inilah yang kemudian dipertahankan oleh kerajaan Arab
Saudi hingga saat ini.<br /><br />Pada penyatuan Arab Saudi tahun 1932,
negara ini didaulat menjadi Pelindung Tempat Suci dan Raja Abdul Aziz
adalah raja pertama yang menyandang gelar Penjaga Dua Mesjid Suci,
Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.<br /><br />Pada pemerintahannya, Masjidil
Haram diperluas hingga dapat memuat kapasitas 48.000 jemaah, sementara
Masjid Nabawi diperluas hingga dapat memuat 17.000 jemaah.<br /><br />Pada
pemerintahan Raja Fahd tahun 1982, kapasitas Masjidil Haram diperluas
hingga memuat satu juta jemaah. Renovasi ketiga selesai pada tahun 2005
dengan tambahan beberapa menara. Pada renovasi ketiga ini, sebanyak 500
tiang marmer didirikan, 18 gerbang tambahan juga dibuat. Selain itu,
berbagai perangkat modern, seperti pendingin udara, eskalator dan sistem
drainase juga ditambahkan.<br /><br />Saat ini, pada masa kepemimpinan Raja
Abdullah bin Abdul-Aziz, renovasi keempat tengah dilakukan hingga tahun
2020. Rencananya, Masjidil Haram akan diperluas hingga 35 persen,
dengan kapasitas luar mesjid dapat menampung 800.000 hingga 1.120.000
jemaah. Jika rampung, bagian dalam Masjidil Haram akan dapat menampung
hingga dua juta jemaah.<br /><br />Banjir Ka'bah<br /><br />Bencana alam yang
mungkin sering terjadi di wilayah Mekkah adalah banjir. Terbesar tentu
saja pada masa banjir bandang Nabi Nuh. Kala itu seluruh bangunan Ka'bah
runtuh. Banjir juga terjadi beberapa kali di masa Nabi Muhammad.
Sepeninggalnya, pada masa Khalifah Umar bin Khattab, banjir merusak
dinding-dinding Ka'bah.<br /><br />Salah satu banjir yang sempat
terdokumentasikan adalah banjir besar pada tahun 1941. Dalam gambar yang
dipublikasikan secara luas, terlihat bagian dalam Masjidil Haram
terendam banjir hingga hampir setengah tinggi Ka'bah.<br /><br />Di beberapa
tempat bahkan mencapai leher orang dewasa. Banjir-banjir inilah yang
kemudian membuat beberapa tiang mesjid yang terbuat dari kayu menjadi
lapuk dan rapuh. Kerajaan Saudi terpaksa harus melakukan perbaikan
beberapa kali untuk mengatasi hal ini.<br /><br />Banjir sering terjadi di
Mekkah karena letak geografis kota tersebut yang diapit beberapa bukit.
Hal ini menjadikan Mekkah berada di dataran rendah yang letaknya seperti
mangkuk. Air hujan tidak dapat dapat mudah diserap oleh tanah,
mengingat lahan Timur Tengah yang tandus. Alhasil banjir bisa
berlangsung selama beberapa lama. Ditambah lagi, sistem drainase kala
itu tidak sebaik sekarang.<br /><br />Selain banjir, berbagai insiden
pertumpahan darah tercatat pernah mewarnai sejarah Masjidil Haram. Mulai
dari zaman sebelum Nabi Muhammad lahir hingga ke zaman modern di abad
ke 20. Beberapa insiden tersebut diakhiri dengan kemenangan para
penguasa Ka'bah.<br /><br />Serangan Gajah<br /><br />Serangan terhadap Ka'bah
yang paling terkenal terjadi pada tahun 571 Masehi, tahun kelahiran Nabi
Muhammad. Kala itu, sebanyak 60.000 pasukan gajah yang dipimpin oleh
Gubernur Yaman, Abrahah, berencana menyerbu Mekkah dan menghancurkan
Ka'bah.<br /><br />Negara Yaman adalah salah satu negara Kristen besar kala
itu. Sebuah gereja besar yang indah didirikan pada pemerintahan Raja
Yaman, Habshah. Gereja tersebut bernama Qullais. Abrahah sebagai pembina
gereja bersumpah akan memalingkan pemujaan warga Arab dari Ka'bah di
Mekkah ke gerejanya di Yaman.<br /><br />Alkisah, mendengar hal ini, seorang
Arab dari qabilah Bani Faqim bin Addiy tersinggung kemudian masuk ke
dalam gereja dan membuang hajat di dalamnya. Abrahah marah luar biasa
dan bersumpah akan meruntuhkan Ka'bah. Berangkatlah dia beserta tentara
terkuatnya, menunggang 60.000 ekor gajah.<br /><br />Tidak ada satupun
kekuatan kabilah Arab Saudi yang mampu menandingi kekuatan puluhan ribu
tentara gajah tersebut. Berdasarkan komando dari kakek Muhammad, Abdul
Mutalib, para penduduk Mekkah mengungsi ke puncak-puncak bukit di
sekeliling Ka'bah. Berangkatlah rombongan tentara Abrahah menuju Ka'bah,
hendak menghancurkan bangunan mulia tersebut.<br /><br />Menurut kisah,
laju tentara gajah terhenti akibat serangan dari ribuan burung Ababil.
Burung-burung ini membawa tiga butir batu panas di kedua kakinya dan
paruhnya. Dilepaskannya batu-batu tersebut di atas tentara gajah. Batu
yang konon berasal dari neraka itu menembus daging para tentara dan
gajah-gajah mereka. Sebuah tafsir mengatakan burung-burung itu membawa
penyakit cacar yang menyebabkan para tentara Abrahah tewas akibat bisul
yang sangat panas.<br /><br />Inilah sebabnya, tahun penyerangan tentara
Abrahah ke Mekkah dinamakan sebagai Tahun Gajah. Kisah ini juga tertulis
jelas di surat Al Fiil di kitab suci Al-Quran. "Dia mengirimkan kepada
mereka burung yang berbondong-bondong, yang melempari mereka dengan batu
dari tanah yang terbakar, lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun
yang dimakan (ulat)." (Al Fiil: 3-4).<br /><br />Bentrok dengan Iran<br /><br />Di
zaman modern, insiden paling sering adalah bentrok aparat keamanan Arab
Saudi dengan para demonstran asal Iran. Kehadiran para demonstran
merupakan perintah dari pemerintah Iran agar para jemaah haji Iran
menyampaikan protes terhadap kerajaan Saudi.<br /><br />Kerusuhan terparah
terjadi pada 31 Juli 1987 yang menewaskan 401 orang. Di antaranya adalah
275 warga Iran, 85 warga Arab Saudi, dan 42 jemaah haji asal negara
lain. Sebanyak 643 orang terluka, kebanyakan adalah jemaah haji Iran.<br /><br />Perseteruan
antara Arab Saudi dengan Iran sudah berlangsung relatif lama. Dimulai
saat Muhammad bin Abdul Wahhab, ulama Salaf kenamaan Arab Saudi,
memerintahkan penghancuran beberapa makam yang dikultuskan umat Islam di
Hejaz, termasuk makam ulama Syiah Al-Baqi, pada tahun 1925.<br /><br />Tindakan
ini tidak ayal membuat marah pemerintahan dan rakyat Iran yang
mayoritas Syiah. Kemelut pun dimulai, Iran menyerukan penggulingan
pemerintahan di Arab Saudi dan melarang seluruh warga Iran pergi haji
pada tahun 1927.<br /><br />Ketegangan bertambah parah setelah pada tahun
1943, pemerintah Arab Saudi memenggal kepala seorang jemaah haji Iran
karena membawa kotoran manusia di pakaiannya ke dalam Masjidil Haram di
Mekkah.<br /><br />Iran protes keras dan melarang warganya pergi haji hingga tahun 1948.<br /><br />Sejak
saat itu, demonstrasi jemaah haji Iran terus dilakukan di Mekkah. Ini
berkat imbauan Ayatullah Khomeini pada tahun 1971 yang memerintahkan
setiap jemaah haji Iran untuk berhaji sambil menyampaikan pandangan
politik mereka terhadap pemerintah Arab Saudi. Para jemaah Iran menyebut
demonstrasi ini dengan nama "Menjaga Jarak dengan Para Musryikin."<br /><br />Pada
tahun 1982, situasi kedua negara sempat tenang. Khomeini memerintahkan
rakyatnya menjaga ketertiban dan perdamaian, tidak menyebarkan
pamflet-pamflet propaganda, dan untuk tidak mengkritik pemerintahan Arab
Saudi.<br /><br />Sebagai balasannya, kerajaan Arab Saudi membebaskan
jemaah haji Iran untuk kembali berhaji. Sebelumnya, Saudi membatasi
jumlah jemaah haji asal Iran untuk menghindari konflik.<br /><br />Ketegangan
kembali terjadi pada Jumat, 31 Juli 1987. Para jemaah haji Iran
melakukan pawai protes menentang para musuh Islam, yaitu Israel dan
Amerika Serikat, di kota Mekkah. Ketika sampai di depan Masjidil Haram,
mereka diblokir oleh aparat keamanan Arab Saudi, namun mereka tetap
memaksa masuk.<br /><br />Bentrokan berdarah kemudian terjadi yang mengakibatkan situasi kacau dengan beberapa orang terinjak-injak oleh massa yang panik.<br /><br />Ada
beberapa versi pemicu kematian ratusan orang pada insiden ini.
Pemerintah Iran mengatakan, aparat keamanan Saudi melepaskan tembakan ke
arah demonstran damai, sementara Arab Saudi mengatakan bahwa korban
tewas akibat terjepit dan terinjak jemaah yang panik. Akibat hal ini,
hubungan kedua negara kembali renggang dan pemerintah Arab Saudi kembali
menerapkan pembatasan jemaah haji Iran.<br /><br />Mahdi Palsu<br /><br />Peristiwa
berdarah lainnya terjadi pada 20 November 1979. Kala itu ratusan orang
bersenjata menguasai Masjidil Haram dan menyandera puluhan ribu jemaah
haji di dalamnya.<br /><br />Penyanderaan dipimpin oleh Juhaimin Ibnu
Muhammad Ibnu Saif al-Otaibi yang mengatakan saudara iparnya, Muhammad
bin Abd Allah Al-Qahtani, adalah Imam Mahdi atau sang penyelamat akhir
zaman.<br /><br />Dilaporkan sebanyak 400-500 militan Otaibi, termasuk di
dalamnya wanita dan anak-anak, mengeluarkan senjata yang mereka
sembunyikan di balik baju dan merantai gerbang Masjidil Haram. Mereka
memerintahkan para jemaah untuk tunduk kepada Mahdi palsu, Al-Qahtani.
Penyanderaan berlangsung selama dua minggu, sebelum akhirnya para
militan diberantas oleh pasukan bersenjata gabungan antara Arab Saudi
dengan beberapa negara.<br /><br />Pasukan Arab Saudi sempat dipukul mundur
karena hebatnya persenjataan para militan. Seluruh warga Mekkah
dievakuasi ke beberapa daerah.<br /><br />Pasukan kerajaan siap melakukan
gempuran mematikan. Namun, mereka harus meminta izin dari ulama besar
Arab Saudi, Abdul Aziz bin Baz, yang telah melarang segala jenis
kekerasan di Masjidil Haram. Akhirnya dia mengeluarkan fatwa penyerangan
mematikan untuk mengambil alih Ka'bah.<br /><br />Dilaporkan 255 jemaat
haji dan militan Otaibi tewas dalam penyerangan tersebut, sebanyak 560
orang terluka. Dari sisi tentara Arab Saudi, sebanyak 127 tewas dan 451
terluka.<br /><br />Berbagai cerita berbeda mengisahkan saat-saat penyerangan oleh tentara gabungan Arab Saudi, Pakistan dan Perancis.<br /><br />Salah
satu laporan mengatakan tentara membanjiri Masjidil Haram dengan air
dan mengalirinya dengan listrik, menyetrum para militan. Laporan lainnya
mengatakan para tentara menggunakan gas beracun. Pasukan Perancis
dipanggil karena pasukan Arab Saudi tidak berdaya.<br /><br />Tentara
Perancis ini dikabarkan menjadi Muslim dahulu sebelum masuk Masjidil
Haram. Langkah ini mereka lakukan lantaran Masjidil Haram hanya boleh
dimasuki oleh umat Muslim.<br /><br />Referensi:<br />http://majlisdzikrullahpekojan.org/kisah-quran-dan-hadist/sejarah-kabah.html<br />http://www.forumkami.net/islam/183515-sejarah-berdirinya-kabah.html<br />
<ins style="border: none; display: inline-table; height: 250px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 300px;"><ins id="aswift_2_anchor" style="border: none; display: block; height: 250px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 300px;"></ins></ins>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11650386610982632725noreply@blogger.com20tag:blogger.com,1999:blog-4882083553517539538.post-15933930501557928062013-02-13T23:22:00.002-08:002013-02-13T23:22:14.741-08:00Legenda Situ Bagendit<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h3 class="post-title entry-title">
<a href="http://historyology.blogspot.com/2010/01/legenda-situ-bagendit.html">Legenda Situ Bagendit</a>
</h3>
<div class="post-header-line-1">
<div class="postmeta">
<span class="post-author vcard">
<span class="author" style="font-size: 11px; font: lucida sans unicode; padding-left: 0px;">
Author: <span class="fn">AgungMUfans</span>
| Posted at: 06.08 |
<span class="post-labels">
Filed Under: <span class="fn">
<a href="http://historyology.blogspot.com/search/label/Legenda" rel="tag">Legenda</a>
</span>
|
</span>
</span>
</span>
</div>
</div>
Garut adalah salah satu daerah di jawa Barat. Merupakan daerah yang
subur dan memiliki banyak tempat wisata. Salah satunya adalah Situ
bagendit. Dan cerita ini adalah mengenai asal-usul terbentuknya situ
Bagendit.<br /><br />Pada jaman dahulu kala disebelah utara kota garut ada
sebuah desa yang penduduknya kebanyakan adalah petani. Karena tanah di
desa itu sangat subur dan tidak pernah kekurangan air, maka sawah-sawah
mereka selalu menghasilkan padi yang berlimpah ruah. Namun meski begitu,
para penduduk di desa itu tetap miskin kekurangan.<br /><br />Hari masih
sedikit gelap dan embun masih bergayut di dedaunan, namun para penduduk
sudah bergegas menuju sawah mereka. Hari ini adalah hari panen. Mereka
akan menuai padi yang sudah menguning dan menjualnya kepada seorang
tengkulak bernama Nyai Endit.<br /><br />Nyai Endit adalah orang terkaya di
desa itu. Rumahnya mewah, lumbung padinya sangat luas karena harus cukup
menampung padi yang dibelinya dari seluruh petani di desa itu. Ya!
Seluruh petani. Dan bukan dengan sukarela para petani itu menjual hasil
panennya kepada Nyai Endit.Mereka terpaksa menjual semua hasil panennya
dengan harga murah kalau tidak ingin cari perkara dengan centeng-centeng
suruhan nyai Endit. Lalu jika pasokan padi mereka habis, mereka harus
membeli dari nyai Endit dengan harga yang melambung tinggi.<br /><br />“Wah
kapan ya nasib kita berubah?” ujar seorang petani kepada temannya.
“Tidak tahan saya hidup seperti ini. Kenapa yah, Tuhan tidak menghukum
si lintah darat itu?”<br />“Sssst, jangan kenceng-kenceng atuh, nanti ada
yang denger!” sahut temannya. “Kita mah harus sabar! Nanti juga akan
datang pembalasan yang setimpal bagi orang yang suka berbuat aniaya pada
orang lain. Kan Tuhan mah tidak pernah tidur!”<br /><br />Sementara itu Nyai Endit sedang memeriksa lumbung padinya.<br />“Barja!” kata nyai Endit. “Bagaimana? Apakah semua padi sudah dibeli?” kata nyai Endit.<br />“Beres
Nyi!” jawab centeng bernama Barja. “Boleh diperiksa lumbungnya Nyi!
Lumbungnya sudah penuh diisi padi, bahkan beberapa masih kita simpan di
luar karena sudah tak muat lagi.”<br />“Ha ha ha ha…! Sebentar lagi mereka
akan kehabisan beras dan akan membeli padiku. Aku akan semakin kaya!!!
Bagus! Awasi terus para petani itu, jangan sampai mereka menjual hasil
panennya ke tempat lain. Beri pelajaran bagi siapa saja yang
membangkang!” kata Nyai Endit.<br /><br />Benar saja, beberapa minggu
kemudian para penduduk desa mulai kehabisan bahan makanan bahkan banyak
yang sudah mulai menderita kelaparan. Sementara Nyai Endit selalu
berpesta pora dengan makanan-makanan mewah di rumahnya.<br />“Aduh pak,
persediaan beras kita sudah menipis. Sebentar lagi kita terpaksa harus
membeli beras ke Nyai Endit. Kata tetangga sebelah harganya sekarang
lima kali lipat disbanding saat kita jual dulu. Bagaimana nih pak?
Padahal kita juga perlu membeli keperluan yang lain. Ya Tuhan, berilah
kami keringanan atas beban yang kami pikul.”<br />Begitulah gerutuan para penduduk desa atas kesewenang-wenangan Nyai Endit.<br /><br />Suatu
siang yang panas, dari ujung desa nampak seorang nenek yang berjalan
terbungkuk-bungkuk. Dia melewati pemukiman penduduk dengan tatapan penuh
iba.<br />“Hmm, kasihan para penduduk ini. Mereka menderita hanya karena
kelakuan seorang saja. Sepertinya hal ini harus segera diakhiri,” pikir
si nenek.<br />Dia berjalan mendekati seorang penduduk yang sedang menumbuk padi.<br />“Nyi! Saya numpang tanya,” kata si nenek.<br />“Ya nek ada apa ya?” jawab Nyi Asih yang sedang menumbuk padi tersebut<br />“Dimanakah saya bisa menemukan orang yang paling kaya di desa ini?” tanya si nenek<br />“Oh,
maksud nenek rumah Nyi Endit?” kata Nyi Asih. “Sudah dekat nek. Nenek
tinggal lurus saja sampai ketemu pertigaan. Lalu nenek belok kiri. Nanti
nenek akan lihat rumah yang sangat besar. Itulah rumahnya. Memang nenek
ada perlu apa sama Nyi Endit?”<br />“Saya mau minta sedekah,” kata si nenek.<br />“Ah
percuma saja nenek minta sama dia, ga bakalan dikasih. Kalau nenek
lapar, nenek bisa makan di rumah saya, tapi seadanya,” kata Nyi Asih.<br />“Tidak
perlu,” jawab si nenek. “Aku Cuma mau tahu reaksinya kalau ada pengemis
yang minta sedekah. O ya, tolong kamu beritahu penduduk yang lain untuk
siap-siap mengungsi. Karena sebentar lagi akan ada banjir besar.”<br />“Nenek bercanda ya?” kata Nyi Asih kaget. “Mana mungkin ada banjir di musim kemarau.”<br />“Aku
tidak bercanda,” kata si nenek.”Aku adalah orang yang akan memberi
pelajaran pada Nyi Endit. Maka dari itu segera mengungsilah, bawalah
barang berharga milik kalian,” kata si nenek.<br />Setelah itu si nenek pergi meniggalkan Nyi Asih yang masih bengong.<br /><br />Sementara
itu Nyai Endit sedang menikmati hidangan yang berlimpah, demikian pula
para centengnya. Si pengemis tiba di depan rumah Nyai Endit dan langsung
dihadang oleh para centeng.<br />“Hei pengemis tua! Cepat pergi dari sini! Jangan sampai teras rumah ini kotor terinjak kakimu!” bentak centeng.<br />“Saya mau minta sedekah. Mungkin ada sisa makanan yang bisa saya makan. Sudah tiga hari saya tidak makan,” kata si nenek.<br />“Apa
peduliku,” bentak centeng. “Emangnya aku bapakmu? Kalau mau makan ya
beli jangan minta! Sana, cepat pergi sebelum saya seret!”<br />Tapi si nenek tidak bergeming di tempatnya. “Nyai Endit keluarlah! Aku mau minta sedekah. Nyai Endiiiit…!” teriak si nenek.<br />Centeng- centeng itu berusaha menyeret si nenek yang terus berteriak-teriak, tapi tidak berhasil.<br />“Siapa sih yang berteriak-teriak di luar,” ujar Nyai Endit. “Ganggu orang makan saja!”<br />“Hei…! Siapa kamu nenek tua? Kenapa berteriak-teriak di depan rumah orang?” bentak Nyai Endit.<br />“Saya Cuma mau minta sedikit makanan karena sudah tiga hari saya tidak makan,” kata nenek.<br />“Lah..ga makan kok minta sama aku? Tidak ada! Cepat pergi dari sini! Nanti banyak lalat nyium baumu,” kata Nyai Endit.<br />Si nenek bukannya pergi tapi malah menancapkan tongkatnya ke tanah lalu memandang Nyai Endit dengan penuh kemarahan.<br />“Hei
Endit..! Selama ini Tuhan memberimu rijki berlimpah tapi kau tidak
bersyukur. Kau kikir! Sementara penduduk desa kelaparan kau malah
menghambur-hamburkan makanan” teriak si nenek berapi-api. “Aku datang
kesini sebagai jawaban atas doa para penduduk yang sengsara karena
ulahmu! Kini bersiaplah menerima hukumanmu.”<br />“Ha ha ha … Kau mau
menghukumku? Tidak salah nih? Kamu tidak lihat centeng-centengku banyak!
Sekali pukul saja, kau pasti mati,” kata Nyai Endit.<br />“Tidak perlu repot-repot mengusirku,” kata nenek. “Aku akan pergi dari sini jika kau bisa mencabut tongkatku dari tanah.”<br />“Dasar nenek gila. Apa susahnya nyabut tongkat. Tanpa tenaga pun aku bisa!” kata Nyai Endit sombong.<br /><br />Lalu
hup! Nyai Endit mencoba mencabut tongkat itu dengan satu tangan.
Ternyata tongkat itu tidak bergeming. Dia coba dengan dua tangan. Hup
hup! Masih tidak bergeming juga.<br />“Sialan!” kata Nyai Endit. “Centeng! Cabut tongkat itu! Awas kalau sampai tidak tercabut. Gaji kalian aku potong!”<br />Centeng-centeng
itu mencoba mencabut tongkat si nenek, namun meski sudah ditarik oleh
tiga orang, tongkat itu tetap tak bergeming.<br />“Ha ha ha… kalian tidak berhasil?” kata si nenek. “Ternyata tenaga kalian tidak seberapa. Lihat aku akan mencabut tongkat ini.”<br />Brut!
Dengan sekali hentakan, tongkat itu sudah terangkat dari tanah.
Byuuuuurrr!!!! Tiba-tiba dari bekas tancapan tongkat si nenek menyembur
air yang sangat deras.<br />“Endit! Inilah hukuman buatmu! Air ini adalah
air mata para penduduk yang sengsara karenamu. Kau dan seluruh hartamu
akan tenggelam oleh air ini!”<br />Setelah berkata demikian si nenek
tiba-tiba menghilang entah kemana. Tinggal Nyai Endit yang panik melihat
air yang meluap dengan deras. Dia berusaha berlari menyelamatkan
hartanya, namun air bah lebih cepat menenggelamkannya beserta hartanya.<br /><br />Di
desa itu kini terbentuk sebuah danau kecil yang indah. Orang
menamakannya ‘Situ Bagendit’. Situ artinya danau dan Bagendit berasal
dari kata Endit. Beberapa orang percaya bahwa kadang-kadang kita bisa
melihat lintah sebesar kasur di dasar danau. Katanya itu adalah
penjelmaan Nyai Endit yang tidak berhasil kabur dari jebakan air bah.<br /><br /><br />Situ bagendit<br />(short version)<br /><br />Pada zaman dahulu hiduplah seorang janda yang kaya raya,bernama Nyai Endit.<br />Ia
tinggal di sebuah desa di daerah Garut, Jawa Barat. Nyai Endit
mempunyai harta yang berlimpah ruah. Akan tetapi, ia sangat kikir dan
tamak. Ia juga sangat sombong, terutama pada orang-orang miskin. Suatu
hari Nyai Endit mengadakan selamatan karena hartanya bertambah banyak.
Ketika selamatan itu berlangsung, datanglah seorang pengemis. Keadaan
pengemis itu sangat menyedihkan. Tubuhnya sangat kurus dan bajunya
compang-camping. “Tolong Nyai, berilah hamba sedikit makanan, ”pengemis
itu memohon. Melihat pengemis tua yang kotor dan compang-camping masuk
ke rumahnya, Nyai Endit itu marah dan mengusir pengemis itu. “Pengemis
kotor tidak tahu malu, pergi kau dari rumahku, ”bentak Nyai Endit.
Dengan sedih pengemis itu pergi. Keesokan harinya masyarakat disibukkan
dengan munculnya sebatang lidi yang tertancap di jalan desa. Semua orang
berusaha mencabut lidi itu. Namun,tidak ada yang berhasil. Pengemis tua
yang meminta makan pada Nyai Endit muncul kembali.<br />Dengan cepat ia
dapat mencabut lidi itu. Seketika keluarlah pancuran air yang sangat
deras. Makin lama air itu makin deras. Karena takut kebanjiran,penduduk
desa itu mengungsi. Nyai Endit yang kikir dan tamak tidak mau
meninggalkan rumahnya. Ia sangat sayang pada hartanya. Akhirnya, ia
tenggelam bersama dengan harta bendanya. Penduduk yang lain berhasil
selamat. Konon,begitulah asal mula danau yang di kemudian hari dinamakan
Situ Bagendit. (thanks to Dani Aristyanto)
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11650386610982632725noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4882083553517539538.post-18128346081747851502013-02-13T23:18:00.004-08:002013-02-13T23:18:59.143-08:00Danau Toba<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h1 class="firstHeading" id="firstHeading" lang="id">
<span dir="auto">Danau Toba</span></h1>
<div id="siteSub">
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas</div>
<div id="contentSub">
<div class="flaggedrevs_short plainlinks noprint" id="mw-fr-revisiontag">
<img alt="Perubahan tertunda ditampilkan di halaman ini" class="flaggedrevs-icon" src="http://bits.wikimedia.org/static-1.21wmf8/extensions/FlaggedRevs/frontend/modules/img/1.png" title="Perubahan tertunda ditampilkan di halaman ini" /><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bantuan:Validasi_halaman" title="Bantuan:Validasi halaman">Belum Diperiksa</a></b></div>
</div>
<div class="mw-jump" id="jump-to-nav">
Langsung ke: <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Danau_Toba#mw-head">navigasi</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Danau_Toba#p-search">cari</a>
</div>
<table class="infobox vcard" style="font-size: 90%; text-align: left; width: 23.5em;">
<tbody>
<tr>
<td class="fn org" colspan="2" style="font-size: larger; text-align: center;"><b>Danau Toba</b></td>
</tr>
<tr>
<td colspan="2" style="font-size: smaller; text-align: center;"><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Lake_Toba,_North_Sumatera_%2813%29.JPG"><img alt="Lake Toba, North Sumatera (13).JPG" height="171" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/8/87/Lake_Toba%2C_North_Sumatera_%2813%29.JPG/250px-Lake_Toba%2C_North_Sumatera_%2813%29.JPG" width="250" /></a><br />
Keindahan Danau Toba.</td>
</tr>
<tr>
<td colspan="2">
<center>
<div class="center">
<div class="thumb tnone">
<div class="thumbinner" style="border: none; width: 260px;">
<div style="position: relative;">
<a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Indonesia_location_map.svg" title="Danau Toba terletak di Indonesia"><img alt="Danau Toba terletak di Indonesia" height="99" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/a/a4/Indonesia_location_map.svg/258px-Indonesia_location_map.svg.png" width="258" /></a>
<div style="height: 0; left: 8.9%; margin: 0; padding: 0; position: absolute; top: 16.2%; width: 0; z-index: 2;">
<div style="font-size: 8px; left: -4px; position: relative; text-align: center; top: -4px; width: 8px; z-index: 100;">
<img alt="" height="8" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/0c/Red_pog.svg/8px-Red_pog.svg.png" width="8" /></div>
</div>
</div>
<div class="thumbcaption">
Lokasi di Indonesia</div>
</div>
</div>
</div>
</center>
</td>
</tr>
<tr>
<th colspan="2" style="background-color: #ccccff; text-align: center;">Informasi tempat wisata</th>
</tr>
<tr>
<th>Lokasi</th>
<td><span class="label">Sumatera Utara</span></td>
</tr>
<tr>
<th>Negara</th>
<td><span class="flagicon"><img alt="" class="thumbborder" height="15" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/9/9f/Flag_of_Indonesia.svg/22px-Flag_of_Indonesia.svg.png" width="22" /> </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a></td>
</tr>
<tr>
<th><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_koordinat_geografi" title="Sistem koordinat geografi">Koordinat</a></th>
<td><span class="plainlinks nourlexpansion"><span style="white-space: nowrap;"><img alt="" class="wmamapbutton noprint" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/5/55/WMA_button2b.png/17px-WMA_button2b.png" style="cursor: pointer; padding: 0px 3px 0px 0px;" title="Tunjukkan lokasi di peta interaktif" /><a class="external text" href="http://toolserver.org/%7Egeohack/geohack.php?language=id&pagename=Danau_Toba&params=3.58_N_98.67_E_type:landmark" rel="nofollow" style="white-space: normal;"><span class="geo-default"><span class="geo-dec" title="Peta, foto udara, dan data lainnya untuk lokasi ini">3.58°LU 98.67°BT</span></span></a></span></span><span style="font-size: x-small;"><span id="coordinates"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_koordinat_geografi" title="Sistem koordinat geografi">Koordinat</a>: <span class="plainlinks nourlexpansion"><span style="white-space: nowrap;"><img alt="" class="wmamapbutton noprint" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/5/55/WMA_button2b.png/17px-WMA_button2b.png" style="cursor: pointer; padding: 0px 3px 0px 0px;" title="Tunjukkan lokasi di peta interaktif" /><a class="external text" href="http://toolserver.org/%7Egeohack/geohack.php?language=id&pagename=Danau_Toba&params=3.58_N_98.67_E_type:landmark" rel="nofollow" style="white-space: nowrap;"><span class="geo-default"><span class="geo-dec" title="Peta, foto udara, dan data lainnya untuk lokasi ini">3.58°LU 98.67°BT</span></span></a></span></span></span></span></td>
</tr>
<tr>
<th>Jenis objek wisata</th>
<td>Wisata alam, danau</td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="thumb tright">
<div class="thumbinner" style="width: 182px;">
<a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Toba_Lake_View.JPG"><img alt="" class="thumbimage" height="135" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/f0/Toba_Lake_View.JPG/180px-Toba_Lake_View.JPG" width="180" /></a>
<div class="thumbcaption">
<div class="magnify">
<a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Toba_Lake_View.JPG" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/static-1.21wmf8/skins/common/images/magnify-clip.png" width="15" /></a></div>
Pemandangan Danau Toba.</div>
</div>
</div>
<div class="thumb tright">
<div class="thumbinner" style="width: 182px;">
<a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Lake-toba.jpg"><img alt="" class="thumbimage" height="135" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/1/18/Lake-toba.jpg/180px-Lake-toba.jpg" width="180" /></a>
<div class="thumbcaption">
<div class="magnify">
<a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Lake-toba.jpg" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/static-1.21wmf8/skins/common/images/magnify-clip.png" width="15" /></a></div>
Pemandangan Danau Toba.</div>
</div>
</div>
<div class="thumb tright">
<div class="thumbinner" style="width: 182px;">
<a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Danau_Toba.jpg"><img alt="" class="thumbimage" height="135" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/0/0f/Danau_Toba.jpg/180px-Danau_Toba.jpg" width="180" /></a>
<div class="thumbcaption">
<div class="magnify">
<a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Danau_Toba.jpg" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/static-1.21wmf8/skins/common/images/magnify-clip.png" width="15" /></a></div>
Danau Toba dengan Pulau Samosir di bagian tengahnya.</div>
</div>
</div>
<b>Danau Toba</b> adalah sebuah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Danau" title="Danau">danau</a> vulkanik dengan ukuran <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Panjang" title="Panjang">panjang</a> 100 <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kilometer" title="Kilometer">kilometer</a> dan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Lebar" title="Lebar">lebar</a> 30 kilometer yang terletak di <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Provinsi_Sumatera_Utara" title="Provinsi Sumatera Utara">Provinsi Sumatera Utara</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a>. Danau ini merupakan danau terbesar di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Asia_Tenggara" title="Asia Tenggara">Asia Tenggara</a>. Di tengah danau ini terdapat sebuah pulau vulkanik bernama <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Samosir" title="Pulau Samosir">Pulau Samosir</a>.<br />
Danau Toba sejak lama menjadi daerah tujuan wisata penting di Sumatera Utara selain <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bukit_Lawang" title="Bukit Lawang">Bukit Lawang</a>, <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berastagi" title="Berastagi">Berastagi</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nias" title="Nias">Nias</a>, menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.<br />
<table class="toc" id="toc">
<tbody>
<tr>
<td>
<div id="toctitle">
<h2>
Daftar isi</h2>
</div>
<ul>
<li class="toclevel-1 tocsection-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Danau_Toba#Sejarah"><span class="tocnumber">1</span> <span class="toctext">Sejarah</span></a></li>
<li class="toclevel-1 tocsection-2"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Danau_Toba#Lihat_pula"><span class="tocnumber">2</span> <span class="toctext">Lihat pula</span></a></li>
<li class="toclevel-1 tocsection-3"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Danau_Toba#Galeri"><span class="tocnumber">3</span> <span class="toctext">Galeri</span></a></li>
<li class="toclevel-1 tocsection-4"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Danau_Toba#Referensi"><span class="tocnumber">4</span> <span class="toctext">Referensi</span></a></li>
<li class="toclevel-1 tocsection-5"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Danau_Toba#Pranala_luar"><span class="tocnumber">5</span> <span class="toctext">Pranala luar</span></a></li>
</ul>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<h2>
<span class="mw-headline" id="Sejarah">Sejarah</span></h2>
Diperkirakan Danau Toba terjadi saat <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ledakan" title="Ledakan">ledakan</a> sekitar 73.000-75.000 tahun yang lalu dan merupakan letusan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Supervolcano" title="Supervolcano">supervolcano</a> (gunung berapi super) yang paling baru. <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bill_Rose" title="Bill Rose">Bill Rose</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Craig_Chesner" title="Craig Chesner">Craig Chesner</a> dari <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Michigan_Technological_University" title="Michigan Technological University">Michigan Technological University</a>
memperkirakan bahwa bahan-bahan vulkanik yang dimuntahkan gunung itu
sebanyak 2.800 km³, dengan 800 km³ batuan ignimbrit dan 2.000 km³ abu
vulkanik yang diperkirakan tertiup angin ke barat selama 2 minggu. Debu
vulkanik yang ditiup angin telah menyebar ke separuh bumi, dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Cina" title="Cina">Cina</a> sampai ke <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Afrika_Selatan" title="Afrika Selatan">Afrika Selatan</a>. Letusannya terjadi selama 1 minggu dan lontaran debunya mencapai 10 km di atas permukaan laut.<br />
Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan pada beberapa spesies juga diikuti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kepunahan" title="Kepunahan">kepunahan</a>. Menurut beberapa bukti <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/DNA" title="DNA">DNA</a>,
letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar 60% dari
jumlah populasi manusia bumi saat itu, yaitu sekitar 60 juta manusia.
Letusan itu juga ikut menyebabkan terjadinya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_es" title="Zaman es">zaman es</a>, walaupun para ahli masih memperdebatkannya.<br />
Setelah letusan tersebut, terbentuk <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kaldera" title="Kaldera">kaldera</a> yang kemudian terisi oleh air dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Magma" title="Magma">magma</a> yang belum keluar menyebabkan munculnya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Samosir" title="Pulau Samosir">Pulau Samosir</a>.<br />
Tim peneliti multidisiplin internasional, yang dipimpin oleh Dr.
Michael Petraglia, mengungkapkan dalam suatu konferensi pers di Oxford,
Amerika Serikat bahwa telah ditemukan situs arkeologi baru yang cukup
spektakuler oleh para ahli geologi di selatan dan utara India. Di situs
itu terungkap bagaimana orang bertahan hidup, sebelum dan sesudah
letusan gunung berapi (supervolcano) Toba pada 74.000 tahun yang lalu,
dan bukti tentang adanya kehidupan di bawah timbunan abu Gunung Toba.
Padahal sumber letusan berjarak 3.000 mil, dari sebaran abunya.<br />
Selama tujuh tahun, para ahli dari oxford University tersebut
meneliti projek ekosistem di India, untuk mencari bukti adanya kehidupan
dan peralatan hidup yang mereka tinggalkan di padang yang gundul.
Daerah dengan luas ribuan hektare ini ternyata hanya sabana (padang
rumput). Sementara tulang belulang hewan berserakan. Tim menyimpulkan,
daerah yang cukup luas ini ternyata ditutupi debu dari letusan gunung
berapi purba.<br />
Penyebaran debu gunung berapi itu sangat luas, ditemukan hampir di
seluruh dunia. Berasal dari sebuah erupsi supervolcano purba, yaitu
Gunung Toba. Dugaan mengarah ke Gunung Toba, karena ditemukan bukti
bentuk molekul debu vulkanik yang sama di 2100 titik. Sejak kaldera
kawah yang kini jadi danau Toba di Indonesia, hingga 3000 mil, dari
sumber letusan. Bahkan yang cukup mengejutkan, ternyata penyebaran debu
itu sampai terekam hingga Kutub Utara. Hal ini mengingatkan para ahli,
betapa dahsyatnya letusan super gunung berapi Toba kala itu.<br />
<h2>
<span class="mw-headline" id="Lihat_pula">Lihat pula</span></h2>
<ul>
<li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_bencana_Toba" title="Teori bencana Toba">Teori bencana Toba</a></li>
</ul>
<h2>
<span class="mw-headline" id="Galeri">Galeri</span></h2>
<ul class="gallery">
<li class="gallerybox" style="width: 155px;">
<div style="width: 155px;">
<div class="thumb" style="width: 150px;">
<div style="margin: 34px auto;">
<a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Lake_Toba,_North_Sumatera_%2809%29.JPG"><img alt="" height="82" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/5/55/Lake_Toba%2C_North_Sumatera_%2809%29.JPG/120px-Lake_Toba%2C_North_Sumatera_%2809%29.JPG" width="120" /></a></div>
</div>
<div class="gallerytext">
Perahu wisata<br />
</div>
</div>
</li>
<li class="gallerybox" style="width: 155px;">
<div style="width: 155px;">
<div class="thumb" style="width: 150px;">
<div style="margin: 46.5px auto;">
<a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Batak-village_09N9400-01.jpg"><img alt="" height="57" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/fe/Batak-village_09N9400-01.jpg/120px-Batak-village_09N9400-01.jpg" width="120" /></a></div>
</div>
<div class="gallerytext">
Perkampungan batak di sekeliling Danau<br />
</div>
</div>
</li>
<li class="gallerybox" style="width: 155px;">
<div style="width: 155px;">
<div class="thumb" style="width: 150px;">
<div style="margin: 34px auto;">
<a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Lake_Toba,_North_Sumatera_%2815%29.JPG"><img alt="" height="82" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/3/3e/Lake_Toba%2C_North_Sumatera_%2815%29.JPG/120px-Lake_Toba%2C_North_Sumatera_%2815%29.JPG" width="120" /></a></div>
</div>
<div class="gallerytext">
Pulau Samosir. Pulau di tengah danau.<br />
</div>
</div>
</li>
<li class="gallerybox" style="width: 155px;">
<div style="width: 155px;">
<div class="thumb" style="width: 150px;">
<div style="margin: 34px auto;">
<a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Lake_Toba,_North_Sumatera_%2819%29.JPG"><img alt="" height="82" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/4b/Lake_Toba%2C_North_Sumatera_%2819%29.JPG/120px-Lake_Toba%2C_North_Sumatera_%2819%29.JPG" width="120" /></a></div>
</div>
<div class="gallerytext">
Menyeberang ke pulau Samosir.<br />
</div>
</div>
</li>
</ul>
<h2>
<span class="mw-headline" id="Referensi">Referensi</span></h2>
<ul>
<li>Jorge A. Vazquez dan Mary R. Reid. <i>Probing the Accumulation History of the Voluminous Toba Magma</i>.<br />
Science #305, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/13_Agustus" title="13 Agustus">13 Agustus</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/2004" title="2004">2004</a>, hlm. 991-994.</li>
<li>Dedi Riskomar., <i>Letusan Gunung Toba Terdahsyat di Dunia</i>, Harian Umum Pikiran Rakyat, 1 April 2010, hlm. 30.</li>
</ul>
<h2>
<span class="mw-headline" id="Pranala_luar">Pranala luar</span></h2>
<ul>
<li><span lang="Indonesia" style="color: #777777; cursor: help; font-size: 0.95em; font-weight: bold;" title="Bahasa Indonesia">(Indonesia)</span> <a class="external text" href="http://www.kotamedan.com/" rel="nofollow">Situs Pariwisata Sumatera Utara</a></li>
<li><a class="external text" href="http://www.northsumatratourism.info/" rel="nofollow">North Sumatra Tourism Board</a></li>
</ul>
<div id="source">
<ul>
<li><span style="background-color: whitesmoke;"><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Wikivoyage-logo.svg" title="Wikivoyage"><img alt="Wikivoyage" height="15" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/8/8a/Wikivoyage-logo.svg/15px-Wikivoyage-logo.svg.png" width="15" /></a> <i>Panduan wisata <b><a class="extiw" href="http://en.wikivoyage.org/wiki/Lake_Toba" title="wikivoyage:Lake Toba">Danau Toba</a></b> di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Wikivoyage" title="Wikivoyage">Wikivoyage</a></i></span></li>
</ul>
</div>
<table class="plainlinks stub noprint" style="background: transparent;">
<tbody>
<tr>
<td><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Flag-map_of_Indonesia.png"><img alt="Flag-map of Indonesia.png" height="30" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/6/6d/Flag-map_of_Indonesia.png/80px-Flag-map_of_Indonesia.png" width="80" /></a> </td>
<td><i>Artikel bertopik <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Geografi" title="Geografi">geografi</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a> ini adalah sebuah <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Rintisan" title="Wikipedia:Rintisan">rintisan</a>. Anda dapat membantu Wikipedia dengan <a class="external text" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Danau_Toba&action=edit">mengembangkannya</a>.</i></td>
</tr>
</tbody></table>
<table class="plainlinks stub noprint" style="background: transparent;"><tbody>
<tr><td><img alt="Batak.png" height="42" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/a/a3/Batak.png/50px-Batak.png" width="50" /> </td>
<td><i>Artikel bertopik <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Batak" title="Suku Batak">Suku Batak</a> ini adalah sebuah <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Rintisan" title="Wikipedia:Rintisan">rintisan</a>. Anda dapat membantu Wikipedia dengan <a class="external text" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Danau_Toba&action=edit">mengembangkannya</a>.</i></td></tr>
</tbody></table>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11650386610982632725noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4882083553517539538.post-31158732227369546272013-02-13T22:59:00.002-08:002013-02-13T22:59:17.141-08:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h1 class="firstHeading" id="firstHeading" lang="id">
<span dir="auto">Sejarah Internet</span></h1>
<div id="siteSub">
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas</div>
<div class="mw-jump" id="jump-to-nav">
Langsung ke: <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Internet#mw-head">navigasi</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Internet#p-search">cari</a>
</div>
<div class="mw-content-ltr" dir="ltr" id="mw-content-text" lang="id">
<table class="metadata plainlinks ambox ambox-move">
<tbody>
<tr>
<td class="mbox-image">
<div style="width: 52px;">
<img alt="" height="20" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/5/52/Merge-arrows.svg/50px-Merge-arrows.svg.png" width="50" /></div>
</td>
<td class="mbox-text">Ada usul agar artikel atau bagian ini <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bantuan:Penggabungan_dan_pemindahan" title="Bantuan:Penggabungan dan pemindahan">digabungkan</a> dengan <i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Internet" title="Internet">Internet</a></i>. (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pembicaraan:Sejarah_Internet#Diskusi_usulan_penggabungan" title="Pembicaraan:Sejarah Internet">Diskusikan</a>)</td>
</tr>
</tbody></table>
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Internet" title="Internet">Internet</a> merupakan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_komputer" title="Jaringan komputer">jaringan komputer</a> yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Serikat" title="Amerika Serikat">Amerika Serikat</a> pada tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1969" title="1969">1969</a>, melalui proyek <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=ARPA&action=edit&redlink=1" title="ARPA (halaman belum tersedia)">ARPA</a> yang disebut <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/ARPANET" title="ARPANET">ARPANET</a> (<i>Advanced Research Project Agency Network</i>), di mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan <i><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hardware" title="Hardware">hardware</a></i> dan <i><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Software" title="Software">software</a></i> komputer yang berbasis <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/UNIX" title="UNIX">UNIX</a>,
kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui
saluran telepon. Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan,
seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar
yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang
sekarang dikenal sebagai <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/TCP/IP" title="TCP/IP">TCP/IP</a> (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Transmission_Control_Protocol" title="Transmission Control Protocol">Transmission Control Protocol</a>/<a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Internet_Protocol" title="Internet Protocol">Internet Protocol</a>).<br />
Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Departemen_Pertahanan_Amerika_Serikat&action=edit&redlink=1" title="Departemen Pertahanan Amerika Serikat (halaman belum tersedia)">Departemen Pertahanan Amerika Serikat</a> (US Department of Defense) membuat sistem <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_komputer" title="Jaringan komputer">jaringan komputer</a> yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nuklir" title="Nuklir">nuklir</a> dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.<br />
Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Stanford_Research_Institute&action=edit&redlink=1" title="Stanford Research Institute (halaman belum tersedia)">Stanford Research Institute</a>, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=University_of_California&action=edit&redlink=1" title="University of California (halaman belum tersedia)">University of California</a>, <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Santa_Barbara" title="Santa Barbara">Santa Barbara</a>, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=University_of_Utah&action=edit&redlink=1" title="University of Utah (halaman belum tersedia)">University of Utah</a>, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu pada tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1969" title="1969">1969</a>, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Oktober" title="Oktober">Oktober</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1972" title="1972">1972</a>. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Universitas" title="Universitas">universitas</a> di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Negara" title="Negara">negara</a> tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.<br />
Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu "MILNET" untuk
keperluan militer dan "ARPANET" baru yang lebih kecil untuk keperluan
non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan
akhirnya dikenal dengan nama <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=DARPA_Internet&action=edit&redlink=1" title="DARPA Internet (halaman belum tersedia)">DARPA Internet</a>, yang kemudian disederhanakan menjadi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Internet" title="Internet">Internet</a>.<br />
<h2>
<span class="mw-headline" id="Daftar_kejadian_penting">Daftar kejadian penting</span></h2>
<table class="wikitable">
<tbody>
<tr>
<th>Tahun</th>
<th>Kejadian</th>
</tr>
<tr>
<td><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1957" title="1957">1957</a></td>
<td><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Uni_Soviet" title="Uni Soviet">Uni Soviet</a> (sekarang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rusia" title="Rusia">Rusia</a>) meluncurkan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Wahana_luar_angkasa" title="Wahana luar angkasa">wahana luar angkasa</a>, <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sputnik" title="Sputnik">Sputnik</a>.</td>
</tr>
<tr>
<td><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1958" title="1958">1958</a></td>
<td>Sebagai buntut dari "kekalahan" Amerika Serikat dalam meluncurkan
wahana luar angkasa, dibentuklah sebuah badan di dalam Departemen
Pertahanan Amerika Serikat, <i><b><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Advanced_Research_Projects_Agency&action=edit&redlink=1" title="Advanced Research Projects Agency (halaman belum tersedia)">Advanced Research Projects Agency</a></b></i>
(ARPA), yang bertujuan agar Amerika Serikat mampu meningkatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi negara tersebut. Salah satu sasarannya adalah
teknologi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Komputer" title="Komputer">komputer</a>.</td>
</tr>
<tr>
<td><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1962" title="1962">1962</a></td>
<td><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=J.C.R._Licklider&action=edit&redlink=1" title="J.C.R. Licklider (halaman belum tersedia)">J.C.R. Licklider</a>
menulis sebuah tulisan mengenai sebuah visi di mana komputer-komputer
dapat saling dihubungkan antara satu dengan lainnya secara global agar
setiap komputer tersebut mampu menawarkan akses terhadap program dan
juga <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Data" title="Data">data</a>. Pada tahun ini juga <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=RAND_Corporation&action=edit&redlink=1" title="RAND Corporation (halaman belum tersedia)">RAND Corporation</a> memulai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Riset" title="Riset">riset</a> terhadap ide ini (jaringan komputer terdistribusi), yang ditujukan untuk tujuan militer.</td>
</tr>
<tr>
<td>Awal 1960-an</td>
<td>Teori mengenai <i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Packet-switching&action=edit&redlink=1" title="Packet-switching (halaman belum tersedia)">packet-switching</a></i> dapat diimplementasikan dalam dunia nyata.</td>
</tr>
<tr>
<td>Pertengahan 1960-an</td>
<td>ARPA mengembangkan ARPANET untuk mempromosikan "<i>Cooperative Networking of Time-sharing Computers</i>", dengan hanya empat buah <i>host</i> komputer yang dapat dihubungkan hingga tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1969" title="1969">1969</a>, yakni <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Stanford_Research_Institute&action=edit&redlink=1" title="Stanford Research Institute (halaman belum tersedia)">Stanford Research Institute</a>, <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/University_of_California,_Los_Angeles" title="University of California, Los Angeles">University of California, Los Angeles</a>, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=University_of_California,_Santa_Barbara&action=edit&redlink=1" title="University of California, Santa Barbara (halaman belum tersedia)">University of California, Santa Barbara</a>, dan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=University_of_Utah&action=edit&redlink=1" title="University of Utah (halaman belum tersedia)">University of Utah</a>.</td>
</tr>
<tr>
<td><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1965" title="1965">1965</a></td>
<td>Istilah "<i><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hypertext" title="Hypertext">Hypertext</a></i>" dikeluarkan oleh <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ted_Nelson&action=edit&redlink=1" title="Ted Nelson (halaman belum tersedia)">Ted Nelson</a>.</td>
</tr>
<tr>
<td><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1968" title="1968">1968</a></td>
<td>Jaringan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tymnet&action=edit&redlink=1" title="Tymnet (halaman belum tersedia)">Tymnet</a> dibuat.</td>
</tr>
<tr>
<td><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1971" title="1971">1971</a></td>
<td>Anggota jaringan ARPANET bertambah menjadi 23 buah node komputer,
yang terdiri atas komputer-komputer untuk riset milik pemerintah Amerika
Serikat dan universitas.</td>
</tr>
<tr>
<td><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1972" title="1972">1972</a></td>
<td>Sebuah kelompok kerja yang disebut dengan <i>International Network Working Group</i>
(INWG) dibuat untuk meningkatkan teknologi jaringan komputer dan juga
membuat standar-standar untuk jaringan komputer, termasuk di antaranya
adalah Internet. Pembicara pertama dari organisasi ini adalah <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Vint_Cerf" title="Vint Cerf">Vint Cerf</a>, yang kemudian disebut sebagai "<b>Bapak Internet</b>"</td>
</tr>
<tr>
<td><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1972" title="1972">1972</a>-<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1974" title="1974">1974</a></td>
<td>Beberapa layanan basis data komersial seperti Dialog, SDC Orbit,
Lexis, The New York Times DataBank, dan lainnya, mendaftarkan dirinya ke
ARPANET melalui jaringan dial-up.</td>
</tr>
<tr>
<td><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1973" title="1973">1973</a></td>
<td>ARPANET ke luar Amerika Serikat: pada tahun ini, anggota ARPANET
bertambah lagi dengan masuknya beberapa universitas di luar Amerika
Serikat yakni <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=University_College_of_London&action=edit&redlink=1" title="University College of London (halaman belum tersedia)">University College of London</a> dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Inggris" title="Inggris">Inggris</a> dan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Royal_Radar_Establishment&action=edit&redlink=1" title="Royal Radar Establishment (halaman belum tersedia)">Royal Radar Establishment</a> di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Norwegia" title="Norwegia">Norwegia</a>.</td>
</tr>
<tr>
<td><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1974" title="1974">1974</a></td>
<td>Vint Cerf dan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bob_Kahn&action=edit&redlink=1" title="Bob Kahn (halaman belum tersedia)">Bob Kahn</a> mempublikasikan spesifikasi detail protokol <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Transmission_Control_Protocol" title="Transmission Control Protocol">Transmission Control Protocol</a> (TCP) dalam artikel "<i>A Protocol for Packet Network Interconnection</i>".</td>
</tr>
<tr>
<td><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1974" title="1974">1974</a></td>
<td><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bolt,_Beranet_%26_Newman&action=edit&redlink=1" title="Bolt, Beranet & Newman (halaman belum tersedia)">Bolt, Beranet & Newman</a> (BBN), pontraktor untuk ARPANET, membuka sebuah versi komersial dari ARPANET yang mereka sebut sebagai <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Telenet&action=edit&redlink=1" title="Telenet (halaman belum tersedia)">Telenet</a>, yang merupakan layanan paket data publik pertama.</td>
</tr>
<tr>
<td><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1977" title="1977">1977</a></td>
<td>Sudah ada 111 buah komputer yang telah terhubung ke ARPANET.</td>
</tr>
<tr>
<td><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1978" title="1978">1978</a></td>
<td>Protokol TCP dipecah menjadi dua bagian, yakni <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Transmission_Control_Protocol" title="Transmission Control Protocol">Transmission Control Protocol</a> dan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Internet_Protocol" title="Internet Protocol">Internet Protocol</a> (<a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/TCP/IP" title="TCP/IP">TCP/IP</a>).</td>
</tr>
<tr>
<td><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1979" title="1979">1979</a></td>
<td>Grup diskusi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Usenet" title="Usenet">Usenet</a> pertama dibuat oleh <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tom_Truscott&action=edit&redlink=1" title="Tom Truscott (halaman belum tersedia)">Tom Truscott</a>, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jim_Ellis&action=edit&redlink=1" title="Jim Ellis (halaman belum tersedia)">Jim Ellis</a> dan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Steve_Bellovin&action=edit&redlink=1" title="Steve Bellovin (halaman belum tersedia)">Steve Bellovin</a>, alumni dari <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Duke_University" title="Duke University">Duke University</a> dan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/University_of_North_Carolina" title="University of North Carolina">University of North Carolina</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Serikat" title="Amerika Serikat">Amerika Serikat</a>. Setelah itu, penggunaan Usenet pun meningkat secara drastis.<br />
Pada tahun ini pula, <i><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Emoticon" title="Emoticon">emoticon</a></i> diusulkan oleh <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kevin_McKenzie&action=edit&redlink=1" title="Kevin McKenzie (halaman belum tersedia)">Kevin McKenzie</a>.</td>
</tr>
<tr>
<td>Awal 1980-an</td>
<td><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Komputer_pribadi" title="Komputer pribadi">Komputer pribadi</a> (PC) mewabah, dan menjadi bagian dari banyak hidup manusia.<br />
Tahun ini tercatat ARPANET telah memiliki anggota hingga 213 <i>host</i> yang terhubung.<br />
Layanan <b><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=BITNET&action=edit&redlink=1" title="BITNET (halaman belum tersedia)">BITNET</a></b> (<i>Because It's Time Network</i>) dimulai, dengan menyediakan layanan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/E-mail" title="E-mail">e-mail</a>, <i><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mailing_list" title="Mailing list">mailing list</a></i>, dan juga <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/File_Transfer_Protocol" title="File Transfer Protocol">File Transfer Protocol</a> (FTP).<br />
CSNET (<i>Computer Science Network</i>) pun dibangun pada tahun ini oleh para ilmuwan dan pakar pada bidang ilmu komputer dari <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Purdue_University" title="Purdue University">Purdue University</a>, <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/University_of_Washington" title="University of Washington">University of Washington</a>, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=RAND_Corporation&action=edit&redlink=1" title="RAND Corporation (halaman belum tersedia)">RAND Corporation</a>, dan BBN, dengan dukungan dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/National_Science_Foundation" title="National Science Foundation">National Science Foundation</a> (NSF). Jaringan ini menyediakan layanan <i>e-mail</i> dan beberapa layanan lainnya kepada para ilmuwan tersebut tanpa harus mengakses ARPANET.</td>
</tr>
<tr>
<td>1982</td>
<td>Istilah "<b>Internet</b>" pertama kali digunakan, dan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/TCP/IP" title="TCP/IP">TCP/IP</a> diadopsi sebagai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Protokol" title="Protokol">protokol</a> universal untuk jaringan tersebut.<br />
<i>Name server</i> mulai dikembangkan, sehingga mengizinkan para
pengguna agar dapat terhubung kepada sebuah host tanpa harus mengetahui
jalur pasti menuju <i>host</i> tersebut.<br />
Tahun ini tercatat ada lebih dari 1000 buah <i>host</i> yang tergabung ke Internet.</td>
</tr>
<tr>
<td>1986</td>
<td>Diperkenalkan sistem nama domain, yang sekarang dikenal dengan DNS
(Domain Name System) yang berfungsi untuk menyeragamkan sistem pemberian
nama alamat di jaringan komputer.</td>
<td><br /></td>
</tr>
</tbody></table>
<h3>
<span class="mw-headline" id="Kejadian_penting_lainnya">Kejadian penting lainnya</span></h3>
Tahun 1971, Ray Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail yang
ia ciptakan setahun yang lalu untuk ARPANET. Program e-mail ini begitu
mudah sehingga langsung menjadi populer. Pada tahun yang sama, ikon "@"
juga diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukkan “at” atau
“pada”. Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan ke luar
Amerika Serikat.<br />
Komputer University College di London merupakan komputer pertama yang
ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan Arpanet. Pada tahun
yang sama, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob Kahn
mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal
bakal pemikiran internet. Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya
di Universitas Sussex.<br />
Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu
Inggris berhasil mengirimkan e-mail dari Royal Signals and Radar
Establishment di Malvern. Setahun kemudian, sudah lebih dari 100
komputer yang bergabung di ARPANET membentuk sebuah jaringan atau
network. Pada 1979, Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin,
menciptakan newsgroups pertama yang diberi nama USENET. Tahun 1981
France Telecom menciptakan gebrakan dengan meluncurkan telpon televisi
pertama, dimana orang bisa saling menelpon sambil berhubungan dengan
video link.<br />
Karena komputer yang membentuk jaringan semakin hari semakin banyak,
maka dibutuhkan sebuah protokol resmi yang diakui oleh semua jaringan.
Pada tahun 1982 dibentuk <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Transmission_Control_Protocol" title="Transmission Control Protocol">Transmission Control Protocol</a>
atau TCP dan Internet Protokol atau IP yang kita kenal semua. Sementara
itu di Eropa muncul jaringan komputer tandingan yang dikenal dengan
Eunet, yang menyediakan jasa jaringan komputer di negara-negara Belanda,
Inggris, Denmark dan Swedia. Jaringan Eunet menyediakan jasa e-mail dan
newsgroup USENET.<br />
Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka pada
tahun 1984 diperkenalkan sistem nama domain, yang kini kita kenal dengan
DNS atau Domain Name System. Komputer yang tersambung dengan jaringan
yang ada sudah melebihi 1000 komputer lebih. Pada 1987 jumlah komputer
yang tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat manjadi 10.000 lebih.<br />
Tahun 1988, Jarko Oikarinen dari Finland menemukan dan sekaligus
memperkenalkan IRC atau Internet Relay Chat. Setahun kemudian, jumlah
komputer yang saling berhubungan kembali melonjak 10 kali lipat dalam
setahun. Tak kurang dari 100.000 komputer kini membentuk sebuah
jaringan. Tahun 1990 adalah tahun yang paling bersejarah, ketika Tim
Berners Lee menemukan program editor dan browser yang bisa menjelajah
antara satu komputer dengan komputer yang lainnya, yang membentuk
jaringan itu. Program inilah yang disebut www, atau World Wide Web.<br />
Tahun 1992, komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah
melampaui sejuta komputer, dan pada tahun yang sama muncul istilah
surfing the internet. Tahun 1994, situs internet telah tumbuh menjadi
3000 alamat halaman, dan untuk pertama kalinya virtual-shopping atau
e-retail muncul di internet. Dunia langsung berubah. Pada tahun yang
sama <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Yahoo%21" title="Yahoo!">Yahoo!</a> didirikan, yang juga sekaligus kelahiran <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Netscape_Navigator" title="Netscape Navigator">Netscape Navigator</a>. <span id="interwiki-fr-ga"></span><br />
</div>
<div class="mw-normal-catlinks" id="mw-normal-catlinks">
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Istimewa:Daftar_kategori" title="Istimewa:Daftar kategori">Kategori</a>: <ul>
<li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Internet" title="Kategori:Internet">Internet</a></li>
<li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Jaringan_komputer" title="Kategori:Jaringan komputer">Jaringan komputer</a></li>
</ul>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11650386610982632725noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4882083553517539538.post-52287464824503731732013-02-11T01:43:00.002-08:002013-02-11T01:43:47.670-08:00Piramida<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table id="asn-dismissable-notice" style="background: transparent; width: 100%px;"><tbody>
<tr><td><div id="advancedSiteNotices" style="min-height: 24px;">
Selamat datang di Wikipedia bahasa Indonesia</div>
</td><td>[<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Piramida#">tutup</a>]</td></tr>
</tbody></table>
<h1 class="firstHeading" id="firstHeading" lang="id">
<span dir="auto">Piramida</span></h1>
<div id="siteSub">
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas</div>
<div id="contentSub">
<div class="flaggedrevs_short plainlinks noprint" id="mw-fr-revisiontag">
<img alt="Perubahan tertunda ditampilkan di halaman ini" class="flaggedrevs-icon" src="http://bits.wikimedia.org/static-1.21wmf8/extensions/FlaggedRevs/frontend/modules/img/1.png" title="Perubahan tertunda ditampilkan di halaman ini" /><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bantuan:Validasi_halaman" title="Bantuan:Validasi halaman">Belum Diperiksa</a></b></div>
</div>
<div class="mw-jump" id="jump-to-nav">
Langsung ke: <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Piramida#mw-head">navigasi</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Piramida#p-search">cari</a>
</div>
<div class="dablink noprint">
Untuk piramid sebuah bangun geometri, lihat <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Limas" title="Limas">Limas</a>.</div>
<b>Piramid</b> atau <b>piramida</b> adalah konstruksi bangunan yang
sudah digunakan sejak lama oleh bangsa Mesir kuno maupun bangsa Maya,
digunakan sebagai makam raja-raja masa dahulu serta sarana ibadah
(pemujaan).<br />
<h2>
<span class="mw-headline" id="Piramida_dalam_sejarah">Piramida dalam sejarah</span></h2>
<div class="thumb tright">
<div class="thumbinner" style="width: 302px;">
<a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Egypt.Giza.Sphinx.01.jpg"><img alt="" class="thumbimage" height="225" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/c5/Egypt.Giza.Sphinx.01.jpg/300px-Egypt.Giza.Sphinx.01.jpg" width="300" /></a>
<div class="thumbcaption">
<div class="magnify">
<a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Egypt.Giza.Sphinx.01.jpg" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/static-1.21wmf7/skins/common/images/magnify-clip.png" width="15" /></a></div>
Bangunan Piramida di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Giza" title="Giza">Giza</a>, Mesir</div>
</div>
</div>
Dalam sejarah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Konstruksi" title="Konstruksi">konstruksi</a> bangunan piramida digunakan sudah sejak lama. Bangsa bangsa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mesir" title="Mesir">Mesir</a> kuno maupun bangsa <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Maya" title="Maya">Maya</a>
dikenal menggunakan bangunan piramida sebagai makam raja-raja masa
dahulu serta sarana ibadah (pemujaan) selain ada dugaan sebagai tempat
penimbunan (gudang) pangan sejak zaman ketika persiapan menghadapi musim
paceklik ataupun tempat penyimpanan harta.<br />
Beragam analisis tentang digunakannya konstruksi piramida. Ada yang menyebutnya sebagai bangunan warisan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/UFO" title="UFO">UFO</a> dengan alasan terdapat bangunan mirip piramida ditemukan di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mars" title="Mars">Mars</a> yang berada satu lintang derajat yang sama dengan lintang derajat di Bumi, ada pula yang mengatakan peninggalan peradaban <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Atlantis" title="Atlantis">Atlantis</a>
dan sebagian lagi mengatakan bahwa konstruksi piramida digunakan dengan
alasan bahwa pada peradaban lampau, manusia mengalami kesulitan untuk
membuat konstruksi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kubah" title="Kubah">kubah</a>. Oleh karena itu digunakanlah konstruksi piramida untuk mempermudah. Konstruksi kubah sendiri baru digunakan pada masa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kekaisaran_Romawi" title="Kekaisaran Romawi">Romawi</a> dengan konstruksi pelengkung pada bangunan betonnya dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kekaisaran_Romawi_Timur" title="Kekaisaran Romawi Timur">Romawi Timur</a><br />
Sejak abad ke-6 SM, Mesir merupakan tempat pelarian kerajaan Poshi,
yang kehilangan kedudukannya setelah berdiri lebih dari 2.000 tahun,
menerima kekuasaan yang berasal dari luar yaitu kerajaan Yunani, Roma,
kerajaan Islam serta kekuasaan bangsa lain. Semasa itu sejumlah besar
karya terkenal zaman Firaun dihancurkan, aksara dan kepercayaan agama
bangsa Mesir sendiri secara berangsur-angsur digantikan oleh budaya
lain, sehingga kebudayaan Mesir kuno menjadi surut dan hancur, generasi
belakangan juga kehilangan sejumlah besar peninggalan yang dapat
menguraikan petunjuk yang ditinggalkan oleh para pendahulu.<br />
Tahun 450 SM, setelah seorang sejarawan Yunani berkeliling dan tiba
di Mesir, membubuhkan tulisan: Cheops, (aksara Yunani Khufu), konon
katanya, hancur setelah 50 tahun. Dalam batas tertentu sejarawan Yunani
tersebut menggunakan kalimat "konon katanya", maksudnya bahwa
kebenarannya perlu dibuktikan lagi. Namun, sejak itu pendapat sejarawan
Yunani tersebut malah menjadi kutipan generasi belakangan sebagai bukti
penting bahwa piramida didirikan pada dinasti kerajaan ke-4.<br />
Selama ini, para sejarawan menganggap bahwa piramida adalah makam
raja. Dengan demikian, begitu membicarakan piramida, yang terbayang
dalam benak secara tanpa disadari adalah perhiasan dan barang-barang
yang gemerlap. Dan, pada tahun 820 M, ketika gubernur jenderal Islam
Kairo yaitu Khalifah Al-Ma'mun memimpin pasukan, pertama kali menggali
jalan rahasia dan masuk ke piramida, dan ketika dengan tidak sabar masuk
ke ruangan, pemandangan yang terlihat malah membuatnya sangat kecewa.
Bukan saja tidak ada satu pun benda yang biasanya dikubur bersama mayat,
seperti mutiara, maupun ukiran, bahkan sekeping serpihan pecah belah
pun tidak ada, yang ada hanya sebuah peti batu kosong yang tidak ada
penutupnya. Sedangkan tembok pun hanya bidang yang bersih kosong, juga
tak ada sedikit pun ukiran tulisan.<br />
Kesimpulan para sejarawan terhadap prestasi pertama kali memasuki
piramida ini adalah "mengalami perampokan benda-benda dalam makam".
Namun, hasil penyelidikan nyata menunjukkan, kemungkinan pencuri makam
masuk ke piramida melalui jalan lainnya adalah sangat kecil sekali. Di
bawah kondisi biasa, pencuri makam juga tidak mungkin dapat mencuri
tanpa meninggalkan jejak sedikit pun, dan lebih tidak mungkin lagi
menghapus seluruh prasasti Firaun yang dilukiskan di atas tembok.
Dibanding dengan makam-makam lain yang umumnya dipenuhi
perhiasan-perhiasan dan harta karun yang berlimpah ruah, piramida
raksasa yang dibangun untuk memperingati keagungan raja Firaun menjadi
sangat berbeda.<br />
Selain itu, dalam catatan "Inventory Stela" yang disimpan di dalam
museum Kairo, pernah disinggung bahwa piramida telah ada sejak awal
sebelum Khufu meneruskan takhta kerajaan. Namun, oleh karena catatan
pada batu prasasti tersebut secara keras menantang pandangan
tradisional, terdapat masalah antara hasil penelitian para ahli dan cara
penulisan pada buku, selanjutnya secara keras mengecam nilai
penelitiannya. Sebenarnya dalam keterbatasan catatan sejarah yang bisa
diperoleh, jika karena pandangan tertentu lalu mengesampingkan sebagian
bukti sejarah, tanpa disadari telah menghambat kita secara obyektif
dalam memandang kedudukan sejarah yang sebenarnya.<br />
Gunung Padang yang berada dipulau jawa, indonesia jadi buah bibir
karena kemiripan bentuknya dengan piramida yang ada dimesir. setelah Tim
Katastropik Purba meneliti patahan gempa Cimandiri, sekitar empat
kilometer ke arah utara dari situs tersebut. Tim ini bentukan Staf
Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam Andi Arief.
misteri "piramida" Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat, terkuak. Satu per
satu, peneliti menemukan bukti bahwa gunung berbentuk piramida itu
buatan manusia, bukan bentukan alam. piramida padang itu terlihat
seperti gunung, karena telah terkena timbunan debu vulkanik sehingga
terlihat seperti gunung. Pencitraan radar menunjukkan gunung itu terdiri
atas ruang bebatuan yang terstruktur, semacam kawasan pemujaan.
Kontroversi merebak setelah Andi merilis ada sejenis piramida di bawah
Gunung Padang pada awal tahun lalu. "Apa pun nama dan bentuknya, yang
jelas di bawah itu ada ruang-ruang," kata Andi. "Selintas tak seperti
gunung, seperti manmade."<br />
Kecurigaannya berawal dari bentuk Gunung Padang yang hampir segitiga
sama kaki jika dilihat dari utara. Sebelumnya, Tim juga menemukan bentuk
serupa di Gunung Sadahurip di Garut dan Bukit Dago Pakar di Bandung
saat meneliti patahan Lembang. Usia "piramida" Giza di Mesir, yang hanya
2.500 SM. sedangkan Gunung Padang diperkirakan 4.700-10.900 tahun
sebelum Masehi jika bandingkan dengan piramida dimesir Namun pembuktian
belum maksimal, dan ini menyebabkan pakar geologi masih ragu terhadap
"piramida padang ( cahaya )" itu. Terlalu dini untuk diumumkan. Andi
Arief mengatakan pekerjaan timnya di Gunung Padang sudah hampir kelar.
Untuk urusan penggalian, dia angkat tangan karena membutuhkan biaya
besar.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11650386610982632725noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4882083553517539538.post-12573735420381344942013-02-11T01:42:00.002-08:002013-02-11T01:42:14.592-08:00Menguak Rahasia Mesir Kuno Membangun Piramida Giza Agung<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h1 class="w580 ml_5">
Menguak Rahasia Mesir Kuno Membangun Piramida Giza Agung </h1>
<span class="left font11 ml_5 cc_gray2"><span class="c_blue"><a href="http://www.kompasiana.com/posts/type/opinion/">OPINI</a></span> | 30 January 2012 | 02:39</span>
<span class="right font11 mr_5 cc_gray2"><img border="0" class="mr_5" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/kompasiana4.0/images/ico_baca.gif" />Dibaca: <span class="c_black"><b>6967 </b></span> <img border="0" class="mr_5" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/kompasiana4.0/images/img_komen.gif" />Komentar: <span class="c_black"><b>52</b></span> <img border="0" class="mr_5" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/kompasiana4.0/images/ico_nilai.gif" />11 aktual</span>
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_158193" style="width: 625px;">
<img alt="1327904604708672394" class="aligncenter size-full wp-image-158193" height="415" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2012/01/1327904604708672394.jpg" title="1327904604708672394" width="615" />
<div class="wp-caption-text">
Gambaran ramp yang diilustrasikan oleh Prof. Davidovits dalam penelitiannya. (image: artslivre.com)</div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">By. Masykur A. Baddal - Piramida
Agung Giza adalah salah satu dari tujuh keajaiban dunia kuno, yang
hingga saat ini belum ada tandingannya. Bangunan terbesar yang
berbentuk segi tiga itu, mempunyai ketinggian 146m. Diyakini dibangun
pada masa kekuasaan Firáun Khufu yaitu pada tahun 2560 SM.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US">Kontraversi sekitar proses
pembangunan Piramida Agung Giza terus berkelanjutan hingga akhir abad
ke-19. Dimana, sebagian besar arkeolog dunia tetap berpendapat, bahwa
Piramida Agung Giza dibangun dengan konstruksi blok batu granite
berjumlah 2.300.000 biji batu yang di ambil dari wilayah </span><span lang="EN-US">Aswan</span><span lang="EN-US">. Setiap blok batu mempunyai bobot 2.5 ton</span>. Proses pembangunannya memakan waktu selama 30 tahun, dengan melibatkan 100.000 orang pekerja.</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="wp-caption alignright" id="attachment_158100" style="width: 404px;">
<img alt="1327865346323483415" class="size-full wp-image-158100 " height="401" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2012/01/1327865346323483415.jpg" title="1327865346323483415" width="394" />
<div class="wp-caption-text">
Puncak Piramida Khafre masih menyisakan unsur lumpur/tanah liat (foto: sis.gov.eg)</div>
</div>
Bahkan ada yang berspekulasi, bahwa bangunan piramida dibangun oleh UFO
dengan mengaitkannya kepada potret piramida di Mars. Ada juga yang
mengidentikkan piramida, berhubungan langsung dengan rasi gugus bintang
Orion. Jika ditinjau dari letak katiga piramida Giza, maka Piramida Maya
pun diyakini memiliki letak dan posisi yang sama, berdasarkan gugus
rasi bintang Orion.<br />
<div class="MsoNormal">
Namun, semua spekulasi sekitar proses dan teknis
pembangunan Piramida Agung Giza, pada tahun 1981 seakan terpecahkan.
Seorang peneliti berkebangsaan Perancis, Profesor Joseph Davidovits,
Direktur Institut Geopolimer Prancis. Secara mengejutkan mengajukan
sebuah teori bahwa Piramida Agung Giza dibangun dari unsur tanah liat
yang kemudian dibakar menjadi sekeras batu alam.</div>
<div class="MsoNormal">
<span>Profesor Davidovits mengatakan, bahwa tanah
liat dan bahan lainnya diambil dari sepanjang Suangai Nil, lalu
bahan-bahan ini disatukan dalam sebuah cetakan kayu khusus, dan dapat
digunakan berulang kali. Campuran semua unsur tanah liat ini selanjutnya
dipanaskan pada suhu tinggi, sehingga menyebabkan komponen-komponen
kimiawi dari bahan-bahan tersebut saling berinteraksi dan membentuk
sejenis batu, persis seperti batu gunung berapi, yang terbentuk jutaan
tahun lalu. Dengan teknis semacam ini, menjadikan semua blok batu
memiliki ukuran dan potongan yang sama.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span>Percobaan yang dilakukan oleh Profesor
Davidovits menggunakan Nanoteknologi (cabang teknik yang berhubungan
dengan hal-hal kecil dari 100 nanometer) membuktikan adanya sejumlah
besar unsur air dalam bebatuan. Jumlah tersebut seharusnya tidak ada,
seperti pada batu alam kebanyakan.</span></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_158101" style="width: 456px;">
<img alt="13278655142094166494" class="aligncenter size-full wp-image-158101" height="281" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2012/01/13278655142094166494.jpg" title="13278655142094166494" width="446" />
<div class="wp-caption-text">
Ilustras: Proses pengumpulan lumpur/tanah liat di sepanjang sungai Nil (image: waraqat.net)</div>
</div>
Tes mikroskop elektronik yang digunakan untuk menganalisis sampel dari
batu piramida. Hasilnya, sesuai dengan pendapat Prof. Davidovits, dan
kristal kuarsa jelas muncul sebagai hasil dari pemanasan lumpur.
Analisis dengan skala Mini E menunjukkan adanya silikon dioksida juga.
Sehingga hal ini membuktikan bahwa batu-batu tersebut tidak alami.<br />
<div class="MsoNormal">
<span>Selain itu, dalam bukunya “Ils ont bati les
pyramides” (cara membangun piramida) yang diterbitkan tahun 2002,
Profesor Davidovits telah menjelaskan semua teka-teki yang selama ini
menjadi perdebatan para arkeolog, sekitar cara Piramida Agung Giza
dibangun. Selain itu, ia juga mereka ulang mekanisme konstruksi
sederhana geometris dari lumpur. Beberapa penelitian menegaskan bahwa
tungku atau sejenis kompor telah digunakan pada zaman dahulu untuk
membuat keramik dan patung-patung. Secara umum, setelah tanah liat
dicampur dengan logam dan bahan alami lainnya, lalu dibakar dengan nyala
api, sampai patung itu mengeras menyerupai bentuk batuan nyata.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span>Pendapat Davidovits juga dipertegas oleh
Mario Collepardi, seorang Profesor dari Italia yang mengkhususkan diri
pada penelitian arsitektur piramida. Ia meyakini bahwa Firaun
menggunakan tepung kapur yang tersedia dalam jumlah melimpah di daerah
mereka, dicampur dengan tanah biasa. Kemudian mereka menambahkan air
dari sungai Nil dan menyalakan api hingga suhu 900 derajat Celcius.
Proses pemanasan ini memberi kekuatan pada batu dan menjadikannya mirip
dengan batuan alami.</span></div>
<div class="MsoNormal">
Adapun proses penyusunan blok-blok tanah liat
tersebut sebelum dipanaskan, guna membentuk bangunan piramida. Yaitu
dengan membangun lereng (ramp) dari bahan kayu mengelilingi konstruksi
piramida, sehingga memudahkan para pekerja melakukan proses pengangkutan
bahan baku tanah liat/lumpur ke berbagai ruas bangunan piramida.
Sehingga dengan cara ini, tidak diperlukan lagi puluhan ribu pekerja
untuk membangun sebuah piramida.</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="wp-caption alignright" id="attachment_158102" style="width: 310px;">
<img alt="13278658281530246306" class="alignright size-medium wp-image-158102" height="211.76470588235" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2012/01/13278658281530246306_300x211.76470588235.jpg" title="13278658281530246306" width="300" />
<div class="wp-caption-text">
Profesor Michel Barsoum dari Drexel University sedang melakukan tes materi di Piramida Giza (foto: waraqat.net)</div>
</div>
Selanjutnya pada bulan Desember 2006, sejumlah arkeolog besar dunia
seperti, Michel Barsoum, Adrish Ganguly, dan Gilles Hug telah
mempublikasikan pendapat mereka di the<span> </span><em>Journal of the American Ceramic Society, </em>yaitu<em> </em><span>medukung
hasil temuan Profesor Davidovits berkaitan proses pembangunan Piramida
Agung Giza. Walaupun ada beberapa arkeolog Mesir lainnya yang belum
dapat menerima teori tersebut.</span><br />
<div class="MsoNormal">
Teknis pembangunan piramida, juga menjadi rahasia
Firáun Mesir. Dari jutaan tastamen yang ada, tidak satupun yang
menjelaskan sekitar teknis pembangunan Piramida Agung Giza secara
detail.</div>
<div class="MsoNormal">
Sehingga dengan temuan teranyar ini, akan membuka
mata kita, bahwa teknologi yang digunakan sebenarnya sangat simpel.
Akibat kurangnya informasi sekitar detail teknisnya, mendorong setiap
arkeolog berspekulasi menurut cara berpikir masing-masing.</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_158213" style="width: 610px;">
<img alt="1327912426372178914" class="aligncenter size-full wp-image-158213" height="504" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2012/01/1327912426372178914.jpg" title="1327912426372178914" width="600" />
<div class="wp-caption-text">
Skema pembuatan blok batu yang dipaparkan oleh Prof. Davidovits (image: philipcoppens.com)</div>
</div>
<div class="MsoNormal">
Salam.</div>
<div class="MsoNormal">
<span> </span>(referensi: wiki, sis.gov.eg, egypt.com.eg, waraqat.net)</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11650386610982632725noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4882083553517539538.post-30080350879848138472013-02-11T01:28:00.002-08:002013-02-11T01:28:09.183-08:00Sejarah Pembangunan Tembok Besar China Menghabiskan Waktu Lebih 2000 Tahun <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h2 class="date-header">
<span>3/29/2012</span></h2>
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4882083553517539538" name="3711517581885984089"></a>
<h3 class="post-title entry-title">
Sejarah Pembangunan Tembok Besar China Menghabiskan Waktu Lebih 2000 Tahun
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
Jika Anda datang
ke Negeri China atau disebut juga dengan Negeri tirai bambu, tidak
lengkap rasanya jika Anda tidak mengunjungi tembok china, yang merupakan
tembok yang membentang sepanjang 7.000 kilometer di perbukitan China.
Dari tembok tersebut memiliki nilai sejarah hidup manusia di era
kerajaan China dan menjadikannya sebagai tujuh keajaiban dunia.</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<br />
</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
Dibalik seni
yang begitu indah, tembok China memiliki nilai sejarah yang luar biasa,
dan tembok ini merupakan salah satu dari tujuh ke ajaiban dunia. Pada
zaman masa kerajaan China, tembok ini digunakan sebagai benteng
pertahanan militer kuno yang menghabiskan waktu atau masa pembangunan
yang sangat lama dengan ukuran paling besar di dunia. Tembok China
terlihat megah melintang mulai dari bagian barat sampai ke bagian timur
Cina dengan panjang 7.000 kilometer!.</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<br />
</div>
<div class="separator" style="clear: both; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6NrDfA01SI3F73-Vvx7oEhBZlfNmKht1AKCqARwDQ4y8Y2KWR1QVXYjTk-2oSP50zNWcw5zqWe8Mhe0C44j7ZwxtudcycTR2mMR67g2YzPDPK5-EOnrkLQsE1Z-UWF63HY45dzGIO02E/s1600/sejarah_tembok_china.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="253" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6NrDfA01SI3F73-Vvx7oEhBZlfNmKht1AKCqARwDQ4y8Y2KWR1QVXYjTk-2oSP50zNWcw5zqWe8Mhe0C44j7ZwxtudcycTR2mMR67g2YzPDPK5-EOnrkLQsE1Z-UWF63HY45dzGIO02E/s320/sejarah_tembok_china.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<br />
</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<b>Sejarah Pembangunan Tembok China</b>
di sepanjang Danau Great Wall dapat dicari sampai abad ke 9 Sebelum
Masehi. Pada masa itu pemerintah di bagian tengah China menyambung
benteng dan menara api menjadi satu tembok yang panjang. Sambungan
tersebut merupakan tempat penjagaan tentara di perbatasan dengan tujuan
untuk lebih mudah mengetahui adanya serangan etnis tertentu yang datang
dari bagian utara Cina.</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<br />
</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<b>Pada masa pemimpin Chunqiu</b>,
antara kerajaan memang sangat sering berperang. Dan Negara atau
kerajaan bagian yang dipimpin pangeran semata-mata demi keamanan, lalu
berturut-turut membangun tembok besar sebagai benteng pertahanan diatas
bukit dan gunung yang terletak di daerah perbatasan.</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<br />
</div>
<div class="separator" style="clear: both; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdxXXoxj2PofrrOq4G7yOUopiNfFVKXS1HtHYYPi3vNJiFbMgrTaGkim4YA68x7bnDoNYiMVlSIefnr82wW8Xi6AbW_P2fsABuVeokjhp3TunheBjELyK1EZaIwDrnKWYhVz7bBZ_3FxI/s1600/Tembok_China.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdxXXoxj2PofrrOq4G7yOUopiNfFVKXS1HtHYYPi3vNJiFbMgrTaGkim4YA68x7bnDoNYiMVlSIefnr82wW8Xi6AbW_P2fsABuVeokjhp3TunheBjELyK1EZaIwDrnKWYhVz7bBZ_3FxI/s320/Tembok_China.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<br />
</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
Pada tahun
221 SM, Kaisar Qinshihuang mengeluarkan perintah, tembok-tembok yang
telah dibangun oleh berbagai negara bagian disambung menjadi satu tembok
besar, dan berfungsi sebagai kubu pertahanan untuk mempertahankan
serangan pasukan kavaleri etnis nomadik di padang rumput Mongolia yang
terletak di Cina Utara.</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<br />
</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
Pada masa
itu Tekbom China memiliki panjang mencapai 5.000 kilometer lebih, dan
pada masa pemerintaha dinasti Qin, tembok China kembali diperpanjang
sampai mencapai 10.000 kilometer lebih. Dalam catatan sejarah
pembangunan tembok china, telah menghabiskan waktu selama lebih dari
2000 tahun dengan berganti pengusa di berbagai zaman yang tidak pernah
berhenti dalam membangun tembok tersebut hingga mencapai total
panjangnya mencapai 50.000 kilometer. Ini merupakan ukuran panjang yang
cukup untuk mengitari bumi satu kali lebih.</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<br />
</div>
<div class="separator" style="clear: both; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjylh10gCcShWUH-au3L3Vcevk8j3fn87bNmBVmlpwzEiAdGR5UAJa3PqLb5wficmFcYT2u_lXj3IoCm8XljgrDujIiDQEOR2BhbYq-BshXEMTi1JA5xcKb3XY60h5md1hKeR4T1SILmEE/s1600/tembokchina.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjylh10gCcShWUH-au3L3Vcevk8j3fn87bNmBVmlpwzEiAdGR5UAJa3PqLb5wficmFcYT2u_lXj3IoCm8XljgrDujIiDQEOR2BhbYq-BshXEMTi1JA5xcKb3XY60h5md1hKeR4T1SILmEE/s320/tembokchina.jpg" width="253" /></a></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<br />
</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
10 ribu Li</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
Tembok
China yang kita lihat dibangun sekitar pada zaman Dinasti Ming yang
berkuasa antara tahun 1368 sampai 1644. Sementara ujung baratnya
berpangkal pada benteng Jiau yang terletak di Propinsi Gansu, Cina
Barat, sedangkan ujung timur terletak di pinggir Sungai Yalu yang
terletak di propinsi Liaoning, Cina Timur. Terhitung dari barat sampai
ke timur, tembok china telah melewati 9 provinsi, kota dan daerah
otonomi sepanjang 7.300 kilometer, dan sama dengan 14 ribu li China.</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<br />
</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
Sementara
itu "Tembok besar tersebut disebut sebagai tembok panjang 10 ribu li di
Cina," di ungkapkan oleh Li Wuhan, yang berperan sebagai pemandu wisata
sebuah biro perjalanan di Beijing. Dengan demikian, tidak cukup satu
hari untuk kita menjalani panjangnya Tembok China.</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<br />
</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
Sebagai
benteng pertahanan, tembok china dibangun mengikuti arahnya puncak
pergunungan. Topografi yang dilintasi sangat rumit dan rawan. Untuk
menyesuiakan diri dengan berbagai topografi, pelaksanaan pembangunan
tembok china menerapkan struktur yang luar biasa dan berbeda-beda.
Semuanya menunjukkan kecerdasan nenek moyang bangsa Cina tentunya.</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<br />
</div>
<div class="separator" style="clear: both; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidE_VKlraqF4mvCtxE9AVSMkEELqxRCw9qsyI7Lle06Bz5pzw0a8tWiu94-Wah3bVqd1r-6Y9047L2OYt3hv_YbkLj0YyEH-xkC1qiGyvifwuOmVhjzarfote0PA7ReRpC4iJ2OWZWhWI/s1600/tembok-china.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidE_VKlraqF4mvCtxE9AVSMkEELqxRCw9qsyI7Lle06Bz5pzw0a8tWiu94-Wah3bVqd1r-6Y9047L2OYt3hv_YbkLj0YyEH-xkC1qiGyvifwuOmVhjzarfote0PA7ReRpC4iJ2OWZWhWI/s320/tembok-china.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<br />
</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
Tembok China
yang berliku-liku memanjang dan menyusuri puncak pegunungan hampir
mustahil untuk ditaklukkan oleh musuh pada zaman dahulu. Karena gunung
dan lereng yang terjal menjadi kendala untuk bisa dilewati.</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<br />
</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
Menurut Li
sebagai pemandu wisata di Beijing, di tubuh tembok besar dibangun dengan
batu besar berbaur dengan tanah dan batu pecahan, dengan ketingian
tembok mencapai 10 meter dan lebar 5 meter, yang diperkirakan cukup
untuk 4 ekor kuda yang ditunggangi pasukan perang berpatroli
berdampingan.</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<br />
</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
Dengan
adanya benteng tersebut, tentara sangat mudah untuk melakukan manuver
serta mengangkut bahan pangan dan senjata. Pada sisi dalam tembok telah
dilengkapi dengan pintu dan tangga untuk naik turun.</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<br />
</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
Tembok china
dibangun dengan benteng atau menara api pada setiap bagian. Pada
masing-masing menara api itu, Anda dapat menyaksikan pemandangan alam
yang begitu indah. Sementara itu, liku-liku anak tembok menjadikannya
bentuk yang unik yang dapat kita saksikan.</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<br />
</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
Pada
masanya, didalam menara api tersimpan senjata dan bahan pangan. Seluruh
menara api akan dinyalakan bila musuh datang, sehingga kabar tersebut
langsung disampaikan ke seluruh negeri dalam waktu yang sangat singkat.</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<br />
</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
Selain
tempat penyimpanan berbagai keperluan, benteng dan menara api yang
terdapat ditembok China juga difungsikan sebagai tempat istirahat bagi
prajurit pada waktu damai, sekaligus kubu pertahanan untuk menangkis
serangan musuh pada waktu berperang. Jika Anda berjalan di tembok China,
Anda dapat menggunakan menara api tersebut sebagai tempat melepaskan
lelah setelah berjalan sekian kilometer menapaki anak tangga.</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<br />
</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
Loteng Wisata</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
Bagian
penting tembok China adalah lintasan strategis antara celah gunung, dan
perbatasan gunung biasanya dibangun loteng gerbang itu tidak hanya
tampak megah, akan tetapi mencerminkan seni arsitektur yang cemerlang
pada zaman China Kuno.</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<br />
</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
Kini
sebagian loteng gerbang tersebut telah berubah, dan dijadikan sebagai
obyek wisata, seperti loteng gerbang Shanhaiguan, yang terletak diujung
timur, dan dijuluki sebagai Loteng gerbang nomor satu China. Sementara
Loteng Gerbang Juyongguan Sektor Badaling terletak di sekitar Beijing.
Ditempat ini, para wisatawan dapat menikmati udara segar dengan
pegunungan yang indah sambil mencicipi jajanan Cina di cafe yang telah
disediakan.</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<br />
</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
Selain dari
pada itu, wisatawan dapat menyewa busana kaisar untuk foto-foto dengan
latar belakang kelokan anak tangga Tembok Besar. Untuk sekali menyewa
busana tersebut, Anda dikenakan biaya sebesar 10 yuan, dan jika
dirupiahkan berkisar Rp. 1.100 per 1 yuan.</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<br />
</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
Tidak hanya
bisa menyewa busana dan berfoto-foto, namun Anda juga dapat membeli
cendera mata khas China yang banyak dijual di Tembok China, dengan
kisaran harga antara 5 sampai 75 yuan, yakni, mulai dari gantungan
kunci, lukisan miniatur tembok China, dan topi serta berbagai cendera
mata yang dapat Anda jadikan sebagai kenang-kenangan.</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<br />
</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
Fungsi
tembok China yang dulunya sebagai kubu pertahanan militer kini sudah
tidak terlihat lagi, dan yang dapat anda nikmati adalah keindahan
arsitekturnya yang tetap masih melekat dan membuat Anda terkagum-kagum.
Keindahan tembok tersebut tercermin pada kemegahannya, kekuatan, dan
kebesaran serta tata letaknya diatas gunung. Bagaimana kejauhan mata
Anda memandang, maka akan terlihat sejauh lekukan tembok china masih
terlihat, bagaikan naga besar yang menggeliat menyusuri pegunungan.</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<br />
</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
Kini tembok
china telah menjadi tempat wisata dunia, dan merupakan hasil jerih payah
yang dilengkapi dengan sejuta sejarah nenek moyang rakyat China pada
zaman kuno. Jika Anda melihat dari jarak dekat, tembok tersebut penuh
dengan daya tarik seni arsitektur yang beraneka ragam. Mungkin kita
semua tidak dapat membayangkan, bagaimana bisa membangun tembok
tersebut, sementara pada masanya belum dilengkapi dengan alat berat
seperti zaman sekarang ini.</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<br />
</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
Setelah Anda
melangkah kaki menaiki anak tangga dan melewati beberapa benteng dan
menara api, Anda bisa dapatkan sertifikat atau hero card, yang dapat
Anda jadikan sebagai sebagai bukti bahwasanya Anda telah mampu dan
berhasil menapaki tembok China. Untuk mendapatkan sertifikat Anda
dikenakan biaya sebesar 15 Yuan, dan untuk mendapatkan Hero Card, Anda
harus membayar sebesar 40 Yuan.</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<br />
</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
Begitu Anda
melangkah di gerbang masuk, Anda akan terlintas dipikiran, inilah
keajaiban dunia, dan selanjutnya Anda akan menikmati kemegahan dan
keindahan di sekeliling alam tembok besar Cina, yang dapat Anda jadikan
sebagai pengalaman yang sangat mengasyikan. Kini tembok China sudah
menjadi simbol kebanggaan bangsa Cina. Pada tahun 1987 silam, Tembok
Besar China dicantumkan dalam daftar warisan dunia oleh PBB.</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11650386610982632725noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4882083553517539538.post-10979161301879592992013-02-04T00:37:00.004-08:002013-02-04T00:37:36.590-08:00Sejarah Masuknya Islam Ke Indonesia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h1 class="post-title entry-title">
<a href="http://iwak-pithik.blogspot.com/2012/03/sejarah-masuknya-islam-ke-indonesia.html" title="Sejarah Masuknya Islam Ke Indonesia">Sejarah Masuknya Islam Ke Indonesia</a>
</h1>
<div itemprop="articleBody">
Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW pada tahun 632 M, kepemimpinan Islam
dipegang oleh para khalifah. Dibawah kepemimpinan para khalifah, agama
Islam mulai disebarkan lebih luas lagi. Sampai abad ke-8 saja, pengaruh
Islam telah menyebar ke seluruh Timur Tengah, Afrika Utara, dan Spanyol.
Kemudian pada masa dinasti Ummayah, pengaruh Islam mulai berkembang
hingga Nusantara.<br />
<br />
Sejarah mencatat, kepulauan-kepulauan Nusantara merupakan daerah yang
terkenal sebagai penghasil rempah-rempah terbesar di dunia. Hal tersebut
membuat banyak pedagang dari berbagai penjuru dunia datang ke Nusantara
untuk membeli rempah-rempah yang akan dijual kembali ke daerah asal
mereka. Termasuk para pedagang dari Arab, Persia, dan Gujarat. Selain
berdagang, para pedagang muslim tersebut juga berdakwah untuk
mengenalkan agama Islam kepada penduduk lokal.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBaJAZbpUhk8cGSSrdjFchbnuFDHSYPQVB_EMD-NFSsJQTqS3RzrE5K6mqs4qt8ClqbQLFIKyMGYFkNCwcdY_zRNx_0YY0FkRVnmHYCdmfNh8qr9ylrKtRn7urWDXecaPkql9OBO3YZQ8/s1600/jalur+perdagangan+indonesia.png" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="peta jalur perdagangan" border="0" height="99" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBaJAZbpUhk8cGSSrdjFchbnuFDHSYPQVB_EMD-NFSsJQTqS3RzrE5K6mqs4qt8ClqbQLFIKyMGYFkNCwcdY_zRNx_0YY0FkRVnmHYCdmfNh8qr9ylrKtRn7urWDXecaPkql9OBO3YZQ8/s200/jalur+perdagangan+indonesia.png" width="200" /></a></div>
<u>Peta jalur perdagangan kuno yang melalui Indonesia</u><br />
<br />
<b>Teori-Teori Masuknya Islam ke Indonesia</b><br />
<br />
Menurut beberapa sejarawan, agama Islam baru masuk ke Indonesia pada
abad ke-13 Masehi yang dibawa oleh para pedagang muslim. Meskipun
begitu, belum diketahui secara pasti sejak kapan Islam masuk ke
Indonesia karena para ahli masih berbeda pendapat mengenai hal tersebut.
Setidaknya ada tiga teori yang mencoba menjelaskan tentang proses
masuknya Islam ke Indonesia yaitu teori Mekkah, teori Gujarat, dan
teori Persia.<br />
<ol>
<li>Teori Gujarat, Teori yang dipelopori oleh Snouck Hurgronje ini
menyatakan bahwa agama Islam baru masuk ke Nusantara pada abad ke-13
Masehi yang dibawa oleh para pedagang dari Kambay (Gujarat), India.</li>
<br />
<li>Teori Persia, Teori ini dipelopori oleh P.A Husein Hidayat. Teori
Persia ini menyatakan bahwa agama Islam dibawa oleh para pedagang dari
Persia (sekarang Iran) karena adanya beberapa kesamaan antara kebudayaan
masyarakat Islam Indonesia dengan Persia.</li>
<br />
<li>Teori Mekkah, Teori ini adalah teori baru yang muncul untuk
menyanggah bahwa Islam baru sampai di Indonesia pada abad ke-13 dan
dibawa oleh orang Gujarat. Teori ini mengatakan bahwa Islam masuk ke
Indonesia langsung dari Mekkah (arab) sebagai pusat agama Islam sejak
abad ke-7. Teori ini didasari oleh sebuah berita dari Cina yang
menyatakan bahwa pada abad ke-7 sudah terdapat sebuah perkampungan
muslim di pantai barat Sumatera.</li>
</ol>
<br />
Sebuah batu nisan berhuruf Arab milik seorang wanita muslim bernama
Fatimah Binti Maemun yang ditemukan di Sumatera Utara dan diperkirakan
berasal dari abad ke-11 juga menjadi bukti bahwa agama Islam sudah masuk
ke Indonesia jauh sebelum abad ke-13.<br />
<br />
<b>Proses Masuknya Islam di Indonesia</b><br />
<br />
Proses masuknya islam ke Indonesia dilakukan secara damai dengan cara
menyesuaikan diri dengan adat istiadat penduduk lokal yang telah lebih
dulu ada. Ajaran-ajaran Islam yang mengajarkan persamaan derajat, tidak
membeda-bedakan si miskin dan si kaya, si kuat dan si lemah, rakyat
kecil dan penguasa, tidak adanya sistem kasta dan menganggap semua orang
sama kedudukannya dihadapan Allah telah membuat agama Islam
perlahan-lahan mulai memeluk agama Islam.<br />
<br />
Proses masuknya Islam ke Indonesia dilakukan secara damai dan dilakukan dengan cara- cara sebagai berikut.<br />
<ol>
<li><b>Melalui Cara Perdagangan</b><br />
<br />
Indonesia dilalui oleh jalur perdagangan laut yang menghubungkan antara
China dan daerah lain di Asia. Letak Indonesia yang sangat strategis ini
membuat lalu lintas perdagangan di Indonesia sangat padat karena
dilalui oleh para pedagang dari seluruh dunia termasuk para pedagang
muslim. Pada perkembangan selanjutnya, para pedagang muslim ini banyak
yang tinggal dan mendirikan perkampungan islam di Nusantara. Para
pedagang ini juga tak jarang mengundang para ulama dan mubaligh dari
negeri asal mereka ke nusantara. Para ulama dan mubaligh yang datang
atas undangan para pedagang inilah yang diduga memiliki salah satu peran
penting dalam upaya penyebaran Islam di Indonesia.</li>
<br />
<li><b>Melalui Perkawinan</b><br />
<br />
Bagi masyarakat pribumi, para pedagang muslim dianggap sebagai kelangan
yang terpandang. Hal ini menyebabkan banyak penguasa pribumi tertarik
untuk menikahkan anak gadis mereka dengan para pedagang ini. Sebelum
menikah, sang gadis akan menjadi muslim terlebih dahulu. Pernikahan
secara muslim antara para saudagar muslim dengan penguasa lokal ini
semakin memperlancar penyebaran Islam di Nusantara.</li>
<br />
<li><b>Melalui Pendidikan</b><br />
<br />
Pengajaran dan pendidikan Islam mulai dilakukan setelah masyarakat islam
terbentuk. Pendidikan dilakukan di pesantren ataupun di pondok yang
dibimbing oleh guru agama, ulama, ataupun kyai. Para santri yang telah
lulus akan pulang ke kampung halamannya dan akan mendakwahkan Islam di
kampung masing-masing.</li>
<br />
<li><b>Melalui Kesenian</b><br />
<br />
Wayang adalah salah satu sarana kesenian untuk menyebarkan islam kepada
penduduk lokal. Sunan Kalijaga adalah salah satu tokoh terpandang yang
mementaskan wayang untuk mengenalkan agama Islam. Cerita wayang yang
dipentaskan biasanya dipetik dari kisah Mahabrata atau Ramayana yang
kemudian disisipi dengan nilai-nilai Islam.</li>
</ol>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11650386610982632725noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4882083553517539538.post-50951909570427319112013-02-04T00:37:00.003-08:002013-02-04T00:37:14.466-08:00gunung ledang<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h1 class="firstHeading" id="firstHeading" lang="ms">
<span dir="auto">Gunung Ledang</span></h1>
<div id="siteSub">
Daripada Wikipedia, ensiklopedia bebas.</div>
<div class="mw-jump" id="jump-to-nav">
Lompat ke: <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Gunung_Ledang#mw-head">pandu arah</a>, <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Gunung_Ledang#p-search">cari</a>
</div>
<table cellspacing="3" class="infobox vcard infobox" style="border-spacing: 2px; border-spacing: 3px; font-size: 95%; line-height: normal; width: 22em;">
<tbody>
<tr>
<th class="fn org" colspan="2" style="background-color: #e7dcc3; font-size: 125%; font-weight: bold; text-align: center;">Gunung Ledang</th>
</tr>
<tr class="">
<td class="" colspan="2" style="text-align: center;"><i>Mount Ophir</i></td>
</tr>
<tr class="">
<td class="" colspan="2" style="text-align: center;"><a class="image" href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Fail:Gunung_Ledang_waterfall.jpg"><img alt="" height="384" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/5/54/Gunung_Ledang_waterfall.jpg/288px-Gunung_Ledang_waterfall.jpg" width="288" /></a><br />
<span>Air terjun di Gunung Ledang</span></td>
</tr>
<tr class="">
<th scope="row" style="border: 0px; padding: 4px; text-align: left; vertical-align: text-top; white-space: nowrap;"><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Puncak_%28topografi%29" title="Puncak (topografi)">Ketinggian</a></th>
<td class="" style="border: 0px; padding: 4px; vertical-align: text-top;">1,276 m (4,186 ka)</td>
</tr>
<tr>
<th class="" colspan="2" style="background-color: #e7dcc3; text-align: center;">Lokasi</th>
</tr>
<tr class="">
<th scope="row" style="border: 0px; padding: 4px; text-align: left; vertical-align: text-top; white-space: nowrap;">Lokasi</th>
<td class="label" style="border: 0px; padding: 4px; vertical-align: text-top;"><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Semenanjung_Malaysia" title="Semenanjung Malaysia">Semenanjung Malaysia</a></td>
</tr>
<tr class="">
<th scope="row" style="border: 0px; padding: 4px; text-align: left; vertical-align: text-top; white-space: nowrap;"><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Banjaran" title="Banjaran">Banjaran</a></th>
<td class="Kategori" style="border: 0px; padding: 4px; vertical-align: text-top;"><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Banjaran_Titiwangsa" title="Banjaran Titiwangsa">Titiwangsa</a></td>
</tr>
<tr class="">
<th scope="row" style="border: 0px; padding: 4px; text-align: left; vertical-align: text-top; white-space: nowrap;"><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Sistem_koordinat_geografi" title="Sistem koordinat geografi">Koordinat</a></th>
<td class="" style="border: 0px; padding: 4px; vertical-align: text-top;"><span class="plainlinks nourlexpansion"><span style="white-space: nowrap;"><img alt="" class="wmamapbutton noprint" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/5/55/WMA_button2b.png/17px-WMA_button2b.png" style="cursor: pointer; padding: 0px 3px 0px 0px;" title="Show location on an interactive map" /><a class="external text" href="http://toolserver.org/%7Egeohack/geohack.php?pagename=Gunung_Ledang&params=02_22_27_N_102_36_28_E_type:mountain" rel="nofollow" style="white-space: normal;"><span class="geo-default"><span class="geo-dms" title="Peta, foto udara, dan data lain bagi lokasi ini"><span class="latitude">02°22′27″U</span> <span class="longitude">102°36′28″T</span></span></span></a></span></span></td>
</tr>
</tbody></table>
<b>Gunung Ledang</b> (juga dikenali sebagai <i><b>Mount Ophir</b></i>) merupakan sebuah <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Gunung" title="Gunung">gunung</a> yang terdapat di daerah <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Ledang" title="Ledang">Ledang</a>, negeri <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Johor" title="Johor">Johor Darul Takzim</a>, <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Malaysia" title="Malaysia">Malaysia</a>. Terletak berdekatan dengan sebuah pekan kecil iaitu <a class="mw-redirect" href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Asahan_%28Melaka%29" title="Asahan (Melaka)">Asahan</a>, Melaka. Dengan ketinggian 1,276 <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Meter" title="Meter">meter</a> <sup class="reference" id="cite_ref-1"><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Gunung_Ledang#cite_note-1">[1]</a></sup>, Gunung Ledang merupakan <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Gunung" title="Gunung">gunung</a> yang tertinggi di selatan <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Semenanjung_Malaysia" title="Semenanjung Malaysia">Semenanjung Malaysia</a>. Jika berada di atas gunung ini pada hari yang cerah, seseorang boleh melihat <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Selat_Melaka" title="Selat Melaka">Selat Melaka</a> dan <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Sumatera" title="Sumatera">Sumatera</a>, <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a> dengan jelas.<br />
Gunung Ledang dipercayai sebagai salah satu dari hutan yang sangat kaya dengan <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Spesies" title="Spesies">spesies</a> tumbuhan yang sukar ditemui di mana-mana tempat di <a class="mw-redirect" href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Dunia" title="Dunia">dunia</a> ini. Ia mempunyai kawasan <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Hutan_Dipterokarp_Bukit" title="Hutan Dipterokarp Bukit">hutan Dipterokarp Bukit</a> dan <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Hutan_Dipterokarp_Atas" title="Hutan Dipterokarp Atas">hutan Dipterokarp Atas</a>.
Di puncak gunung ini terdapat stesen pemancar TV dan radio. stesen
pemancar di sini dikhususkan bagi penduduk di Utara Johor dan Melaka.
Bagi TV RTM stesen pemancar Gunung Ledang dikhususkan kepada penduduk di
daerah Kluang, Batu Pahat,Muar, Ledang di Johor dan daerah Jasin,
Melaka. Bagi kawasan lain di Melaka siaran TV RTM menerima pancaran dari
Gunung Tampin dan Gunung Telapa Burok. Bagi siaran radio pula, pemancar
FM dikhususkan bagi pendengar di seluruh Negeri Melaka, daerah
Ledang,Muar, Batu Phat dan Kluang di Johor dan bahagian selatan Negeri
Sembilan seperti Tampin, Gemencheh, Gemas, Kota dan sebahagian kawasan
Jempol.Terdapat juga dua stesen pemancar khusus untuk Negeri Sembilan
Timur yang pancarannya dari Gunung Ledang. Talaannya dihala ke kawasan
timur Negeri Sembilan untuk siaran Negeri FM. Begitu juga satu saluran
radio Johor FM yang talaannya dihalakan ke daerah Segamat, Ledang, Muar
dan Kluang.<br />
Gunung Ledang biasanya dikaitkan dengan satu <a class="new" href="http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Legenda&action=edit&redlink=1" title="Legenda (tidak wujud)">legenda</a>, iaitu legenda <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Puteri_Gunung_Ledang" title="Puteri Gunung Ledang">Puteri Gunung Ledang</a>.<br />
<table class="toc" id="toc">
<tbody>
<tr>
<td>
<div id="toctitle">
<h2>
Isi kandungan</h2>
</div>
<ul>
<li class="toclevel-1 tocsection-1"><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Gunung_Ledang#Asal-usul_nama"><span class="tocnumber">1</span> <span class="toctext">Asal-usul nama</span></a></li>
<li class="toclevel-1 tocsection-2"><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Gunung_Ledang#Cara_mendaki"><span class="tocnumber">2</span> <span class="toctext">Cara mendaki</span></a></li>
<li class="toclevel-1 tocsection-3"><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Gunung_Ledang#Kelebihan"><span class="tocnumber">3</span> <span class="toctext">Kelebihan</span></a></li>
<li class="toclevel-1 tocsection-4"><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Gunung_Ledang#Galeri"><span class="tocnumber">4</span> <span class="toctext">Galeri</span></a></li>
<li class="toclevel-1 tocsection-5"><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Gunung_Ledang#Rujukan"><span class="tocnumber">5</span> <span class="toctext">Rujukan</span></a></li>
</ul>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<h2>
<span class="mw-headline" id="Asal-usul_nama">Asal-usul nama</span></h2>
Terdapat beberapa pendapat yang popular berhubung dengan asal-usul
nama gunung ini. Menurut satu pendapat, sejarah purbakala menunjukkan
bahawa Gunung Ledang adalah tempat yang mengandungi begitu banyak
simpanan emas, menarik pedagang sehingga sejauh <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Greece" title="Greece">Greece</a> dan <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/China" title="China">China</a>. Dalam kurun ke-14, pelayar Cina yang berulang-alik di <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Selat_Melaka" title="Selat Melaka">Selat Melaka</a> memanggil gunung tersebut sebagai ‘Kim Sua’ yang bermaksud 'Gunung Emas' (<i>Golden Mountain</i>). barangkali dari perkataan <a class="new" href="http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Hokkien&action=edit&redlink=1" title="Hokkien (tidak wujud)">Hokkien</a> atau <a class="mw-redirect" href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Taiwan" title="Taiwan">Taiwan</a>: <i>kim</i>, atau dalam karakter 金 bermaksud emas dan <i>sua</i>, atau karakter 山 bermaksud gunung. Satu sumber lain mengatakan bahawa <a class="mw-redirect" href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Orang_Jawa" title="Orang Jawa">orang Jawa</a> ketika pemerintahan empayar <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Majapahit" title="Majapahit">Majapahit</a> telah menamakan gunung tersebut sebagai ‘Gunong Ledang’, yang membawa maksud 'gunung dari jauh' atau 'gunung paling jauh'.<br />
Selain itu, nama <a class="new" href="http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Ophir&action=edit&redlink=1" title="Ophir (tidak wujud)">Ophir</a> itu sendiri dipercayai berasal dari bahasa-bahasa ini:<br />
<ul>
<li><a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Ibrani" title="Bahasa Ibrani">Bahasa Ibrani</a>, dari perkataan אוֹפִיר tukar ejaan: 'Owphiyr, atau disebut ō·fēr, suatu nama persendirian Ibrani.</li>
<li><a class="mw-redirect" href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Yunani" title="Bahasa Yunani">Bahasa Yunani</a>,
dari perkataan όφις tukar ejaan: 'Ofis, bermaksud "ular", barangkali
merujuk kepada larangan masyarakat tempatan untuk berjalan atau
mendirikan perkhemahan diatas sesuatu tapak yang dilindungi yang
dikatakan dijaga oleh sekumpulan ular berbisa yang bergerak-gerak.</li>
<li><a class="mw-redirect" href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Yunani" title="Bahasa Yunani">Bahasa Yunani</a>, dari perkataan <i>auferre</i>, bermaksud 'untuk dilucutkan', barangkali juga berkaitan dengan pantang larang.</li>
</ul>
<h2>
<span class="mw-headline" id="Cara_mendaki">Cara mendaki</span></h2>
Ada tiga runut mendaki:<br />
<ul>
<li>Dari <a class="new" href="http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Asahan,Melaka&action=edit&redlink=1" title="Asahan,Melaka (tidak wujud)">Asahan,Melaka</a>, masuk ke sebelah kanan menuju ke Gunung Ledang. Laksamana <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Hang_Tuah" title="Hang Tuah">Hang Tuah</a> dipercayai menggunakan denai ini. Anda boleh mula dari kolam air di Kampung Asahan.</li>
<li>Dari <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Lebuhraya_Utara-Selatan" title="Lebuhraya Utara-Selatan">Lebuhraya Utara-Selatan</a>, susur keluar <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Tangkak" title="Tangkak">Tangkak</a> menuju ke <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Jementah" title="Jementah">Jementah</a>/<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Segamat" title="Segamat">Segamat</a> di sebelah kiri lebuh raya. Anda akan jumpa <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Sagil" title="Sagil">Sagil</a>. 10 km dari <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Tangkak" title="Tangkak">Tangkak</a> menuju ke <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Segamat" title="Segamat">Segamat</a>, anda akan jumpa <a class="new" href="http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Air_terjun&action=edit&redlink=1" title="Air terjun (tidak wujud)">air terjun</a> <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Pekan_Air_Panas" title="Pekan Air Panas">Ayer Panas</a> di sebelah kiri, kilang <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Getah" title="Getah">getah</a>
dan Estet Ledang Baharu. Dari air terjun , anda boleh ikut runut Sagil
menuju ke puncak Gunung Ledang. Jalan ini lebih popular. Hanya 2-3 jam
dikatakan boleh sampai ke puncak.</li>
<li>Dari <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Tangkak" title="Tangkak">Tangkak</a> ke Segamat, ada satu jalan ke puncak <a class="mw-redirect" href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Stesen_radio" title="Stesen radio">stesen radio</a>, <a class="new" href="http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Stesen_telefon&action=edit&redlink=1" title="Stesen telefon (tidak wujud)">stesen telefon</a> RTM, Telekom Berhad dan empangan air. Tetapi jalan ini ditutup kepada orang ramai.</li>
</ul>
<h2>
<span class="mw-headline" id="Kelebihan">Kelebihan</span></h2>
Gunung Ledang boleh didaki oleh sesiapa sahaja termasuk ahli keluarga. Namun pada <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/1987" title="1987">1987</a>, enam orang <a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Singapura" title="Singapura">Singapura</a> tersesat di Gunung Ledang kerana cuba mengambil jalan pintas.<br />
<a href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Air" title="Air">Air</a> dari gunung ini boleh diminum tanpa masak terutamanya dibahagian tapak perkhemahan Gua Kambing dan Kolam Puteri.<br />
Pendaki yang memulakan pendakian dari Sagil tidak perlu risau tentang
keperluan makan minum, peralatan khemah dan penginapan. Pihak Gunung
Ledang Resort telah menyediakan pelbagai kemudahan atau beli sahaja di
mana-mana kedai pekan Sagil.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11650386610982632725noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4882083553517539538.post-13694192763220343822013-02-04T00:24:00.000-08:002013-02-04T00:24:19.105-08:00Bandung Lautan Api<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h1 class="firstHeading" id="firstHeading" lang="id">
<span dir="auto">Bandung Lautan Api</span></h1>
<div id="siteSub">
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas</div>
<div id="contentSub">
<div class="flaggedrevs_short plainlinks noprint" id="mw-fr-revisiontag">
<img alt="Perubahan tertunda ditampilkan di halaman ini" class="flaggedrevs-icon" src="http://bits.wikimedia.org/static-1.21wmf8/extensions/FlaggedRevs/frontend/modules/img/1.png" title="Perubahan tertunda ditampilkan di halaman ini" /><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bantuan:Validasi_halaman" title="Bantuan:Validasi halaman">Belum Diperiksa</a></b></div>
</div>
<div class="mw-jump" id="jump-to-nav">
Langsung ke: <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bandung_Lautan_Api#mw-head">navigasi</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bandung_Lautan_Api#p-search">cari</a>
</div>
<table class="infobox vevent" style="border-spacing: 2px; clear: right; float: right; font-size: 90%; text-align: left; width: 315px;">
<tbody>
<tr>
<th class="summary" colspan="2" style="background-color: lightsteelblue; font-size: 110%; text-align: center; vertical-align: middle;">Bandung Lautan Api</th>
</tr>
<tr>
<td colspan="2" style="background-color: gainsboro; text-align: center; vertical-align: middle;">Bagian dari <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Indonesia_%281945-1949%29" title="Sejarah Indonesia (1945-1949)">Perang Kemerdekaan Indonesia</a></td>
</tr>
<tr>
<td colspan="2" style="border-bottom: 1px solid #aaa; font-size: 90%; line-height: 1.5em; text-align: center;"><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Bandunglautanapi.jpg"><img alt="Bandunglautanapi.jpg" height="214" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/e/ed/Bandunglautanapi.jpg" width="399" /></a></td>
</tr>
<tr>
<td colspan="2">
<table style="border: 0; margin: 0; padding: 0; width: 100%;">
<tbody>
<tr>
<th style="padding-right: 1em;">Tanggal</th>
<td><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/23_Maret" title="23 Maret">23 Maret</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1946" title="1946">1946</a></td>
</tr>
<tr>
<th style="padding-right: 1em;">Lokasi</th>
<td><span class="location"><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bandung" title="Bandung">Bandung</a></span></td>
</tr>
<tr>
<th style="padding-right: 1em;">Hasil</th>
<td>Tentara Rakyat Indonesia mundur dari Bandung</td>
</tr>
</tbody></table>
</td>
</tr>
<tr>
<th colspan="2" style="background-color: lightsteelblue; font-size: 110%; text-align: center; vertical-align: middle;">Pihak yang terlibat</th>
</tr>
<tr>
<td style="border-right: 1px dotted #aaa; width: 50%;"><span class="flagicon"><img alt="" class="thumbborder" height="15" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/9/9f/Flag_of_Indonesia.svg/22px-Flag_of_Indonesia.svg.png" width="22" /></span> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a></td>
<td style="padding-left: 0.25em; width: 50%;"><span class="flagicon"><img alt="" class="thumbborder" height="13" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/be/Flag_of_England.svg/22px-Flag_of_England.svg.png" width="22" /></span> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Inggris" title="Inggris">Inggris</a></td>
</tr>
<tr>
<th colspan="2" style="background-color: lightsteelblue; font-size: 110%; text-align: center; vertical-align: middle;">Komandan</th>
</tr>
<tr>
<td style="border-right: 1px dotted #aaa; width: 50%;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_Toha" title="Muhammad Toha">Muhammad Toha</a></td>
<td style="padding-left: 0.25em; width: 50%;"><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Brigadir_MacDonald&action=edit&redlink=1" title="Brigadir MacDonald (halaman belum tersedia)">Brigadir MacDonald</a></td>
</tr>
</tbody></table>
<b>Peristiwa Bandung Lautan Api</b> adalah peristiwa <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kebakaran" title="Kebakaran">kebakaran</a> besar yang terjadi di kota <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bandung" title="Bandung">Bandung</a>, provinsi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barat" title="Jawa Barat">Jawa Barat</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a> pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/24_Maret" title="24 Maret">24 Maret</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1946" title="1946">1946</a>. Dalam waktu tujuh jam, sekitar 200.000 penduduk Bandung<sup class="reference" id="cite_ref-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bandung_Lautan_Api#cite_note-1">[1]</a></sup> membakar rumah mereka, meninggalkan kota menuju pegunungan di daerah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Selatan" title="Selatan">selatan</a> Bandung. Hal ini dilakukan untuk mencegah tentara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Blok_Sekutu_%28Perang_Dunia_II%29" title="Blok Sekutu (Perang Dunia II)">Sekutu</a> dan tentara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/NICA" title="NICA">NICA</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Belanda" title="Belanda">Belanda</a> untuk dapat menggunakan kota Bandung sebagai markas strategis militer dalam <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Kemerdekaan_Indonesia" title="Perang Kemerdekaan Indonesia">Perang Kemerdekaan Indonesia</a>.<br />
<table class="toc" id="toc">
<tbody>
<tr>
<td>
<div id="toctitle">
<h2>
Daftar isi</h2>
</div>
<ul>
<li class="toclevel-1 tocsection-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bandung_Lautan_Api#Latar_belakang"><span class="tocnumber">1</span> <span class="toctext">Latar belakang</span></a></li>
<li class="toclevel-1 tocsection-2"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bandung_Lautan_Api#Asal_istilah"><span class="tocnumber">2</span> <span class="toctext">Asal istilah</span></a></li>
<li class="toclevel-1 tocsection-3"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bandung_Lautan_Api#Lihat_pula"><span class="tocnumber">3</span> <span class="toctext">Lihat pula</span></a></li>
<li class="toclevel-1 tocsection-4"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bandung_Lautan_Api#Referensi"><span class="tocnumber">4</span> <span class="toctext">Referensi</span></a></li>
</ul>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<h2>
<span class="mw-headline" id="Latar_belakang">Latar belakang</span></h2>
Pasukan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Inggris" title="Inggris">Inggris</a> bagian dari Brigade MacDonald tiba di Bandung pada tanggal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/12_Oktober" title="12 Oktober">12 Oktober</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1945" title="1945">1945</a>.
Sejak semula hubungan mereka dengan pemerintah RI sudah tegang. Mereka
menuntut agar semua senjata api yang ada di tangan penduduk, kecuali TKR
dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Polisi" title="Polisi">polisi</a>,
diserahkan kepada mereka. Orang-orang Belanda yang baru dibebaskan dari
kamp tawanan mulai melakukan tindakan-tindakan yang mulai mengganggu
keamanan. Akibatnya, bentrokan bersenjata antara Inggris dan TKR tidak
dapat dihindari. Malam tanggal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/24_November" title="24 November">24 November</a> 1945, TKR dan badan-badan perjuangan melancarkan serangan terhadap kedudukan-kedudukan Inggris di bagian utara, termasuk <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hotel_Savoy_Homann" title="Hotel Savoy Homann">Hotel Homann</a> dan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hotel_Preanger" title="Hotel Preanger">Hotel Preanger</a>
yang mereka gunakan sebagai markas. Tiga hari kemudian, MacDonald
menyampaikan ultimatum kepada Gubernur Jawa Barat agar Bandung Utara
dikosongkan oleh penduduk Indonesia, termasuk pasukan bersenjata.<br />
<div class="thumb tleft">
<div class="thumbinner" style="width: 222px;">
<a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Monumen_Bandung_lautan_api.jpg"><img alt="" class="thumbimage" height="343" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/6/66/Monumen_Bandung_lautan_api.jpg/220px-Monumen_Bandung_lautan_api.jpg" width="220" /></a>
<div class="thumbcaption">
<div class="magnify">
<a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Monumen_Bandung_lautan_api.jpg" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/static-1.21wmf8/skins/common/images/magnify-clip.png" width="15" /></a></div>
Monumen Bandung lautan api</div>
</div>
</div>
Ultimatum Tentara Sekutu agar <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tentara_Republik_Indonesia" title="Tentara Republik Indonesia">Tentara Republik Indonesia</a> (TRI, <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/TNI" title="TNI">TNI</a> kala itu) meninggalkan kota Bandung mendorong TRI untuk melakukan operasi "<a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bumihangus&action=edit&redlink=1" title="Bumihangus (halaman belum tersedia)">bumihangus</a>". Para pejuang pihak <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Republik_Indonesia" title="Republik Indonesia">Republik Indonesia</a> tidak rela bila Kota Bandung dimanfaatkan oleh pihak Sekutu dan NICA. Keputusan untuk membumihanguskan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bandung" title="Bandung">Bandung</a> diambil melalui musyawarah <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Madjelis_Persatoean_Perdjoangan_Priangan&action=edit&redlink=1" title="Madjelis Persatoean Perdjoangan Priangan (halaman belum tersedia)">Madjelis Persatoean Perdjoangan Priangan</a> (MP3) di hadapan semua kekuatan perjuangan pihak Repu<i>blik Indonesia, pada tanggal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/24_Maret" title="24 Maret">24 Maret</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1946" title="1946">1946</a><sup class="reference" id="cite_ref-2"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bandung_Lautan_Api#cite_note-2">[2]</a></sup>. Kolonel <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Abdoel_Haris_Nasoetion" title="Abdoel Haris Nasoetion">Abdoel Haris Nasoetion</a> selaku Komandan Divisi III <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/TRI" title="TRI">TRI</a> mengumumkan hasil musyawarah tersebut dan memerintahkan evakuasi Kota Bandung.<sup class="noprint Inline-Template"><span style="white-space: nowrap;" title="Kalimat yang diikuti tag ini membutuhkan rujukan. since November 2007">[<i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Kutip_sumber_tulisan" title="Wikipedia:Kutip sumber tulisan">rujukan?</a></i>]</span></sup>
Hari itu juga, rombongan besar penduduk Bandung mengalir panjang
meninggalkan kota Bandung dan malam itu pembakaran kota berlangsung.</i><br />
Bandung sengaja dibakar oleh TRI dan rakyat setempat dengan maksud
agar Sekutu tidak dapat menggunakan Bandung sebagai markas strategis
militer. Di mana-mana asap hitam mengepul membubung tinggi di udara dan
semua listrik mati. Tentara Inggris mulai menyerang sehingga pertempuran
sengit terjadi. Pertempuran yang paling besar terjadi di Desa <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dayeuhkolot&action=edit&redlink=1" title="Dayeuhkolot (halaman belum tersedia)">Dayeuhkolot</a>, sebelah selatan Bandung, di mana terdapat <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gudang_amunisi&action=edit&redlink=1" title="Gudang amunisi (halaman belum tersedia)">gudang amunisi</a> besar milik Tentara Sekutu. Dalam pertempuran ini <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_Toha" title="Muhammad Toha">Muhammad Toha</a> dan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ramdan" title="Ramdan">Ramdan</a>,
dua anggota milisi BRI (Barisan Rakjat Indonesia) terjun dalam misi
untuk menghancurkan gudang amunisi tersebut. Muhammad Toha berhasil
meledakkan gudang tersebut dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dinamit" title="Dinamit">dinamit</a>.
Gudang besar itu meledak dan terbakar bersama kedua milisi tersebut di
dalamnya. Staf pemerintahan kota Bandung pada mulanya akan tetap tinggal
di dalam kota, tetapi demi keselamatan mereka, maka pada pukul 21.00
itu juga ikut dalam rombongan yang mengevakuasi dari Bandung. Sejak saat
itu, kurang lebih pukul 24.00 Bandung Selatan telah kosong dari
penduduk dan TRI. Tetapi api masih membubung membakar kota, sehingga
Bandung pun menjadi lautan api.<br />
Pembumihangusan Bandung tersebut dianggap merupakan strategi yang tepat dalam <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Kemerdekaan_Indonesia" title="Perang Kemerdekaan Indonesia">Perang Kemerdekaan Indonesia</a>
karena kekuatan TRI dan milisi rakyat tidak sebanding dengan kekuatan
pihak Sekutu dan NICA yang berjumlah besar. Setelah peristiwa tersebut,
TRI bersama milisi rakyat melakukan perlawanan secara gerilya dari luar
Bandung. Peristiwa ini mengilhami lagu <i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Halo,_Halo_Bandung" title="Halo, Halo Bandung">Halo, Halo Bandung</a></i> yang nama penciptanya masih menjadi bahan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kontroversi_pencipta_lagu_Halo,_Halo_Bandung" title="Kontroversi pencipta lagu Halo, Halo Bandung">perdebatan</a>.<br />
Beberapa tahun kemudian, lagu "<i>Halo, Halo Bandung</i>" secara
resmi ditulis, menjadi kenangan akan emosi yang para pejuang kemerdekaan
Republik Indonesia alami saat itu, menunggu untuk kembali ke kota
tercinta mereka yang telah menjadi lautan api.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11650386610982632725noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4882083553517539538.post-53827716045696845372013-02-04T00:17:00.000-08:002013-02-04T00:17:38.203-08:00taekwondo<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<ul class="transcripts h-transcripts">
<li>1. sejarah TaekwondoTaekwondo
yang kita kenal sekarang , mempunyai sejarah yang sangat panjang seiring
denganperjalanan sejarah Bangsa Korea , dimana beladiri ini berasal.
Sebutan Taekwondo sendiri barudikenal sejak tahun 1954, merupakan
modifikasi dan penyempurnaan dari berbagai beladiritradisional
Korea.Latar belakang sejarah perkembangan Taekwondo dpt dibagi dalam 4
kurun waktu, yaitu : Padamasa kuno, masa pertengahan , masa modern dan
masa sekarang.Pada Masa KunoAsal Mula TaekwondoPada dasarnya manusia
mempunyai insting untuk selalu melindungi diri dan hidupnya, hal
inisecara disengaja maupun tidak akan memacu aktivitas fisiknya
sepanjang waktu. Manusia dalamtumbuh dan berkembang tidak dapat lepas
dari kegiatan / gerakan fisiknya , tanpa menghiraukanwaktu dan tempat.
Pada masa kuno manusia tidak punya pikiran lain untuk
mempertahankandirinya kecuali dengan tangan kosong, hal ini secara
alamiah mengembangkan teknik - teknikbertarung dengan tangan kosong.
Pada saat kemampuan bertarung secara tangan kosongdikembangkan sebagai
suatu cara untuk menyerang dan bertahan, digunakan pula untukmembangun
kekuatan fisik seseorang, bahkan dijadikan pertunjukan dalam acara
ritual. Manusiamempelajari teknik - teknik bertarung didapat dari
pengalaman nya melawan musuh - musuhnya.Inilah yang diyakini menjadi
dasar seni beladiri Taekwondo yang kita kenal sekarang, dimanapada masa
lampau dikenal sebagai Subak" , "Taekkyon", " Takkyon" , maupun beberapa
namalainnya. Pada asal mula sejarah Semenanjung Korea , ada 3 suku
bangsa / kerajaan yangmempertunjukan kontes seni beladiri pada acara
ritualnya. Ketiga kerajaan ini saling bersaingsatu sama lain, ketiganya
adalah Koguryo, Paekje dan Silla, semuanya melatih para ksatria
untukdijadikan salah satu kekuatan negara, bahkan para ksatria yang
tergabung dalam militer saat itu,menjadi warga negara yang mempunyai
kedudukan yang sangat terpandang. Menurut catatan ,kelompok ksatria muda
yang terorganisir seperti " Hwarangdo" di Silla dan "Chouisonin "
diKoguryo, semuanya menjadikan latihan seni beladiri sebagai salah satu
subyek penting yangharus dipelajari. Sebuah buku tentang seni beladiri
yang disebut " Muye Dobo Tongji "menyebutkan : " ( Taekwondo) Seni
pertarungan tangan kosong adalah dasar dari seni beladiri ,yang
membangun kekuatan dengan melatih tangan dan kaki hingga menyatu dengan
tubuh agardapat bergerak bebas leluasa, sehingga dapat digunakan saat
menghadapi situasi yang kritis,berarti ( Taekwondo ) dapat digunakan
setiap saat ".Koguryos sonbae dan TaekkyonKoguryo yang berdiri pada 57
tahun seblem masehi di semenanjung Korea bagian utara,membentuk kesatuan
para ksatria tangguh yang disebut Sonbae, yang artinya laki - laki
yangbersifat baik dan tak pernah takut dalam bertarung / perang . Dalam
buku sejarah disebutkanbahwa saat Dinasti Chosun Kuno memerintah ,
tanggal 10 Maret setiap tahunnya pada hari rayaKoguryo, masyarakat
merayakan nya dengan acara - acara kontes tarian pedang, memanah,subak (
Taekkyon ) dan sebagainya. Kontes Subak ( Taekyon ) sebutan untuk Seni
beladiri </li>
<li>2. Taekwondo pada masa itu adalah salah satu kegiatan
yang sangat populer. Penemuan beberapalukisan dinding makam pada masa
Koguryo, yang menggambarkan 2 orang yang salingbertarung dalam sikap
Takkyon ( Taekwondo ), membuktikan bahwa seni beladiri yang sekarangkita
kenal sebagai Taekwondo telah dipraktekan sejak 2000 tahun yang lalu di
SemenanjungKorea.Shillas Hwarang" dan TaekkyonKerajaan Shilla berdiri
pada tahun 57 sebelum masehi di tenggara semenanjung Korea,
secarageografis tidak terancam dari luar, tetapi dengan berdirinya
Kerajaan Pakje disisi barat dan awalserbuan dari Koguryo dari utara maka
Kerjaan Shilla mempersenjatai diri dengan meningkatkandengan kemampuan
seni beladiri yang berkembang saat itu. " Hwarangdo" adalah tipe
beladiridari Shilla yang merupakan asimilasi dari sistem beladiri "
Sonbae " dari Koguryo. Anggota -anggota Hwarang berlatih keras dengan
semboyannya yang terkenal yaitu bakti kepada orangtua, setia pada negara
& bangsa, pantang mundur dlm perang.Kim Yu Sin dan Kim Chun
Chuadalah orang - orang yang memberikan sumbangan besar bagi penyatuan 3
kerajaan diSemennajung Korea. Dalam catatan peristiwa dari Chosun
melukiskan kehidupan para Hwarang, sebutan bagi para ksatria yang
mempelajari Hwarangdo, para hwarang diseleksi oleh kerajaan ,dan
setelahnya mereka hidup dan berkumpul dalam kelompok menurut yang mereka
pelajari,seperti Subak ( bentuk dari Taekwondo kuno ), bermain pedang,
berkuda dan bermain " Sirum" /gulat gaya Korea. Diwaktu damai, hwarang
bekerja melayani masyarakat, membantu keadaandarurat dan membangun jalan
& benteng, siap mengorbankan hidupnya saat berperang. Hwarangsangat
dipengaruhi oleh disiplin agama Budha, dapat dilihat di Kyonju Museum
sangat jelasditunjukan bahwa seni beladiri ini dipraktekan di kuil -
kuil, digambarkan dengan adegan laki -laki yang tampak kuat dalam sikap
menyerang dan bertahan dengan tangan kosong. Sikap yangditampilkan
sangat menarik adalah sikap Kumgang Yoksa yang sama dengan sikap pada
beladiriTaekwondo sekarang . Ini membuktikan bahwa pada masa kerajaan
Shilla " Subak" dan"Taekkyon" tampak / muncul bersamaan , dan keduanya
menandakan bahwa teknik - tekniktangan dan kaki tersebut dipakai dalam
Taekwondo sekarang ini.Taekkyon dari Koguryo ke ShillaSeni bela diri
Taekkyon yang populer di Koguryo, ternyata tertulis juga di Shilla,
dibuktikandengan : i. "Hwarang " ( Sonrang ) di Shilla mempunyai arti
kata yang sama dengan "Sonbae" diKoguryo jika ditinjau dari sudut
etymology. ii. Keduanya memiliki sistem organisasi dan hirarkiyang sama.
iii. Menurut catatan sejarah, Sonbae di Koguryo digunakan dalam
kompetisiTaekkyon saat perayaan nasional, hwarang di Shilla juga
memainkan Taekkyon (Subak,dokkyoni, atau taekkoni ) dalam perayaan
seperti "palkwanhoe" dan "hankawi", hal inimenunjukkan perkembangan
secara sistematis teknik beladiri kuno ke Taekkyon / Sonbae yangmenjadi
dasar seni beladiri di Korea sekitar 200 tahun sesudah masehi. Mulai
abad ke 4 sesudahmasehi seni beladiri ini makin memasyarakat dan
berkembang melalui sekolah / perguruan senibeladiri dengan berbagai
kelompok teknik tangan kosong dan kaki.Masa Pertengahan </li>
<li>3. Pada
Dinasti Koryo ( 918 sampai 1392 Masehi ) yang mana penyatuan
Semenanjung Koreasetelah Shilla, Taekkyon berkembang sangat sistematis
dan merupakan mata ujian penting untukseleksi ketentaraan. Teknik
Taekkyon tumbuh menjadi senjata yang efektif untukmembunuh.Pada
permulaan Dinasti Koryo, kemampuan beladiri menjadi kualifikasi
untukmerekrut personel ketentaraan sebab kerajaan membutuhkan kemampuan
pertahanan yang kuatsetelah penaklukan seluruh semenanjung
Korea.Kemampuan dalam beladiri Taekkyon sangatmenentukan pangkat
seseorang dalam ketentaraan. Raja - raja pada dinasti Koryo sangat
tertarikpada kontes Taekkyon yang disebut "Subakhui", yang populer juga
dimasyarakat dan dijadikanajang perekrutan tentara. Namun pada akhir
pemerintahan Dinasti Koryo ketika penggunaansenjata api mulai dikenal ,
membuat dukungan terhadap kemajuan beladiri berkurang jauh.Masa
ModernPada masa modern Korea , saat Dinasti Chosun ( Yi ) pada tahun
1392 sampai 1910, KerajaanKorea dan Jaman penjajahan Jepang sampai tahun
1945, Subakhui dan Taekkyon, sebutanTaekwondo pada saat itu mengalami
kemunduran dan tidak mendapat dukungan dari pemerintahyang memodernisasi
tentaranya dengan senjata api. Dinasti Yi yang didirikan dalam
ideologiKonfusius , lebih mementingkan kegiatan kebudayaan daripada seni
beladiri. Kemudian , saatraja Jungjo setelah invasi oleh Jepang pada
tahun 1952, pemerintah kerajaan membangunkembali pertahanan yang kuat
dengan memperkuat latihan ketentaraan dan praktek seni beladiri.Seputar
periode ini, terbit sebuah buku tentang ilustrasi seni bela diri yang
diber judul Muyedobo- Tonji, yang memuat gambar - gambar dan ilustrasi
yang mirip / menyerupai bentuk / sikap (Poomse ) dan Gerakan Dasar (
Basic Movement ) Taekwondo sekarang, namun tentunya hal initak dapat
diperbandingkan begitu saja dengan Taekwondo saat ini yang telah
dimodernisasidengan penelitian yang berdasarkan ilmu pengetahuan modern (
Scientific Studies). Akan tetapi ,saat penjajahan Jepang semua kesenian
rakyat dilarang termasuk Taekkyon, untuk menekanrakyat Korea. Seni
beladiri Taekkyon hanya diajarkan secara sembunyi oleh para master
beladirisampai masa kemerdekaan pada tahun 1945.Masa SekarangSeiring
dengan kemerdekaan Korea dari penjajahan Jepang, konsep baru tentang
kebudayaan dantradisi mulai bangkit. Banyak para ahli seni beladiri
mendirikan sekolah / perguruan beladiri .Dengan meningkatnya populasi
dan hubungan kerjasama yang baik antar perguruan beladiri,akhirnya
diputuskan menyatukan berbagai nama seni beladiri mereka dengan sebutan :
TaeKwon Do, pada tahun 1954. Pada 16 September 1961 sempat berubah
menjadi Taesoodo namunkembali menjadi Taekwondo dengan organisasi
nasionalnya bernama Korea TaekwondoAssociation ( KTA ) pada tanggal 5
Agustus 1965, dan menjadi anggota Korean Sport Council.Pada era tahun
1965 sampai 1970 an , KTA banyak menyelenggarakan berbagai
acarapertandingan dan demonstrasi untuk berbagai kalangan pada skala
nasional. Taekwondoberkembang dan menyebar dipelbagai kalangan, hingga
diakui sebagai disiplin / program resmioleh Pertahanan Nasional Korea ,
menjadi olahraga wajib bagi tentara dan polisi. Tentara Koreayang
berpartisipasi dalam perang Vietnam dibekali keahlian Taekwondo, pada
saat itulahTaekwondo mendapatkan perhatian besar dari dunia.Nilai lebih
ini menjadikan Taekwondodinyatakan sebagai olahraga nasional Korea.Pada
tahun 1972, Kukkiwon didirikan, sebagaimarkas besar Taekwondo, hal ini
menjadi penting bagi pengembangan Taekwondo keseluruhdunia. Kejuaran
dunia Taekwondo yang pertama diadakan pada tahun 1973 di Kuk KiWon,Seoul
,Korea Selatan, sampai saat ini kejuaraan dunia rutin dilaksanakan
setiap 2 tahun </li>
<li>4. sekali. Disamping itu , untuk meningkatkan
kualitas Instruktur Taekwondo diseluruh dunia,Kukkiwon membuka Taekwondo
Academy, yang mulai tahun 1998 telah membuka Programpelatihannya bagi
Instruktur Taekwondo dari seluruh dunia. Kuk Ki Won, sebagai markas
besarTaekwondo Dunia, disinilah pusat penelitian dan pengembangan
Taekwondo, Pelatihan paraInstruktur , sekretariat promosi ujian tingkat
internasional. Pada 28 Mei 1973, The WorldTaekwondo Federation ( WTF )
didirikan, dan sekarang telah mempunyai 156 negara anggotadan Taekwondo
telah dipraktekan oleh lebih dari 50 juta orang diseluruh penjuru dunia,
danangka ini masih terus bertambah seiring perkembangan Taekwondo yang
makin maju danpopuler. Taekwondo telah dipertandingkan diberbagai
pertandingan multi even diseluruh dunia ,dan Taekwondo telah
dipertandingkan sebagai ekshibisi pada Olympic Games 1988 Seoul dantelah
dipertandingkan sebagai cabang olahraga resmi di Olympic Games 2000,
Sydney.Diposkan oleh UKM TaeKwonDo di 15:15:000 komentar
Arti Dari Beladiri TaekwondoTaekwondo (juga dieja Tae Kwon
Do, Taekwon-Do) adalah olah raga bela diri korea yangpaling populer dan
juga merupakan olah raga nasional Korea. Ini adalah seni bela diri
yangpaling banyak dimainkan di dunia dan juga dipertandingkan di
Olimpiade.Dalam bahasa korea, hanja untuk Tae berarti “menendang atau
menghancurkan dengan kaki”;Kwon berarti “tinju”; dan Do berarti “jalan”
atau “seni”. Jadi, Taekwondo dapat diterjemahkandengan bebas sebagai
“seni tangan dan kaki” atau “jalan” atau “cara kaki
dankepalan”.Popularitas taekwondo telah menyebabkan seni ini berkembang
dalam berbagaibentuk.Seperti banyak seni bela diri lainnya, taekwondo
adalah gabungan dari teknikperkelahian, bela diri, olah raga, olah
tubuh, hiburan, dan filsafat.Meskipun ada banyak perbedaan doktriner dan
teknik di antara berbagai organisasi taekwondo,seni ini pada umumnya
menekankan tendangan yang dilakukan dari suatu sikap bergerak,dengan
menggunakan daya jangkau dan kekuatan kaki yang lebih besar untuk
melumpuhlanlawan dari kejauhan. Dalam suatu pertandingan, tendangan
berputar, 45 derajat, depan, kapakdan samping adalah yang paling banyak
dipergunakan; tendangan yang dilakukan mencakuptendangan melompat,
berputar, skip dan menjatuhkan, seringkali dalam bentuk
kombinasibeberapa tendangan. Latihan taekwondo juga mencakup suatu
sistem yang menyeluruh daripukulan dan pertahanan dengan tangan, tetapi
pada umumnya tidak menekankan grappling(pergulatan).Tiga Materi Dalam
Berlatih1. Poomse atau rangkaian jurus adalah rangkaian teknik gerakan
dasar serangan dan pertahanandiri, yang dilakukan melawan lawan yang
imajiner, dengan mengikuti diagram tertentu. Setiap </li>
<li>5. diagram
rangkaian gerakan poomse didasari oleh filosofi timur yang menggambarkan
semangatdan cara pandang bangsa Korea.2. Kyukpa atau teknik pemecahan
benda keras adalah latihan teknik dengan memakaisasaran/obyek benda
mati, untuk mengukur kemampuan dan ketepatan tekniknya. Obyek
sasaranyang biasanya dipakai antara lain papan kayu, batu bata, genting,
dan lain-lain. Teknik tersebutdilakukan dengan tendangan, pukulan,
sabetan, bahkan tusukan jari tangan.3. Kyoruki atau pertarungan adalah
latihan yang mengaplikasikan teknik gerakan dasar ataupoomse, dimana dua
orang yang bertarung saling mempraktekkan teknik serangan dan
teknikpertahanan diri.Filosofi Sabuk pada Tae Kwon Do* Putih
melambangkan kesucian,awal/dasar dari semua warna,permulaan.* Kuning
melambangkan bumi,disinilah mulai ditanamkan dasar-dasar TKD dengan
kuat.* Hijau melambangkan hijaunya pepohonan,pada saat inilah dasar TKD
mulaiditumbuhkembangkan.* Biru melambangkan birunya langit yang
menyelimuti bumi dan seisinya,memberi arti bahwakita harus mulai
mengetahui apa yang telah kita pelajari.* Merah melambangkan matahari
artinya bahwa kita mulai menjadi pedoman bagi orang lain danmengingatkan
harus dapat mengontrol setiap sikap dan tindakan kita.* Hitam
melambangkan akhir,kedalaman,kematangan dalam berlatih dan penguasaan
diri kitadari takut dan kegelapan.Perubahan warna sabuk,harus
memperlihatkan perubahan menyeluruh sikap hidup kita.Diposkan oleh UKM
TaeKwonDo di 15:11:000 komentar Arti
Lambang TaeKwonDo </li>
<li>6. Arti bagian-bagian lambang logo taekwondo
indonesia:1. Perisai bulat, melambangkan kebulatan tekad dan keteguhan
hati untuk membela persatuandan kesatuan yang utuh dan bulat dari
Taekwondo Indonesia .2. Kepalan tangan dengan lima jari – jemarinya
melambangkan semangat perjuangan, keuletandan ketekunan serta pantang
menyerah.3. Warna hitam melambangkan suatu kekuatan atau ketahanan4.
Warna kuning melambangkan kemuliaan dan kesejahteraan.5. Warna Merah
Putih melambangkan kedaulatan Republik IndonesiaDiposkan oleh UKM
TaeKwonDo di 15:07:000 komentar TATA TERTIB KEANGGOTAAN TAE
KWON-DO INDONESIA1. Bila anda memasuki Do jang, berikanlah hormat kepada
:Ø Lambang Taekwondo Indonesia/Do jang tempat anda akan berlatih.Ø
Instruksi / Pelatih. </li>
<li>7. Ø Senior / sesama Taekwondo.Demikian
hendaknya pada saat hendak meninggalkan Do jang.2. Bilamana anda hendak
berlatih, masuklah Do jang dan duduk/bersikap dengan sopan sampaipelatih
datang. Jangan meninggalkan Do jang tanpa seijin pelatih.3. Jangan
merokok, mengunyah makanan/permen, tertawa keras, dan berkata-kata kotor
di dalamDo jang.4. Saat mengikuti latihan wajib :Ø Menggunakan seragam
latihan (Dobog) yang bersih, lengkap dan rapi.Ø Hadir tepat pada Jadwal
atau waktu yang telah ditentukan.5. Saat mengikuti latihan dilarang :Ø
Memakai perhiasan seperti arloji, kalung, gelang, cincin atau apapun
yang berasal dari logamdan sejenisnya yang dapat membahayakan.Ø Memakai
seragam sekolah.Pada anggota baru yang belum memiliki seragam latihan
dapatmemakai pakaian olah raga lainnya.Ø Mengucapkan kata-kata yang
tidak sopan atau yang tidak ada dalam kaidah seni beladiri TaeKwon Do
atau tertawa keras.Ø Ber-kuku panjang.6. Bilamana Anda bermaksud menemui
pelatih, hormatlah terlebih dahulu kemudiansampaikanlah maksud anda
dengan sopan dan berikanlah hormat setelah keperluan anda selesai.7.
Bilamana Anda menemui kesulitan di dalam berlatih dan anda memerlukan
bimbingan daripelatih, sampaikanlah kesulitan anda dengan sopan,
sederhana dan jelas. Jangan menyuruhpelatih anda untuk mendemontrasikan
atau melakukan suatu hal, tetapi cukup jelaskan bahwaanda tidak mengerti
akan suatu hal dan percayakanlah pelatih anda akan memberikan
bimbinganyang baik dan benar.8. Seluruh Taekwondo harus patuh dan hormat
kepada pelatih.Taekwondo Senior harusmemberikan contoh yang baik kepada
Taekwondo yang lebih Junior.9. Janganlah mendemonstrasikan atau
mengajarkan Taekwondo diluar Do-jang tanpasepengetahuan atau seijin
pelatih anda. Jangan mencemarkan nama baik Taekwondo, pengurus,pelatih,
dan almamater dimana anda berlatih Taekwondo. </li>
<li>8. 10. Untuk
mengikuti kejuaraan ataupun aktivitas Taekwondo maupun seni bela diri
lain, andaharus mendapatkan ijin dari pelatih anda.Diposkan oleh UKM
TaeKwonDo di 15:04:000 komentar JANJI TAE KWON-DO
INDONESIAKami Taekwondoin Indonesia Berjanji :1. Menjunjung Tinggi Nama
Bangsa Dan Negara Republik Indonesia Yang BerlandaskanPancasila dan
Undang-Undang Dasar 19452. Mentaati Asas-Asas Taekwondo Indonesia3.
Menghormati Pengurus, Pelatih, Senior Dan Sesama Taekwondoin Dalam
MengembangkanTaekwondo Indonesia4. Selalu Berlaku Jujur Dan
Bertanggungjawab Demi Menjaga nama Baik Taekwondo Indonesia5. Menjadi
Pembela Kebenaran dan KeadilanDiposkan oleh UKM TaeKwonDo di 15:02:000
komentar Materi-mater TaeKwonDoTINGKAT
SABUK/GEUP : PUTIH / XTeknik Tangan : Kuda-kuda Apkoobi, Joosum
SeogiTangkisan ( Makki )• Arae Makki : Tangkisan ke arah bawah• Momtong
An Makki : Tangkisan ke arah perut dari luar ke dalam• Momtong Bagkat
Makki : Tangkisan ke arah perut dari dalam ke luar• Eolgol Makki :
Tangkisan ke arah kepala </li>
<li>9. • Batangson Arae Makki : Tangkisan
ke arah bawah dengan telapak tanganPukulan ( Jireugi )• Momtong Jireugi :
Pukulan ke arah perut• Eolgol Jireugi : Pukulan ke arah kepala• Gabrion
/ Dobeon : Pukulan dua kali ke arah perut• Sambion : Pukulan tiga kali
ke arah kepala, leher, perutCekikan / Sodokan ( Chireugi )• Ageum son
keut chireugi : Cekikan ke arah leher• Gawison keut chireugi : Sodokan
ke arah mata dengan dua jari• Ape son keut chireugi : Sodokan ke arah
leher dengan ujung jari• Pionson keut chireugi : Sodokan ke arah ulu
hati dengan ujung jariSabetan ( Chigi )- Sonal Mok Chigi : Sabetan ke
arah leher/pelipisTeknik Tendangan (Chagi)• Momtong Ap Chagi : Tendangan
lurus ke arah perut dengan Apchook• Eolgol Ap Chagi : Tendangan lurus
ke arah kepala dengan Apchook• Noppi Ap Chagi : Tendangan melompat lurus
dengan Apchook• Dello / Ball Chagi : Tendangan mencangkul arah kepala•
Dollyo Chagi : Tendangan melingkarTINGKAT SABUK : KUNING POLOS - KUNING
STRIP GEUP : IX-VIIIMateri TeknikTeknik Tangan :• Doopalmok Makki :
Tangkisan dua tangan kearah perut• Dobeon Jireugi : Pukulan dua kali
arah perut </li>
<li>10. • Sambion : Pukulan tiga kali arah kepala,
leher, perut.• Chiq Jireugi : Pukulan kearah dagu.• Batangson momtong
Makki : Tangkisan dengan telapak tangan kearah perut.• Sonnal Momtong
Makki : Tangkisan kearah perut dgn telapak tangan bentuk sonal.•
Hansonal Momtong Makki : Tangkisan tangan menyilang di dada, satu
dikepal yangmenangkis membentuk sonal.• Momtong yeoup jireugi : Pukulan
menyodok dari arah samping kearah perut.Tendangan ( Chagi )• Momtong
Dollyo chagi : Tendangan melingkar kearah perut• Eolgol Dollyo chagi :
Tendangan melingkar kearah kepala• Dwi Chagi : Tendangan balik menyodok
kearah perut• Yeoup chagi : Tendangan balik menyodok kepala dengan pisau
kaki• Yeoup Khurigi : Tendangan mengkait arah kepala• Idan Dollyo chagi
: Tendangan melingkar dengan kaki depan.• Puti Chagi : Tendangan
menampar dari luar kedalam• Puti Chumagi : Tendangan menampar dari dalam
keluarTINGKAT SABUK : HIJAU - HIJAU STRIP GEUP : VII-VIMateri
TeknikTeknik Tangan :• Pionsonkeut sewo chirugi : Sodokan kearah perut
dengan dibarengi tangkisan• Dollyo Jireugi : Pukulan melingkar kearah
pelipis• Jibibem sonal mok chigi : Sabetan kearah kepala dibarengi
dengan tangkisan• Bagat Palmok Makki : Tangkisan dengan dua telapak
tangan mengepal kerah perut.Tendangan ( Chagi ) </li>
<li>11. • Dolke
chagi : Tendangan berputar 180 derajat, dengan punggung kaki• Dwi yeoup
chagi : Tendangan balik menyodok leher dengan pisau kaki• Idan Yeoup
chagi : Tendangan menyodok dengan kaki depan, membentuk pisau kaki
kearahleher.• Idan Yeoup Khurigi : Tendangan mengkait kearah kepala
dengan menggunakan telapak kakidepan.• Pekta Chagi : Tendangan kaki
depan ditarik setengah menggunakan punggung kaki.• Twio Dollyo Chagi :
Tendangan melompat /slaiding ditempat / kebelakang• Mad badad chagi :
Tendangan melompat / slaiding kesamping• Ball Badad : Tendangan
mendorong dengan seluruh bagian telapak kakiTINGKAT SABUK : BIRU – BIRU
STRIP GEUP : V-IVMateri TeknikTeknik Tangan :• Jibibeum Sonnal mok chigi
: Sabetan dan tangkisan secara bersamaan arah kepala telapakterbuka.•
Jibibeum Theok chigi : Sodokan arah dagu dan tangkisan secara bersamaan
kearah kepalatelapak tangan terbuka.• Palkop piojok chigi : Serangan
menggunakan sikut dengan satu tangan sementara tangan lainmeraih
kepala.• Dollyo palkop : Serangan melingkar dengan menggunakan sikut.•
Yeoup Palkop : Serangan menyodok dengan menggunakan sikut.• Dwi Palkop :
Serangan dari arah bawah dengan menggunakan sikut.• Ollio Palkop :
Serangan balik kearah belakang dengan menggunakan sikut.Tendangan (
Chagi ) :• Twio Dwi Chagi : Tendangan lompat ditempat berbalik
kebelakang, menyodok kearah perut• Dwi Khurigi : Tendangan berbalik
mengkait dengan menggunakan telapak kaki. </li>
<li>12. • Narae chagi :
Tendangan dengan menggunakan punggung kaki secara langsung 2 kali
ataulebih.• Idan Ap Khurigi : Tendangan mengkait arah depan/muka dengan
telapak kaki.• Idan Palko Dwi Chagi : Tendangan lompat sejajar kaki
depan diangkat dan kaki belakangmenendang balik dengan tumit kaki.Noppi
Dwi Chagi : Tendangan kaki belakang laiding diangkat ke depan sedangkan
kaki depanbalik menendang dengan tumit kaki.Noppi Dwi Khurigi : Sama
dengan Noppi Dwi Chagi namun menendangnya dengan telapak kakisecara
mengkait.Diposkan oleh UKM TaeKwonDo di 14:59:000 komentar
Pembagian Kelas TaeKwonDoBerikut pembagian klas yang
dipertandingkan dalam Taekwondo menurut World
TaekwondoFederationKategory Senior Pria / MaleFin - Kurang dari 54 KgFly
- 54 Kg - 58 KgBantam - 58 Kg - 62 KgFeather - 62 Kg - 67 KgLight - 67
Kg - 72 KgWelter - 72 Kg - 78 KgMiddle - 78 Kg - 84 KgHeavy - 84 Kg
keatasKategory Senior Wanita / FemaleFin - Kurang dari 47 KgFly - 47 Kg -
51 KgBantam - 51 Kg - 55 KgFeather - 55 Kg - 59 KgLight - 59 Kg - 63
KgWelter - 63 Kg - 67 KgMiddle - 67 Kg - 72 KgHeavy - 72 Kg keatas </li>
<li>13.
Kategory Junior Pria / MaleFin - Kurang dari 45 KgFly - 45 Kg - 48
KgBantam - 48 Kg - 51 KgFeather - 51 Kg - 55 KgLight - 55 Kg - 59
KgWelter - 59 Kg - 63 KgLigh Middle - 63 Kg - 68 KgMiddle - 68 Kg - 73
KgLight Heavy - 73 - 78 KgHeavy - 78 Kg Ke atasKategory Junior Wanita /
FemaleFin - Kurang dari 42 KgFly - 42 Kg - 44 KgBantam - 44 Kg - 46
KgFeather - 46 Kg - 49 KgLight - 49 Kg - 52 KgWelter - 52 Kg - 55 KgLigh
Middle - 55 Kg - 59 KgMiddle - 59 Kg - 63 KgLight Heavy - 63 Kg - 68
KgHeavy - 68 Kg Ke atasDiposkan oleh UKM TaeKwonDo di 14:58:000
komentarTaekwondo adalah seni beladiri dengan menggunakan kaki dan
tangan, akan tetapi dalamberlatih taekwondo lebih banyak berlatih
tendangan, karena hampir 90 persen dipertandingantaekwondo point didapat
dari tendangan. berikut ini beberapa macam tendangan dasar yangharus
dikuasai oleh seorang taekwondoin.1. Tendangan Ap Chagi / Ap Chagi
Kickingtendangan ap chagi wajib dikuasai oleh seorang taekwondoin /
khususnya pemula dalam berlatihtaekwondo.2. Tendangan Dollyo Chagi/
Dollyo chagi kickingtendangan ini biasanya mulai diajarkan apabila
seorang taekwondoin sudah bisa menguasaitendangan Ap chagi. arah sasaran
adalah ke arah samping dengan memutar pinggang ke arahperut/ kepala.3.
Tendangan dwi Chagi / Dwi Chagi kickingTendangan ini mulai diajarkan
apabila seorang taekwondoin sudah bisa menguasai ap chagi dandollyo
chagi, biasanya sudah diajarkan apabila seorang taekwondoin sudah sabuk
hijau. Pointyang didapat apabila tendangan dwi chagi mengenai sasaran
dalam pertandingan taekwondoadalah 2 point. </li>
<li>14. 4. Tendangan
Dwi Hurigi/ dwi Hurigi kickingTendangan ini biasanya digunakan sebagai
counter attack dengan sasaran ke arah kepala. untukbisa mengenai sasaran
kepala harus memiliki timing yang pas karena sifat tendangan iniumumnya
dipake sebagai counter attack.5. Tendangan Nerio Chagi/ Nerio Chagi
kicking </li>
</ul>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11650386610982632725noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4882083553517539538.post-8945900962355005922013-02-04T00:09:00.002-08:002013-02-04T00:09:11.946-08:00Sejarah Singkat Kungfu Shaolin <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h1 class="post-title entry-title">
Sejarah Singkat Kungfu Shaolin </h1>
<h1 class="post-title entry-title">
<img height="343" id="irc_mi" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxBf-QuPh8r83Fa71ErLXBXwCVlr7_zbYrzFz5FzRSCpNnC0Uf7oNcuA1hALLTVAHH9HlbOPsumVvIUR_dqSemhPv4StJQeqvNF6DfFwJNXikg-IjkMrSruvekckJw0QfkyM9cwiVCGDs/s1600/27-meister-des-shaolin-kung-fu-neuwied-musik-veranstaltung.jpg" style="margin-top: 8px;" width="457" /></h1>
<div class="post-meta clearfix">
<div class="meta_categories">
<a href="http://www.propatria.ukm.ugm.ac.id/category/uncategorized/" rel="category tag" title="View all posts in Uncategorized">Uncategorized</a></div>
<div class="post-author author vcard">
by <span class="fn nickname"><a class="url" href="http://www.propatria.ukm.ugm.ac.id/author/admin/">Admin</a></span> </div>
</div>
<div align="justify">
Bermula dari P’u-t’i Tamo (Bodhi Dharma),
seorang pendeta Budha bangsa India yang datang ke Tiongkok sekitar tahun
505 – 556 AD. P’u-t’i Tamo menetap di kuil Siauw Liem, mengembangkan
ajaran Buddha Ch’an (Zen).</div>
<div align="justify">
Suatu hari beliau tampak terkejut karena hampir
sebagian besar para bhiksu terlihat terkantuk-kantuk saat mengikuti
pelajaran agama. Sejak itu para bhiksu Siauw Liem diwajibkan berlatih 18
jurus Senam Penyehat Tubuh yang dibawa dari India. Senam tersebut
ditujukan untuk menyehatkan tubuh para bhiksu, karena mereka harus duduk
berjam-jam mendengarkan pelajaran agama. Senam tersebut ternyata di
kemudian hari memberikan warna khusus pada ilmu silat Siauw Liem Sie.</div>
<div align="justify">
Dengan berjalannya waktu, apalagi sepeninggal P’u-t’i
Tamo, kedelapanbelas jurus senam penyehat tubuh tersebut hampir saja
hilang, dilalaikan oleh para bhiksu. Untunglah, seorang muda ahli <em>Kung Fu</em> tangan kosong dan pedang versi daratan Tiongkok masuk menjadi bhiksu di kuil Siauw Liem. Beliau, yang kelak kemudian berjuluk <strong><em>Ciok Yen Shang Ren</em></strong>,
dengan tekun dan sungguh-sungguh mulai membenahi ke-18 jurus tersebut
dan mencampurnya dengan ilmu Kung Fu-nya. Terciptalah ilmu yang baru, 72
jurus, yang dinamakan <strong><em>Shaolin Kung Fu</em></strong>, karena tercipta di kuil Siauw Liem.</div>
Untuk mencari pendekar ahli Kung Fu yang bisa menyempurnakan ilmunya, beliau mengembara. Ketika berada di kota <em>Lancow</em>,
beliau melihat seorang tua dihadang oleh seorang penjahat yang bertubuh
kekar. Anehnya, ketika penjahat itu melancarkan serangan, hanya dengan
ketukan jari tangan yang tampaknya dilakukan dengan ringan membuat
penjahat itu jatuh pingsan. Beliau memperkenalkan diri dan secara jujur
menceritakan tujuan pengembaraannya. Ternyata orang tua itu adalah
pendekar <strong><em>Kim Na Jiu</em></strong> (<em>Jujitsu </em>versi Kung Fu). Orang tua itu cuma menyebut nama marganya, <strong><em>Lie</em></strong>. Dengan perantaraan orang tua itu, beliau dapat berkenalan dengan pendekar <strong><em>Pai Ie Fung</em></strong>, pendekar tanpa tanding dari propinsi <em>Shansi</em>, <em>Henan</em> dan <em>Hopei</em>.
Ketulusan hati Ciok Yen Shang Ren dapat mengetuk hati kedua pendekar
tersebut, sehingga mereka mau tinggal di kuil Siauw Liem untuk menyusun
suatu ilmu baru berdasar ke-18 jurus Senam Penyehat Tubuh warisan Tatmo
Cou Su, ditambah ke-72 jurus Kung Fu Ciok Yen Shang Ren, dan digabungkan
dengan ilmu kedua pendekar itu sendiri. Demikian, akhirnya tercipta 182
jurus Shaolin Kung Fu yang dapat dibagi dalam lima macam permainan Kung
Fu: <em>Jurus <strong>Naga</strong>, jurus <strong>harimau</strong>, Jurus <strong>Macan Tutul</strong>, Jurus <strong>Ular</strong> </em>dan<em> Jurus <strong>Bangau</strong></em></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11650386610982632725noreply@blogger.com0